Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Amin
"Banjir Rob di Demak merupakan permasalahan yang berdampak pada berbagai sektor kehidupan masyarakat, mengacu kepada Perka BNPB No 2 Tahun 2012 digunakan 4 indikator penilaian yaitu sektor Ekonomi, Lingkungan, Fisik dan Sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kerentanan masyarakat akibat dampak dari banjir rob, serta menganalisis kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam menanggulangi banjir rob. Penelitian dilakukan dengan metode mixed method sequential diawali dengan metode kuantitatif kemudian metode kualitatif untuk
indikator sosial, fisik dan ekonomi. Serta diawali metode kualitatif kemudian metode kuantitatif untuk analisis kerentanan lingkungan. Analisa kualitatif dengan model triangulasi dan dengan Analisa kuantitatif dengan mengukur indeks kerentanan sosial, ekonomi, lingkungan dan fisik. Hasil penelitian menunjukkan kerentanan sosial Demak berada di kategori kerentanan tinggi dengan nilai 0,866 dengan indikator kepadatan penduduk, rasio jenis kelamin, rasio kemiskinan, rasio ketergantungan, dan rasio penyandang disabilitas. Kerentanan lingkungan yang terdiri atas hutan rakyat, ruang terbuka hijau dan hutan bakau atau mangrove berada di tingkat kerentanan rendah dengan nilai
0,33. Indikator kerentanan fisik yang terdiri atas program pengembangan perumahan, fasilitas umum pendidikan formal, dan fasilitas kritis kesehatan berada di tingkat kerentanan tinggi dengan nilai 0,769. Indikator kerentanan ekonomi terdiri atas luas lahan produktif dan harga konstan PRDB, masuk kedalam kerentanan rendah dengan sedang 0,466. Perhitungan Indeks Kerentanan Bencana berada diangka 0.788 masuk dalam kerentanan tinggi. Rekomendasi kebijakan dari hasil pengukuran EFAS dan IFAS dengan keunggulan, kelemahan, ancaman dan peluang. Dengan hasil mitigasi bencana dengan strategi mitigasi pengembangan kawasan mangrove, pengembangan fasilitas pendidikan dan pengembangan pendidikan usia dini, pengembangan kawasan perumahan, restorasi lingkungan dan fasilitas fisik, pengembangan keterampilan terapan masyarakat.

Rob floods or Tidal Nuisance in Demak are a problem that has an impact on various sectors of people's lives, referring to BNPB Regulation No. 2 of 2012, 4 assessment indicators are used, namely the Economic, Environmental, Physical and Social sectors. This research was conducted to measure the level of community vulnerability due to the impact of tidal floods, as well as to analyze the policies implemented by the government in tackling tidal floods. The research was conducted using a sequential mixed method method beginning with quantitative methods then
qualitative methods for social, physical and economic indicators. As well as starting with qualitative methods and then quantitative methods for environmental vulnerability analysis. Qualitative analysis using the triangulation model and quantitative analysis using social, economic, environmental and physical vulnerability indexes. The results showed that Demak's social vulnerability was in the high vulnerability category with a value of 0.866 with indicators of population density, sex ratio, poverty ratio, dependency ratio, and disability ratio. Environmental vulnerability consisting of community forests, green open spaces and mangrove forests is at a low level of vulnerability with a value of 0.33. The physical vulnerability indicator which consists of housing development programs, public formal education facilities, and critical health facilities is at a high level of vulnerability with a value of 0.769. The economic vulnerability indicator consists of the area of productive land and the PRDB constant price, entering into low vulnerability with a low of 0.466. Calculation of the Disaster Vulnerability Index is at 0.788 which is included in high vulnerability. Policy recommendations from the results of EFAS and IFAS measurements with strengths, weaknesses,
threats and opportunities. With the results of disaster mitigation with mitigation strategies for developing mangrove areas, developing educational and early childhood education facilities, developing housing areas, restoring the environment and physical facilities, developing applied community skills.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Librek Saukoly
"ABSTRAK
Di awal tahapan Pilpres 2019, muncullah satu gerakan yang bertagar #2019gantipresiden. Gerakan ini merupakan respon dari dukungan kepada Jokowi untuk Dua Periode. Kedua gerakan ini dimainkan hingga sampai ke dunia maya dengan adanya sosial media. Gerakan ini menghasilkan hate spin (pelintiran kebencian) yang marak menjelang Pilpres 2019. Hate speech yang dimainkan sehingga menimbulkan hate spin pada masa kampanye bertujuan menciptakan gerakan untuk menolak kandidat paslon tertentu dan meruntuhkan demokrasi yang sudah ada. Selama ini Polri sudah melakukan penanggulangan hate speech (ujaran kebencian), namun dengan berkembangnya geopolitik Indonesia, hate spin menjadi tantangan baru yang dihadapi oleh Polri.
Penelitian ini menggunakan metode analisis konten untuk menganalisa hate speech dan hate spin yang terjadi di Twitter menjelang Pilpres 2019. Metode deskriptif analisis digunakan untuk menganalisa pola penanggulangan Polri terhadap hate spin dengan menggunakan pendekatan Sun Tzu. Konten hate spin di Twitter memiliki ciri antara lain yaitu berupa hashtag yang bermakna negatif (menghina, menyinggung, menghasut). Jika melihat dari data penyebaran hate spin selama masa kampanye hingga mendekati Pilpres 2019 yaitu dari tanggal 15 Februari hingga 15 April 2019, hate spin yang tersebar di media sosial Twitter terbagi menjadi dua, yaitu yang menyerang kandidat paslon 01 dan juga kandidat paslon 02. Terdapat 36 (tiga puluh enam) hate spin yang menyerang kandidat paslon 01 dan 12 (dua belas) hate spin yang menyerang kandidat paslon 02. Pola hate spin yang menjadi trending topic di Twitter selama masa kampanye muncul karena adanya kejadian di dunia nyata yang menjadi trigger kemunculan hate spin. Strategi Polri dalam upaya menanggulangi hate spin dengan menggunakan 5 (lima) dari 36 (tiga puluh enam) pedekatan strategi Sun Tzu. Hambatan yang ditemui Polri dalam penanggulangan hate spin menjelang Pilpres 2019 antara lain jumlah penyebaran hate spin semakin meningkat, jumlah personil Polri yang masih sedikit serta adanya diskresi kepolisian menyebabkan penyebar hate speech yang menjadi awal penyebaran hate spin tidak dapat langsung di tangkap.

ABSTRACT
At the beginning of the stages of the 2019 Presidential Election, a movement that was #2019gantipresiden emerged. This movement was a response from support for Jokowi for the Two Periods. Both of these movements were played to reach the virtual world with social media. This movement produces hate spin which is rife ahead of the 2019 Presidential Election. Hate speech which is played to cause hate spin during the campaign period aims to create a movement to reject certain candidate candidates and undermine existing democracies. So far, the National Police has tackled hate speech, but with the development of Indonesian geopolitics, hate spin has become a new challenge faced by the National Police.
This study uses content analysis methods to analyze hate speech and hate spin that occur on Twitter ahead of the 2019 Presidential Election. Descriptive analysis method is used to analyze the pattern of police response to hate spin using the Sun Tzu approach. Hate spin content on Twitter has the characteristics, among others, in the form of hashtags that are negative (insulting, offensive, inciting). If you look at hate spin dissemination data during the campaign period to approach the 2019 Presidential Election, which is from February 15 to April 15 2019, hate spin spread on Twitter social media is divided into two, namely those attacking candidate candidate 01 and candidate candidate candidate 02. There are 36 ( thirty six) hate spins that attack candidate candidate 01 and 12 (twelve) hate spins attack candidate candidate pair 02. The pattern of hate spin which is a trending topic on Twitter during the campaign period arises due to real-world events that trigger the emergence of hate spin . The strategy of the National Police in an effort to combat hate spin by using 5 (five) of 36 (thirty six) approaches to Sun Tzu's strategy. The obstacles encountered by the National Police in overcoming hate spin ahead of the 2019 Presidential Election include the increasing number of spreads of hate spin, the relatively small number of Indonesian National Police personnel and the existence of police discretion that can cause the spread of hate spin to be captured immediately."
2019
T52978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angkling Suryonegoro
"Tesis ini membahas analisis strategi pemenangan incumbent dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019 di Indonesia. Memasuki awal tahun 2019 merupakan awal dimulainya tahun politik bagi Indonesia dalam memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang biasa disingkat dengan Pemilu Legislatif 2019 yang akan diselenggarakan pada tanggal 17 April 2019 untuk memilih 575 anggota DPR, 136 anggota DPD serta anggota DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota se-Indonesia yang dilaksanakan bersamaan dengan pemilu dan pilpres Indonesia tahun 2019. Pada pilpres tahun 2019 ini hanya terdapat 2 calon kandidat yaitu, incumbent (Jokowi & Maaruf) serta oposisi (Prabowo & Sandi). Dalam kompetisi dunia politik salah satu keberhasilan dalam memenangkan pilpres adalah dengan menerapkan strategi politik yang tepat serta memiliki keunggulan lebih dari lawannya. Sehingga sangat penting pemilihan strategi diawal yang tepat dalam melakukan pemetaan dengan mencari data-data internal serta data-data eksternal dari incumbent maupun oposisi sehingga akan dapat menentukan letak posisi strategis dan dapat menentukan analisis pemenangan incumbent yang mampu memenangkan pilpres 2019 dengan efektif dan sempurna. Hasil penelitian yang diperoleh incumbent untuk menang pilpres 2019 yaitu menggunakan strategi Strengths and Opportunies melakukan strategi konsolidasi, meminimalisir ancaman-ancaman, memilih jalan damai/rekonsiliasi dengan oposisi. Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan open source, wawancara dan literatur buku kepustakaan, sedangkan analisis data dilakukan dengan metode analisis SWOT, matrix TOWS, perhitungan EFE dan IFE serta mengadopsi Strategi Sun Tzu dan Robert Greene.

This thesis discusses the analysis of incumbent winning strategies in the 2019 presidential election in Indonesia. Entering the beginning of 2019 is the beginning of the start of the political year for Indonesia in choosing members of the House of Representatives (DPR) and members of the Regional Representative Council (DPD) commonly abbreviated as the 2019 Legislative Election which will be held on 17 April 2019 to elect 575 DPR members, 136 DPD members as well as members of the Provincial DPRD and Regency / City DPRD throughout Indonesia held simultaneously with the Indonesian elections and presidential elections in 2019. In the 2019 presidential election there are only 2 candidates namely, incumbent (Jokowi & Maaruf) and opposition (Prabowo & Password). In the world of political competition, one of the successes in winning the presidential election is by applying the right political strategy and having more advantages than its opponents. So it is very important to choose the right strategy in the beginning of mapping by looking for internal data and external data from the incumbent and opposition so that it will be able to determine the position of strategic positions and determine the analysis of winning incumbents who are able to win the 2019 presidential election effectively and perfectly. The results of the research obtained by the incumbent to win the 2019 presidential election are using Strengths and Opportunies strategies, implementing consolidation strategies, minimizing threats, choosing the path of peace / reconciliation with the opposition. The research method used is a qualitative approach and a quantitative approach. Data collection was carried out with open source, interviews and literature literature, while data analysis was carried out using SWOT, TOWS matrix, EFE and IFE calculations and adopting the Sun Tzu and Robert Greene strategies
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adein Bagus Maulana Ghozali
"Dalam kondisi buruk yang terjadi pada petani garam desa Rawaurip akibat pandemi Covid-19. Hal ini berdampak pada ketahanan usaha petani garam. Dari dampak yang diterima oleh petani garam mereka harus beradaptasi dengan realita berdasarkan modal sosial yang mereka miliki. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis ketahanan usaha petani garam (2) Menganalisis unsur-unsur modal sosial di lingkungan petani garam (3) Menganalisis peran modal sosial terhadap ketahanan usaha petani garam (4) Menganalisis strategi adaptasi petani garam dalam menghadapi pandemi covid-19 dengan mempertimbangkan ketahanan usaha dan modal sosial. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan ketika terjadi kondisi yang sulit seperti harga garam yang murah yaitu Rp. 300,-/kg. Pada petani garam melakukan ketahanan usaha dianataranya, (1) hope, sebagian petani garam menggunakan metode geomembran untuk memperbaiki kualitas (2) problem solving, negoisasi dengan pemilik tambak garam, (3) toughness, meminimalisisr modal untuk bertani garam. Ditambah lagi,ketahanan usaha ini berlandaskan modalssosial Putnam yaitu, (1) hope petani garam begitu erat dengan kepercayaan yang dimiliki oleh petani garam, norma yang dijunjung, (2)Problem solving petani garam sangat erat dengan adanya jaringan sosial antar petani garam, dan (3)toughness berkaitan dengan norma dan jaringan sosial. Selanjutnya, petani garam melakuan strategi adaptasi diantaranya, (1) strategi aktif, bekerja diluar petani garam, (2) strategi pasif, membatasi pengeluaran, dan (3) strategi jaringan, berhutang pada teman dan negosiasi dengan pemilik tambak. 

The bad conditions that have occurred to salt farmers in Rawaurip villaga due to the Covid-19 pandemic. This has an impact on the resilience of salt farmers' businesses. From the impacts received by salt farmers, they must adapt to reality based on the social capital they have. The aims of this research are (1) to analyze the business resilience of salt farmers (2) to analyze the elements of social capital in the salt farmers' environment (3) to analyze the role of social capital in the resilience of salt farmers' businesses (4) to analyze the adaptation strategies of salt farmers in dealing with the covid-19 pandemic. 19 taking into account business resilience and social capital. This research method was carried out using a qualitative approach with interview and observation methods. The results of the study show that when difficult conditions occur, such as low salt prices, namely Rp. 300,-/kg. Among the salt farmers doing business resilience are, (1) hope, some salt farmers use the geomembrane method to improve quality (2) problem solving, negotiations with salt pond owners, (3) toughness, minimizing capital for salt farming. In addition, the resilience of this business is based on Putnam's social capital, namely, (1) the hope of salt farmers is so close to the trust that is owned by salt farmers, norms that are upheld, (2) Problem solving of salt farmers is very close to the existence of social networks between salt farmers, and (3) toughness related to norms and social networks. Furthermore, salt farmers carry out adaptation strategies including, (1) active strategies, working outside salt farmers, (2) passive strategies, limiting spending, and (3) network strategies, owing to friends and negotiating with pond owners. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Nataludin
"Peredaran  dan penyalahgunaan narkoba telah terjadi hingga ke pelosok desa. Ada 14,99% dari 83.931 desa/kelurahan di Indonesia bermasalah dengan penyalahgunaan narkoba. Program Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar) telah ditetapkan sebagai program nasional sebagai salah satu strategi untuk menanggulanginya. Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa dampak dari implementasi program Desa Bersinar terhadap tingkat partisipasi masyarakat dan tingkat ketahanan masyarakat, membandingkannya antara sesama Desa Bersinar dan antara Desa Bersinar dengan yang bukan Desa Bersinar, serta merumuskan strategi untuk mengoptimalkan program Desa Bersinar guna meningkatkan ketahanan masyarakat. Menggunakan metode penelitian mixed-methodantara kuantitatif dan kualitatif dengan mengambil sampel pada dua Desa Bersinar dan dua desa tetangganya di Kabupaten Bolaang Mongondow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja desa bersinar dapat dijelaskan oleh 5 dimensi utama dengan kekuatan penjelas 80,502%, dan ketahanan masyarakat dapat dijelaskan oleh 5 dimensi dengan kekuatan sebesar 78,415%. Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa implementasi program desa bersinar tidak selalu meningkatkan tingkat partisipasi dan tingkat ketahanan masyarakat. Hanya Desa Bersinar berkinerja tinggi yang tinggi memiliki tingkat partisipasi dan ketahanan masyarakat yang tinggi.

Drug abuse and illicit trade has occurred to remote villages. There are 14.99% of the 83,931 villages in Indonesia with drug problems. The Drug-Free Village Program (Desa Bersinar) has been established as a national program as to tackle it. This study aims to examine the impact of the implementation of the Bersinar Village program on community participation and community resilience, to compare it between fellow Bersinar Villages and between Bersinar Villages and non-Bersinar Villages, as well as formulate strategies to optimize the Desa Bersinar program to increase community resilience. Using mixed-method research by taking samples in two Bersinar Villages and two neighboring non-Bersinar villages in Bolaang Mongondow Regency. The results showed that the performance of the Bersinar village can be explained by 5 dimensions with an explanatory abilitity of 80.502%, and community resilience can be explained by 5 dimensions with 78.415%. The research findings also show that the implementation of the Bersinar Village program does not always increase the level of community participation and resilience. Only high performing Bersinar Villages have high levels of community participation and resilience. "
Jakarta: Sekolah Kajian dan Stratejik Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaumil Syafindra
"Peningkatan penggunaan media sosial yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari pada remaja, yang akan berdampak pula pada peningkatan perilaku negatif, seperti cyberbullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk cyberbullying pada korban remaja di media sosial, prakiraan dampak bentuk cyberbullying terhadap kemampuan kecerdasan emosional remaja, serta cara mitigasinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui teknik pengumpulan data yang meliputi studi literatur, studi dokumen dan wawancara. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis tematik kualitatif untuk mengidentifikasi bentuk cyberbullying pada korban remaja di media sosial, dan menganalisa prakiraan kualitatif menurut narasumber ahli, terkait prakiraan dampak cyberbullying terhadap kemampuan kecerdasan emosional remaja dalam penggunaan media sosial, serta cara mitigasi cyberbullying pada remaja. Hasil penelitian ini teridentifikasi temuan lima kasus korban cyberbullying remaja dalam bentuk flaming dan harassment di media sosial, yang memungkinkan korban remaja cenderung mengalami dampak terhadap kemampuan kecerdasan emosionalnya, dalam sulitnya untuk memahami dan mengelola emosi dirinya dan orang lain. Dengan sulitnya korban cyberbullying remaja untuk memahami dan mengelola emosinya, memungkinkan korban remaja cenderung untuk mengalami sulitnya membina hubungan sosial, ketidak percayaan diri, stres, depresi, dan mengalami kegagalan dalam prestasi belajar di sekolah. Serta, hasil penelitian dalam cara mitigasi cyberbullying terhadap remaja untuk memiliki kemampuan kecerdasan emosional yang baik, yaitu, pertama, dengan cara individu remaja untuk tidak merespon cyberbullying yang dialaminya. Kedua, dengan cara memastikan remaja mendapati dukungan dari lingkungan keluarga dan sekolah, yaitu, pastikan remaja dapat komunikasi yang baik oleh orang tuanya, dan pastikan remaja untuk dapat literasi oleh guru di sekolah, tentang penggunaan media sosial yang baik dan fenomena cyberbullying merupakan perilaku buruk.

The increased use of social media has become an integral part of daily life in adolescents, which will also have an impact on increasing negative behaviors, such as cyberbullying. This study aims to determine the form of cyberbullying on teenage victims on social media, the predicted impact of this form of cyberbullying on adolescents' emotional intelligence abilities, and how to mitigate it. This research used qualitative methods through data collection techniques which included literature studies, document studies and interviews. This study uses qualitative thematic analysis techniques to identify the form of cyberbullying on adolescents' victims on social media, and analyzes qualitative forecasts according to expert sources, related to forecasting the impact of cyberbullying on adolescents' emotional intelligence abilities in using social media, as well as how to mitigate cyberbullying on adolescents. The results of this study identified the findings of five cases of adolescent victims of cyberbullying in the form of flaming and harassment on social media, which allows adolescent victims to tend to experience an impact on their emotional intelligence abilities, in the difficulty of understanding and managing the emotions of themselves and others. With the difficulty of adolescent victims of cyberbullying to understand and manage their emotions, it is possible for adolescent victims to tend to experience difficulties in fostering social relationships, lack of self-confidence, stress, depression, and experience failure in academic achievement at school. In addition, the results of research on how to mitigate cyberbullying so that adolescents have good emotional intelligence abilities, namely first by how individual adolescents do not respond to the cyberbullying they experience. Second, by ensuring that adolescents get support from the family and school environment, namely ensuring that adolescents can communicate well with their parents, and ensuring that adolescents are literate by teachers at school, about good use of social media and the phenomenon of cyberbullying is bad behavior."
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Andriyani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi korupsi di pengurus besar Himpunan Mahasiswa Islam dalam upaya preventif korupsi dengan meninjau faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu pemersepsi, target dan situasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam yang memenuhi kriteria. Data penelitian diperoleh melalui angket jawaban tertutup dengan 18 pernyataan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh pemersepsi terhadap perespsi dalam upaya preventif korupsi. Hal tersebut ditunjukan dengan aspek sikap, motif, kepentingan, pengalaman dan harapan memberikan berkontribusi dalam penyusunan pemersepsi terhadap persepsi; 2) terdapat pengaruh target terhadap persepsi dalam upaya preventif korupsi. Hal tersebut ditunjukan dengan aspek hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang, kedekatan memberikan berkontribusi dalam penyusunan target terhadap persepsi. 3) terdapat pengaruh situasi terhadap persepsi dalam upaya preventif korupsi. Hal tersebut ditunjukan dengan aspek waktu, keadaan/tempat kerja dan keadaan sosial memberikan berkontribusi dalam penyusunan target terhadap persepsi. 4) terdapat pengaruh presepsi dalam upaya preventif korupsi. Hal tersebut ditunjukan dengan faktor pemersepsi, situasi dan target yang berkontribusi terhadap persepsi dalam upaya preventif korupsi di kalangan pengurus besar Himpunan Mahasiswa Islam. Oleh karena itu Pemuda diharapkan menjadi penggerak perubahan dalam upaya pencegahan korupsi baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat.

This study aims to analyze the influence of perceptions of corruption in the management of the Islamic Students Association in preventive corruption efforts by reviewing the factors that influence perception namely perceptions, targets and situations. The research method used is quantitative. The sample of this study is the Executive Board of the Association of Islamic Students who meet the criteria. The research data was obtained through a closed answer questionnaire with 18 statements. The data analysis technique used in this study is Structural Equation Modeling (SEM). The results of the study show that: 1) there is a perceptual influence on perceptions in corruption preventive efforts. This is indicated by aspects of attitudes, motives, interests, experiences and hopes of contributing to the perception of perception; 2) there is a target effect on perceptions in preventive corruption efforts. This is indicated by aspects of new things, movement, sound, size, background, closeness contributing to the preparation of targets towards perception. 3) there is the influence of the situation on perceptions in preventive corruption efforts. This is indicated by aspects of time, circumstances / workplaces and social conditions that contribute to the preparation of targets against perceptions. 4) there are perceptual influences in preventive corruption efforts. This is indicated by perceptual factors, situations and targets that contribute to perceptions in preventive corruption efforts among the management of the Islamic Student Association. Therefore Youth is expected to be a driver of change in efforts to prevent corruption both within the family and in the community."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasserina Rawie
"Salah satu permasalahan yang muncul di negara berkembang seperti Indonesia adalah keterbatasan dalam menangani bencana-bencana alam besar. Salah satu yang dilakukan pemerintah suatu negara adalah menerima bantuan dari negara asing. Meski demikian, bantuan internasional ternyata tidak sepenuhnya memberikan kontribusi terhadap suatu negara, tetapi juga bisa mengancam ketahanan nasional suatu negara. bantuan internasional membuat penanganan bencana alam bukan sekedar bersifat kemanusiaan dan filantropisme, tapi juga bersifat politis. Maka dari itu, penelitian ini menganalisis kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman dari penerimaan bantuan internasional untuk bencana alam di suatu negara terhadap dinamika ketahanan nasional dengan metode Delphi. Analisis akan dijabarkan melalui sejumlah gatra dalam ketahanan nasional, yaitu ekonomi, politik, ideologi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 4 faktor yang pelru menjadi pertimbangan pemerintah dalam menyikapi bantuan internasional bencana alam, yaitu jenis dan skala bencana, bentuan bantuan, asal negara pendonor dan motif atau kepentingan dari negara pendonor. Para pakar juga menyarankan pemerintah untuk menerima bantuan berupa dana, barang/kebutuhan pokok dan teknologi/fasilitas, dan menolak bantuan berupa tentara dan relawan asing.

Problem that arises in developing countries like Indonesia is the limitations in dealing with major natural disasters. One of the actions of the government of a country is to receive assistance from a foreign country. However, foreign aid does not fully contribute to a country, but can also threaten a country's national resilience. Carneige and Dolan (2015) show that international assistance makes handling natural disasters not just humanitarian and philanthropic, but also political. Therefore, this study analyzes the strengths, weaknesses, opportunities and threats of receiving foreign aid for natural disasters in a country against the dynamics of national resilience by the Delphi method. The analysis will be elaborated through a number of gatra in national security, namely economic, political, ideological, socio-cultural and defense and security. Based on the results of the study, there are 4 factors that are considered by the government in responding to foreign aid in natural disasters, namely the type and scale of disasters, aid provisions, donor country of origin and motives or interests of donor countries. The experts also advised the government to accept aid in the form of funds, basic goods / needs and technology / facilities, and refused assistance in the form of foreign troops and volunteers."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virgie Delawillia Kharisma
"Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi penguatan ekonomi lokal masyarakat sebagai upaya menurunkan angka ketimpangan melalui kearifan lokal di Jawa Timur Tahun 2013-2017. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan Model Eksploratoris Sekuensial dengan regresi data panel sebanyak 190 data dari 38 kabupaten/kota pada Tahun 2013-2017. Variabel gini ratio sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independen terdiri dari: jumlah koperasi pesantren, budaya mataraman, jumlah Produk Domestrik Regional Bruto (PDRB) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Secara simultan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap gini ratio di Provinsi Jawa Timur Tahun 2013-2017. Upaya menekan angka ketimpangan tidak hanya dilakukan dengan aspek pembangunan ekonomi namun juga melalui optimalisasi kearifan lokal. Koperasi pesantren berpengaruh secara signifikan untuk menurunkan gini ratio dengan koefisien sebesar -0.001456, sementara budaya mataraman tidak berpengaruh secara signifikan namun dapat menurunkan gini ratio sebesar -0.039890. Diperlukan intervensi kegiatan yang tepat sasaran untuk menurunkan angka ketimpangan, yakni melalui peningkatan Produk Domestrik Regional Bruto (PDRB), pemerataan pembangunan manusia, optimalisasi koperasi pesantren, serta implementasi budaya rewang di Provinsi Jawa Timur.

This study tries to analyze the strategies for improving the economic community in East Java in 2013-2017. This study is joint research of the Sequential Exploratory Model with a panel data regression of 190 data from 38 districts/cities in 2013-2017. The Gini ratio variable is the dependent variable, while the independent variable consists of the number of pesantren cooperatives, mataraman culture, the number of Gross Regional Domestic Product (GRDP), and the Human Development Index (HDI). Taken together the independent variables are significant to the Gini ratio in East Java Province in 2013-2017. Efforts to increase inequality are not only carried out with aspects of development but also the optimization of local wisdom. The pesantren cooperatives reduce the gini ratio by a coefficient of -0.001456, while mataraman culture has no significant effect but can reduce the gini ratio by -0.039890. The intervention of targeted activities is needed to reduce inequality, through increasing the Gross Regional Domestic Product (PDRB), examining human development, optimizing pesantren cooperatives, and the implementation of rewang culture in East Java Province."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gianina Yoane Maria
"

Sebagian orang memilih bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan harapan untuk dapat memperbaiki taraf hidup. Selama bekerja di luar negri, PMI berada pada posisi yang rentan terhadap permasalahan ketenagakerjaan mulai dari permasalahan gaji sampai dengan kasus kekerasan yang menyebabkan kematian. Sesuai dengan amanat dari Undang-Undang Dasar 1945, negara memiliki kewajiban untuk melindungi setiap warga negaranya, dalam hal ini adalah pekerja migran. Pelaksanaan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi PMI Purna merupakan salah satu bentuk perlindungan yang diberikan dengan harapan agar mereka mampu memiliki mata pencaharian tanpa perlu bermigrasi kembali untuk bekerja di luar negri. Pada kenyataannya, walaupun sudah diberikan pelatihan kewirausahaan masih terdapat PMI Purna yang memutuskan untuk kembali bermigrasi. Penelitian ini menguji pengaruh variabel status pernikahan, pengalaman mendapatkan pengalaman buruk ketika bekerja, pelatihan kewirausahaan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah tanggungan, pendapatan di negara asal, dan usia terhadap peluang PMI Purna mengambil keputusan untuk bermigrasi ataupun menetap dengan menggunakan metode regresi logistik. Berdasarkan hasil analisa, ditemukan bahwa terdapat tiga variabel yang memiliki pengaruh signifikan, yaitu pelatihan kewirausahaan, jumlah tanggungan, dan usia. Peluang PMI Purna untuk menetap dapat ditingkatkan dengan memperbaiki kegiatan pelatihan kewirausahaan. Perbaikan tersebut dapat dilakukan dengan membuka kesempatan bagi masyarakat dengan kemampuan yang mumpuni untuk turut serta membantu berjalannya kegiatan kewirausahaan sebagai bentuk pengabdian mereka terhadap negara. Hal tersebut dapat menjadi solusi agar pelaksanaan kegiatan dapat terus berjalan tanpa terkendala oleh permasalahan modal dan sumber daya manusia. Kerja sama dengan perusahaan jasa pengiriman juga baik untuk dilakukan agar penjualan dapat mencakup pasar yang lebih luas.

 


Some people choose to work as Indonesians Migrant Worker (IMW) with a hope to increasing their quality of life. When working abroad, IMW was in a susceptible position towards employment matters, from wages matters up to violence matters that could take their life. According to mandate from UUD 45, Indonesia as a country have an obligation to protect every citizen, on this matter are those migrant workers. The implementation of entrepreneurship training activities for Post IMW is one of the protection given in a hope that they could be able to get their livelihood without having to go and work abroad. In reality,although already given the entrepreneurship training, many Post IMW still went back to work abroad. This research is testing the influence variable: marriage status, having bad experience when working abroad, entrepreneurship training, gender, education, number of people dependent, income in country of origin, and age; to the opportunity of Post IMW in taking a decision whether they will migrate again orstay in their country, using the logistic regression method. Based on analysis result, found that there are three variable that have significant  influence, which are: entrepreneurship training, number of people dependent and  age. The opportunity for Post IMW to stay could be increased by improving entrepreneurship training activity. These improvements could be done by opening opportunity for people with qualified ability to opt in helping entrepreneurship activity running as their part of service to the country. Those things could be a solution so the activity can runs well without obstacles such as capital matters and human resources. Cooperation with shipping service company in trading also beneficial to widen the market.

 

"
2019
T51732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>