Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogi Theo Rinaldi
"Artikel ini membahas kosmologi Islam dalam pandangan Hamzah Fansuri. Secara umum, Hamzah Fansuri menjadikan doktrin metafisika wujudiyyah dan manifestasi Ilahi (tajalli) sebagai pondasi untuk menjelaskan hubungan ontologis antara Tuhan dengan kosmos. Di dalam penelitian ini juga menyertakan pemikiran-pemikirannya seperti Pengetahuan Tuhan, penolakan doktrin creation ex nihilo, esensi-esensi tetap, kehendak Ilahi, Hikmah Tuhan, makro dan mikrokosmos. Pada intinya, Hamzah Fansuri berpendapat bahwa substansi kosmos adalah Nafas Yang Maha Pengasih (Nafās ar-Rahmān). Penelitian ini sangatlah penting, mengingat Hamzah Fansuri adalah salah seorang sarjana yang berasal dari Nusantara yang lebih dikenal sebagai penyair mistik daripada sebagai seorang filsuf yang memiliki sebuah doktrin kosmologi. Oleh karena itu, kosmologinya sedikit sekali dikaji oleh para sarjana. Bagaimanapun, ini penting untuk menjawab pertanyaan mengenai realitas segala sesuatu, suatu pertanyaan yang ditanyakan sepanjang waktu. Penlitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penulisan analitis deskriptif.

This article explores Islamic cosmology of Hamzah Fansuri. Generally, Hamzah Fansuri made his metaphysical doctrine, wujudiyyah, and the Divine Act of Self-Revelation (tajallī) as the foundation to explain the ontological relation between God and the cosmos. This article includes his thoughts such as the Divine Knowledge, therejection of creation ex nihilo, the fixed essences, God’s Will, the Effect of God’s Creative Activity or His Predisposition, the God’s Wisdom, the substance of the cosmos (macrocosm), and Human Being (microcosm). Essentially, Hamzah Fansuri argued that the substance of the cosmos is the ‘Breath’ of Most Compassionate (Nafās ar-Rahmān). This research is really important for Hamzah Fansuri is an original scholar of Nusantara who is better known as a mystic poet than the philosopher having a cosmological doctrine. Because of that, his cosmology is less studied by many scholars. Whereas it is important to answer the question about the reality of everything, the question which is asked all the time. This research uses qualitative approach with analytic descriptive method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wafid Farhan Maghriza
"Penelitian ini membahas mengenai sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen yang merupakan salah satu pesantren terttua di Indonesia bahkan di Asia Tenggara yang mampu bertahan hingga saat ini. Penelitian ini akan menjelaskan tentang pendirian pesantren, lembaga-lembaga pendidikan di pesantren, keterlibatan pihak-pihak baik dari dalam maupun luar dari berkembangnya Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, elemen dari Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, dan menjadi pusat unggulan (centre of excellent). Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu yang berada di pesisir selatan Jawa memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di pesisir selatan Jawa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu Kebumen. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan tentang berdiri dan berkembangnya Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu yang masih bertahan hingga saat ini.

This research discusses the history of the establishment of Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen which is one of the oldest Islamic boarding schools in Indonesia and even in Southeast Asia which has survived to this day. This research will explain the establishment of pesantren, educational institutions in pesantren, the involvement of both internal and external parties in the development of the Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, elements of the Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, and becoming a center of excellence. Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu which is located in the south coast of Java has an important role in the spread of Islam on the south coast of Java. This research is a type of qualitative research. The data source for this research is the Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen. The purpose of this study is to explain the establishment and development of Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu which has survived to this day."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Ramadhani Putriditya
"Pada umumnya, terdapat sebuah sistem yang mengatur bahwa syarifah hanya boleh menikah dengan sayyid. Sistem ini merupakan sebuah konstruksi sosial yang dibangun sejak ratusan tahun yang lalu oleh kelompok Alawiyyin. Namun, pada kenyataannya ditemukan adanya fenomena perkawinan yang terjadi antara syarifah dengan non-sayyid. Perkawinan eksogami dapat dikategorikan sebagai suatu bentuk perubahan pola perkawinan keturunan Arab di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan alasan syarifah menikah dengan non-sayyid dan menjelaskan kondisi hubungan antara syarifah dengan keluarganya akibat perkawinan ini. Artikel ini menganalisis alasan syarifah menikah dengan non-sayyid menggunakan teori pilihan rasional James Coleman. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan studi lapangan dan teknik wawancara secara mendalam (indepth interview) untuk mengumpulkan data dari fenomena ini. Artikel ini menemukan alasan syarifah menikah dengan non-sayyid karena alasan cinta dan kecocokan, penolakan syarifah terhadap sistem perjodohan, ketidaklogisan doktrin yang ditanamkan oleh keluarga syarifah, pengalaman syarifah terdahulu yang merugi akibat mengikuti tradisi ini, dan faktor ekonomi. Artikel ini juga menemukan adanya hubungan putus kontak antara syarifah dengan keluarganya sebagai bentuk penolakan dari pernikahan ini, dan hubungan baik sebagai bentuk penerimaan dari keluarga syarifah atas pernikahan syarifah dengan non-sayyid.

In general, there is a social system for the Arab descents in Indonesia which stipulates sharifah can only marry sayyid. This system is a social construction built hundreds of years ago by the Alawiyyin group. However, in fact, there were several phenomena of the marriage between sharifah and non-sayyid. Exogamy marriage can be categorized as a form of change in the marriages pattern of Arab descents in Indonesia. This article aims to explain the reasons for sharifah marrying a non-sayyid and to explain the condition of the relationship between sharifah and her family as the result of this marriage. This article analyzes exogamy marriages between sharifah and non-sayyid using James Coleman's rational choice theory. This article uses qualitative methods with field studies and in-depth interview techniques to find examples of exogamy marriages between sharifah and non-sayyid. This article found the reasons for syarifah marrying non-sayyid for reasons of love and compatibility, syarifah's rejection of the matchmaking system, the illogical doctrine instilled by syarifah's family, the other syarifah's previous experience of losing as the result of following this tradition, and economic factors. This article also found that there was a disconnection between syarifah and her family as a form of rejection of this marriage, and good relations as a form of acceptance from syarifah's family for syarifah's marriage to non-sayyid."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nauval Baharmus
"Penelitian ini akan membahas mengenai peran perempuan dalam berpolitik di Kuwait. Keterlibatan perempuan dalam berpolitik sudah banyak menjadi perbincangan hangat di masa kini. Saat ini banyak perempuan yang berlomba-lomba untuk menduduki pemerintahan. Walaupun, perempuan di Kuwait telah mendapatkan hak politik mereka pada 2005, tetapi terdapat ketidakstabilan dalam keterlibatan mereka di dalam berpolitik dan menduduki jabatan parlemen. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana keterlibatan perempuan dalam politik di Kuwait serta mengetahui orientasi masyarakat terhadap kandidat politik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan dengan sumber data penelitian adalah berbagai literatur seperti buku, artikel, dan jurnal. Landasan teori dalam penelitian ini adalah peran perempuan dalam politik. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pemerintahan Kuwait telah melibatkan kaum perempuan dalam bidang politik, tetapi keadaannya mereka masih kurang mewakili di parlemen. meskipun demikian perempuan Kuwait diberikan kebebasan untuk bersuara dan menyampaikan pendapatnya yang artinya mereka dapat memilih anggota perlemen. mereka juga diperbolehkan untuk mengambil alih posisi militer tertentu karena undang-undang kesetaraan gender yang menegaskan perlindungan hak-hak perempuan dalam berbagai situasi. Karena hal tersebut pandangan masyarakat Kuwait terhadap perempuan meningkat dengan baik. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara teoritis terhadap perkembangan ilmu pengetahuan budaya dan politik.

This research will discuss the role of women in politics in Kuwait. The involvement of women in politics has become a subject of debate, even today. Nowadays, many women are vying for government positions. Although women in Kuwait obtained their political rights in 2005, there is still instability in their involvement in politics and occupying parliamentary positions. The purpose of this study is to explain how women are involved in politics in Kuwait and to find out the orientation of society toward political candidates. The approach used in this research is a qualitative approach with the method being literature study and with the research data sources being various literature such as books, articles, and journals. The theoretical basis of this research is the role of women in politics. In this study, it was found that the government of Kuwait has involved women in politics, but their situation is unfortunately still underrepresented in parliament. Nevertheless, Kuwaiti women are given the freedom to speak and express their opinions, which means they can elect members of parliament. They are also allowed to take over certain military positions due to gender equality laws which affirm the protection of women's rights in various situations. Because of this, the views of the people of Kuwait towards women have improved greatly. This research is expected to contribute theoretically to the development of cultural and political science."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ainin Nurul Faidah
"Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan mushaf Al-Qur’an Afiff Cirebon meliputi profil percetakan dan eksistensinya sejak awal mushaf Al-Qur’an Afiff terbit hingga kini. Mushaf Al-Qur’an Afiff menarik untuk dibahas sebab Al-Qur’an Afiff Cirebon merupakan salah satu mushaf Al-Qur’an pertama yang terbit dan diproduksi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa pengamatan lapangan dan studi pustaka. Sumber data primer yang digunakan adalah mushaf Al-Qur’an Afiff, sedangkan sumber data sekunder yang digunakan berupa buku dan tulisan-tulisan ilmiah yang relevan. Penulis menggunakan teori mushaf Al-Qur’an sebagai kerangka teoritis dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa mushaf Al-Qur’an Afiff merupakan Al-Qur’an yang banyak digunakan oleh masyarakat khususnya sekitar wilayah Cirebon dan memiliki jangkauan distribusi yang cukup luas pada masanya. Namun, kini keberadaannya sudah jarang ditemukan karena mushaf Al-Qur’an Afiff sudah tidak diproduksi. Beberapa hal yang menyebabkan Al-Qur’an Afiff berhenti diproduksi adalah adanya masalah internal dalam manajemen perusahaan, tidak adanya generasi penerus, serta berkurangnya permintaan pasar terhadap Al-Qur’an jenis Bombay.

This paper aims to explain the mushaf Afiff Qur'an, including the printing profile and its existence since the beginning of the mushaf Afiff Qur'an published until now. Mushaf Afiff Qur'an is interesting to discuss because Cirebon's mushaf Afiff Qur'an is one of Indonesia's first Qur'an mushaf published and produced. This research uses qualitative methods with data collection methods like field observations and literature studies. The primary data source is the Afiff Al-Qur'an, while the secondary data source is books and relevant scientific writings. The author uses the theory of the Qur'anic Mushaf as a theoretical framework in this study. This research shows that the Afiff Al-Qur'an is a Qur'an widely used by the community, especially around the Cirebon area, and has a wide distribution range in the past. However, its existence is no longer found because the Afiff Al-Qur'an is no longer published. Some things that caused the Afiff Al-Qur'an to stop being produced were internal problems in the company's management, the absence of the next generation, and the reduced market demand for the Bombay-type Al-Qur'an"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Aulia
"Penelitian ini membahas mengenai Praktik Mujahadah Sapu Jagad dan juga perkembangannya di wilayah Kebumen. Mujahadah Sapu Jagad merupakan salah satu kegiatan keagamaan yang diikuti oleh masyarakat Kebumen. Melalui langkah observasi dan wawancara langsung narasumber, penelitian ini akan menjelaskan Mujahadah Sapu Jagad sebagai sebuah kegiatan keagamaan. Mujahadah Sapu Jagad merupakan contoh sistem ritus dan praktik keagamaan dalam suatu religi, yang berwujud aktivitas dan tindakan manusia dalam melaksanakan kebaktiannya terhadap Tuhan. Praktik kegamaan ini dilakukan untuk menimbulkan suatu rasa “transendens pribadi (personal transcendence)”, yaitu suatu gelombang keyakinan, rasa keamanan dan rasa bersatu dengan sesama umat yang beribadat. Awal mula pelaksanaan Mujahadah Sapu Jagad di Kebumen di Mulai pada tahun 1999. Mujahadah Sapu Jagad dilaksanakan setiap 35 hari sekali, tepatnya di setiap malam Selasa Kliwon bertempat di beberapa wilayah di Kebumen. Mujahadah Sapu Jagad yang didirikan oleh Kiai Su’adi Wijaya bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dengan cara melaksanakan amalan-amalan dan membaca dzikir Bismillahir’rahmaa’nir’rahim, Shalawat Nabi dan Ya Lathif.

This paper discusses Mujahadah Sapu Jagad and its development in the region of Kebumen. Mujahadah Sapu Jagad is one of the religious activities attended by people of Kebumen. Through observation and direct interviews, this research will explain Mujahadah Sapu Jagad as a religious activity. Mujahadah Sapu Jagad is a religious rites and practices, a form of human actions in the implementation of devotion to God. This practices is done to create a sense of "personal transcendence", which is a wave of believe, a sense of security and a feeling of unite with fellow worshipers. Mujahadah Sapu Jagad in Kebumen established at 1999. Mujahadah Sapu Jagad is held once in every 35 days, to be exact in every monday night Kliwon located in several regions in Kebumen. Mujahadah Sapu Jagad founded by Kiai Su'adi Wijaya, it  aims to get closer to the Almighty God through implementing the practices and chant Bismillahirrahmaanirrahim, Shalawat Nabi, and Ya Latif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fairus Zabidi
"Pondok Pesantren Daarul Ishlah adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang mengikuti tradisi salafiyah. Pesantren ini berfokus pada pengajaran al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama Islam serta mengacu pada sumber-sumber klasik seperti kitab-kitab kuning sebagai pokok materi pembelajarannya. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor apa yang melatarbelakangi kebertahanan Pondok Pesantren Daarul Ishlah di tengah era modernisasi pendidikan Islam saat ini. Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan observasi serta wawancara sebagai metode penelitian kualitatif. Teori yang diadopsi melibatkan teori “Tradisi Santri” yang dikembangkan oleh Zamakhsyari Dhofier dalam bukunya yang berjudul “Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai” yang dapat memberikan pemahaman mendalam tentang kebertahanan dan keberlanjutan pondok pesantren. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat lima belas faktor yang melatarbelakangi Pondok Pesantren Daarul Ishlah dapat tetap bertahan di tengah era modernisasi pendidikan Islam. Pertama, faktor kepemimpinan (kiai). Kedua, pembebasan biaya. Ketiga, klasifikasi kemampuan santri. Keempat, metode pembelajaran. Kelima, sistem nilai yan dianut. Keenam, mengikuti ajaran ulama salaf. Ketujuh, berpakaian sarung dan kopiah. Kedelapan, konsep ruh al-jihad dan keikhlasan. Kesembilan, proses rekruitmen guru atau ustaz. Kesepuluh, rutinnya pemberian nasihat. Kesebelas, nilai keteladanan. Kedua belas, suasana pondok pesantren. Ketiga belas, penyebaran informasi. Keempat belas, mengabadikan nama pondok pesantren. Terakhir, yang kelima belas yaitu masyarakat.

The Daarul Ishlah Islamic Boarding School is an Islamic educational institution that follows the salafiyah tradition. This Islamic boarding school focuses on teaching the al-Qur’an and Islamic religious sciences and refers to classical sources such as the Yellow Books as the main learning material. This research discusses the factors behind the survival of the Daarul Ishlah Islamic Boarding School in the current era of modernization of Islamic education. In this research, observation and interview approaches were used as qualitative research methods. The theory adopted involves the "Santri Tradition" theory developed by Zamakhsyari Dhofier in his book entitled "Islamic Boarding School Tradition: A Study of the Kyai's View of Life" which can provide an in-depth understanding of the survival and sustainability of Islamic boarding schools. The results of this research state that there are fifteen factors behind the Daarul Ishlah Islamic Boarding School being able to survive in the era of modernization of Islamic education. First, the leadership factor (kiai). Second, fee waiver. Third, classification of students abilities. Fourth, learning methods. Fifth, the value system adopted. Sixth, follow the teachings of salaf scholars. Seventh, dress with a sarong and skullcap. Eighth, the concept of ruh al-jihad and sincerity. Ninth, the teacher or ustaz recruitment process. Tenth, regular giving of advice. Eleventh, exemplary values. Twelfth, the atmosphere of the Islamic boarding school. Thirteenth, dissemination of information. Fourteenth, immortalize the name of the Islamic boarding school. Finally, the fifteenth is society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahraini Athirah
"Artikel ini mengangkat mengenai kegagalan relasi intersubjektif pada isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pada dasarnya, persoalan KDRT tidak dapat dipisahkan dari persoalan relasi. Pendefinisian terhadap KDRT dilihat berdasarkan hubungan antara pelaku dan korban dalam relasi keluarga. Dalam konteks KDRT, persoalan terkait relasi menjadi begitu penting. Pasalnya, seseorang yang gagal untuk diakui sebagai subjek yang independen dalam suatu relasi akan menjadikan individu tersebut rentan didominasi. Hal ini terjadi akibat dari minimnya empati ketika berelasi, sehingga subjektivitas orang lain sulit untuk direkognisi. Persoalan kegagalan relasi inilah yang mendasari penelusuran filosofis. Artikel ini menggunakan pendekatan analisis riset feminis dan memoing berdasarkan pengumpulan data mengenai relasi dan KDRT dari berbagai sumber. Data yang terkumpul dianalisis secara filosofis dengan pendekatan intersubjektivitas Jessica Benjamin untuk menunjukkan motif dan bagaimana KDRT bekerja. Hasil yang ditemukan menunjukkan bahwa KDRT merupakan bentuk dari kegagalan manusia dalam berelasi.

This article discusses the failure in intersubjective relation with regards to domestic violence cases (KDRT). Generally, the problem of domestic violence is inseparable with relationship issues. The definition of domestic violence is based on the relationship between the abuser and the victim within family relations. In the context of domestic violence, issues regarding relation is crucial. The reason is, someone who is failed to be recognized as an independent subject within a relationship will turn them to be susceptible for being dominated. This phenomenon occurs due to the lack of empathy during relationship therefore subjectivity towards others is difficult to be recognized. This problem of relational failure underlies philosophical inquiry. This article applies the analytical approach of feminism research as well as memoing that is based on data collection regarding relationships and domestic violence from various sources. The collected data was analyzed philosophically using Jessica Benjamin intersubjectivity approach aiming to show the motives of how domestic violence works. The findings indicated that domestic violence is a form of individuals’ failure to relate."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sadam Wildan Aliffi
"Cinta merupakan hal absurd yang dapat dialami oleh manusia. Suatu hal kompleks yang terkadang tak dapat begitu saja dijelaskan melalui kata-kata. Akan tetapi, cinta sering disederhanakan sebagai hal yang mendatangkan kebahagiaan. Hal tersebut merupakan kenyataan yang menjadi persepsi orang-orang miliki terhadap cinta. Namun, realitas dapat mengatakan yang berbeda bahwasannya cinta juga dapat berupa penderitaan yang menyebabkan kesedihan mendalam. Penderitaan tersebut menunjukkan sisi lain mengenai cinta yang selama ini jarang disadari oleh orang-orang. Meskipun begitu, terlalu prematur untuk sekadar mengatakan bahwa cinta hanya seputar kebahagiaan serta penderitaan karena cinta lebih kompleks dari hal tersebut. Dengan menggunakan metode autoetnografi, penelitian ini hendak menelaah realitas lain melalui pengalaman pribadi penulis atas pengalaman pahit cinta sebagai titik berangkat. Kemudian menelaah hal tersebut melalui pendekatan eksistensialisme Søren Kierkegaard untuk menunjukkan bahwa cinta merupakan hal absurd nan kompleks dengan segala bentuknya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa cinta merupakan pilihan eksistensial yang diambil oleh setiap individu yang ingin merasakannya.

Love is an absurd thing that can be experienced by humans. A complex thing that sometimes is not enough to be explained through words. However, love is often simplified as the thing of full happiness. That’s the notion that people have about love. However, reality can say something different, that love can also be in the form of suffering which causes deep sadness. The suffering shows the other side of love that many people rarely realize. Even so, it’s too premature to say that love is only about happiness and suffering because love is more complex than that. Through the use of the autoethnographic method, this study seeks to examine other realities through the author's personal experience of the bitter experience of love as a starting point. Then examines it through Søren Kierkegaard's existentialism approach to show that love is an absurd and complex thing with all its forms. Which concludes that love is an existential choice taken by every individual who wants to feel it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library