Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Riyanto Wreksoatmodjo
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan pada penderita nyeri kepala menahun/berulang yang datang ke Poliklinik Saraf FKUI/RSCM selama jangka waktu lima bulan untuk mendapatkan gambaran tentang penderita nyeri Kepala menahun/berulang di tempat tersebut, sekaligus dibandingkan dengan hasil penelitian yang serupa/ hampir serupa di tempat lain.

Penelitian secara kuesioner yang dilakukan atas masing-masing 100 mahasiswa di Jakarta dan.di Medan menghasilkan angka prevalensi migren masing-masing sebesar 4% dan 6% (5). Sedangkan di RS Dr.Soetomo, Surabaya, selama tahun 1984 tercatat 1227 penderita nyeri kepala di antara 6488 penderita baru; 180 di antaranya didiagnosis sebagai migren (6).

Penelitianpun telah banyak dilakukan, baik dari segi epidemiologik, klinik maupun eksparimental, yang semuanya bertujuan untuk lebih memahami penyakit yang sangat umum ini.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Susesty Ellya
Abstrak :
ABSTRAK
Anak dengan kesulitan belajar sangat sering dijumpai. Hal ini disebabkan karena kelainan neurologis. dinegara maju, para ahli telah membuat berbagai sarana diagnostik yang mudah dilakukan dan hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk mengetahui adanya kelainan neurologis pada anak tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai pemeriksaan gejala minor neurologis yang datar dipakai dan dilakukan secara massal pada anak Sekolah Dasar dengan mudah dan cepat
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruswaldi Munir
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T57304
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nizar Yamanie
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Hardja
Abstrak :
Ruang lingkup dan cara penelitian: Untuk mengetahui gangguan fungsi memori jangka pendek pada pekerja penyemprot pestisida serta faktor-faktor yang mempengaruhi, telah dilakukan penelitian Krosseksional pada 176 orang pekerja penyemprot yang datang ke Balai Laboratorium Kesehatan DKI Jakarta. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner (untuk mengetahui lama kerja, tugas kerja menyemprot, golongan pestisida yang digunakan, jumlah jam menyemprot dalam seminggu), baterai tes pengingatan selektif (untuk mengukur gangguan fungsi memori jangka pendek) dan pemeriksaan laboratorium untuk mengukur kadar kolinesterase darah dengan metode spektrofotometrilkinetio tes. Ketiga instrumen tersebut telah di validasi dan dinilai cukup akurat untuk digunakan di Indonesia. Data yang terkumpul di analisis dengan analisis bivariat, yang dilanjutkan dengan analisis multivariat logistik regresi. Hasil dan kesimpulan: Prevalensi gangguan fungsi memori jangka pendek yang didapatkan pada populasi cukup tinggi, yaitu 40,9 % dengan tes pengingatan selektif. Kisaran kadar kolinesterase adalah 1,122 sampai 9,260 KU/It. dengan rerata 2,44 dan simpang baku 0,38 dan hanya 8 orang dengan kadar dibawah 2,300 KU/lt(normal). Didapatkan hubungan bermalaia pada faktor risiko: lama kerja lebth dari 5 tahun (p 0,0027 OR 4,67 CI.: 1.70-12.78), tugas/cara kerja lebih dari satu (selain menyemprot juga melakukan pencampuran pestisida sendiri atau mencuci alat setelah dipergunakan) (p 0,0214 OR 2,58 CL: 1.13-5.95) dan lama menyemprot lebih dari 16 jam dalam seminggu (p 0,0000 OR 11,51 CI.: 3.96-35.39).
Scope and method of study : Short term memory impairment has been related to several factors, one of those factors was pesticide exposure. This study tried to identify the relationship between short term memory impairment measured by selective reminding test and Organophosphorus pesticide exposure among pesticides sprayers in Jakarta. A sample of 176 subjects who visited the Laboratory of Jakarta Health Office had been recruited among pesticide sprayers from all pesticides companies in Jakarta. Data was collected by questionaire, test of short term memory and laboratory diagnostic test of blood cholinesterase. Those instruments have been validated and regarded to be accurate enough to be applied to Indonesian people. Statistical analysis were bivariate and multivariate analysis and test of association. Result and conclusion : The prevalence of short term memory impairment in this population was 40,9%. The range of blood cholinesterase : 1.122 - 9.260 KU/lt. Mean : 2.44 and standard deviation : 0.38 KU/lt. and only 8 subjects showed a blood choiinestrase level below 2.300 KU/1t. There were significant relationships to these risk factors, which all describes their cumulative pesticide exposure, i.e. : length of work over 5 years (p 0.0027 OR 4.67), the way they work (p 0.0214 OR 2.58) and over 16 working hours/week ( p 0.0000 OR 11.51 ).
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wheny Hari Muljati
Abstrak :

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan memaparkan pola-pola kecacatan leksikal dan kecacatan gramatikal dari keluaran wicara penderita afasia Wernicke. Tulisan ini dilatarbelakangi oleh masih terbatasnya penelitian di bidang neurolinguistik_afasiologi oleh kaum bahasawan Indonesia, padahal bidang ini sangat membutuhkan peran linguis untuk antara lain membuat tes-tes untuk mendiagnosa penderita afasia dari sudut bahasanya. Selain itu penderita afasia Wernicke khususnya, sering disalahmengerti sebagai penderita gangguan jiwa, sehingga penulis lebih memilih afasia Wernicke ini sebagai sumber penelitian untuk lebih mengenal karakteristiknya.

Penelitan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teori yang digunakan adalah teori-teori linguistik dan neurolinguistik. Teori lingusitik yang digunakan dalam karya ilmiah ini terutama adalah teori-teori sintaksis dan semantik.

Kesimpulan yang diperoleh penulis mengenai dua kasus yang ada adalah bahwa kecacatan leksikal pada kalimat ujaran penderita afasia Wernicke adalah berupa adanya jargon, parafasia, dan sirkumlokusi pada kalimat ujarannya. Selanjutnya, kecacatan gramatikal adalah adanya kecacatan kata, frase, klausa pembentuk struktur kalimat ujaran penderita. Selain itu penulis juga menemukan gejala bentuk tegun berupa pengulangan satuan pengisi fungsi gramatikal, penambahan kalimat dan unsur kalimat, yang menyebabkan kalimat/rangkaian kalimat ujaran penderita menjadi lebih panjang dan atau lebih banyak dari yang seharusnya. Selain itu dari penelitian ini juga didapatkan kesimpulan tertentu berkaitan dengan aspek neuro-patologis kedua responden dihubungkan dengan kecacatan bahasanya.

Selanjutnya di bagian akhir tulisan ini penulis juga mengusulkan perlunya penelitian-penelitian lanjutan dalam bidang ini mengenai afasia jenis lain dan terutama penelitian mengenai afasia Wernicke.
1998
S11094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library