Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginting, Musa
"ABSTRAK
PT. Garuda Indonesia adalah suatu perusahaan jasa penerbangan berjadwal, yang melayani baik jalur domestik maupun
internasional, hingga saat ini untuk jalur internasional yang
dilayani adalah sebanyak 30 kota. Salah satu jalur penerbangan
internasional tersebut adalah dari Los Angeles ke Indonesia dan
Garuda Indonesia merupakan satu-satu perusahaari penerbangan
yang menawarkan penerbangn langsung dari Los Angeles ke Indonesia.
Walau jumlah wisatawan Amerika Serikat yang ke Indonesia
dari tahun ke tahun terjadi kenaikan, tetapi sebaliknya pangsa
pasar yang didapat oleh Garuda Indonesia dari tahun ke tahun
mengalami penurunan.
Didalam melakulcan strateji promosinya, Garuda Indonesia
tidak didukung dengan bauran promosi/komunikasi yang tepat. Hal
ini terjadi karena :
Pertama, anggaran biaya promosi yang terlalu kecil bila di
bandingkan dengan para pesaing, disamping itu Garuda Indonesia
juga menanggung beban untuk rnempromosikan daerah tujuan wisata,
karena promosi dari pemerintah Indonesia dalam mempromosikan
tujuan wisata kurang.
Kedua, pembagian anggaran promosi yang tidak berimbang, Garuda
Indonesia meberikan porsi yang terlalu besar untuk iklan di
media teIevisi dilain pihak biaya promosi untuk televisi
sangat mahal, maka promosi melalui televisi ini tidak berhasil
memberikan kesadaran kepada para calon penumpang.
Ketiga, karakteristik masyarakat Amerika dalam bepergian selalu
melalui agen perjalanan, sementara itu.persentase agen perjalanan mengetahui Garuda Indonesia hanya 8,2%, maka sangatlah
penting bagi Garuda Indonesia untuk membuat kesadaran dan citra
yang baik bagi agen perjalanan.
Secara keseluruhan yang perlu dilakukan bagi Garuda
Indonesia saat ini adalah usaha memperbaiki citra perusahaan
dan sekaligus memperkenalkan jasa dan produknya pada pelanggan
baru.
Penulis menyarankan agar PT. Garuda Indonesia juga
memperhatikan sarana komunikasi pemasaran lainnya, seperti
penjualan pribadi dan publisitas.
Pada akhirnya strategi komunikasi/ promosi ini akan
berhasil bila dapat dikelola dan dikoordinasi dengan baik.
manajemen PT. Garuda Indonesia harus menempatkan seorang kepala
komunikasi promosi yang secara khusus bertanggung jawab kepada
semua program komunikasi pemasaran perusahaan. Walau tidak
mudah dalam prakteknya, tetapi bila program komunikasi pemasaran dilakukan dengan disiplin dan sungguh?sungguh maka sangatlah
mungkin misi perusahaan dapat tercapai dengan baik.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarno
"Dalam Tesis ini penulis menilai harga wajar saham PT Aqua Golden Mississippi Tbk pada saat melakukan go private dengan menggunakan data proyeksi tahun 2005-2010 dan data keuangan Actual tahun 2005-2007, yang ternyata hanya dapat direalisasi berkisar antara 38% - 50 % saja.
Penilaian harga wajar saham dilakukan dengan menggunakan 3 metode pendekatan yakni pendekatan income yang dalam hal ini menggunakan Dis- counted Cash Flow (DCF) dan Dividend Discount Model (DDM), dan sebagai pembanding, juga menggunakan pendekatan asset yakni Net Asset Value (NAV) dan pendekatan pasar dengan menggunakan Price Earnings Ratio (PER) untuk industri makanan dan minuman. Dengan menggunakan ketiga metode pendekat- an tersebut diharapkan lebih mendekati harga wajar saham PT Aqua Golden Mississippi Tbk yang pada saat proses go private menawarkan harga pembelian kembali (buyback) sebesar Rp 100.000 per lembar.
Berdasarkan ketiga pendekatan tersebut diperoleh penilaian harga wajar saham: (1) dengan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar Rp 139.350 per lembar. Namun karena proyeksi dinilai terlalu agresif, yang hanya dapat dicapai berkisar antara 38% - 50% untuk tahun 2005 – 2007, maka harga wajar saham di prorata menjadi Rp 69.675 per lembar. (2) dengan Dividend Discount Model (DDM) menghasilkan harga wajar sebesar Rp 18.859 per lembar. Penilaian dengan metode ini sangat tergantung pada kebijakan dalam membayar dividen, bukan berdasarkan profitabilitas. (3) dengan Net Asset Value (NAV), yang menghasil- kan harga wajar sebesar Rp 32.969 per lembar, dan (4) dengan Price Earnings Ratio (PER) untuk industri makanan dan minuman menghasilkan harga wajar sebesar Rp 70.739 per lembar.
Dengan menggunakan keempat metode tersebut, metode Discounted Cash Flow dan Price Earnings Ratio dianggap paling mendekati harga wajar saham. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa harga penawaran pembelian kembali (buyback) oleh Perseroan sebesar Rp 100.000 per lembar sudah diatas harga wajar.

In this thesis I make a valuation of PT Aqua Golden Mississippi Tbk ‘s share fair value exactly as at the company took corporate action for going private, using the company’s projection data for 2005-2010 and the actual financial data for 2005-2007 which can only be realized about 38% to 50% during the period.
The valuation of the share fair value uses three approaches: income approach which uses Discounted Cash Flow (DCF) and Dividend Discount Model (DDM), while other approaches are used for a comparation purpose: assets approch, uses Net Asset Value (NAV) and market approach, uses Price Earnings Ratio (PER) of food and beverages industry. The three appoaches are expected can give an appropriate result of PT Aqua Golden Mississippi Tbk’s share market fair value, in which the company offered buyback share price for IDR 100.000,- as at the going private action was taken.
Based on the three approaches, result of the share fair value can be described as follow: (1) Discounted Cash Flow (DCF) for IDR 139.350 per share, but, since the projection is consider as too agresive, on which the realization figure during 2005-2007 were only 38% to 50% , therefor the fair value should be about IDR 69.675 per share. (2) Dividend Discount Model (DDM) for IDR 18.859 per share. This valuation method depands on the company’s policy to determine the dividend amount per share, and not depands on the profitabilities. (3) Net Asset Value (NAV), for IDR 32.969 per share, and (4) Price Earnings Ratio (PER) for foods and beverages industry, for IDR 70.739 per share.
Among the four method, the Discounted Cash Flow and the Price Earnings Ratio are treated as better methods then others and therefor the rusult can reflect the market fair value. Finally I can make a conclusion that the buyback price offered by the company for IDR Rp 100.000,- was above the fair value.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T33491
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library