Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Malik Al Karim
Abstrak :
Penelitan ini mengidentifikasi profil dan mengukur kualitas layanan fasilitas fisik dan jasa creative hub yang berada di DKI Jakarta. Kuesioner penelitian dikumpulkan dari 7 creative hub swasta dan 5 creative hub Pemerintah DKI Jakarta serta 44 pelaku industri kreatif yang bekerjasama dengan creative hub tersebut. Fasilitas fisik yang tersedia di creative hub adalah ruang studio kerja, ruang workshop, ruang pembuatan prototype produk, ruang kantor bersama, ruang konferensi, pameran, seminar, cafe atau restoran, ruang display produk. Layanan jasa yang ditawarkan oleh creative hub adalah perluasan jaringan, event dan pemeran, virtual office, bantuan pemasaran. Analisis SERVQUAL digunakan untuk mengetahui gap kualitas layanan creative hub. Terdapat 3 variabel dari 5 variabel fasilitas fisik yang mempunyai nilai positif yaitu (1) ruang workshop, (2) ruang pembuatan prototype produk (3) Ruang Konferensi, pameran, seminar, dan semacamnya. Layanan jasa kreatif secara keseluruhan mempunyai nilai yang dibawah ekspektasi dari pelaku industri kreatif dengan hanya satu variabel yaitu bantuan pemasaran yang mempunyai penilaian diatas ekspektasi pelaku industri kreatif. Uji-t berpasangan dan willcoxon signed rank test untuk mengetahui signifikansi gap layanan creative hub yang dirasakan pelaku industri kreatif. Variabel yang mempunyai nilai signifikan tidak sesuai ekspektasi dari pelaku industri kreatif adalah (1) Know-how, (2) pengembangan bisnis dan komunitas/layanan inkubasi bisnis dan teknologi, (3) Pelatihan (training), (4) ruang virtual.
This research identify the profiles and to measure the quality of creative hub facilities and services in DKI Jakarta. The questionnaires of the research are collected from 7 private creative hubs and 5 creative hubs of DKI Jakarta Government and 44 creative industry actors working with the creative hub. The physical facilities which are available in the creative hub are studio space, workshop space, space to develop the prototype products, shared workspace, conference room, exhibition, seminar, or restaurant, product display room. The services offered by the creative hub are network expansion services, event and actors, virtual office and marketing assistance. SERVQUAL analysis is used to know the gap of the quality of creative hub service. There are 3 variables of 5 variables of physical facilities that have positive values, namely (1) Workshop space, (2) space to develop the prototype products (3) Conference rooms, exhibitions, seminars, and others. The Creative services overall have a value that is below the expectations which only have one variable that is marketing assistance that has the assessment above the expectations. The paired t-test and Wilcoxon signed rank test are used to find out the significance of the gap of creative hubs services perceived by the creative industry actors. The services that have significant value which are not expected by the creative industry actors are (1) Know-how, (2) The business development and community/services of business incubation and Technology, (3) Training, (4) virtual space.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atet Kurniadi
Abstrak :
Nyeri punggung bawah adalah kasus yang banyak didapatkan pada praktek sehari-hari dan sering menjadi hambatan pasien dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Nyeri punggung bawah merupakan kasus terbanyak di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hanau yang berjumlah 34% dari seluruh kasus. Dari total seluruh pasien nyeri punggung bawah yang menjalani terapi di instalasi rehabilitasi medik RSUD Hanau, 76% pasien adalah pekerja perkebunan kelapa sawit. Kepatuhan pasien dalam menjalani terapi di instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hanau masih rendah, yaitu sebesar 37%. Rendahnya kepatuhan ini mempengaruhi keberhasilan terapi pasien dan dapat memberi efek negatif pada biaya pengobatan dan produktifitas pasien. Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien berdasar teori Green yang terdiri dari faktor predisposisi, faktor pemungkin dan penguat. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode Cross sectional yang menggunakan data prospektif dan retrospektif dengan jumlah responden sebanyak 90 orang. Responden adalah pasien pekerja kelapa sawit dengan nyeri punggung bawah yang menjalani terapi di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Hanau. Data diambil dari bulan Maret sampai April 2021 di RSUD Hanau dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 43,3% patuh dalam menjalani terapi. Faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan kualitas pelayanan menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kepatuhan dalam menjalani terapi, sedangkan faktor pengetahuan, akses akomodasi, asuransi dan dukungan keluarga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kepatuhan dalam menjalani terapi. Pengetahuan adalah faktor yang paling dominan dalam memberikan pengaruh kepatuhan pasien pekerja sawit dengan nyeri punggung bawah dalam menjalani terapi di instalasi rehabilitasi medik RSUD Hanau. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi manajemen RSUD Hanau dan rumah sakit dengan karakteristik yang sama untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi di instalasi rehabilitasi medik. ......Low back pain is a case that often found in daily practice and often becomes an obstacle for patients in carrying out daily activities. Low back pain is the most common case in the Medical Rehabilitation Installation at the Hanau General Hospital, amounting to 34% of all cases. 76% of patients with back pain undergoing therapy are oil palm plantation workers. Patient compliance in undergoing therapy at the Medical Rehabilitation Installation at the Hanau Hospital is still low, at 37%. This condition affects the success of patient therapy and can have a negative effect on treatment costs and patient productivity. This study discusses the factors that influence patient compliance based on Green's theory which consists of predisposing factors, enabling and reinforcing factors. This research is quantitative research with cross sectional method using prospective and retrospective data with 90 respondents. Respondents were oil palm worker patients with low back pain who underwent therapy at the Medical Rehabilitation Installation at the Hanau Hospital. Data were taken from March to April 2021 at the Hanau Hospital using a questionnaire as a research instrument. The results showed that 43.3% were obedient in undergoing therapy. Factors of age, gender, education level, employment status and service quality showed no significant relationship with adherence to therapy, while factors of knowledge, access to accommodation, insurance and family support showed a significant relationship with adherence to therapy. Knowledge is the most dominant factor in influencing the compliance of oil palm worker patients with low back pain in undergoing therapy at the medical rehabilitation installation of the Hanau Hospital. It is hoped that the results of this study can be input for the management of the Hanau Hospital and hospitals with the same characteristics to improve patient compliance in undergoing therapy in medical rehabilitation installations
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Putu Desy Rohana
Abstrak :
TB Paru dinyatakan sebagai kedaruratan global bagi kemanusiaan oleh WHO.Keluarga yang tinggal serumah dengan klien TB Paru merupakan population atrisk. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen pretest and posttest withcontrol group, dan metode consecutive sampling. Intervensi edukasi kesehatanterstruktur meliputi pemberian materi TB Paru dan pencegahannya, fungsiperawatan kesehatan, dan penyusunan kegiatan harian yang diberikan selama 5minggu, dengan besaran sampel 62 responden. Hasil penelitian menunjukkanbahwa karakteristik responden didominasi oleh perempuan 93,6, usia 18-40tahun 64,5, tingkat pendidikan dasar 61,3, penghasilan keluarga dibawahUMK Bogor 74,2, dan lama pengobatan >6 bulan 48,4. Penelitian inimembuktikan adanya peningkatan yang bermakna pada pelaksanaan fungsiperawatan kesehatan keluarga p value 0,00 dan perilaku pencegahan penularanTB Paru p value 0,00 pengetahuan, p value 0,01 sikap, dan p value 0,00keterampilan di kelompok intervensi. Edukasi kesehatan terstruktur terkait TBParu dapat menjadi alternatif pilihan intervensi keperawatan untuk keluarga dikomunitas. ......Behavior of Pulmonary Tuberculosis Transmission in Family atBogor RegencyPulmonary TB is stated as global emergency for humanity by WHO. Families wholive at home with Pulmonary TB clients are population at risk. This study usedquasi experimental pretest and posttest with control group design, and consecutivesampling method. Structured health education interventions included thepresentation of materials on Pulmonary TB and its prevention, health care functionand daily activities preparations. Intervention was given for 5 weeks with samplesize 62 respondents. The result of study showed that the characteristics ofrespondents were dominated by women 93.6, age 18 40 64.5, primaryeducation level 61.3, low family income UMK Bogor regency 74.2, andtreatment duration 6 months 48.4. This study proved significant increases inthe implementation of family health care functions p value 0.00 and the preventionbehavior of Pulmonary TB transmission p value 0,00 knowledge, p value 0,01attitude, and p value 0,00 skill in intervention group. Structured health educationrelated to Pulmonary TB could be an alternative choice of nursing intervention forfamilies in the community.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Jauhar
Abstrak :
Tuberkulosis TB paru masih menjadi masalah kesehatan global dan nasional meskipun obat anti TB dan vaksin BCG telah diberikan. WHO menetapkan TB paru sebagai kedaruratan global bagi kemanusiaan. Angka morbiditas dan mortalitas meningkat setiap tahunnya karena faktor sosial, ekonomi, lingkungan, nutrisi, dan penyakit lain. Dampaknya antara lain kehilangan waktu kerja, stigma negatif, perubahan fisik dan emosional yang tidak hanya dirasakan oleh klien namun juga keluarga dan masyarakat. Hal tersebut akan mempengaruhi efikasi diri dalam berperilaku sehat dan status kesehatan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bimbingan manajemen diri terhadap efikasi diri dan status kesehatan fisik pada klien TB paru. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen jenis pretest and posttest with control group. Jumlah masing-masing responden 30 klien pada kelompok intervensi dan kontrol diseleksi dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan Self Efficacy Questionnaire Health Seeking Behavior Treatment Adherence among Tuberculosis Patients dan Functional Assessment of Chronic Illness Therapy-Tuberculosis FACIT-TB. Intervensi ini diberikan sebanyak 4 sesi dalam 2 minggu selama 60-90 menit. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh bimbingan manajemen diri terhadap efikasi diri p=0,002 namun tidak berpengaruh terhadap status kesehatan fisik p=0,341. Penelitian ini merekomendasikan pemberian intervensi keperawatan dalam bentuk bimbingan manajemen diri pada klien TB paru rawat jalan terutama pada tahap awal pengobatan 1-2 bulan terintegrasi dengan program DOTS di fasilitas layanan kesehatan.
Pulmonary tuberculosis TB is still become a global and national health problem even though anti TB drugs and BCG vaccine have been given. WHO establishes pulmonary TB as a global emergency for humanity. Morbidity and mortality rates are increasing every year due to social factor, economic, environmental, nutritional and other diseases. The effects include loss of work time, negative stigma, physical and emotional changes not only perceived by the client but also the family and society. It will affect self efficacy and physical health status. This study aims to determine the influence of self management counseling on self efficacy and physical health status in pulmonary TB clients. The research design uses quasi experimental pretest and posttest with control group types. The number of each respondent 30 clients in the intervention and control group was selected by purposive sampling. Instruments used Self Efficacy Questionnaire Health Seeking Behavior Treatment Adherence among Tuberculosis Patients and Functional Assessment of Chronic Illness Therapy Tuberculosis FACIT TB. This intervention is given 4 sessions in 2 weeks for 60 90 minutes. The results showed that there was influence of self management counseling to improve self efficacy p 0,002 and but can rsquo t improve physical health status p 0,341. This study recommends the provision of nursing interventions in the form of self management counseling on pulmonary TB clients especially in the early stages of treatment 1 2 months integrating with DOTS program in health care services.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T49776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikbal Fradianto
Abstrak :
ABSTRAK
Tuberkulosis TBC menyerang berbagai usia, termasuk usia anak sekolah. TBC pada anak dapat membuat anak kehilangan waktu hadir di sekolahnya lebih banyak, pertumbuhan dan perkembanagn anak terganggu. Oleh karena itu penting sekali untuk melakukan pencegahan TBC pada anak usia sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh proses kelompok menggunakan media board game terhadap perilaku: pengetahuan, sikap dan keterampilan pencegahan TBC pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen, pre-post test dengan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan multistage sampling dalam pengambilan sampelnya, melibatkan 63 anak pada kelompok intervensi dan 64 anak pada kelompok kontrol. Hasil yang didapatkan adalah ada pengaruh yang signifikan dari proses kelompok menggunakan media board game terhadap perilaku: pengetahuan, sikap dan keterampilan pencegahan TBC pada anak usia sekolah dengan nilai p value 0.001 p value < 0.05 . Pemberian promosi kesehatan dengan metode ini disarankan dapat dilakukan untuk masalah kesehatan lainnya.
ABSTRACT
Tuberculosis TBC attacks a wide range of ages, including the school age children. TBC could made children lose more time to attending school, growth and development of children be disrupted, therefore it is important to do TBC prevention in school aged children. The purpose of this study was to examine the effect of group process using board game media on behaviour knowledge, attitudes and skills of TBC prevention in school aged children. This study used quasi experimental design, pre post test with control group, this study used multistage sampling in technical sampling, involving 63 child in the intervention group and 64 child in the control group. The result obtained that there was a significant effect of group process using board game media on behaviour knowledge, attitude and skill of TBC prevention in school aged children with p value 0.001 p value 0.05 . Giving health promotion with this method be recommended for other health problems.
2018
T51606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Akbar
Abstrak :
ABSTRAK
Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat hingga saat ini. Salah satu masalah besar yang masih menjadi tantangan dalam penanggulangan TBC adalah kepatuhan pengobatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan self stigma dan self efficacy dengan kepatuhan pengobatan klien dewasa Tuberculosis di kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian crossectional study. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak 157 responden. Terdapat hubungan self stigma dan self efficacy dengan kepatuhan pengobatan klien dewasa TBC di kabupaten Jeneponto p value 0,001 < 0,05 . Mengetahui hubungan self stigma dan self efficacy dengan kepatuhan pengobatan menjadi dasar bagi perawat komunitas dalam memberikan intervensi yang sesuai dan pengembangan keilmuan keperawatan.
ABSTRACT
Tuberculosis is still a public health problem. One major problem that remains a challenge in TB control is medication adherence. This study aims to determine the relationship of self stigma and self efficacy with adherence treatment among adult with Tuberculosis in Jeneponto district. This is cross sectional study. The sample was taken by purposive sampling technique as many as 157 respondents. There is a relationship of self stigma and self efficacy among adult with treatment adherence in Jeneponto district p value 0,001
2018
T51493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beti Nurbaiti
Abstrak :
Disertasi penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi PKL sebagai pekerja informal di Jakarta Timur dalam meraih ketahanan ekonomi rumah tangganya. Ketahanan ekonomi rumah tangga PKL tersebut diteliti berdasarkan: (1) jenis PKL di Lokasi Binaan, Lokasi Sementara, Lokasi Menetap/Mangkal dan Asongan/Tidak Tetap), (2) karakteristik sosiodemografi, (3) modal sosial, serta (4) strategi terkait modal sosial dan spiritual serta strategi mikro spasial. Pendekatan yang dilakukan adalah metode campuran (Explanatory Sequential Mixed Method) dengan 2 fase. Fase pertama menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan jawaban kuesioner terstruktur dari 420 responden. Hasil data kuantitatif dianalisis dengan software Lisrel dan SPSS. Fase kedua dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui observasi dan indepth interview terhadap 3 orang informan yang diolah dengan software Dedoose. PKL yang berketahanan ekonomi tinggi PKL berada di lokasi binaan, non migran seumur hidup, serta memiliki pendapatan tinggi. Jenis PKL berdasarkan lokasi dagang, jenis kelamin dan pendapatan berpengaruh signifikan terhadap modal sosial sebagai variabel intervening. Modal sosial juga berpengaruh signifikan terhadap ketahanan ekonomi rumah tangga PKL di Jakarta Timur. Dilihat dari sisi spasial mikro tempat tinggal dan lokasi berdagang, PKL di Jakarta Timur berhasil mempertahankan ketahanan ekonomi rumah tangganya dengan menghemat biaya kontrak tempat tinggal dan usaha agar mampu bertahan hidup serta berjualan sehari-hari. ......Disertasi penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi PKL sebagai pekerja informal di Jakarta Timur dalam meraih ketahanan ekonomi rumah tangganya. Ketahanan ekonomi rumah tangga PKL tersebut diteliti berdasarkan: (1) jenis PKL di Lokasi Binaan, Lokasi Sementara, Lokasi Menetap/Mangkal dan Asongan/Tidak Tetap), (2) karakteristik sosiodemografi, (3) modal sosial, serta (4) strategi terkait modal sosial dan spiritual serta strategi mikro spasial. Pendekatan yang dilakukan adalah metode campuran (Explanatory Sequential Mixed Method) dengan 2 fase. Fase pertama menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan jawaban kuesioner terstruktur dari 420 responden. Hasil data kuantitatif dianalisis dengan software Lisrel dan SPSS. Fase kedua dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui observasi dan indepth interview terhadap 3 orang informan yang diolah dengan software Dedoose. PKL yang berketahanan ekonomi tinggi PKL berada di lokasi binaan, non migran seumur hidup, serta memiliki pendapatan tinggi. Jenis PKL berdasarkan lokasi dagang, jenis kelamin dan pendapatan berpengaruh signifikan terhadap modal sosial sebagai variabel intervening. Modal sosial juga berpengaruh signifikan terhadap ketahanan ekonomi rumah tangga PKL di Jakarta Timur. Dilihat dari sisi spasial mikro tempat tinggal dan lokasi berdagang, PKL di Jakarta Timur berhasil mempertahankan ketahanan ekonomi rumah tangganya dengan menghemat biaya kontrak tempat tinggal dan usaha agar mampu bertahan hidup serta berjualan sehari-hari.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia, 2013
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library