Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Friedrich-Ebert-Stiftung (FES), 2003
297.6 MIL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Andriningdiah
"Skripsi ini menganalisa struktur pasar industri sepeda motor di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun (1997 ? 2006). Skripsi ini juga menganalisa industri sepeda motor di Indonesia dengan menggunakan alat analisis Structure Conduct dan Performance. Sedangkan alat analisis yang digunakan untuk menganalisa struktur pasar industri sepeda motor adalah Concentration Ratio (CR) dan Hirschman Herfindahl Index (HHI). CR adalah salah satu alat ukur yang mengukur pangsa pasar beberapa perusahaan terbesar.
Dalam penelitian ini akan digunakan CR3 karena dalam industri sepeda motor terdapat tiga perusahaan yang menguasai pangsa pasar lebih dari 60%. Selain itu, digunakan juga Hirschman Herfindahl Index (HHI) yang mengukur konsentrasi pasar tetapi dengan menggunakan data pangsa pasar dari seluruh pemain atau pelaku dalam industri sepeda motor.
Penelitian ini menggunakan data penjualan dan distribusi sepeda motor berdasarkan merek dari tahun 1997 ? 2006 ini diperoleh dari Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) Dari hasil penelitian, diketahui bahwa struktur pasar pada industri sepeda motor di Indonesia tahun 1997 - 2006 bercorak oligopoli, hal ini ditunjukkan oleh adanya 3 perusahaan principal asing selaku pemain utama yang mendominasi pasar dengan konsentrasi pasar industri sepeda motor yang tinggi, yaitu 98,63%.
Tiga pemain utama yang selalu mendominasi selama 10 tahun terakhir (1997 - 2006) adalah PT Federal Motor ( principal dari PT Astra Honda Motor). PT Indomobil Suzuki Internasional dan PT Yamaha Motor Indonesia. Nilai investasi yang sangat besar, efisiensi dalam produksi (economic of scale), penggunaan teknologi canggih yang menghasilkan produk dengan kualitas yang sangat baik serta banyaknya pilihan jenis sepeda motor dari berbagai tipe, cub/bebek, sport, business, dan scuter, (differensiasi produk dan economic of scope) yang diberikan oleh produsen kepada konsumen dengan tingkat harga yang sangat bersaing, merupakan hambatan untuk masuk ke dalam industri ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Wibisono
"Studi ini membahas peran dari variabel makroekonomi yaitu inflasi, tingkat suku bunga bank sentral, output gap dan nilai tukar USD/IDR terhadap yield obligasi pemerintah dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Dampak yang ditimbulkan dari pengaruh perubahan masing-masing variabel makroekonomi tersebut berbedabeda antar masing-masing obligasi pemerintah berdasarkan jangka waktunya. Hal ini akan mempengaruhi keputusan investor dalam memilih obligasi pemerintah. Model error correction yang digunakan dalam penelitian ini membantu untuk dapat memberikan informasi atas hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang dari variabel makroekonomi dan yield obligasi pemerintah berdasarkan jangka waktunya. Disamping itu juga dapat diperoleh informasi mengenai speed of adjustment dari yield obligasi pemerintah apabila terjadi shock.

This study discussed impact of macro economy variables such as inflation rate, central bank interest rate, output gap and exchange rate to short term, medium term and long term government bond yield. The impact of those macro economy variables differ on government bond yield, depend on government bond maturity. Using an Error correction model (ECM) help us to identify short run and long run relation between government bonds yield and macro economy variables. Despitefully, using an Error correction model give us information about speed of adjustment from government bond yield if there are any economy shock."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27573
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
338.9 KAJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Najmuddin
"ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji tentang proses migrasi Yahudi Ethiopia ke Israel yang dilakukan melalui tiga operasi inteljen Israel berupa Operation Moses (1984), Operation Joshua (1985), dan Operation Solomon (1991). Komunitas Yahudi Ethiopia adalah kelompok Yahudi kuno yang telah mendiami Ethiopia selama ribuan tahun. Mereka disebut juga dengan kelompok Beita Israel (Rumah Israel) atau Falasha (orang asing). Perang sipil, kekeringan dan diskriminasi yang dialami oleh kaum Yahudi Ethiopia pada tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an telah memaksa sebagian dari mereka untuk mengungsi dan mencari cara agar sampai ke Israel. Penelitian ini berfokus untuk menjawab pertanyaan tentang Mengapa pemerintah  Israel mau menerima keberadaan kaum Yahudi Ethiopia dan bagaimana cara Israel melakukan operasi inteljennya di tengah lingkungan yang tidak bersahabat dari negara-negara Afrika Timur. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang berfokus pada analisa sumber primer dan sumber sekunder melalui empat tahapan yaitu Heuristik, Verifikasi, Interpretasi dan Historiografi. Israel bersedia menerima para imigran Yahudi dari Ethiopia karena memiliki kesamaan identitas sebagai orang Yahudi. Israel melakukan operasi intelejennya dengan bantuan Amerika Serikat melalui negosiasi rahasia dengan pemerintah Ethiopia dan Sudan sebagai negara penampung pengungsi Yahudi Ethiopia. Bantuan ekonomi dan militer diberikan Israel kepada negara-negara tersebut agar bersedia untuk mengizinkan Israel membawa Yahudi Ethiopia dari negara mereka. Proses evakuasi dijalankan secara rahasia melalui jalur udara.


ABSTRACT

 

 


This study examines the migration process of Ethiopian Jews to Israel which was carried out by three Israeli intelligence operations in the form of Operation Moses (1984), Operation Joshua (1985), and Operation Solomon (1991). The Ethiopian Jewish community is an ancient Jewish group that had inhabited Ethiopia for thousands of years. They are also called Beita Israel (House of Israel) or Falasha (foreigners). The civil war, drought and discrimination experienced by Ethiopian Jews in 1980s and early 1990s forced some of them to flee and find ways to get to Israel. This research focuses on answering questions about why Israeli government was willing to save the Ethiopian Jews and how Israel carried out its intelligence operations in a hostile environment of East African countries. This research also uses a historical method that focuses on the analysis of both primary and secondary sources through four stages, namely Heuristics, Verification, Interpretation and Historiography. Israel was willing to accept Jewish immigrants from Ethiopia because of the identity they have in common. Israel carried out its intelligence operations with the help of the United States through secret negotiations with the government of Ethiopia and Sudan which acted as the host countries for Ethiopian Jewish refugees. Israel's economic and military assistance was given to these countries so they would be willing to allow the Israeli government to bring Ethiopian Jews from their country. The evacuation process was carried out in secret airlifts.

 

 

"
2019
T55047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Indonesia, 2007
338.959 8 IND k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pudji Andayani
"ABSTRAK
Latar belakang Bayi baru lahir BBL sangat rentan terhadap infeksi dari dalam kandungan maupun di lingkungan luar kandungan Infeksi berat yang terjadi di 3 hari pertama kehidupan Early Onset Sepsis pada BBL dapat ditegakkan melalui penampakan klinis maupun beberapa marka infeksi seperti C reak tif protein CRP Sampel darah yang diperlukan utuk pemeriksaan CRP cukup banyak dan cukup menyulitkan untuk BBL Saliva mengandung komponen yang mirip dengan darah dalam hal mendeteksi CRP Tujuan Mengetahui apakah CRP saliva dapat digunakan seakurat darah neonatus mendeteksi infeksi dini neonatus Metode Penelitian dilakukan selama periode Oktober 2015 ndash Desember 2015 pada bayi baru lahir risiko infeksi yang memenuhi kriteria Data dianalisis dengan perangkat elektronik statistik dengan tingkat kemaknaan p0 05 terdapat hubungan yang bermakna antara CRP saliva terhadap CRP darah Nilai p 0 05 dengan r positif atau searah yang menunjukkan semakin tinggi kadar CRP saliva semakin tinggi juga kadar CRP darah Kekuatan hubungan sangat kuat 0 8
ABSTRACT
Backgound Newborns babies are very susseptible to infection from intra and extrauterine environment Severe infection within the first 3 day of life is classified as early onset sepsis EOS in the newborn baby based on clinical manifestation and same serological markers such as C reactive protein CRP Blood samples procedure to CRP examination are more volume liquid and requires highly trainned personnel for newborn Objective To know wether salivatory CRP can be used acurated as CRP from blood sample for detection early infection in neonate and to evaluated sample characteristic association with blood and CRP saliva Methods A prospective study was conducted in newborn baby at Ulin Hospital Banjarmasin period 15 october 2015 to December 15 2015 The participates are newborn babies with risk infection who enrolled inclusion criteria Statistical analyses used the software statistic electronic significant is p 0 05 Saliva CRP and blood samples were detected in each group as 8 babies with concentration ge 10mg L There was a statisticaly significant correlation between salivary CRP level to blood CRP level r 0 806 p"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusep Romansyah
"Abstract. Sentra Pelayanan Agribisnis (SAPA) is an agricultural organization owned and operated by a farmer community in Sukabumi, West Java, Indonesia. SAPA adopts information technology (IT) to improve the effectivity of its internal communication. SAPA started IT adoption by a careful planning. The step includes organizing the map of IT strategy and formulating the key performance indicators. The purpose of this research is to arrange a strategy map of SAPA IT division, to formulate the key performance indicators using Balanced Scorecard approach, and to implement as a mobile web application. Results of this research include a strategy map of SAPA IT division, key performance indicators, and a prototype of mobile web application. It can be concluded that IT adoption supported by a strong leadership improves effectivity of the information flows within the researched agriculture organisation.
Abstrak. Sentra Pelayanan Agribisnis (SAPA) adalah sebuah organisasi pertanian yang dimiliki dan dioperasikan oleh kumpulan petani di Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia. SAPA mengadopsi teknologi informasi (TI) untuk meningkatkan efektifitas komunikasi internal. SAPA mulai mengadopsi TI dengan perencanaan matang. Langkah ini termasuk mengorganisir peta strategi TI dan merumuskan indikator kinerja utama. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun peta strategi SAPA divisi TI, untuk merumuskan indikator kinerja utama menggunakan pendekatan Balanced Scorecard, dan untuk mengimplementasikan sebagai aplikasi web mobile. Dapat disimpulkan jika adopsi TI didukung dengan kepemimpinan yang kuat akan meningkatkan efektivitas arus informasi di dalam organisasi pertanian yang diteliti."
Wireless Information and Network Research Grop (WINNER), 2012
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Iqbal Bulgini
"Embargo Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir terhadap Qatar pada 5 Juni 2017 telah merugikan pihak Qatar dan memecah stabilitas GCC'. 'Terlibatnya Iran dan Turki di sisi Qatar membuat perpecahan GCC tidak dapat dihindari. Krisis ini sejatinya dipicu oleh anggapan Arab Saudi bahwa Qatar telah mendukung gerakan teroris yang membuat Arab Saudi mengundang seluruh negara GCC untuk memblokade Qatar, namun diantara negara-negara Teluk, Kuwait adalah satu-satunya negara yang menolak embargo tersebut dan memilih netral, bahkan memediasi krisis. Alasan penolakan Kuwait atas embargo Arab Saudi dan kepentingan Kuwait atas krisis akan dianalisis menggunakan teori neorealisme dan konsep hedging.
Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif-analitis. Menurut neorealist, netralitas dan mediasi Kuwait dalam krisis Teluk 2017 karena Kuwait ingin “survive” di GCC dan kawasan, mengingat ketrelibatkan Iran di sisi Qatar sedangkan Kuwait tidak ingin berkonflik dengan Iran. Berdasarkan strategi 'hedging', Kuwait melakukan 'indirect balancing' terhadap Arab Saudi seperti menolak pakta keamanan GCC 1981, menolak mengirim pasukan ke Bahrain 2011, dan menantang Saudi mengembangkan zona ekonomi di lima pulau yang melibatkan kehadiran Iran. Kuwait juga melakukan 'engagement' terhadap Qatar dengan memediasi krisis di Qatar pada 2014 dan 2017.

The Saudi Arabia, United Arab Emirates, Bahrain and Egypt embargoes against Qatar on June 5, 2017 have harmed the Qatari side and have broken the stability of the GCC. The involvement of Iran and Turkey on the Qatari side has made GCC fragments unavoidable. This crisis was actually triggered by Saudi Arabia's perception that Qatar had supported a terrorist movement that made Saudi Arabia invite all GCC countries to blockade Qatar, but among the Gulf countries, Kuwait is the only country that rejects the embargo and chooses neutral, even mediating the crisis.The reasons for Kuwait's rejection of the Saudi Arabian embargo and Kuwait's interest in the crisis will be analyzed using the theory of neorealism and hedging concepts.
This writing uses a qualitative approach with descriptive-analytical analysis. The neorealist, neutrality and mediation of Kuwait in the 2017 Gulf crisis because Kuwait wants to "survive" in the GCC and the region, given Iran's involvement on the Qatar side while Kuwait does not want to conflict with Iran. Based on the hedging strategy, Kuwait undertakes indirect balancing of Saudi Arabia such as rejecting a security pact GCC 1981, refused send troops to Bahrain 2011, and challenge the Saudis to develop economic zones on five islands involving Iran's presence. Kuwait also engaged Qatar with mediating the crisis in Qatar in 2014 and 2017.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Riswanto
"Kebijakan makro ekonomi yang dilakukan oleh otoritas fiskal dan moneter bertolak dari tujuan yang tidak searah. Sehingga dalam pelaksanaannya dibutuhkan suatu koordinasi yang selaras untuk menghasilkan suatu bauran kebijakan yang mampu meminimalkan adanya trade off tujuan. Terutama dalam menghadapi era integrasi perekonomian global beserta segala keuntungan dan kekurangannya mengingat adanya potensi dampak negatif berupa krisis global yang sewaktu-waktu mengancam pertumbuhan dan kestabilan perekonomian domestik. Bagi negara berkembang dan perekonomian terbuka kecil, variabelvariabel makro ekonomi yang berasal dari asing secara signifikan mempengaruhi kinerja perekonomian domestik. Tesis ini meneliti kombinasi kebijakan fiskal moneter di dalam menghadapi kondisi normal maupun guncangan perekonomian dengan menggunakan metode Two Stages Least Square (TSLS).

Macroeconomic policy conducted by fiscal and monetary authority come out from a very different type of objectives. Concerning this fact, minimizing trade off is a must to make an optimal policy mix, and this will only achieved by forming a simultaneous policy coordination to between those authority. In the global economic integration era, domestic economic performance must be influenced world economic condition. Especially its negative impact such as global crisis potency that could be emerge in unpredictable moment, has made it become more important to create a jointly optimal fiscal and monetary coordination for ensuring and protecting domestic economic performance from this bad impact such as capital outflow. As an emerging country and a small open economy, Indonesian economy significanty influenced by many economic variables that came from the rest of the world. This thesis characterises the jointly optimal fiscal and monetary policy combination both in a normal economic condition and in a crises by using two stages least squares (TSLS) method."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27578
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>