Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugiarti
"ABSTRAK
Untuk mempelajari pengaruh radiasi pada kemandulan ngengat F-1-radiasi hama kubis Plutella xyiostella L, telah dilakukan penelitian dengan menggunakan sinar gamma. Radiasi sinar gamma dengan dosis 50, 75, 100, 125 dan 150 Gy dari Irradiator 60Co tipe gamma cell 220 diberikan kepada kepoinpong jantan berumur 3 - 4 han. Ngengat jantan Yang terbentuk dari kepompong radiasi tersebut kemudian dikawinkan dengan ngengat betina normal. Dari hasil perkawinan tersebut diperaleh ngengat keturunan pertama (F-1-radiasi). Melalui perkawinan antara ngengat keturunan pertama (F-1-radiasi) dengan ngengat normal tenlihat adanya fenomena kemandulan baik pada ngengat jantan inaupun ngengat betina F-1-radiasi. Dosis-dosis radiasi yang diberikan kepada kepompong jantan inenyebabkan keinandulan pada ngengat jantan F-1-radiasi berturut-turut sebesar 16,63%, 34,86%, 64,07%, 67,03% dan 72,42%, serta keniandulan pada ngengat betina F-1-radiasi berturut-turut sebesar 14,21%, 23,26%, 49,68%, 55,69% dan 58,14%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julianti
"Beras dalam penyimpanan sering mengalami kerusakan akibat aktivitas serangga. Salah satu serangga yang berperan dalam kerusakan beras adalah Sitophilus zeamais Motschulsky atau kutu beras, yang mengkonsumsi beras baik pada tingkat larva maupun dewasa. Sebagai hewan poikiloterm, pertumbuhan serangga ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor abiotik, seperti suhu, cahaya, dan kelembaban. Dalam penelitian ini diamati pengaruh suhu pada laju pertumbuhan intrinsik Si tophi! us zeamais^i Suhu yang digunakan adalah 24 °C, 28 °C, 32 °C, dan 34 °C. Untuk mendapatkan nilai laju pertumbuhan intrinsik, diperlukan data angka bertahan hidup serangga dewasa yang berasal dari sejumlah telur yang diinkubasi, data fekunditas serangga dewasa tersebut, dan nisbah kelaminnya. Dari hasil uji analisis variansi satu fak tor yang dilakukan, diketahui bahwa suhu 24 °C, 28 °C, dan 32 °C tidak berpengaruh nyata pada laju pertumbuhan intrinsik S7top/77 7us zeamais. Pada suhu 34 °C, laju pertumbuhan intrinsik tidak dapat dihitung karena data yang didapat tidak memenuhi syarat"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library