Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nisa Nurul Asror
"Berbagai program pengembangan kapasitas guru telah dilakukan sebelumnya demi pencapaian pemerataan kualitas guru yang ada di Indonesia.  Oleh karena itu, studi ini berfokus pada program Guru Merdeka Belajar oleh Komunitas Guru Belajar Nasional untuk meninjau lebih lanjut keadaan pelatihan berbasis pengembangan kapasitas guru terkini, yang juga ditinjau dari social network dan Pengembangan kapasitas. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi oleh Reidar Dale yaitu Main Analytical Analysis dengan dengan pengambilan data berupa wawancara mendalam, analisis video serta data sekunder berupa dokumen terkait. Temuan dari penelitian ini adalah tingkat efektivitas, relevansi dan keberlanjutan yang rendah dan dampak yang cukup. Hal ini dikarenakan kurangnya perencanaan yang matang pada program sehingga keberhasilan program pun sulit terukur, sehingga dampak program pun bergantung pada seberapa kreatifnya peserta program dalam mereplikasi materi program ke sekolah masing-masing dan juga konsistensi individu dalam menghadiri program. Saran yang diperlukan adalah pengadaan tujuan.

Various teacher capacity building programs have been carried out previously in order to achieve even distribution of teacher quality in Indonesia. A study conducted by Pitoyo (2011) found that the unpreparedness of existing human resources had an effect on the success of the program and also the lack of independence of program participants because they depended on training, indicating a program that was not sustainable as found in Situmorang (2018). Therefore, this study focuses on the Guru Merdeka Belajar program by the Komunitas Guru Belajar Nusantara to further review the state of the latest teacher capacity building-based training, which is also reviewed from social networks and Pengembangan kapasitas. This study uses the evaluation method by Reidar Dale, namely Main Analytical Analysis, by collecting data in the form of in-depth interviews, video analysis and secondary data in the form of related documents. The findings from this study are low levels of effectiveness, relevance and sustainability and moderate impact. This is due to the lack of careful planning in the program, so that the success of the program is difficult to measure, so that the impact of the program depends on how creative the program participants are in replicating program materials to their respective schools and also individual consistency in attending the program. The advice needed is to provide concrete program objectives so that program achievements can be more easily measured."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rafif Muhammad Zufar
"Sekolah relawan semula berdiri sebagai sebuah komunitas yang memiliki kegiatan berbagi pengetahuan dan wawasan terkait dunia kerelawanan. Dalam Sekolah Relawan terdapat program yang dinaungi oleh tim pembangunan masyarakat (community development) yang terdapat dalam lembaga Sekolah Relawan yaitu program akademi komunitas nusantara, program tersebut ada untuk menjadi wadah pendidikan alternatif bagi anak muda untuk belajar dan berkembang dalam bidang pengembangan masyarakat. Program ini bermanfaat namun belum pernah dilakukan evaluasi yang terstruktur selama lima tahun program ini berjalan, kecuali berdasarkan testimoni para penerima program. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan evaluasi terhadap program Akademi Komunitas Nusantara untuk melihat apakah program berjalan baik berdasarkan kategori dari analisis evaluasi main analytical category (Relevan, Efektifitas, Dampak, Efisiensi, Keberlanjutan, dan Replikasi program) walaupun dalam studi ini tidak akan menggunakan kategori keberlanjutan dan replikabilitas, berdasarkan pertimbangan karena program yang dievaluasi belum rampung dan juga tidak adanya tendensi program ini akan direplikasi pada tempat lain. Berdasarkan hipotesis penulis atas program Akademi Komunitas Nusantara yaitu pemberdayaan masyarakat sudah memiliki kinerja yang baik berdasarkan analisis Main Analytical category karena efektivitasnya terhadap penerima manfaat, yang dimana para penerima manfaat telah mengimplementasikan pembelajaran mereka dalam tugas akhir mereka yang berkaitan langsung terhadap masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dengan wawancara mendalam, dalam temuan di lapangan jumlah informan tidak sesuai dengan jumlah informan yang direncanakan, yang awalnya 14 orang dan pada akhirnya peneliti hanya mewawancarai 9 orang saja. Hal tersebut terjadi karena banyaknya informan yang tidak bisa dihubungi, menyocokkan waktu yang sulit antara peneliti dan juga informan, dan juga waktu penelitian. Hasil evaluasi dari program AKN sudah berjalan dengan baik berdasarkan kategori relevansi, efisiensi, dampak, dan juga efektivitas. Walaupun dalam kategori efisiensi masih ada yang perlu diperbaiki yaitu dalam sumber daya uangnya. Peneliti mengajukan rekomendasi agar sebaiknya uang semester dari penerima manfaat yaitu mahasiswa diturunkan dan tidak setinggi dengan sekarang dengan cara memperbanyak penerima manfaatnya.

Sekolah Relawan was originally established as a community that has activities to share knowledge and insights related to the world of volunteerism. In the Sekolah Relawan there is a program that is under the auspices of the community development team contained in the Sekolah Relawan institution, namely the Akademi Komunitas Nusantara program, the program exists to become an alternative educational forum for young people to learn and develop in the field of community development. This program is useful, but there has never been a structured evaluation during the five years the program has been running, except based on testimonials from program recipients. Therefore, the researcher wants to evaluate the Akademi Komunitas Nusantara program to see whether the program is running well based on the main analytical categories of evaluation analysis (Relevant, Effectiveness, Impact, Efficiency, Sustainability, and Replicability of the program) although in this study will not use the categories of sustainability and replicability, based on considerations because the program being evaluated has not been completed and there is also no tendency for this program to be replicated elsewhere. Based on the author's hypothesis of the Akademi Komunitas Nusantara program, namely community empowerment, it has good performance based on the Main Analytical category analysis because of its effectiveness on beneficiaries, where the beneficiaries have implemented their learning in their final assignment which is directly related to the community. The data collection technique was carried out qualitatively with in-depth interviews, in the findings in the field the number of informants did not match the planned number of informants, which was initially 14 people and in the end the researchers only interviewed 9 people. This happened because many informants could not be contacted, matching the difficult time between researchers and informants, and also the research time. The evaluation results of the AKN program have been running well based on the categories of relevance, efficiency, impact, and effectiveness. Although in the efficiency category there is still something that needs to be improved, namely in the money resources. The researcher proposed a recommendation that the semester money from the beneficiaries, namely students, should be lowered and not as high as it is now by increasing the number of beneficiaries."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinan Vidi Lazuardi
"Riset evaluasi ini bertujuan memberikan kebaruan model metode evaluasi yang komprehensif dan integratif dalam evaluasi program CSR sebagai bagian dari praktik Ekonomi Sirkuler. Metode evaluasi CSR sebagai bagian dari praktik ekonomi sirkuler masih cenderung beragam, terlalu dominan pada dimensi ekonomi, dan belum mengukur keseimbangan siklus nilai sosial, lingkungan dan ekonomi. Dalam studi evaluasi ini, penulis mengkombinasikan metode Main Analytical Categories, SROI untuk monetisasi nilai dampak, dan IRIS+ untuk mengukur kontribusi program kepada SDGs, sebagai tawaran baru metode yang akomodatif bagi program dengan karakteristik seperti ekonomi sirkuler. Penelitian ini memiliki argumentasi bahwa Ekonomi Sirkular sebagai bagian CSV juga memiliki dampak societal sehingga peneliti juga melihat aspek-aspek capacity building yang terjadi kepada penerima manfaat program tersebut. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam Hasil analisis MAC menunjukkan bahwa program sudah relevan tetapi belum optimal dalam aspek dampak dan keberlanjutan. Nilai SROI masih relatif rendah karena stakeholder yang terbatas dan program tidak banyak menghasilkan dampak tangible. Analisis IRIS+ menunjukkan bahwa program telah berkontribusi cukup optimal terhadap SDGs nomor 12. Model evaluasi ini selanjutnya dapat dikembangkan sebagai acuan yang akomodatif untuk mengevaluasi program CSR dengan konsep ekonomi sirkuler yang mengintegrasikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan serta capaian terhadap SDGS

This research evaluation aims to propose a new model of evaluation methods that are comprehensive and integrative in evaluating CSR programs as part of circular economy practices. Methods of evaluating CSR programs with the goal of the circular economy are still dominant in the economic dimension, they do not calculate the balance of the cycle of social, environmental, and economic value. This evaluation uses a combination of methods consisting of Main Analytical Categories, SROI for monetization on impact value, and IRIS+ to calculate the contribution of the CSR program to SDGs, as an offer to methods that accommodative to the CSR program that has characteristics like circular economy. This research also argues circular economy as part of CSR has societal impact that this research aims to see capacity-building aspects on beneficiaries from the CSR program. This study uses a qualitative method with the in-depth interview as data collecting method. The result of MAC analysis shows that the program is relevant, but it is not optimal on impact and sustainability variables. SROI value is still low because of the limitation of stakeholders and not many tangible impacts from the program. IRIS+ analysis shows a result that the CSR program has an optimal contribution to SDGs number 12. This evaluation model for the future research can be developed as a reference that accommodative to evaluate CSR programs with circular economy concepts that integrate social, economic, and environmental impact. Also, this evaluation model can be used as a reference to see the contribution to SDGs achievement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabil Raihan Muhammad Setiawan
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kohesi kelompok memengaruhi hooliganisme sepakbola, dengan stratifikasi ekonomi sebagai variabel kontrol. Studi sebelumnya tentang hooliganisme sepakbola dapat dibagi menjadi dua aliran pemahaman. Aliran pertama menyoroti bagaimana faktor eksternal seperti perlakuan dari otoritas (misalnya, kepolisian, pembatasan) dan tekanan sosial adalah akar penyebab hooliganisme sepakbola. Aliran kedua mengakui bahwa akar penyebab hooliganisme sepakbola terletak pada faktor internal seperti mentalitas massa dan rasa kebersamaan. Namun, kedua aliran pemahaman tersebut tidak mempertimbangkan interaksi antara kedua faktor tersebut. Peneliti meyakini bahwa kedua faktor internal dan eksternal memainkan peran penting, dan melalui kohesi kelompok, kedua faktor tersebut akan diakomodasi. Oleh karena itu, fokus akan pada bagaimana kohesi kelompok memengaruhi individu untuk berpartisipasi dalam hooliganisme sepakbola. Alasan untuk hal tersebut adalah karena kohesi kelompok memberikan kesempatan kepada individu melalui kedua faktor internal dan eksternal untuk melakukan tindakan yang normatifnya tidak akan mereka lakukan. Populasi fokus akan menjadi para penggemar sepakbola dari klub terbesar di Indonesia, Persija Jakarta, yang dikenal sebagai 'The Jakmania', karena studi sebelumnya telah menekankan signifikansi konteks budaya ketika mencoba memahami hooliganisme sepakbola. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi signifikan antara kohesi kelompok dan hooliganisme sepakbola yang lemah secara kekuatan, dan memiliki arah positif.

This research aims to see how group cohesion influences football hooliganism, with economic stratification as a control variable. Previous studies on football hooliganism can be split into two veins of understanding. The first vein highlights how external factors such as actions from authorities (e.g., policing, restraining) and societal pressures are the root cause of football hooliganism. The second vein accredits the root cause of football hooliganism lies in more internal factors such as crowd mentality and seeking a sense of belonging. However, both veins of understanding do not consider the interplay between both factors.  The researcher believes that both internal and external factors play an important part, and through group cohesion, both factors will be accommodated. Therefore, the focus will be on how group cohesion influences individuals to participate in football hooliganism. The reason for this is that group cohesion gives license to individuals through both internal and external factors to commit acts they would otherwise not do. The focus population will be the football fans of the biggest club in Indonesia, Persija Jakarta, otherwise known as ‘The Jakmania’, as previous studies have emphasized the significance of cultural context when trying to understand football hooliganism. The results of this research highlighted that there is a significant correlation between group cohesion and football hooliganism which is weak in strength, and has a positive direction."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zain Arie Priyanto
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pemaknaan yang dimiliki oleh pendaki amatir dari kalangan anak muda yang melakukan aktivitas pendakian gunung. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan konstruksi identitas pendaki amatir melalui aktivitas pendakian gunung yang dilakukan. Fenomena pendakian gunung oleh pendaki amatir menjadi tren yang berkembang di berbagai kalangan masyarakat di Indonesia belasan tahun terakhir. Studi-studi terdahulu terkait aktivitas pendakian gunung sebagai fenomena sosial banyak membahas terkait dengan motivasi, makna dan konstruksi makna dari aktivitas mendaki gunung. Namun, hingga saat ini belum terdapat penelitian yang menjelaskan bagaimana pemaknaan dan konstruksi makna dalam konteks pendaki amatir di Indonesia. Kemudian, belum terdapat banyak penelitian yang mengkaji bagaimana konstruksi identitas pendaki di Indonesia, khususnya terhadap pendaki amatir sebagai subjek analisisnya. Dengan menggunakan perspektif interaksionisme simbolik dan kerangka teoretis konstruksi identitas dan konsep diri yang disampaikan oleh Erving Goffman sebagai alat analisis, hasil temuan penelitian ini menjelaskan adanya lima kategori makna yang dimiliki pendaki amatir terhadap aktivitas pendakian gunung yang dilakukannya. Kemudian, tipologi konstruksi pemaknaan dari pendaki amatir terhadap aktivitas pendakian gunung juga menjadi hasil dari penelitian ini. Terakhir, temuan dan analisis penelitian ini menjawab bagaimana konstruksi identitas pendaki amatir dari kalangan anak muda di Indonesia berkaitan erat dengan makna tentang upaya memperoleh prestasi diri serta pencarian pengalaman dan sensasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas pendakian gunung yang dilakukan oleh pendaki amatir dari kalangan anak muda di Indonesia tidak hanya berkaitan dengan tujuan rekreasional melainkan juga merupakan mekanisme memperoleh prestasi diri dan pada akhirnya mengkonstruksikan identitasnya sebagai pendaki gunung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam terhadap pendaki amatir di rentang usia muda sebagai subjek penelitiannya.

The purpose of this research is to explain the meanings held by amateur mountaineers from among young people who carry out mountaineering activities. In addition, this research also explains the construction of amateur mountaineers' identities through their mountaineering activities. The phenomenon of mountaineering by amateur mountaineers has become a growing trend in various groups of people in Indonesia in the last dozen years. Previous studies related to mountaineering activities as a social phenomenon have discussed the motivation, meaning and meaning construction of mountaineering activities. However, until now there has been no research that explains how meaning and meaning construction in the context of amateur mountaineers in Indonesia. Furthermore, there have not been many studies that examine how the construction of the identity of mountaineers in Indonesia, especially for amateur climbers as the subject of analysis. By using the perspective of symbolic interactionism and the theoretical framework of identity construction and self-concept presented by Erving Goffman as an analytical tool, the findings of this study explain the existence of five categories of meaning that amateur mountaineers have towards their mountaineering activities. Then, a typology of meaning construction from amateur mountaineers towards mountaineering activities is also the result of this study. Finally, the findings and analyses of this study answer how the identity construction of amateur mountaineers among youth in Indonesia is closely related to the meaning of self-achievement as well as the search for experiences and sensations. This research shows that mountaineering activities carried out by amateur mountaineers from among young people in Indonesia are not only related to recreational purposes but also a mechanism for gaining self-accomplishment and ultimately constructing their identity as mountaineers. This research uses a qualitative method with data collection using in-depth interview techniques with amateur mountaineers in the young age range as the research subject."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aldi Gunawan
"ABSTRAK
Konsorsium Pembaruan Agraria menjelaskan bahwa sektor pembangunan infrastruktur masih menjadi penyumbang terbesar dari konflik agraria. Permasalahan dalam konteks perusahaan infrastruktur umumnya terjadi pada isu pembebasan lahan dan ketenagakerjaan. Studi-studi mengenai pengelolaan relasi sosial, lebih dominan membahas kinerja program CSR sebagai faktor utama dalam melihat hubungan relasi antara perusahaan dengan komunitas lokal. Sementara yang lain mengajukan faktor lain yang juga dapat mempengaruhi relasi antara keduanya. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, artikel ini berusaha mengatasi kesenjangan dalam literatur dengan mengembangkan gagasan yang lebih komprehensif, yaitu dengan menghubungkan kinerja CSR, persepsi keadilan tentang pembebasan lahan, dan persepsi keadilan tentang penyerapan tenaga kerja lokal sebagai faktor yang membentuk relasi sosial perusahaan. Penelitian ini menguji tiga hipotesis, (1) semakin tinggi kinerja CSR maka semakin tinggi relasi sosial, (2) semakin positif persepsi keadilan tentang pembebasan lahan, maka semakin positif relasi sosial yang terbangun, dan (3) semakin positif persepsi keadilan tentang tenaga kerja lokal, maka semakin positif relasi sosial yang terbangun. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara persepsi keadilan tentang pembebasan lahan dan penyerapan tenaga kerja dengan relasi sosial, serta kinerja program CSR tidak memiliki pengaruh yang signifikan atau sangat lemah dalam membangun relasi sosial. Secara teoritik hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh ketiga faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh fase atau tahapan pembangunan.

ABSTRACT
Konsorsium Pembaruan Agraria explains that the infrastructure development sector is still the biggest contributor to agrarian conflict. Problems in the context of infrastructure companies generally occur on issues of land acquisition and employment. Studies on the management of social relations, more dominantly discuss the performance of CSR programs as the main factor in seeing the relationship between companies and local communities. While others propose other factors that can also influence the relationship between the two. Using a quantitative approach with survey methods, this article seeks to overcome the gaps in the literature by developing more comprehensive ideas, namely by linking CSR performance, perceptions of fairness about land acquisition, and perceptions of justice about the absorption of local labor as factors that shape the companys social relations. This study examines three hypotheses, (1) the higher the CSR performance, the higher the social relations, (2) the more positive perceptions of justice about land acquisition, the more positive social relations are built, and (3) the more positive perceptions of justice about local labor , then the more positive social relations that are built. The results showed that there was an influence between perceptions of justice about land acquisition and employment absorption with social relations, and the performance of CSR programs did not have a significant or very weak influence in building social relations. Theoretically the results of this study indicate that the influence of these three factors is strongly influenced by the phase or stage of development."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Dary Tirta
"Riset ini bertujuan mengevaluasi dampak dan replikabilitas dari program CSR dalam pemberdayaan petani swadaya. Studi terdahulu cenderung fokus kepada keberhasilan program dari pelaksanaan program secara pendanaan dan pelaksana program. Dalam penelitian evaluasi ini, peneliti mengkombinasikan alat analisis Main Analytical Categories untuk melihat ketercapaian program dan Social Return of Investment untuk memonetisasi dampak program Sertifikasi RSPO. Penelitian ini memiliki argumen bahwa perkebunan kelapa sawit berkelanjutan yang dilakukan petani swadaya dapat menjadi investasi jangka panjang bagi inisiator program, sebagai bentuk Creating Shared Value. Penelitian evaluasi dilakukan dengan menggabungkan metode Main Analytical Categories dan Social Return on Investment. Main Analytical Categories digunakan untuk mengevaluasi relevansi, dampak, dan replikabilitas program, serta Social Return on Investment digunakan untuk menambahkan analisis dampak secara moneter. Hasil evaluasi Main Analytical Categories menunjukan bahwa program telah relevan, memiliki dampak positif meskipun belum optimal, dan replikabilitas program dapat dilakukan tetapi tidak secara keseluruhan. Hasil evaluasi , Social Return of Investment menunjukan nilai yang relatif rendah terhadap program. Program terbukti memberikan dampak positif bagi penerima manfaat, namun tidak banyak dampak tangible. Hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa model program bisa memberi dampak pada karakteristik sosial masyarakat tertentu, dan replikasi dari program tersebut mensyaratkan karakteristik sosial tersebut.

This research aims to evaluate the impact and replicability of the CSR program in empowering independent smallholders. Previous studies have tended to focus on program success from program implementation in terms of funding and program implementation. This evaluation study uses a combination of Main Analytical Categories to see program achievements and Social Return of Investment to monetize the impact of the RSPO Certification program. This study has the argument that sustainable oil palm plantations carried out by independent smallholders can be a long-term investment for program initiators, as a form of Creating Shared Value. Main Analytical Categories are used to evaluate program relevance, impact, and replication. Social Return on Investment is used to add monetary impact analysis. The results of the Main Analytical Categories evaluation show that the program is relevant, has a positive impact even though it is not optimal, and program replication can be carried out but not as a whole program. The results of the evaluation of the Social Return of Investment show a relatively low value for the program.. The program has proven to have a positive impact on beneficiaries, but not many tangible impacts. The results of this evaluation indicate that the program model can have an impact on certain social characteristics of the community, and the replication of the program requires these social characteristics."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azmi
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pola sosialisasi politik pada organisasi mahasiswa dan implikasinya terhadap pola partisipasi politik mahasiswa. Sejumlah studi berpandangan bahwa terdapat pola sosialisasi politik yang dilakukan dengan menggunakan agen sosialisasi politik media sosial bertujuan untuk meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula, termasuk mahasiswa, dalam politik elektoral, baik di tingkat nasional maupun lokal. Selain itu, terdapat pula studi-studi yang menemukan pola sosialisasi politik yang dilakukan oleh agen sosialisasi politik teman sebaya dalam lingkup mahasiswa ditujukan sebagai sarana bagi pembentukan calon pimpinan beragam organisasi mahasiswa. Peneliti setuju dengan gagasan tentang dua pola sosialisasi politik bagi mahasiswa yang dibahas dalam studi-studi tersebut. Namun, peneliti tidak sepakat dengan implikasinya terhadap pola partisipasi politik yang hanya menempatkan mereka sebagai pemilih atau yang dipilih (pimpinan organisasi). Peneliti berargumen bahwa kedua pola sosialisasi tersebut juga dapat menciptakan mahasiswa yang terlibat secara kritis dalam politik, baik sebagai mahasiswa maupun sebagai warga negara. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam yang dilakukan kepada pengurus organisasi mahasiswa di Universitas Indonesia dan mahasiswa Universitas Indonesia secara umum.

This study aims to explain how the pattern of political socialization in student organizations and its implications for the pattern of student political participation. A number of studies are of the view that there is a pattern of political socialization carried out using social media political socialization agents aimed at increasing the political participation of novice voters, including students, in electoral politics, both at the national and local levels. In addition, there are also studies that find patterns of political socialization carried out by peer political socialization agents within the scope of students intended as a means for the formation of prospective leaders of various student organizations. Researchers agree with the idea of two patterns of political socialization for students discussed in these studies. However, researchers disagree with the implications for patterns of political participation that only place them as voters or elected (leaders of organizations). Researchers argue that both socialization patterns can also create students who are critically involved in politics, both as students and as citizens. The data in this study was obtained through a qualitative approach with data collection techniques using in-depth interviews conducted with student organization administrators at the University of Indonesia and University of Indonesia students in general."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiatul Habibah
"Riset ini betujuan untuk menilai tata kelola dan pembuktian dampak program Bantuan Modal Usaha dari sisi penerima manfaat dengan menggunakan SWOT (Stenght, weakness, opportunity, threat) dan Social Return on Investment (SROI). Dampak kurang optimal karena minimnya pengalaman lembaga pemerintah dan belum adanya metode yang valid untuk mengukur dampak program tersebut. Nilai dampak menjadi fokus utama dalam evaluasi ini. Metode SWOT dan SROI menjadi metode yang digunaan untuk melihat tata kelola program dan pemetaan dampak serta monetisasi dampak. Hasil evaluasi menunjukan bahwa program telah cukup berhasil memberikan dampak kepada penerima manfaat. Keberhasilan program dibuktikan dengan rasio nilai dampak investasi sosial sebesar Rp. 1.73 : 1 yang memberikan timbal balik positif sebagai investasi dampak. Angka 1.73 diperoleh dari sistem tata kelola program yang tepat dan penerima manfaat yang tepat sasaran. Kemudian Hasil keseluruhan memperlihatkan bahwa keberhasilan program dipengaruhi oleh keterampilan pengelola program dan keberhasilan penerima program dalam mengembangkan usaha produktifnya.

This research aims to assess governance and prove the impact of the Business Capital Assistance program from the beneficiary side using SWOT (Stenght, weakness, opportunity, threat) and Social Return on Investment (SROI). The impact is less than optimal due to the lack of experience of government agencies and the absence of valid methods to measure the impact of the program. Impact loss is the main focus in this evaluation. SWOT and SROI methods are used to see program governance and impact mapping and impact monetization. The evaluation results show that the program has been quite successful in providing an impact to the beneficiaries. The success of the program is evidenced by the ratio of social investment impact value of Rp. 1.73 : 1 which provides positive returns as impact investment. The figure 1.73 is obtained from the right program governance system and targeted beneficiaries. Then the overall results show that the success of the program is influenced by the skills of the program manager and the success of program recipients in developing their productive businesses
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sukron Nurhidayatulloh
"Penelitian ini mengkaji strategi yang dilakukan oleh anak muda dengan aliran keislaman yang berbeda dengan aliran keislaman keluarganya. Strategi ini diperlukan karena kebutuhan secara finansial berupa ekonomi dan tempat tinggalnya masih bergantung dengan keluarganya. Argumen yang dilakukan oleh anak muda dalam keluarganya dengan dua cara, yakni adaptif dan frontal. Strategi adaptif adalah menyesuaikan dengan aliran keislamannya dengan aliran keislaman keluarganya. Sedangkan yang dimaksud strategi frontal adalah menentang aliran keislaman keluarganya yang berbeda. Dalam menutupi kekosongan ruang studi-studi sebelumnya, peneliti memiliki argumen bahwa kedua strategi dapat digunakan tergantung pada tipe keluarga (inti dan luas) yang dimana di dalam keluarga terdapat orientasi keislaman (konservatif dan moderat). Dalam orientasi keislaman moderat maupun konservatif anak muda akan tetap melakukan strategi adaptif dalam keluarga luas dan strategi frontal dalam keluarga inti. Hal ini dikarenakan pada tipe keluarga menggambarkan intensitas hubungan antara anak muda dengan keluarganya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik studi literatur, wawancara dan observasi.

This study aims to analyze youth strategy within family with different Islamic beliefs. This strategy is needed to support their economic dependece such as adequate financial and housing. According to their statement there are two types of strategies, adaptive and frontal. Adaptive strategy cosider adjusting to their family's beliefs while frontal strategies challenge their differences. In attempt to enrich previous studies, the author argues that both strategies can be used depending on the types of family (nuclear and extended) and their islamic orientation (conservative and moderate). The study found that in both orientation, youth are using adaptive strategy with their extended family and frontal strategy with the nuclear family which illustrate the intensity between the youth and their family. This research uses qualitative approach using literature study, interview, and observation method."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>