Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umar
Abstrak :
Ikan tongkol lisong (Auxis rochei) merupakan salah satu ikan pelagis dan termasuk dalam suku Scomberidae. Berdasarkan data menunjukkan produksi ikan tongkol lisong yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir mengalami fluktuasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi sumberdaya ikan tongkol lisong melalui nilai potensi maksimum lestari (MSY) dan upaya optimum dalam kegiatan penangkapan. Aspek biologi menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan tongkol lisong yang didaratkan di PPN Palabuhanratu adalah allometrik positif, yakni pertumbuhan berat lebih cepat daripada pertumbuhan panjang. Berdasarkan TKG diketahui bahwa ikan tongkol lisong yang tertangkap dalam kondisi belum matang gonad. Nisbah kelamin menunjukkan bahwa ikan tongkol lisong betina lebih banyak dibanding ikan tongkol lisong jantan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan ikan tongkol lisong belum melebihi potensi lestari (MSY) dan Jumlah Tangkap Yang Dibolehkan (JTB). ......Bullet tuna (Auxis rochei) is one of the pelagic fish and are classified in the Scomberidae class. The data shows that bullet tuna production landed in National Fishing Port of Palabuhanratu experiences fluctuations within 10 (ten) years. This research aims to determine the potential resources of bullet tuna by means of the Maximum Sustainable Yield (MSY) value and optimal catch effort. The biological aspect of bullet tuna landed on National Fishing Port of Palabuhanratu shows positive allometric growth, which is weight grows faster than the growth in length. Based on gonad maturation stage of are caught in a state of immature gonads. Sex ratio shows that the number of female bullet tuna is more than the male. Results of analysis shows that bullet tuna in Palabuhanratu not exceeds of the maximum sustainable yield (MSY) and Total Allowble Catch (TAC).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T34087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Marjohan,author
Abstrak :
Penelitian bertujuan melakukan penggolongan air terjun berdasarkan kenampakan fisik air terjun, dan mengetahui asosiasi antara tipe air terjun dengan faktor fisik di daerah penelitian.Terdapat enam tipe air terjun di kawasan Cagar Biosfer Gunung Gede Pangrango, yaitu tipe waterfall, tipe birai menggantung, tipe chute, tipe luncur, tipe cascade, dan tipe cataract. Tipe waterfall merupakan tipe air terjun yang paling banyak terdapat di wilayah penelitian, sedangkan yang paling sedikit adalah tipe birai menggantung. Pada umumnya morfometri air terjun yang terdapat di daerah penelitian mempunyai tinggi air terjun dengan kategori sedang, lebar air terjun dengan kategori sedang, dan kemiringan tebing vertikal; sebagian besar air terjun terdapat pada bentuk medan perbukitan yang jenis batuannya Qovm (vulkanik Gunung Pangrango) yang pola alirannya radial dengan kerapatan sungai agak tinggi dan terdapat pada penggunaan tanah hutan. Research aim to do the waterfall classification of pursuant to existence of waterfall physical, and know the association between waterfall type with the physical factor in Pledge of Biosphere Gede-Pangrango Mount.There is six waterfall type in area of Pledge of Biosphere Gede Pangrango Mount, that is type waterfall, type over hanging ledge fall, type chute, type slide, type cascade, and type cataract. type Waterfall represent the waterfall type which is at most there are in research region, while least is type over hanging ledge fall. Generally morphometry waterfall which is there are in research area have high of waterfall with the medium category, wide of waterfall with the medium category , and vertical bank inclination; mostly waterfall there are at hilly field form is which its rock type is Qovm ( vulcanic of Mount Pangrango) what its stream pattern is radial with the river closeness rather high and there are at forest use.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34208
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alaudin Murad Oli`i
Abstrak :
Cekungan air tanah (CAT) Bandung - Soreang yang terletak di pedalaman Jawa telah mengalami perkembangan wilayah yang pesat, pada sisi lain mengalami degradasi lingkungan yang terindikasi dari penurunan muka tanah di beberapa lokasi. Melalui analisis spasial penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan karakteristik wilayah yang mengalami penurunan muka tanah terkait dengan sebaran sumur bor, sebaran gedung bertingkat, perubahan kedalaman muka air tanah dalam, kondisi litologi dan hidrogeologi serta penggunaan tanah. Wilayah yang mengalami penurunan muka tanah memiliki karakteristik akifer dengan aliran air melalui ruang antar butir dengan produktif sedang dan dengan penyebaran yang luas, memiliki jenis penggunaan tanah perkampungan dan industri, serta sumur bor dan gedung bertingkat memiliki kecenderungan pengaruh terhadap terjadinya penurunan muka tanah.
Underground Water Basin Bandung-Soreang which is located at deep inside on Java Island have been experience for rapid development region, in other side the environment have been degradated which is indicated from land subsidence in several location. Through the spatial analysis, this research try to revealed the characteristic of region which experienced landsubsidence in term of the spread of drill well, the spread of multistoried building, decreasing of piezometric surface, litology and hidrogeology condition, and landuse. The characteristic of landsubsidence region experienced of decreasing of piezometric surface, with akuifer water flow through the space within grain, average productive and have a wide spread, type landuse of landuse are residence and industry, a long with drill wells and multistoried building there are preference influence to landsubsidence phenomenon.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34063
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wika Ristya
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang tingkat bahaya banjir dan tingkat kerentanan wilayah terhadap banjir dengan faktor penentu kerentanan diantaranya kondisi sosial, ekonomi, dan fisik. Daerah penelitian merupakan suatu cekungan yang mempunyai potensi banjir cukup tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah K-Means Cluster dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Daerah tergenang dalam penelitian ini terdapat di 33 desa/kelurahan di sebagian Cekungan Bandung. Berdasarkan hasil survey lapang dan pengolahan data menunjukan bahwa tinggi genangan yang mendominasi di daerah penelitian adalah kurang dari 70 cm dengan lama genangan kurang dari 24 jam dan frekuensi genangan kurang dari 6 kejadian dalam setahun. Tingkat bahaya banjir di daerah penelitian ditetapkan dengan metode rata-rata setimbang dan didominasi oleh tingkat bahaya banjir rendah sedangkan tingkat bahaya banjir tinggi mempunyai luas terkecil. Banjir di daerah penelitian sebagian besar terdapat pada permukiman yang berdekatan dengan sungai. Namun, kerentanan wilayah terhadap banjir di daerah penelitian yang ditetapkan dengan metode K-Means Cluster dan AHP didominasi oleh kelas sedang. Wilayah dengan kelas sedang di daerah penelitian ini sebagian besar mempunyai kondisi sosial, ekonomi, dan fisik yang rendah dengan tingkat bahaya banjir relatif tinggi. ......The focus of this research discusses about the level of flood hazard and the vulnerability to flooding with determinant factor such as socio, economic, and physical condition. Research area is a basin that has a high potensial for flooding. and the method is used K-Means Cluster and Analytical Hierarchy Process (AHP). Flooded areas in the study contained in 33 wards in parts of the Bandung Basin. Based on the result of field survey and data processing shows the high floods that dominated in the study area is less than 70 cm, duration of flooding is less than 24 hours, and frequency of flooding is less than 6 event a year. Level of flood hazard in the study area is dominated by low class while high level of flood hazard area has the smallest. Flooding in the study area contained most of the settlements adjacent to the river. The results showed that both methods are based on the vulnerability to flooding in the study area is dominated by middle class. Mostly, this region has a low socio-economic condition and high level of flood hazard.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42027
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karmila
Abstrak :
Jakarta dengan perkembangan yang terjadi menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan fisik, ditandai dengan berkurangnya ruang hijau dan bertambahnya kuantitas gas polutan di udara. Interpretasi citra landsat ETM7 dan ALOS melalui indeks vegetasi, dikaitkan dengan model allometri biomassa digunakan untuk mengetahui ketersediaan karbon di Jakarta. Pola ketersediaan karbon di Jakarta dari utara (ke arah Tanjung Priok dari Monas) menuju ke selatan Jakarta (dari Monas menuju kea rah Cilandak) menunjukkan peningkatan jumlah, artinya semakin ke selatan semakin banyak dan rapat jumlah vegetasi yang ada. Pola ketersediaan karbon di Jakarta tahun 2001 ke tahun 2006 menunjukkan penurunan di beberapa daerah yakni tepatnya di Kecamatan Kebayoran Lama dan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan dan Kecamatan Makasar Kotamadya Jakarta Timur.
Development that is happening in Jakarta, causing environment physical degradation which marked by decreasing number of green spaces and increasing quantity of pollutant gasses in the air. Interpretation of Landsat ETM7 and ALOS images through vegetation index connected to the allometry biomass model used to knowing the carbon suitability in Jakarta. Carbon suitability pattern in Jakarta from north (to Tanjung Priok from Monas) to the south (form Monas to Cilandak) of Jakarta, show increasing number of carbon suitability, which is mean more south of Jakarta, more number and density of vegetation. Carbon suitability pattern in Jakarta from 2001 to 2006 showed decrease number, this happen in a few area in south and east of Jakarta, precisely on Kebayoran Lama district dan Jagakarsa district, South Jakarta and Makasar district East Jakarta.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34140
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marwah Noer
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola keruangan umur dan produksi tanaman padi sawah pada tahun 2007 di Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Subang. Dalam penelitian ini dinggunakan penginderaan jauh sebagai metode. Umur dan produksi tanaman padi di estimasi dengan menggunakan Enhanced Vegetation Indeks (EVI). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah umur tanaman padi di daerah penelitian memiliki pola yang mengikuti akses aliran air irigasi, atau dapat dikatakan daerah yang memiliki akses lebih tinggi terhadap air irigasi sawah, memulai tanam padi lebih awal dari daerah yang lebih jauh dari sumber air irigasi, sehingga makin jauh dari saluran irigasi, umur tanaman padinya semakin muda. Estimasi produksi tanaman padi sawah pada tahun 2007 yang diperoleh dari penelitian ini adalah 2.493.925 Ton, jumlah tesebut memiliki selisih sebesar 4,09% lebih kecil dengan angka yang dikeluarkan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat.
This research aims to find out age patterns and production of rice paddy fields in the year 2007 in Bekasi, Karawang and Subang. This research used remote sensing as a method. Age and rice production is estimated by using Enhanced Vegetation Index (EVI). Results obtained from this research is the age of rice in the research area have pattern that follow the flow of irrigation water, or it can be said areas that have higher access to irrigation water, start planting rice earlier from the more remote areas of the source of irrigation water , so the more remote from the irrigation channel, the age of the rice plants is younger. Estimation of the rice field crops production in the year 2007 obtained from the research is 2,493,925 Ton, the number is have a difference of 4.09% with the number issued by Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S33854
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Wibowo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34073
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Nurmareta
Abstrak :
Remote sensing telah banyak diaplikasikan dalam bidang Meteorologi dan Klimatologi, khususnya dalam menjelaskan curah hujan, namun penerapannya dalam wilayah yang lebih spesifik belum banyak digali lebih dalam. Tutupan awan diinterpretasikan dari citra NOAA, selanjutnya di korelasikan dengan metode statistic dan analisis spasial dengan curah hujan harian di 30 lokasi stasiun hujan yang tersebar di wilayah penelitian. Penelitian ini melihat kecendrungan potensi hujan bedasarkan tutupan awan yang terekam yang berlangsung mulai dari Oktober 2007 - April 2008. Hasil analisis keruangan terlihat bahwa tutupan awan berpotensi hujan tinggi banyak terjadi pada bulan Maret dan April. Hasil penghitungan statistik memperlihatkan terdapat kaitan positif antara tutupan awan berpotensi hujan tinggi pada wilayah 5x5 Km dengan curah hujan pada tanggal perekaman, tanggal setelah perekaman, dan curah hujan 3 harian yang terjadi.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S33836
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniar Kurnia Putri
Abstrak :
Kegiatan penambangan timah tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar, melainkan juga mengakibatkan munculnya kolong (bekas galian tambang timah) dan perubahan penggunaan tanah yang berlangsung dengan cepat. Secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi kualitas air disekitarnya, salah satunya adalah keasaman air. Dengan menggunakan aplikasi sistem informasi geografi dan penginderaan jauh seperti metode klasifikasi terselia, digunakan untuk mendapatkan informasi yang efektif berupa perubahan wilayah tambang sedangkan untuk sebaran kolong yang terdapat di Kabupaten Bangka digunakan metode interpretasi secara manual dan digital serta pengaruhnya terhadap keasaman air di sekitarnya. Berdasarkan penelitian, perubahan peningkatan penggunaan tanah di Kabupaten Bangka didominasi oleh peningkatan luas wilayah tambang sebesar 36 % dengan bukaan wilayah tambang baru. Sebaran kolong memiliki pola mengelompok dengan dominasi kolong berumur kurang dari 10 tahun di bagian timur Kabupaten Bangka dan kolong yang berumur lebih dari 10 tahun didominasi di bagian barat laut Kabupaten Bangka. Penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara umur kolong dan penggunaan tanah disekitar kolong dengan kualitas keasaman air. Keasaman air semakin meningkat pada kolong yang berumur kurang dari 10 tahun dengan penggunaan tanah kritis disekitarnya dan keasaman air mendekati normal pada kolong berumur lebih dari 10 tahun dengan penggunaan tanah bervegetasi disekitarnya. Selanjutnya ditemukan penelitian bahwa kualitas keasaman air dipengaruhi oleh jarak kolong, yakni kualitas keasaman air tanah mendekati normal pada jarak lebih dari 400 meter dari kolong yang berumur lebih dari 10 tahun dengan penggunaan tanah disekitarnya berupa vegetasi.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34191
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasoit, Nala
Abstrak :
Suhu permukaan sangat erat kaitannya dengan tutupan lahan, kerapatan vegetasi dan kerapatan bangunan. Kecenderungannya adalah suhu permukaan yang tinggi berada di tutupan lahan daerah terbangun dengan kerapatan vegetasi rendah serta kerapatan bangunan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi distribusi suhu permukaan yang ada di Metropolitan Mebidang. Langkah analisis dilakukan dengan teknik superimposed peta untuk masing-masing variabel dan analisis statistik dengan Pearson Product Moment untuk melihat hubungan antara variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu permukaan tinggi terkonsentrasi di Kota Medan, dimana sebagai pusat wilayah terbangun dengan kerapatan bangunan tinggi, serta ditemukan konsentrasi suhu permukaan tinggi di pusat-pusat kota seperti Kota Binjai dan Kota Lubukpakam. Distribusi suhu permukaan tinggi lebih homogen di daerah terbangun, serta suhu permukaan rendah berada di tutupan lahan bervegetasi dengan kerapatan vegetasi tinggi. Analisis statistik menunjukkan adanya korelasi positif antara suhu permukaan dengan variabel penelitian, dimana semakin tinggi kerapatan vegetasi semakin rendah suhu permukaan serta semakin tinggi kerapatan bangunan semakin tinggi suhu permukaan.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S34184
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>