Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Silviana
Abstrak :
Kompetensi tenaga kesehatan adalah faktor yang sangat berpengaruh pada pencapaian kinerja rumah sakit. Pengukuran kompetensi tenaga kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kompetensi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Bhakti Yudha dengan menggunakan standar kompetensi organisasi tenaga kesehatan nasional Indonesia kepada delapan unit tenaga kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga kesehatan di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok belum memenuhi ekspektasi manajemen. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa lama kerja dan banyaknya jumlah pelatihan yang diterima merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kompetensi tenaga kesehatan.
Competency of healthcare provider has significant impact on performance of the hospital. Measuring competency of healthcare provider are essential to improve better quality of service provisioned. The study evaluates competency of healthcare provider at Bhakti Yudha Hospital by using the competency standards established by multiple organizations of Indonesian national healthcare provider association mapped against eight units of health provider. The result stated that competency level of healthcare providers at Bhakti Yudha Hospital have had not met the expectations. It is concluded that working experiences and number of relevant training received has significant impact on competency level of healthcare provider.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Setyorini
Abstrak :
Rekam medis merupakan sebuah catatan medis yang berisikan data dan informasi yangharus dibuat oleh sebuah pelayanan kesehatan yang memuat tentang riwayat kesehatanseorang pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan, mulai dari anamnesa,riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan pemeriksan penunjang lainnya, diagnosis,perawatan sampai tindakan medis. Kelengkapam sebuah rekam medis sangatdibutuhkan sebagai tanda bukti sah bahwa seorang pasien mendapatkan pelayanankesehatan dengan semestinya, khususnya resume medis dapat digunakan sebagai lembarklaim rumah sakit ke asuransi yang bekerjasama dengan rumah sakit. Masih rendahnyaangka kelengkapan rekam medis di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok menjadi dasarpeneliti melakukan penelitian. Ketidaklengkapan pengisian rekam medis dikarenakanbanyak faktor, diantaranya dorongan atau motivasi yang dimiliki oleh tenaga medisyang bertanggung jawab terhadap rekam medis. Penelitian ini merupakan penelitiankualitatif yang didahulukan oleh studi dokumenter documentary study denganmemeriksa kelengkapan rekam medis menggunakan alat bantu daftar tilik yang dibuatoleh peneliti. Motivasi ekstrinsik akan mempengaruhi tenaga medis dalam pengisianrekam medis, diantaranya kerjasama tim dan beban kerja. Motivasi intrinsik sepertipengetahuan dan persepsi dalam pengisian rekam medis juga akan mempengaruhiketidaklengkapan pengisian rekam medis di suatu pelayanan kesehatan. Motivasi daripekerja kesehatan berpotensi mempengaruhi penyediaan layanan kesehatan. Semangatrendah diantara pekerja dapat merusak kualitas penyediaan layanan, sementarakehadiran pekerja yang bermotivasi tinggi dan berkualitas merupakan aspek kunci darikinerja sistem kesehatan.
A medical record is containing data and information to be made by a health service thatcontains a patient 39 s medical history during the patient is receiving services, fromanamnesis, history of the disease, physical examination and other investigations,diagnosis, treatment to action medical services. The completeness of a medical record isdesperately needed as a valid proof that a patient is properly receiving health care,especially medical resume can be used as hospital claim sheets to insurance incollaboration with hospitals. The low number of completeness medical record in BhaktiYudha Depok Hospital is the basis for the researcher to conduct the research. Theincomplete filling of medical records is due to many factors, including the motivationpossessed by the medical personnel responsible for the medical record. This research isa qualitative research which takes precedence by documentary study by examining thecompleteness of medical record using the check list tool made by the researcher.Extrinsic motivation will affect medical personnel in filling out medical records,including teamwork and workload. Intrinsic motivation such as knowledge andperception in filling medical record will also affect the incomplete filling of medicalrecord in a health service. The motivation of health workers has a potential affect theprovision of health services. Low morale among workers can damage the quality ofservice provision, while the presence of highly motivated and qualified workers is a keyaspect of health system performance.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zanisa
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : ZanisaProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas IndonesiaJudul : Analisis Faktor ndash; faktor yang Berhubungan denganIntention to Quit tenaga kesehatan di Rumah Sakit BhaktiYudha Depok Tahun 2017Rumah Sakit Bhakti Yudha mengalami turnover tenaga kesehatan khususnnyaperawat dan dokter lebih dari 10 setiap tahunnya. Angka turnover yang tinggiakan berdampak buruk bagi rumah sakit. Tujuan dilakukannya analisa faktorfaktoryang berhubungan dengan intention to quit agar dapat memberikangambaran dan rekomendasi kepada rumah sakit untuk masalah ini. Sampelpenelitian sebanyak 100 perawat dan 25 dokter. Jenis penelitian adalah penelitiankuantitatif yang dilanjutkan dengan metode kualitatif. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa34 tenaga kesehatan memiliki keinginan untuk keluar dariRumah Sakit. Dari analisis multivariat, terdapat empat variabel yang memilikipengaruh signifikan terhadap keinginan untuk berhenti kerja yaitu kepuasan kerja,usia, persepsi terhadap kompensasi dan manfaat serta gaji yang diperoleh. .Proporsi tenaga kesehatan dengan kepuasan kerja yang rendah memilikikecenderungan lebih besar untuk intention to quit. Proporsi tenaga kesehatan yangberusia muda, persepsi terhadap kompensasi dan manfaat yang kurang sesuai, gajidibawah UMRjuga memiliki kecenderungan untuk intention to quit. Kepuasankerja yang rendah terjadi terkait kepedulian manajemen terhadap karyawan dansistem jenjang karir yang kurang baik.Kata kunci :Intention to quit, turnover, kepuasan kerja, usia, kompensasi dan manfaat, gaji.
ABSTRACT
Name ZanisaStudy Program Hospital AdministrationPublic Health FacultyUniversity of IndonesiaTitle Analysis of Factors Related to Intention to Quit of health workersin Bhakti Yudha Hospital in 2017Bhakti Yudha Hospital has a turnover of health workers doctors and nurses morethan 10 per year. A high turnover rate will be bad for the hospital. The purposeof the analysis of factors related to intention to quit in order to provide a fact andrecommendation to the hospital for this problem.The sample was 100 nurses and25 doctors. The type of research is quantitative research followed by qualitativemethod. The results showed that 34 of health workers have a desire to get out ofthe hospital. From the multivariate analysis, there are four variables that have asignificant influence on the desire to quit the job is job satisfaction, age, theperception of compensation and benefits, and salary. The proportion of healthworkers with low job satisfaction has a greater tendency to intention to quit Theproportion of health workers who have a perception of compensation and benefitsthat are less appropriate, low salaryand the younger tend to quit the job.Jobunsatisfaction also caused by management of employees and career path system isless good.Keywords Intention to quit, turnover, job satisfaction, age, compensation and benefits, salary
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursofianty
Abstrak :
ABSTRAK
Ujung tombak RS adalah sumber daya manusianya. Tenaga perawat di rawat inappaling dibutuhkan keberadaannya di RS karena 24 jam bersentuhan dengan pasien. RSUKota Tangsel merupakan RS kelas C milik Pemerintah. Hasil laporan kinerja tahun2016 menyatakan bahwa pelayanan belum optimal. Keluhan terutama berasal daribangsal rawat inap penyakit dalam seperti perawat dianggap kurang tanggap. Melaluiwawancara yang tidak terstruktur terhadap beberapa perawat didapatkan beberapatemuan. Diantaranya adalah terlalu banyaknya tugas yang harus dikerjakan dalam satuwaktu. Sesuai dengan Rencana Pembangunan, pada tahun 2018 RSU Kota Tangsel akanmelakukan penambahan tempat tidur menjadi 210 tempat tidur.Dengan adanya laporanbelum optimalnya pelayanan perawatan di unit rawat inap RSU Tangerang Selatan,kemudian dengan adanya rencana penambahan kapasitas pelayanan, maka diperlukanadanya perencanaan tenaga perawat sesuai dengan beban kerja dan uraian tugas. Tujuandari penelitian ini diketahuinya jumlah optimal perawat di unit rawat inap RSU KotaTangsel dengan menggunakan metode time and motion study, work sampling dandengan menggunakan metode analisis Beban Kerja sesuai Permenkes Nomor 33 Tahun2015, serta sebagai perbandingan dilakukan penghitungan kebutuhan dengan metodePPNI dan Formula Iljas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross-sectionalyang bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan wawancara mendalam, dengan metodeobservasi melalui pengamatan pada perawat di rawat inap RSU Kota Tangsel. Penelitianini menunjukkan baik secara time and motion study dan work sampling aktivitasproduktif tidak langsung lebih besar dari aktivitas produktif langsung. Secara objektifbeban kerja di rata- ratakan termasuk kategori sedang. Hasil dari penghitungankebutuhan perawat di unit rawat inap penyakit dalam dengan metode ABK Kesehatanjumlah perawat yang dibutuhkan kurang 2. Berdasarkan peningkatan jumlah pendudukdi kota Tangerang Selatan yaitu untuk tahun 2018 sebanyak 207 perawat, berturut- turutuntuk 4 tahun berikutnya sebanyak 252, 333, 396 dan 472 perawat. Berdasarkandistribusi penyakit, jumlah terbesar yang dirawat yaitu dengan Diabetes Mellitus DM ,dirawat di unit rawat inap penyakit dalam didapatkan jumlah untuk 5 tahun ke depansebanyak 27, 33, 44, 52 dan 62 perawat. Pengembangan Gedung II III dibutuhkansebanyak 187 perawat.
ABSTRACT
The tip of the spear of hospital is the human resources. Nurses at inpatient most neededpresence in the hospital because 24 hours in contact with patient. Tangerang Selatan Tangsel general hospital is a type C Hospital belonging to the government. Year 2016 Performance report results states that the service has not been optimal. Complaintsmainly from internal disease ward in nurses were considered to be less responsive. Through unstructured interviews with several nurses, several findings were obtained.among them are too many tasks to be shouted in one time. In accordance with thedevelopment plan, in 2018 Tangsel hospital will make the addition of beds to 210 beds.With the report has not optimal treatment of care in inpatient unit of Tangsel hospital,then with the placement of additional service capacity, it is necessary the planning ofnurses in accordance with the load and job descriptions. The purpose of this study is toknow the optimal number of nurses in inpatient unit of Tangsel general hospital byusing time and motion study, work sampling and by using the method of work loadanalysis according to Permenkes No. 33 of 2015, as well as comparative calculation ofneeds by method of PPNI and Iljas Formule. This study uses descriptive cross sectionalmethod that is qualitative and quantitative with in depth interview with observation onthe nurse at inpatient of Tangsel general hospital. This study shows both time andmotion study and work sampling indirect productive activity is greater than directproductive activity. Objectively the workload in the average is classified as mediumcategory. The result of the calculation of nurse needs in the inpatient care unit with themethod of health workload analysis still need 2 more nurses. Based on the populationincrease in South Tangerang City for 2018 it takes 207 nurses, respectively for the nextfour years totaling 252, 333, 396 and 472 nurses. Based on the distribution of thedisease, the largest number treated with Diabetes Mellitus, treated in the inpatient unitwithin the obtained number for the next five years as much 27, 33, 44, 52 and 62 nurses. The development of buildings II and III required 187 nurses.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library