Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Kurniawan
"ABSTRAK
Keputusan investasi modal bagi setiap perusahaan merupakan suatu keputusan strategis yang sangat penting dan membutuhkan suatu analisa serta pertimbangan yang mendalam. Penilaian investasi modal dapat menggunakan metode-metode penganggaran modal seperti
NPV, IRR, Payback Period, Profitability Index, ARR, dan Sesitivity Analysis. Dalam karya akhir ini dikaji penerapan metode-metode penganggaran modal pada PT Jakarta Express Trans sebagai operator bis Transjakarta koridor I Blok M ? Kota yang tengah mempersiapkan rencana pengadaan bis Transjakarta. Rencana tersebut dilatarbelakangi oleh adanya permintaan BLU Transjakarata kepada PTJET agar melakukan investasi bis sendiri seperti yang dilakukan oleh operator koridor lainnya. Selain itu, rencana ini dibuat karena
adanya indikasi penurunan kinerja keuangan PTJET akibat belum memiliki bis sendiri. Dengan tidak memiliki bis sendiri maka produksi Km Tempuh menjadi tidak maksimal, Nilai fee lebih rendah daripada operator lain, dan jangka waktu perjanjian KPAD sangat singkat.
Kedua investasi menghasilkan positve NPV dengan nilai terbesar dihasilkan oleh investasi bis BBM. Begitu pula dengan metode lainnya IRR, Payback Period, Profitability Index dan ARR, nilai tertinggi juga dihasilkan bis BBM. Berdasarkan analisa sensitifitas, bis BBG menunjukan tingkat resiko yang lebih tinggi. Dengan demikian kesimpulan yang dibuat terhadap bis yang layak dipilih adalah bis BBM.
Kesimpulan tersebut dibuat hanya didasarkan pada analisa aspek-aspek keuangan saja. Namun demikian, bis Transjakarta merupakan sarana publik yang sangat erat kaitannya dengan aspek sosial atau aspek-aspek non keuangan lainnya, oleh karena itu disarankan kepada manajemen atau penulis selanjutnya untuk membuat analisa berdasarkan aspek-aspek non keuangan untuk mendukung aspek keuangan yang dihasilkan dalam karya akhir ini."
2007
T 23839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silangit, Yudhistira Adi Nugraha
"Pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia berjalan dengan sangat pesat sejak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No 40 Tahun 1999. Hal ini dapat kita lihat dengan munculnya perusahaan penerbangan baru, yang menurut data dari Departemen Perhubungan sampai dengan tahun 2002 sudah ada terdaftar 30 perusahaan penerbangan baru. Persaingan antar perusahaan penerbangan yang semakin kompetitif, membuat perusahaan semakin gencar dalam memformulasikan strateginya, strategi tiket murah atau low cost carrier merupakan strategi yang umum digunakan oleh perusahaan penerbangan di Indonesia. Berdirinya perusahaan yang menawarkan konsep biaya rendah mengakibatkan terjadinya pergeseran jumlah penumpang angkutan udara, yakni pengguna jasa perusahaan penerbangan konvensional seperti Garuda Indonesia Airlines ke perusahaan perusahaan baru yang memberikan harga lebih rendah untuk rute yang sama seperti Lion air, Adam Air dan sebagainya. Secara tidak langsung akan mengakibatkan penurunan jumlah penumpang yang akhirnya berpengaruh terhadap kinerja perusahaan itu sendiri, hal ini dapat terjadi karena pada industri penerbangan faktor jumlah penumpang, faktor harga tiket dan faktor musim sangat mempengaruhi kinerja perusahaan itu sendiri, disamping faktor faktor yang berkaitan dengan operasional perusahaan seperti harga bahan bakar dan nilai tukar.
Berdasarkan data data yang diperoleh, karya akhir ini bertujuan untuk melihat apakah faktor musim mempengaruhi harga tiket dan jumlah isian penumpang pada industri penerbangan. Dalam penelitian ini kita menggunakan pengujian cross sectional dengan menggunakan data setiap bulan dari PT GIA periode tahun 2002-2003. Pengujian dilakukan atas variabel musim dan dihubungkan dengan variabel jumlah penumpang dan harga sebagai variabel terikatnya, yang dipisahkan berdasarkan rute rute yang dijadikan sample yakni rute Jakarta-Surabaya, Jakarta-Denpasar, Jakarta-Ujungpandang, dan Jakarta-Medan. Pengolahan data selain dengan menggunkan analisa grafik juga menggunakan SPSS versi 12 yang menghasilkan persamaan regresi dari variabel penelitian.
Hasil penelitian yang dilakukan atas variabel yang tersedia untuk masing masing sektor menunjukan bahwa pengaruh musim tidak signifikan terhadap jumlah penumpang kecuali untuk rute rute tertentu seperti Jakarta-Denpasar, hal ini dapat terjadi karena faktor tujuan wisata. Sedangkan variabel musim mempunyai pengaruh terhadap harga tiket dan secara statistik hubungan tersebut siknifikan walaupun dalam kategori sedang.
Berdasarkan hasil penelitian secara umum faktor musim lebih kuat mempengaruhi harga dibandingkan mempengaruhi jumlah penumpang. Karena keterbatasan data yang tersedia, penelitian juga dilakukan untuk melihat pengaruh simultan antara variabel musim dan harga tiket terhadap variabel jumlah penumpang, dari hasil pengujian diperoleh hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil uji sedarhana terhadap jalur jalur yang dijadikan pengujian, dimana jumlah penumpang tidak semuanya dipengaruhi oleh variabel musim dan harga tiket pada rute rute tertentu, sehingga diperoleh hasil bahwa disamping musim dan harga tiket faktor rute juga berpengaruh terhadap jumlah penumpang tersebut. Hasil dari penelitian ini masih dapat berubah, ini disebabkan karena keterbatasan data yang dijadikan sebagai variabel parameternya. Untuk penelitian selanjutnya bila memungkinkan untuk menambahkan variabel bebas yang berbeda agar diperoleh hasil yang berbeda dan lebih baik dari penelitian ini."
2007
T 23846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dida Andita
"Saat ini, terjadi perubahan dimana perusahaan menciptakan nilai untuk pelanggan semula dari aktiva berwujud (tangible assets) beralih menjadi aktiva tak berwujud (inrangible assets). Kebanyakan organisasi saat ini terdiri dari kumpulan beberapa unit bisnis. Organisasi seperti ini menyadari bahwa keunggulan berkompetisi (competitive advantage) diperoleh dari aktiva tak berwujud oerupa pengetahuan, kapabilitas dan hubungan yang diciptakan oleh para pegawainya. Dengan demikian, implementasi slrategi membutuhkan keselarasan diantara unit-unit bisnis, unit-unit pendukung dan semua pegawai. Secara tradisional, pengukuran strategi menggunakan ukuran keuangan yang akan membawa organisasi ke arah yang salah. Konsep Balanced Scorecard diperkenalkan sebagai perbaikan atas sistem pengukuran yanr selama ini menggunakan ukuran keuangan (lag indicator) dengan menambah ukuran non-keuangan (lead indicator).

Recently creating values for customers has shifted from tangible assets to intangible assets. Most of organizations now operate through decentralized business units. This kind of organization recognizes that competitive advantage comes from intangible assets, such as knowledge, capabilities, and relationship created by its employees. Therefore, strategy implementation requires that all business units, supports units and employees were aligned and linked with the trategy. Traditionally strategic measurement used financial perpectives that may bring the organization to wrong direction. Balanced Scorecard approach was introduced to complete measurement system by adding non-financial measurement (lead indicator) to financial measurement (lag indicator)"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T 24355
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Catharine
"PT ABC sebagai perusahaan yang bergerak di industri jasa pembiayaan menghadapi berbagai masalah seperti adanya penurunan permintaan pembiayaan, keterbatasan sumber dana yang murah, dan persaingan yang kurang sehat. Disamping itu lingkungan resiko yang dihadapi perusahaan semakin meningkat, mulai dari resiko kredit, likuiditas, suku bunga, pertukaran mata uang asing, operasi, hingga resiko pemasaran. Untuk menghadapi permasalahan tersebut maka diperlukan suatu sistim yang dapat memandu perusahaan dalam menghadapi kondisi lingkungan dan persaingan yang tinggi. Sistim manajemen tersebut akan membantu manajemen mengevaluasi dan mengukur kinerja perusahaan sehingga dapat diputuskan langkah-langkah untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya.
Konsep manajemen yang sesuai dengan kondisi ini adalah Balanced Scorecard. Balanced Scorecard menyajikan suatu sistem manajemen terintegrasi yang menggabungkan tolak ukur keuangan dan non keuangan, serta secara strategis dapat membantu perusahaan selalu terfokus pada strategi (Strategi Focused Organization). Dimana perancangan Balanced Scorecard ini dilakukan dengan menjabarkan strategi perusahaan ke dalam empat persepektif beserta dengan tolak ukur dan action plan yang perlu dijalankan.
Persepektif yang digunakan adalah Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis Internal, dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Dari penelitian diketahui bahwa faktor penting agar perusahaan bukan hanya sekedar mampu untuk survive melainkan juga dapat bertumbuh adalah melalui pemilihan strategi fokus. Untuk mendukung strategi tersebut maka sasaran yang dipilih pada Perspektif Pelanggan adalah melalui pemilihan segmen pasar yang tepat, menambah jangkauan perusahaan terhadap pelanggan baru, dan berupaya meningkatkan retensi pelanggan lama. Pada Perspektif Internal Proses perlu diperbaiki siklus waktu pelayanan PT ABC sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, yang juga didukung dengan suatu sistim pengelolaan resiko.
Keberhasilan dari sasaran untuk memperbaiki siklus waktu tersebut hanya dapat tercapai apabila didukung dengan pengembangan sumber daya manusia dan sistem informasi pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Untuk itu, pada karya akhir ini akan dievaluasi Balanced Scorecard yang telah dirancang oleh PT ABC sehingga dapat disesuaikan dengan Balanced Scorecard yang digagas oleh Kaplan dan Norton. Disamping itu kekurangan yang ditemukan pada peta strategi akan sekaligus diperbaiki sehingga dapat menjelaskan suatu hubungan sebab-akibat yang terjadi diantara ke-empat perspektif Balanced Scorecard.
Ukuran, sasaran, dan inisiatif yang telah dirancang dari masing-masing perspektif akan dievaluasi agar dapat sesuai dengan definisi dari ukuran, sasaran, dan inisiatif dalam konsep Balanced Scorecard yang disusun oleh Kaplan & Norton. Dengan demikian diharapkan dengan penerapan Balanced Scorecard di PT ABC pada akhirnya memberikan manfaat mendeskripsikan strategi dan sistem manajemen baru, yang mengarahkan setiap bagian organisasi kepada strategi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T24495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rivano
"Tesis ini menganalisis tentang tingkat pengungkapan transaksi hubungan istimewa pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2006 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian menyimpulkan bahwa tingkat pengungkapan transaksi hubungan istimewa yang dilakukan perusahaan cukup tinggi dan ada dua faktor yang berpengaruh positif kepada tingkat pengungkapan transaksi hubungan istimewa tersebut yaitu ukuran perusahaan dan nilai transaksi dengan pihak istimewa. Penelitian juga menyimpulkan bahwa penerapan Corporate Governance belum efektif untuk mendorong perusahaan melakukan pengungkapan transaksi hubungan istimewa.

This thesis analyze the related party transaction disclosures of listed companies in BEI in 2006 and the factors influencing it. The research conclude that the related party transaction disclosures is quite high and there are two factors that have positive relation to related party transaction disclosures which are company size and the value of the related party transaction. This research also conclude that the Corporate Governance can not effectively influence the company to improve related party transaction disclosures."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25378
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Loviana
"Tesis ini membahas mengenai Related Party Transaction (RPT), yang secara khusus melihat proporsi assets, liabilities, sales, dan expenses yang terkait dengan RPT serta pengaruh dari jenis industri, skor CGI, dan kapitalisasi pasar terhadap relative share of RPT to book value of equity. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan adanya keberagaman tingkat ketaatan perusahaan untuk mengungkapkan proporsi assets dan liabilities (AL) dengan sales dan expenses (SE). Dimana perusahaan-perusahaan yang teregulasi lebih taat dalam mengungkapkan proporsi AL dibandingkan dengan pengungkapan proposi SE. Sementara variabel skor CGI dan kapitalisasi pasar tidak dapat mempengaruhi tingkat ketaatan perusahaan atas prinsip keterbukaan.

The focus of this study is Related Party Transaction (RPT), especially to see the assets, liabilities, sales, and expenses proportion of RPT and to see the impact of the type of industry, CGI score, and market capitalization to relative share of RPT to book value of equity. As the result, there is the difference of companies? obedience level to disclose the proportions of assets and liabilities (AL) and the proportions of sales and expenses (SE). That is the regulated companies were more concern to disclose the AL proportions than SE proportions. Whereas the variables of CGI score and market capitalization can not impact the companies? obedience level of transparency."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25380
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto
"Tujuan dari penelitian ini adalah ingin menguji pengaruh dari kompetensi komite audit seperti keahlian di bidang akuntansi atau keuangan dan pengalaman bekerja, dan frekuensi rapat terhadap nilai perusahaan pada perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada penelitian ini, data diperoleh dari laporan tahunan perusahaan untuk periode 2007 dan nilai perusahaan diukur dengan menggunakan proxy tobin's 9. Metode purposive sampling digunakan untuk menentukan sampel penelitian dan diperoleh 43 sampel. Dengan menggunakan regresi berganda, hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari keahlian di bidang akuntansi atau keuangan, pengalaman bekerja dan frekuensi rapat komite audit terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti karakteristik komite audit sebagai bagian dari mekanisme corporate governance tidak mempengaruhi nilai perusahaan
The purpose of this study is to examine the effect of audit committee competencies such as expertise in accounting or finance and work experience, and the frequency of meetings on firm value in public companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). In this study, data were obtained from the company's annual report for the period 2007 and firm value was measured using Tobin's 9 proxy. Purposive sampling method was used to determine the research sample and obtained 43 samples. By using multiple regression, the results show that there is no significant effect of expertise in accounting or finance, work experience and frequency of audit committee meetings on firm value. This means that the characteristics of the audit committee as part of the corporate governance mechanism do not affect firm value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25375
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfitry Ramdan
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat Pengaruh Kompetensi Komite Audit terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif sebagai proyeksi manajemen laba. Kompetensi yang dimiliki oleh Komite Audit sebagai variabel ukur adalah kompetensi dalam bidang akuntansi yang dinilai berdasarkan latar belakang pendidikan akuntansi, pengalaman bekerja sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik dan pengalaman bekerja di perusahaan pada bidang akuntansi. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 21 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah melaporkan laporan keuangan secara lengkap pada periode 2006-2007.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penyisihan penghapusan Aktiva Produktif dipengaruhi secara signifikan dengan koefisien regresi negatif oleh latar belakang pendidikan akuntansi, sedangkan dua variabel indikator lainnya yaitu pengalaman bekerja sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik dan pengalaman bekerja di perusahaan pada bidang akuntansi menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan.

The effect of committee audit competence of loan loss provisions as a projection of earning management. The competence of audit committee as a measure variable is the competence in accounting that valued based on accounting background, experience works as auditor in accounting firm and work experience in Accounting division. Sample in this research contains 21 banks that listed in IDX that already submit the completed financial report for 2006-2007.
The result of this research shows that loan loss provisions is significantly affected with negative coefficient regression by accounting academic background, thus the other 2 variables that is work experience in KAP and work experience in a firm in accounting division shows no significant effect.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25410
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Yogaswara
"The growing interest in bonds has created a need for a method to evaluate performance of bond portfolios. The method of evaluation is called fixed income performance attribution. This paper will present fixed income performance attribution using the Campisi Model, how to use it and how to analyze the results. PT XYZ, a professional fund managing company, will be used for the test case."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25460
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Fauziah Thaher
"ABSTRACT
Tesis ini membahas kinerja keuangan Perum PERURI Jakarta yang menunjukkan bahwa selama periode analisis PERURI memiliki kinerja yang cukup baik. Pada tesis ini digunakan metode Free Cash Flow untuk menilai kinerja arus kas perusahaan atau disebut sebagai Free Cash Flow of The Firm yang menunjukkan tren penurunan pada dua tahun terakhir (2006 dan 2007), sehingga menjadi bernilai negatif atau lebih dikenal dengan istilah Negative Free Cash Flow of The Firm. Sementara Free Cash Flow of Equity perusahaan terus mengalami kenaikan. Merujuk pada proyeksi keuangan yang dilakukan dengan menggunakan CAGR (Compund Annual Growth Rate) sebagai dasar asumsi proyeksi laporan keuangan, ditemukan bahwa Free Cash Flow of The Firm perusahaan dari tahun 2009 ? 2019 menunjukkan Negative Free Cash Flow of The Firm yang semakin membengkak, sedangkan Free Cash Flow of Equity juga terus mengalami kenaikan. Hal ini memunculkan kemungkinan Potential Financial Distress pada Perum PERURI yang secara langsung maupun tidak langsung akan menyebabkan resiko kebangkrutan pada perusahaan. Sebagai BUMN, pemerintah tidak akan lepas tangan terhadap kesulitan yang dihadapi Perum PERURI. Namun bila hal ini dibiarkan, maka PERURI akan kalah bersaing dengan perusahaan sejenis bila suatu saat terjadi Pasar Bebas ASEAN atau AFTA (Asean Free Trade Area). Untuk mengantisipasi hal ini manajemen PERURI harus meningkatkan kinerja dan melakukan efisiensi, khususnya terhadap penggunaan beban usaha, dan mencari sumber pendanaan lainnya.

ABSTRACT
This thesis analyses about Perum PERURI?s financial report that indicate during analysis period, PERURI has good enough performance. This thesis use Free Cash Flow method to assess performance of company cash flow or Free Cash Flow of The Firm. This method show trend degradation at last two year (2006 and 2007) that reach negative value or more known as negative free cash flow of the firm. Meanwhile company?s free cash flow of equity keeps on increase. Refer at financial projection that conducted by using CAGR (Compound Annual Growth Rate) as basic for assumption of financial statement projection, it founded that from 2009 ? 2019 free cash flow of the firm show negative value that growing higher, whereas free cash flow of equity keep on increase. This condition emerges potential financial distress at Perum PERURI that will cause potential bankruptcy risk at the company. As BUMN, government wills interference the difficulties that Perum PERURI faces. But with this condition, PERURI could not compete with other companies in the same industry if Asean Free Trade Area (AFTA) or ASEAN free market is happened. To anticipate this condition, PERURI must improve its performance and conduct efficiency, especially to the usage of effort burden and other fund sources searching.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25522
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>