Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atikah Dwi Kustianingsih
Abstrak :
Skripsi ini membahas gambaran stres dan strategi coping pada tenaga kesehatan di Puskesmas Kelurahan Klender 1 selama pandemik COVID-19 tahun 2021. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui stressor, persepsi terhadap stressor, strategi coping yang digunakan untuk menghadapi stressor, dan efek langsung yang dirasakan oleh tenaga kesehatan setelah melakukan coping. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam terhadap 5 orang tenaga kesehatan dan 1 orang Kasatpel Puskesmas. Hasil penelitian menunjukan bahwa stressor tenaga kesehatan selama pandemik COVID-19 berasal dari eksternal yaitu kekurangan SDM, kesulitan mencapai target SPM, berkaitan dengan pasien, penggunaan APD, pembuatan laporan, ketakutan menularkan COVID-19 ke keluarga, dan angka kematian COVID-19 yang tinggi. Sebagian besar menilai stressor tidak menghambat dan mengancam. Sedangkan sisanya menganggap bahwa stressor sebagai tantangan dan mengancam. Kemudian seluruh tenaga kesehatan merasa bahwa mereka mampu dan memiliki sumber yang cukup untuk mengatasi stressor. Sebagian besar menggunakan Emotion focused coping. Hasil jangka pendek yang dirasakan oleh informan setelah melakukan coping adalah perasaan positif yang menunjukan coping berhasil. .......The focus of this study is description of stress and coping strategies for health workers at Klender 1 Public Health Center during the COVID-19 pandemic in 2021. The purpose of this study was to determine stressors, perceptions of stressors, coping strategies used to deal with stressors, and the direct effects felt by health workers after coping. This study is a qualitative research with case study design. Data collection was done by using in-depth interviews with 5 health workers and 1 leader of Public Health Center. The results found that the stressors of health workers during the COVID-19 pandemic came from external sources, those are the lack of human resources, difficulty in achieving MSS targets, relating to patients, use of PPE, reporting, fear of transmitting COVID-19 to families, and high COVID-19 mortality rates. Most of health workers assess stressors are not inhibiting and threatening. While the rest consider the stressor as a challenge and threat. Then all health workers felt that they are capable and have sufficient resources to deal with stressors. Most of them used Emotion focused coping as their coping strategies. The short-term results felt by the informants after coping were positive feelings that showed successful coping.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mina Septiani
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Mina SeptianiProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Determinan Perilaku Makan pada Anak Gemuk Overweight diSekolah Dasar Negeri Wilayah Kecamatan Duren Sawit KotaAdministrasi Jakarta Timur Tahun 2018Pembimbing : Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, Dr.PHKegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko terjadinya Penyakit Tidak Menularutama. Perilaku makan menjadi faktor yang mempengaruhi kegemukan dan obesitas.Hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukkan prevalensi kegemukan dan obesitas pada anaksekolah sebesar 9,2 persen. Mengalami peningkatan 2 kali lipat pada Riskesdas tahun2013 yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen dan obesitas 8,8 persen.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku makan anak gemuk overweight di Sekolah Dasar Negeri wilayah Kecamatan Duren Sawit KotaAdministrasi Jakarta Timur. Metode penelitian adalah cross sectional dengan jumlahsampel 247 anak gemuk, kelas 4 dan 5. Penelitian dilakukan selama bulan Mei-Junitahun 2018. Variabel yang diteliti mencakup perilaku makan anak gemuk overweight ,pengetahuan tentang gizi, sikap tentang gizi, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlahanggota keluarga, kebiasaan membawa bekal, kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan, perankeluarga dan guru, keterpaparan informasi, dan uang saku. Hasil penelitianmenunjukkan anak yang memiliki perilaku makan kurang baik sebesar 55,1 . Faktoryang berhubungan dengan perilaku makan anak gemuk adalah pengetahuan tentanggizi, sikap tentang gizi, pendidikan ibu, kebiasaan membawa bekal, kebiasaan sarapan,peran keluarga, dan peran guru. Peran keluarga merupakan faktor dominan yangberhubungan dengan perilaku makan anak gemuk OR 2,942 95 CI: 1.496-5.785 .Kata Kunci: perilaku makan, anak sekolah, kegemukan, pengetahuan tentang gizi, perankeluarga
ABSTRACT
Nam Mina SeptianiStudy Program Ilmu Kesehatan MasyarakatTitle Determinant of Overweight Children rsquo s Eating Behavior in StatePrimary School of Duren Sawit District, East Jakarta 2018Counsellor Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH, Dr.PHOverweight and obesity are risk factors for non communicable diseases. Eatingbehavior is a factor that affects overweight and obesity. Riskesdas 2010 showed theprevalence of overweight and obesity in school children by 9.2 percent. It had increasein Riskesdas 2013 which is 18.8 percent, consist of 10.8 percent overweight and 8.8percent obesity. This study aims to know the determinants of overweight children rsquo seating behavior in the State Primary School of Duren Sawit District, East Jakarta. Theresearch method was cross sectional with total sample of 247 overweight children, 4thand 5th grade. The research was conducted during May June 2018. The variablesstudied included overweight children 39 s eating behavior, nutritional knowledge,nutritional attitude, mother education, number of family members, habits to bring lunch,breakfast habits, snack habits, the role of family, the role of teacher, exposure toinformation about nutrition, and daily allowance. The results showed that children whohave less good eating behavior by 55.1 . Factors associated with the overweightchildren rsquo s eating behavior are nutritional knowledge, nutritional attitudes, maternaleducation, eating habits, breakfast habits, the role of family, and the role of teachers.The role of family is the dominant factor associated with overweight children,s eatingbehavior of OR 2,942 95 CI 1.496 5.785 .Keywords eating behavior, school children, overweight, nutritional knowledge, the roleof family
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Pelangi
Abstrak :
Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang tertinggi di DKI Jakarta tahun 2017 terjadi di Kota Jakarta Timur yaitu 18,6% dari 14,5%. Wilayah dengan prevalensi gizi kurang tertinggi berada di Kecamatan Cakung, dan wilayah yang berpotensi tinggi mengalami gizi kurang adalah Kecamatan Pulogadung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan perilaku pemenuhan gizi usia baduta di Kecamatan Cakung dan Kecamatan Pulogadung, Kota Jakarta Timur. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini mengambil 132 responden yang dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata perilaku pemenuhan gizi usia baduta adalah 70 (skala 100). Perilaku pemberian MPASI berdasarkan frekuensi makan pada usia 6-9 bulan adalah perilaku yang paling banyak sesuai (92,4%) dan perilaku pemberian ASI selama dua tahun adalah perilaku yang paling banyak tidak sesuai (51,5%). Berdasarkan uji multivariat diketahui bahwa determinan perilaku pemenuhan gizi usia baduta adalah pengetahuan, sikap, dan dukungan suami. Temuan penelitian sesuai dengan teori perilaku, yaitu jika tingkat pengetahuan tinggi, sikap positif, maka akan terjadi perilaku. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata pengetahuan adalah 85,83; nilai rata-rata sikap adalah 76,31; dan nilai rata-rata perilaku adalah 70. Secara khusus, perilaku penyerta pemenuhan gizi usia baduta adalah dukungan suami. Pada variabel tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, kepercayaan terhadap tradisi, dukungan tenaga kesehatan dan akses terhadap pangan tidak berhubungan dengan perilaku pemenuhan gizi usia baduta.
The highest prevalence of malnutrition in DKI Jakarta (2017) occured in East Jakarta City, which was 18,6% from 14,5%. The region with the highest prevalance is in Cakung Sub-district and the region with a high potential of experiencing malnutrtition is Pulogadung Sub-district. The purpose of this study was to determine the determinants of infant and young child nutrition fullfillment behavior in Cakung and Pulogadung Sub-Districts, East Jakarta City. The research method is quantitative with cross-sectional design. This study took 132 respondents selected using purpposive sampling method with data collection techniques using interviews. The results showed that the average value of infant and young child nutrition fullfillment behavior was 70 (scale 100). The behavior of complementary feeding based on eating frequency at the age of 6-9 months is the most appropriate behavior (92,4%) and the behavior of breastfeeding for two years is the most inappropiate behavior (51,5%). Based on the multivariate test, it is known that the determinants of infant and young child nutrition fullfillment behavior are knowledge, attitude and support from husband. The research findings are accordance with behavioral theory that is if the level of knowledge is high, the attitude is positive, then behavior will occur. This is indicated by the average value of knowledge is 85,83; the average attitude value is 76,31; and the average value of behavior is 70. Specifically, the behavior that accompanies the infant and young child nutrition fullfillment behavior is support from husband. In the variable of level of education, level of income, belief in tradition, support of health workers, and access to food are not related to infant and young child nutrition fullfillment behavior.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library