Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Etikah Karyani
"ABSTRAK
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menginvestigasi pengaruh praktik risk governance terhadap kualitas operational risk disclosure (ORD) dan kinerja perbankan ASEAN-5. Pengaruh praktik risk governance terhadap kinerja bank diuji secara langsung dan tidak langsung melalui kualitas ORD. Penelitian ini juga bertujuan menginvestigasi peran kompetisi pasar terhadap hubungan praktik risk governance dan kualitas ORD. Kontribusi utama penelitian ini adalah dalam mengukur praktik risk governance menggunakan indeks yang didasarkan pada pedoman tata kelola terakhir yang diterbitkan oleh BCBS pada tahun 2015. Sampel penelitian adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa saham negara-negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina) dengan kurun waktu pengamatan 2010-2014. Metode pengumpulan data menggunakan purposive sampling dengan 285 jumlah sampel akhir, dan model analisis regresi data panel adalah Pooled Model dengan estimator Weighted Least Square (WLS).
Temuan penelitian menunjukkan bahwa praktik risk governance dan kompetisi pasar mampu mendorong bank untuk meningkatkan kualitas ORD. Tingkat kompetisi juga memoderasi pengaruh positif praktik risk governance terhadap kualitas ORD. Hasil investigasi ini mengindikasikan efek substitusi dari kompetisi yang dapat menurunkan konsekuensi negatif dari pengaruh praktik risk governance yang lemah. Praktik risk governance secara langsung berpengaruh negatif terhadap ROA dan PER bank. Akan tetapi praktik risk governance berpengaruh positif terhadap kinerja bank jika dimediasi oleh kualitas ORD. Sementara itu kompetisi pasar dan kualitas ORD tidak memiliki pengaruh terhadap ROA dan PER bank. Selanjutnya pengujian robustness dan pengujian tambahan dilakukan dengan mengganti pengukuran kompetisi pasar dari metode Panzar-Rosse menjadi Lerner Index; menguji kualitas ORD yang sukarela (voluntary); menguji penggunaan time lag, mengeluarkan sampel bank Singapura, dan mengganti PER dengan PBV. Hasil-hasil pengujian ini menunjukkan robust dan memperkuat investigasi hipotesis utama.

ABSTRACT
The main purpose of this study is to investigate the effect of risk governance practices on the quality of operational risk disclosure (ORD), and bank performance on the scope of ASEAN-5. The influence of risk governance practices on bank performance is tested directly and indirectly through the quality of ORD. This study also aims to investigate the role of market competition on the relationship of risk governance practices and the quality of ORD. The main contribution of this study is in measuring risk governance practices using indexes based on the latest governance guidelines published by BCBS by 2015. The research sample is banking companies listed on the ASEAN-5 stock exchange (Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Philippines) with 2010-2014 observation period. The data collection method used is the purposive sampling with 285 final samples, and the panel data regression analysis model is Pooled Model with Weighted Least Square (WLS) estimator.
The research findings show that risk governance practices and market competition are able to encourage the bank to improve ORD quality. The level of competition also moderates the positive influence of risk governance practices on the quality of ORD. The risk governance practices directly affect negatively the bank ROA and PER. However, risk governance practices have a positive effect on bank performance if mediated by ORD quality. That is, risk governance practices can encourage managers to present ORD quality that improves bank performance. Meanwhile, market competition and ORD quality have no effect on bank ROA and PER. Further robustness and additional testing are done by changing the measurement of market competition from Panzar-Rosse to Lerner Index; testing the voluntary of ORD quality; testing the time-lag, omitting the Singaporean bank sample, and replacing PER with PBV. The results of these tests are robust and strengthen the investigation of the main hypothesis.
"
2018
D2575
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, Pulung
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
D1558
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Khoiru Rusydi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh struktur kepemilikan terhadap praktik aggressiveness of transfer pricing, baik bentuk kepemilikan keluarga, asing dan pemerintah, dan pengaruh good governance baik corporate governance maupun government governance terhadap hubungan struktur kepemilikan dan praktik aggressiveness of transfer pricing di beberapa negara ASEAN-4. Sampel penelitian terdiri dari 264 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Saham negara-negara ASEAN-4 (Indonesia, Malaysia, Thailand dan Philipina) dengan kurun waktu 2012-2015. Penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan keluarga dan kepemilikan pemerintah berhubungan negatif dengan aggressiveness of transfer pricing, sedangkan kepemilikan asing berhubungan positif dengan aggressiveness of transfer pricing. Kualitas good governance, baik corporate governance maupun government governance memperkuat hubungan negatif antara antara struktur kepemilikan keluarga dan kepemilikan pemerintah dengan aggressiveness of transfer pricing. Sebaliknya good governance, baik corporate governance maupun government governance mempu memperlemah hubungan positif kepemilikan asing dengan aggressiveness of transfer pricing. Penelitian ini melengkapi studi tentang penggunaan metode pengukuran profit level indicator (PLI) sebagai salah satu acuan dalam menentukan praktik aggressiveness of transfer pricing. Penelitian ini memiliki Implikasi terhadap pentingnya kebijakan anti abuse of transfer pricing yang lebih spesifik dalam rangka mengurangi kerugian negara akibat praktik abuse of transfer pricing.

This study aims to empirically examine the effect of ownership structure on the aggressiveness of transfer pricing practices in family, foreign and government ownership forms, as well as the effect of good governance in both corporate and government governance in several ASEAN countries for four years. The research sample consisted of 264 manufacturing companies, listed on the ASEAN-Stock Exchange (Indonesia, Malaysia, Thailand and the Philippines) in the period of 2012-2015. This study found out that family and government ownership were negatively related to aggressiveness of transfer pricing, while foreign ownership was positively related to aggressiveness of transfer pricing. The quality of good governance, both in corporate and government governance, strengthens the negative relationship between family and government ownership and aggressiveness of transfer pricing. Conversely, good governance, both in corporate and government governance can weaken the positive relationship between foreign ownership and aggressiveness of transfer pricing. This study applies the use of the profit level indicator (PLI) method as one of the references in determining the practice of aggressiveness of transfer pricing. This study is beneficial for a specifically anti-abusive transfer pricing policy in order to reduce state losses (due to the practice of abusive transfer pricing)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
D2663
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Sudjaswin E.
"Inovasi merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan eksistensinya dalam lingkungan persaingan global, yang diwarnai oleh
dinamika persaingan berbasis knowledge-networked innovation (Davenport et at., 2006).
Dalam konteks tersebut, perusahaan otomotif makin mengandalkan strategi inovasi untuk
mencapai keunggulan daya saing berkelanjutan. Namun demikian, keterbatasan sumber
daya spesifik yang diperlukan untuk inovasi, memotivasi perusahaan melakukan kerja
sama dengan pihak eksternal untuk mempercepat proses inovasi (Best, 2001).
Studi mengenai strategi inovasi telah banyak dilakukan dari segi produk akhir
(Takeishi, 2001). Namun masih sedikit studi mengenai strategi inovasi dari sudut proses
pengembangan produk baru (new product development, NPD), yang ditunjang oleh sistem
kemitraan yang interaktif antara perusahaan dan para pemasok (Hart, 1995; Sage, 2000).
Penelitian yang dilakukan terhadap lean production system yang sudah dilakukan
sebelumnya telah membuktikan adanya pengaruh cross-functional team dan peran
pemasok terhadap kinerja NPD, namun' belum mempertimbangkan aspek perilaku
individu yang melaksanakan proses NPD. Perilaku individu tersebut diatur melalui
kerangka yang disebut budaya perusahaan (company culture). Untuk mengisi kelangkaan
penelitian yang melihat hubungan perilaku dengan NPD, maka penelitian ini mencoba
melihat peran company culture terhadap interaksi individu dalam cross-functional team
yang melakukan proses NPD.
Penelitian ini bertujuan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi proses
penciptaan produk baru, fokus pada perusahaan otomotif dan pemanfaatan team
production system (Fujimoto dan Takeishi, 2001). Berbagai faktor yang mempengaruhi
proses NPD, yaitu peran kemitraan dari pemasok dalam inovasi perusahaan (Penrose,
1959), peran tim pengembangan produk baru (NPD team) yang bersifat cross-functional
untuk merealisir NPD (Takeishi, 2001); pengaruh company culture terhadap kerja sama
antara pemasok dan NPD team (Dess dan Lumpkin, 2003), dan akhirnya pengaruh NPD
team terhadap kinerja proses dan produk baru untuk menciptakan keunggulan daya saing
(Hoegl dan Parboteeah, 2003), menjadi vadabel dalam penelitian.
Pengujian model yang dikemukakan dilakukan secara empiris terhadap 202
responden dari sub-industri mobil dan komponennya serta sub-industri motor dan
komponennya, yang tersebar di Jabotabek, Bandung, Surabaya, Sidoarjo dan Gresik,
dengan ditunjang oleh in depth interview antara pimpinan perusahaan otomotif serta
menguji model tersebut dengan menggunakan metode analisis Structural Equation Model
(SEM).
Hasil pengujian menunjukkan bahwa baik pemasok maupun company culture
memiliki peran yang positif dan signifikan terhadap NPD team, dimana proses yang
berlangsung dalam NPD team akan mempengaruhi kinerja NPD. Hasil uji hipotesis yang
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh company culture terhadap NPD
team pada sub-industri mobil dan sub-industri motor, menggambarkan pentingnya
company culture dalam mendukung proses NPD yang berdampak pada kinerja NPD
team. Hal ini diperkuat dengan tidak adanya perbedaan pengaruh NPD team terhadap
kinerja NPD, sekalipun terdapat perbedaan peran pemasok di antara kedua industri
tersebut.
Dan hasil penelitian ini, diperoleh konfirmasi mengenai peran pemasok terhadap
NPD team dimana pemanfaatan kapabilitas eksternal bukan hanya untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi, tetapi dapat menjadi sumber pembelajaran perusahaan. Secara
teoritik, hasil penelitian ini mendukung pandangan Eisenhardt dan Martin yang
menyatakan "...dynamic capabilities thus are the organizational and straregic routines
by which firm achieve new resources coryigiiration as market emerge, collide, split,
evolve and die.
Penelitian ini bersifat cross section sehingga tidak dapat melihat pengaruh
company culture terhadap NPD team yang bersifat path dependence dan idiosyncratic
Secara lebih akurat. Perlu dilakukan penelitian yang bersifat longitudinal untuk mengukur
peran company culture dalam NPD leam sebagai manifestasi dari rekonfigurasi internal
dan eksternal."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
D876
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zumratul Meini
"Penelitian ini menguji pengaruh variabel makro, yaitu suku bunga, dan variabel mikro, yaitu investasi dan arus kas, terhadap persistensi laba pada 1.082 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek negara ASEAN-5 (yaitu: Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura) selama periode 2005-2015. Penelitian ini juga menguji melalui jalur mana mekanisme transmisi suku bunga dalam mempengaruhi persistensi laba.
Hasil estimasi model dengan menggunakan Data Panel Dinamis (DPD) menunjukkan suku bunga berpengaruh negatif terhadap persistensi laba, investasi yang dilakukan perusahaan periode sekarang akan meningkatkan persistensi laba di periode berikutnya, dan arus kas perusahaan juga berkontribusi dalam meningkatkan persistensi laba perusahaan. Mekanisme transmisi suku bunga dalam mempengaruhi persistensi laba melalui jalur suku bunga (investasi) signifikan ketika pengujian menggunakan jeda waktu.
Hasil ini menunjukkan bahwa suku bunga yang rendah dimanfaatkan oleh perusahaan untuk berinvestasi sehingga memperkuat pengaruh positif investasi terhadap persistensi laba di periode berikutnya. Hasil estimasi mekanisme transmisi melalui jalur arus kas signifikan yang berarti penurunan suku bunga semakin memperkuat pengaruh positif arus kas terhadap persistensi laba. Hasil ini menunjukkan bahwa arus kas dan persistensi laba sangat sensitif terhadap perubahan nilai suku bunga, sehingga suku bunga yang rendah dan stabil menjadi dibutuhkan.

This study examines the effect of macroeconomic variables (interest rates) and microeconomic variables (investment and cash flow), on earnings persistence on 1,082 non-financial companies listed in ASEAN-5 countries Stock Exchanges (i.e. Indonesia, Malaysia, Philippines, Thailand, and Singapore) during the period 2005-2015. This study also examines the transmission mechanism of interest rates affects the earnings persistence.
The estimation results of the model using the Dynamic Data Panel (DPD) show that interest rates as important macro variables have a negative effect on earnings persistence, the investment has a positive effect on earnings persistence with a time lag, and the company's cash flow also has a positive effect on earnings persistence. The transmission mechanism through interest rate (investment) is significant with a time lag.
These results indicate that lowinterest rates areusedby companies to makeprofitable investments thereby the positive effect of investment on earnings persistence in the next period increases. The transmission mechanism through a cash flow is significant which means a decrease in interest rates further strengthens the positive effect of cash flow on earnings persistence. These results indicate that cash flow and earnings persistence are sensitive to changes in interest rates, thus the low and stable interest rates are preferred.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
D2747
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarti
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh keberagaman direksi sebagai top management team (TMT) pada bank terhadap kinerja melalui variabel mediasi strategi, yaitu adopsi inovasi teknologi e-banking dengan efektivitas dewan komisaris, efektivitas tata kelola teknologi informasi dan efektivitas pengendalian intern sebagai variabel moderasi. Populasi dalam penelitian ini adalah bank umum di Indonesia selama periode 2010-2016. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 54 bank dengan observasi sebanyak 324. Dalam penelitian ini, observasi data menggunakan panel data set dengan estimasi parameter model pengaruh langsung menggunakan Generalized Least Square (GLS) sedangkan pengujian pengaruh tak langsung menggunakan Two Stage Least Square (TSLS). Beberapa kontribusi dari penelitian ini adalah: (i) studi pertama yang mengeksplorasi variabel adopsi teknologi e-banking sebagai variabel yang memediasi hubungan antara keberagaman TMT dan kinerja dalam konteks bank dengan efektivitas dewan komisaris, efektivitas tata kelola teknologi informasi dan efektivitas pengendalian intern sebagai variabel moderasi; (ii) mengembangkan ukuran adopsi inovasi teknologi e-banking; (iii) mengembangkan ukuran indeks keberagaman menggunakan principle component analysis (PCA). Hasil penelitian meunjukkan bahwa keberagaman gender yang tinggi pada direksi berpengaruh positif terhadap kinerja bank, sebaliknya keberagaman tenur, latar belakang pendidikan dan indeks keberagaman yang tinggi berpengaruh negatif terhadap kinerja bank, sedangkan keberagaman usia dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap kinerja bank. Keberagaman gender yang tinggi pada direksi juga berpengaruh terhadap jumlah adopsi inovasi teknologi e-banking yang tinggi pada bank, sebaliknya bank-bank yang memiliki tingkat keberagaman usia yang tinggi dan indeks keberagaman yang tinggi pada direksi memiliki tingkat adopsi inovasi teknologi e-banking yang rendah, sedangkan keberagaman tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan dan tenur pada direksi tidak berpengaruh terhadap adopsi inovasi teknologi e-banking. Efektivitas dewan komisaris terbukti berpengaruh positif terhadap keputusan jumlah adopsi inovasi teknologi e-banking, namun tidak terbukti memperkuat pengaruh positif antara keberagaman direksi terhadap adopsi inovasi teknologi e-banking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adopsi inovasi teknologi e-banking berpengaruh negatif terhadap kinerja bank. Hasil estimasi model moderasi menemukan bukti bahwa efektivitas pengendalian intern memperlemah pengaruh negatif jumlah adopsi inovasi teknologi e-banking terhadap kinerja bank. Efektivitas tata kelola teknologi informasi (TI) tidak terbukti memperkuat pengaruh positif antara jumlah adopsi inovasi teknologi e-banking dan kinerja, namun pengujian sensitivitas menunjukkan bahwa efektivitas tata kelola teknologi informasi terbukti dapat memperkuat pengaruh positif penggunaan adopsi inovasi teknologi e-banking terhadap kinerja bank.Hasil model regresi dengan metode TSLS memperlihatkan bahwa keberagaman usia, keberagaman latar belakang spesialisasi pendidikan pada direksi dan indeks keberagaman berpengaruh positif terhadap kinerja melalui adopsi inovasi teknologi e-banking.

This study aims to test empirically the influence of the director's diversity as a top management team (TMT) at a bank, on its performance through the strategic mediation variable. It is the adoption of the technological innovation of e-banking with the effectiveness of the board of commissioners, information technology governance, and internal control as the moderating variables. Furthermore, the population comprises of commercial banks in Indonesia from 2010 to 2016. Also, the sample consist of 54 banks with 324 observations, and a panel data set was employed. The Generalized Least Square (GLS) was used to estimate the parameter of the direct effect model while the Two-Stage Least Square (TSLS) was employed for the indirect. The contribution of this study include: (i) the exploration of the adoption of e-banking technology as a variable that mediates the relationship between TMT diversity and performance in a bank context with the effectiveness of the commissioner's board, the information technology governance, and the internal control as the moderating variables; (ii) the development of an adoption measure of e-banking technological innovation; (iii) developing a diversity index measure using principal component analysis (PCA). The results show that high gender diversity in directors has a positive effect on bank performance. However, tenure, educational background, and high index have a negative effect, while age and educational level has none. The high gender diversity of the director's board also affects the number of the adoption of e-banking technological innovation in banks. Conversely, banks with high-level diversity of age and director's board index have a low adoption rate of the technological innovation. Meanwhile, the diversity of educational levels and background, as well as the tenure of director's board have no effect. Furthermore, the effectiveness of the commissioner's board is proven to have a positive effect on the adoption rate of the technology. However, it is not proven to strengthen the positive influence on the director's diversity based on the adoption of the technological innovation of e-banking. The results further show that the adoption of this innovation has a negative effect on bank performance. In addition, the result of the moderation model estimate indicated that the effectiveness of internal control weakens the negative numerical effect of the adoption of e-banking on bank performance. Moreover, the effectiveness of information technology (IT) governance is not proven to strengthen the positive influence between the adoption number of e-banking technological innovations and performance. However, the sensitivity test shows that it strengthens the positive influence of the use of technological innovation. Finally, the result of the regression model using the TSLS method shows that age diversity, educational specialization backgrounds on directors, and indexes have a positive effect on performance through the adoption of e-banking technological innovations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library