Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedeh Hamdiah
"Kepatuhan perawat dalam melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) mencegah cedera pasien dari jatuh perlu ditingkatkan untuk meningkatkan aspek keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengawasan kepala ruang menurut persepsi perawat pelaksana dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh. Rancangan penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada141 perawat yang dipilih dengan teknik proportional sampling.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengawasan kepala ruang dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh (p< 0,001: OR 11,529; CI 5,231-25,410). Selain pengawasan kepala ruang, faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh adalah masa kerja dan motivasi. Kepala ruang lebih meningkatkan pengawasan secara berkala, terprogram dan terus menerus agar perawat pelaksana selalu patuh dalam melaksanakan SPO mencegah cedera pasien dari jatuh.

Nurses' Compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall need to be improved in order to improve patient safety. The purpose of this study is to examine the correlation between head nurse controlling role based on nurse perception and nurses' compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall. This is descriptive cross sectional study recruited 141 nurses as respondent based on proportional sampling technique.
The result shows there was significant correlation between head nurse controlling role and nurses' compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall(p < 0,001: OR 11 ,529; CI 5,231-25,41 0). Beside head nurse controlling role, working experience and nurse motivation also as factors that influence to nurses' compliance in operational procedure standard implementation in preventing patient from fall. It is recommended that the head nurse need to improve their controlling role regularly in order to improve nurse staff compliance m operational procedure standard implementation in preventing patient from fall.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendria Putra
"Endurance exercise merupakan aktifitas fisik aerobic yang dapat meningkatkan denyut jantung dan pernafasan bila dilakukan dalam waktu yang direkomendasikan pada pasien Diabetes Mellitus. Ketidaktahuan perawat tentang bentuk, intensitas, durasi, dan frekuensi latihan fisik yang diperbolehkan pada pasien tersebut akan menyebabkan tidak terlaksananya manajemen asuhan keperawatan yang baik dan benar pada pasien Diabetes Mellitus.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristlk, nilai HDL darah, nilai HDL darah sebelum dan sesudah endurance execise, nilai HDL darah antara kelompok kontrol dan intervensi sesudah endurance exercise serta variabel yang paling berpengaruh terhadap nilai HDL sesudah endurance exercise.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperirnen dengan pendekatan the untreated control group design with pretest and positest. Populasi penelitian sebanyak 388 orang. Sampel penelitian adalah 47 responden (23 responden pada kelompok kontrol dan 24 responden kelompok intervensi) dengan menggunakan teknik random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan nilai HDL darah sebelum dan sesudah endurance exercise (p=0.000), adanya perbedaan signifikan nilai HDL darah sesudah endurance exercise antara kelompok kontrol dan intervensi (p=0.042), serta keteraturan kontrol merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap nilai HDL darah sesudah endurance exercise (Beta=0.370).
Kesimpulan penelitian ini adalah endurance exercise dapat meningkatkan nilai HDL darah pasien Diabetes Mellitus. Dari hasil penelitian ini disarankan endurance exercise dapat menjadi salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan pasien Diabetes Mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T22879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sholichin
"Resistensi saluran nafas nonelastik merupakan resistensi terhadap aliran udara dalam saluran nafas pada pasien PPOK yang dlkarenakan adanya mukus yang berlebihan di saluran napas. Salah satu cara memperbaiki resistensi saluran nafas nonelastik pada pasien PPOK adalah fisioterapi dada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya perbedaan penurunan resistensi saluran nafas nonelastik sebelum dan sesudah fisioterapi dada, adanya perbedaan penurunan resistensi saluran nafas nonelastik antara kelompok yang melakukan fisioterapi dada dan yang tidak melakukan fisioterapi dada, Serta variabel yang paling dominan mempengaruhi penurunan resistensi saluran nafas nonelastik sesudah fisioterapi dada. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan desain randomized control group pretest-postrest. Sampel penelitian adalah 42 responden dengan menggunakan teknik random sampling.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa resistensi salunan nafas nonelastik lebih baik sesudah diberikan fisiotempi dada pada kelompok intervensi (p=0.000, a=0,01), resistensi saluran nafas nonelastik lebih baik pada kelompok intervensi daripada kelompok kontrol (p=0.000, cz =0,01), Serta tidak ada variabel yang paling berpengaruh terhadap penurunan resistensi saluran nafas nonelastik sesudah fisioterapi dada (p=0.152, a=0,01). Kesimpulan penelitian ini adalah fisioterapi dada dapat menurunkan resistensi saluran nafas nonelastik. Penelitian ini merekomendasikan fisioterapi dada dapat menjadi salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan pasien PPOK."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T22857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Setyo Rini
"Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah suatu kondisi yang irreversible dimana terjadi penyempitan saluran udara, peningkatan obstruksi aliran udara dan hilangnya rekoil elastis paru. Efikasi diri yang rendah pada pasien PPOK menyebabkan penurunan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup pasien PPOK di RS Paru Batu dan RSU Dr. Saiful Anwar Malang Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel 84 responden dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling.
Hasil analisis menggunakan korelasi Uji Chi Square menunjukkan ada hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup (P Value: 0,022, α: 0,10). Variabel confounding terhadap hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup adalah dukungan keluarga, pekerjaan, status merokok, lama menderita PPOK dan umur. Berdasarkan hal tersebut, perawat perlu melakukan pengkajian, perencanaan dan intervensi efikasi diri dalam meningkatkan kualitas hidup dalam memberikan asuhan keperawatan pada pengelolaan pasien PPOK.

Chronic Obstructive pulmonary Disease (COPD) is an irreversible condition of airway alteration resulted from narrowing of airways, increasing airflow obstruction and loss of lung elastic recoil. Low of self efficacy in patients with COPD causes a decrease in their quality of life. This research aimed to determine the correlation between self efficacy and quality of life among COPD at Paru Batu Hospital and Saiful Anwar Malang General Hospital East Java. The research used the analytic design of correlation with crosssectional methode. The research recruited 84 respondents by consecutive technique sampling.
The results showed that there was correlation between self efficacy and quality of life (P value: 0.022, α:0.10). The confounding variables of the correlation between self efficacy and quality of life were the family support, employment, smoking status, COPD periode and age. Nurses need to conduct assessment, intervention and implementation of self efficacy integrated in nursing care of COPD patients in order to improve quality of life based.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priyanto
"Deep breathing exercise merupakan latihan aktifitas paru dengan teknik nafas dalam dan batuk efektif untuk meningkatkan ventilasi oksigenasi. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh deep breathing exercise terhadap fungsi ventilasi oksigenasi paru pada klien post ventilasi mekanik. Penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan 26 responden (intervensi dan kontrol). menggunakan instrumen bedside monitor, peak flowmeter dan pulse oximetry. Penelitian dilaksanakan di ICU RSUD Dr. Moewardi, RSUD Tugurejo dan RSUD Ambarawa. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna fungsi ventilasi oksigenasi paru setelah melakukan deep breathing exercise pada hari ke- 4 dan 5 (p=0.018, p=0.004).

Deep breathing exercise is pulmonary activities with deep breath technique and effective cough to restore oxygenation ventilation. The purpose of research is to identify the influence of deep breathing exercises on ventilation oxygenation pulmonary function on client with post mechanical ventilation. The research used quasy experiment, with 26 respondents (intervention and control) by using bedside monitor, peak flowmeter, pulse oximetry. The research was conducted on ICU of Dr. Moewardi Regional Hospital, Tugurejo Regional Hospital and Ambarawa Regional Hospital. The results show significant difference ventilation oxygenation pulmonary function after conducting deep breathing exercise on day 4 and 5 (p=0.018, p=0.004)."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T41459
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Ekarini
"ABSTRAK
Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran napas. Prevalensi kejadian
asma masih terus mengalami peningkatan setiap tahunnya baik di dunia maupun
di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pemicu
dominan terjadinya serangan asma pada pasien asma. Desain pada penelitian ini
adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah responden
adalah 118 orang (60 pasien asma persisten dan 58 pasien asma intermiten). Hasil
analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor-faktor pemicu dan karakteristik yang
berhubungan dengan terjadinya serangan asma adalah paparan alergen (p value =
0,006), exercise (latihan) (p value = 0,042), kondisi psikologis (stres emosional)
(p value = 0,000) dan pekerjaan (p value = 0,095) . Hasil analisis multivariat
diketahui bahwa kondisi psikologis (stres emosional) dan alergen adalah faktor
yang paling dominan dengan terjadinya serangan asma pada pasien asma (p value
= 0,002). Diharapkan pemberian asuhan keperawatan, khususnya pengkajian
keperawatan yang berfokus pada faktor-faktor pemicu lebih dikembangkan
sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan bisa terfokus hanya pada faktor
pemicu yang menjadi masalah pasien.

ABSTRACT
Asthma is a chronic inflammatory disease in respiratory tract. Prevalence for
asthma syndrome increasing every year which is happen in the world and
Indonesia. This research intends to identifying what is dominant factors trigger
causing asthma attack to asthma sufferers. Design of this research is based on
analytic description with cross sectional design. The number of respondents for
permitten group is 60 respondent and for intermitten group is 58 responden.
Bivariate analysis result shows that trigger factors that correlate with asthma
attack is allergen exposure (value of p = 0,006), exercise (value of p = 0,042) and
psychological condition (emotional stress) (value of p = 0,000). Multivariate
analysis result shows that psychological condition (emotional stress) and allergen
are the most dominant factor for asthma attack to astma sufferers (value of p =
0,002). This research expected that provision of nursing care, particularly the
nursing assessment that focuses on the factors triggering more developed, so that
health education can be focused only on the factors triggering sufferer?s problems."
2012
T30663
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Maulana
"Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian utama saat ini, dimana diabetes mellitus (DM) merupakan faktor risiko yang paling dominan, pasien dengan DM memeliki kecenderungan mengalami silent CAD, beberapa komplikasi DM diduga berperan pada kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komplikasi DM yang berhubungan dengan kejadian silent CAD pada pasien DM tipe 2. Desain pada penelitian ini adalah kasus kontrol, dimana jumlah kasus 27 orang dan kelompok kontrol 33 orang.
Hasil analisis multivariat regresi logistik memperlihatkan bahwa komplikasi DM yang berhubungan dengan silent CAD adalah neuropati otonom dan disfungsi ereksi. Disarankan praktisi di pelayanan keperawatan mengembangkan standar asuhan keperawatan pada pasien DM, dimana pada tahap pengkajian dapat teridentifikasi secara fokus gejala komplikasi berupa neuropati otonom dan disfungsi ereksi pada pria riwayat DM yang mengarah pada risiko silent CAD.

Coronary heart disease (CHD) is the leading cause of death today, in which Diabetes mellitus (DM) is the major risk factor for the development of CHD. Diabetes mellitus is frequently associated with silent Coronary Artery Disease (CAD). Complications of DM are responsible for this condition. This study aims to analyze the DM complications associated with the incidence of silent CAD in type 2 diabetes patients. A case-control study design was used, The number of case group is 27 people and control group is 33 people.
The results of multivariate logistic regression analysis showed that DM complications associated with silent CAD are autonomic neuropathy and erectile dysfunction. The study recommends the nursing practitioner to develop nursing care standard in diabetic patients. Therefore, autonomic neuropathy and erectile dysfunction in men with history of diabetes that leads to the risk of silent CAD can be focusly indentified."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30700
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Raharja Santosa
"[ABSTRAK
Praktik Spesialis Keperawatan Medikal Bedah Kekhususan Respirasi di RSUP Persahabatan Jakarta bertujuan untuk mengaplikasikan peranners spesialis da1am mengelola pasien dengan gangguan sistem respirasi melalui pendekatan Model Adaptasi Roy (MAR). Seorang ners spesialis memiliki target memberikan asuhan keperawatan sebanyak 30 pasien sebagai resume dan 1 pasien sebagai laporan kelolaan utama pada pasien kanker paro. Peran ners spesialis juga menerapkan tindakan keperawatan berbasis bukti ilmiah (evidence based musing practice) dengan memberikan latihan progressive muscle relaclation (PMR) dalam mengontrol breathlessness pada pasien kanker peru, Selain itu ners spesialis sebagai pembaharu melakukan inovasi Water Seal Drainoge (WSD) Pionir 1 botol, etas dasar aspek estetika, quality and safety guna meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dan rumah sakit. Hasil praktik menunjukkan bahwa MAR. Efektif digunakan pada pasien dengan gangguan sistem respirasi dan PMR memiliki kecenderungan mengon1ro1 breathlessness pada pasien kanker pam dan kegiatan inovasi mendapat respon positif dari pibak rumah sakit untuk menjadi agenda penelitian bersama.

ABSTRACT
Surgical Nursing Residency Practice in Respiratory Speciality aims to apply of nurse specialist in caring and supervising respiratory disorders patients through Roy Adaptation Model (RAM) approach at Persahabatan Hospital Jakarta. A nurse specialist has a target to give nursing care to thirty patients as resume and one lung cancer case as primary patient. The other role of nurse specialist is implementing evidence based nursing practice by providing Progressive Muscle Relactation (PMR) exercise in terms of controlling breathlessness especially to lung cancer patient. Furthermore, the other role of nurse specialist is to be an innovator and a change agent on Water Seal Drainage (WSD) Pioneer program based on aesthetic, quality, and safety aspect in order to improve nursing and hospital services. The result shows that RAM is effective to respiratory disorders patients and PMR tends to control breathlessness of lung cancerpatients. Conclusion, this innovative activity gels a positive response from the hospital to be a joint researchagenda., Surgical Nursing Residency Practice in Respiratory Speciality aims to apply of nurse specialist in caring and supervising respiratory disorders patients through Roy Adaptation Model (RAM) approach at Persahabatan Hospital Jakarta. A nurse specialist has a target to give nursing care to thirty patients as resume and one lung cancer case as primary patient. The other role of nurse specialist is implementing evidence based nursing practice by providing Progressive Muscle Relactation (PMR) exercise in terms of controlling breathlessness especially to lung cancer patient. Furthermore, the other role of nurse specialist is to be an innovator and a change agent on Water Seal Drainage (WSD) Pioneer program based on aesthetic, quality, and safety aspect in order to improve nursing and hospital services. The result shows that RAM is effective to respiratory disorders patients and PMR tends to control breathlessness of lung cancerpatients. Conclusion, this innovative activity gels a positive response from the hospital to be a joint researchagenda.]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sahlan Zamaa
"ABSTRAK
Praktik residensi keperawatan medikal bedah peminatan sistem respirasi memiliki
tujuan untuk menjalankan tiga peran utama ners spesialis yaitu sebagai manajer
kasus, pemberi pelayanan dan innovator. Sebagai manajer kasus, ners spesialis
mengelola kasus utama pada pasien tuberkulosis dan diabetes melitus tipe 2 serta
30 kasus resume dengan mengaplikasikan teori Roy Adaptation Model pada asuhan
keperawatan yang diberikan. Masalah keperawatan utama yang paling sering
muncul pada pasien dengan gangguan sistem respirasi yaitu bersihan jalan napas
tidak efektif dan pola napas tidak efektif. Sebagai pemberi layanan, ners spesialis
telah menerapkan intervensi keperawatan berdasarkan pembuktian yaitu latihan
pernapasan diafragma pada pasien penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Inovasi
keperawatan yang dilakukan yaitu diskusi interaktif pada pasien tuberkulosis untuk
meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalankan pengobatan tuberkulosis
sampai tuntas.

ABSTRACT
Residential clinical practice medical surgical nursing specializing at implementing
three of primary roles of nurse specialists including case managers, healthcare
providers and innovators. As a case managers, the specialist nurse managed primary
cases of patient with tuberculosis and type-2 diabetes mellitus along with 30 cases
of resume with Roy Adaptation Model approach. The most often found nursing
diagnosis during the clinical practice were ineffective airway clearance and
ineffective breathing pattern. As a healthcare provider, the specialist nurse have
implemented an evidence based nursing intervention which diaphragmatic
breathing exercises for patients with chronic obstructive pulmonary disease
(COPD). Innovation in nursing performed was interactive discussion involving
patients as obedience encouragement to tuberculosis medication until the
completion of the medication regimen"
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Anisah
"ABSTRAK
Belum diketahuinya determinan pencegahan cedera tekan merupakan masalah yang berdampak pada mutu asuhan keperawatan khususnya indikator mutu klinis kejadian cedera tekan dan keselamatan pasien. Kejadian cedera tekan pada pasien selama di rawat inap meningkat, sehingga harus diupayakan strategi pencegahannya. Berbagai faktor memungkinkan berpengaruh terhadap terjadinya cedera tekan. Teridentifikasinya faktor penentu pada cedera tekan memastikan manajer keperawatan melakukan semua usaha pencegahan agar kejadian dapat dihindarkan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor penentu determinan yang berpengaruh dalam upaya pencegahan cedera tekan di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional pada 108 perawat melalui simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Determinan pencegahan cedera tekan yang teridentifikasi yaitu umur dan iklim keselamatan pasien ? = 0,001 mdash;0,013; . Hasil dapat dijadikan dasar bagi manajer keperawatan dan rumah sakit untuk meningkatkan upaya pencegahan cedera tekan.

ABSTRACT
Unkown to determinants of the prevention of injury pressure PIP by nurse is a problem that affects the quality of nurse care, especially the nursing sensitive indicator and patient safety. The incidence of PIP to the patient during admitted was increased, so quality and safety of the patient should be strived for prevention. Various factors allow influence of the occurrence of the pressure injury during admission. The identification ensures the nurse manager done all prevention efforts to prevent the occurrence. The aim of this research to identification the determinants that have an effect on the PIP. The research design used descriptive correlation with cross sectional design on 108 nurses through simple random sampling. Data were collected using questionnaires with univariate, bivariate and multivariate analyzes. Determinants of PIP were identified were nurses age, policies and patient safety climate 0,001 ndash 0,013 . Results can be used as a basis for nurse manager and hospital to improve PIP efforts in optimize the quality of nursing and patient safety. "
2017
T48383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>