Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indriani Irsan
"Di dalam banyak penelitian, kreasi pengetahuan hanya berbicara mengenai bagaimana mengontrol pengetahuan tetapi tidak mampu mendukung pengetahuan yang ada sehingga seringkali kegiatan-kegiatan perusahaan tidak membuat kreasi pengetahuan timbul. Kreasi pengetahuan yang produktif dan berkelanjutan membutuhkan lebih banyak usaha/aktivitas yang dijalankan oleh individu-individu di dalam organisasi sehingga memampukan pencapaian hal tersebut. Enabler pengetahuan mencakup aktivitas-aktivitas organisasi yang dihubungkan dengan kreasi pengetahuan terdiri dari lima enabler yaitu: 1. visi bersama, 2. pengelolaan percakapan, 3. mobilisasi penggerak pengetahuan, 4. penyediaan lingkungan yang kondusif, 5. penyebaran pengetahuan internal.
Dalam disertasi ini dibahas mengenai pengaruh yang signifikan antara komponen enabler pengetahuan dengan kreasi pengetahuan terhadap pengetahuan perusahan di kelompok Kalbe dan perbedaan yang signifikan antara komponen enabler pengetahuan dengan kreasi pengetahuan terhadap pengetahuan perusahaan dilihat dari sudut pandang kelompok manajer dan kelompok karyawan di kelompok Kalbe. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan kelompok Kalbe yang berjumlah 9300 orang (300 manajer dan 9000 karyawan) dengan sampel penelitian berjumlah 200 responden (40 manajer dan 160 karyawan) ditentukan dengan cara stratified purposive random sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan LISREL (Linear Structural Relationship) dan Metode Persamaan Struktural (Structural Equation Model) diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Visi bersama selalu disosialisasikan baik pada pertemuan-pertemuan formal dan infomal serta pada billboard setiap lantai gedung sehingga karyawan mengetahui apa yang menjadi visi bersama perusahaan. Visi bersama sebagai enabler pertama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyediaan lingkungan yang kondusif dan mobilisasi penggerak pengetahuan (hal 173);
2. Partisipasi karyawan yang aktif berbicara dalam setiap pertemuan CFI? (cross functional team) yang diadakan memegang peranan yang sangat penting untuk mengetahui apakah ide/konsep yang telah dibuat CFC (cross functional comittee) dapat dijalankan atau tidak. Pengelolaan percakapan tidak Iepas dari peran direksi/manajer,
3. Mobilisasi pengggerak pengetahuan dipengaruhi signifikan oleh visi bersama dan pengelolaan percakapan. Peran penggerak pengetahuan di kelompok usaha Kalbe dipegang oleh direksi/manajer yang secara sporadis mengusahakan agar setiap pertemuan terjadi sharing dan saling benchmark di antara perusahaan yang rutin diadakan,
4. Penyediaan lingkungan yang kondusif dipengaruhi secara signifikan oleh visi bersama, dalam arti bahwa dengan mengetahui visi bersama, maka setiap kegiatan yang dijalankan akan mendukung pencapaian visi bersama sehingga kebebasan menggunakan internet, teleconference adalah untuk kepentingan perusahaan dan membuat antar karyawan saling berinteraksi dengan cepat (hal 181).
5. Penyebaran pengetahuan internal tercermin melalui berita-berita yang dirangkum di dalam bulletin-board perusahaan,
6. Kreasi pengetahuan dipengaruhi secara signifikan oleh visi bersama, pengelolaan percakapan, mobilisasi penggerak pengetahuan dan penyebaran pengetahuan internal (hal 187-188),
7. Adapun program untuk meningkatkan sumberdaya yang dilakukan adalah mengadakan seminar-seminar dengan memanggil para pakar yang anti di bidangnya, pelatihan in -house training dan external training. Pengetahuan perusahaan di kelompok kalbe bukan hanya jarang dimiliki tetapi juga sulit ditiru (hal 191-192).
Adapun rekomendasi yang diusulkan dalam penelitian ini adalah:
1. Perlu ditekankan kepada sluruh direksi/manajer bahwa peran penggerak pengetahuan rnerupakan tugas dan tanggungjawab mereka sehingga memberikan job description yang jelas dan diperhitungkan sebagai indikator penilaian kinerja jabatan,
2. Penyebaran pengetahuan internal tugas dari seluruh manajer yang ada dan didukung oleh seluruh karyawan,
3. Perlu forum bagi karyawan baik di kantor pusat maupun cabang untuk dapat mempresentasikan kreasi pengetahuan secara langsung ke manajer-manajer dan rekan kerja sebagai wadah untuk membangkitkan kreasi pengetahuan Ialu setelah itu dianalisis apakah kreasi pengetahuan tersebut bermanfaat atau tidak. Bagi karyawan Iebih baik mengikuti workshop/training (Iebih aktif) daripada mengikuti seminar-seminar yang sifatnya hanya mendengarkan saja (Iebih pasif),
4. Perlu forum bagi karyawan baik di kantor pusat maupun cabang untuk dapat mempresentasikan kreasi pengetahuan secara langsung ke manajer-manajer dan rekan kerja sebagai wadah untuk membangkitkan kreasi pengetahuan Ialu setelah itu dianalisis apakah kreasi pengetahuan tersebut bermanfaat atau tidak.

Most researches convey the knowledge creation is all about controlling knowledge rather than supporting it; which allows inability of knowledge creation in corporate activities. lt needs more works/activities on individual level within the organisation to enable the attainment of productive and sustainable knowledge creation. There are live enablers which are organisational activities related to knowledge creation: [1] Common goal, [2] Conversation management, [3] Knowledge-mover mobilisation, [4] The provision of supportive environment, [5] lntemal knowledge distribution.
This dissertation discusses the effect of enablers on knowledge creation and how significant it would affect Kalbe Group's corporate knowledge. Furthermore, we will also see the significant differences of that effect between managers and subordinates within the group. Research population is 9300-total Kalbe Group's employees (300 managers and 9000 subordinates); 200 (40 managers and 160 subordinates) of which are determined as respondent samples by stratified purposive random sampling method.
The data polling process - conducted in accordance with the Linear Structural Relationship (LISREL) method and the Structural Equation Model - resulting in the following conclusions:
[1] The common goal of the corporation has always been well-socialised to its employees, either in format or infonnal meetings. The usage of billboard presentation on every floor of the corporate building has also been a common way of presenting it common goal as the first enabler has significant effect on providing supportive environment and mobilising knowledge-mover (p 173).
[2] Subordinates' participation in form of active-conversing within cross functional team (CFT) meetings proved to be crucial in determining whether the concepts or ideas generated by the cross functional committee (CFC) are applicable. Thus, the conversation management is an executivelmanagerial responsibility.
[3] Knowledge-mover mobilisation is effected significantly by common goal and conversation management. This role of knowledge-mover in Kalbe Group is engaged by executive officers/managers who sporadically endeavour the presence of sharing and benchmarking in every routine corporate meeting.
[4] The provision of supportive environment is effected significantly by common goal, to the extent of by comprehensively realising the common goal; every activity conducted within the corporation is every effort to achieve if. Hence, the free usage of today's telecommunication technology (i.e. internet, teleconference, etc.) is for the corporate interest and helping faster interaction between employees (p 181).
[5] lnternal knowledge distribution is reflected by information attached on corporate bulletin board.
[6] Knowledge creation is effected signincantly by common goal, conversation management, knowledge-mover mobilisation and internal knowledge distribution (p 187-188).
[7] There are also programmes conducted to enhance the human resource, e.g. seminars involving relevant expertise, in-house training and external; which come to the image that Kalbe Group?s corporate knowledge, not only scarcely found in other corporations, it is also hardly to follow (p 191-192).
However, there are some recommendations generated from this research to be considered:
[1] the important role as knowledge-movers for all members of executive board and managers should be put into theirjob description, and also into the perspective of their performance evaluation indicator.
[2] Managers have the duty in distributing internal knowledge with the full support of their subordinates.
[3] For employee-enhancement programmes, interactive workshops/trainings are more endorsed to be participated than those of passive seminars.
[4] There is a necessity in providing a forum for subordinates in the headquarters as well as branches, to express their views and ideas in the manner of openness and straight-forwardness both to managers and colleagues alike that would generate knowledge creation; Those polled ideas can be analysed later on of its contribution to the enhancement of corporate knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
D799
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Gana
"ABSTRAK
Inovasi merupakan salah satu kajian yang menarik, baik di bidang administrasi bisnis, maupun di bidang adminitrasi publik. Hal ini terjadi karena masyarakat, organisasi, kelompok, dan individu tak dapat mangelak dari inovasi yang antara Iain ditandai oleh berbagai perubahan.
Inovasi adalah perpaduan ide-ide baru, perubahan-perubahan, dan indeks-indeks inovasi - perpaduan perilaku inovasi - seterusnya disebut inovasi. Keterbatasan dari penelitian-penelitian empiris terdahulu adalah belum mengintagrasikan faktor kepemimpinan, struktur organisasi, dan orientasi pasar sebagai determinan yang mempengaruhi inovasi. Mengacu pada permasalahan tersebut, tujuan penelitian untuk mendeskripsikan inovasi pada perusahaan farmasi, untukmendeskripsikan faktor kepemimpinan, struktur organisasi, dan orientasi pasar pada parusahaan farmasi, untuk mendeskripsikan pengaruh faktor kepemimpinan, struktur organisasi, dan orientasi pasar terhadap inovasi pada perusahaan farmasi, untuk menganalisis model hubungan antara kepemimpinan, struktur organisasi, dan orientasi pasar.
Hasil penelitian ini adalah: dimensi perpaduan perilaku inovasi pada perusahaan farmasi (parubahan administratif, indeks-indeks inovasi, peruhahan bertahap, perubahan terprogram, ide-ide-ide baru) signifikan mewakili variabel inovasi. Sementara dimensi inovasi tak terprogram arahnya bersifat negatif. Artinya semakin tidak terprogramnya inovasi yang dilaksanakan, inovasi pada parusahaan farmasi semakin buruk. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, dan konsiderasi individu signifikan mewakili kapemimpinan transformasional. Temuan penelitian ini mendukung temuan berbagai temuan sebelumnya. Namun, temuan ini cenderung bertolak belakang dengan pandangan yang menyatakan bahwa kepemimpinan sesungguhnya tak salalu dapat menampilkan kewenangan dalam mempengaruhi staf. Anggota organisasi dalam kondisi demikian memudar dalam bayang-bayang pemimpin. HasiI analisis menunjukkan bahwa desentralisasi dalam pengambilan keputusan merupakan dimensi struktur paling bermakna - memperkuat pandangan - bahwa desentralisasi kewenangan merupakan otak dari tipe struktur organik. Selanjutnya, hasil analisis menunjukkan bahwa setiap indikator adalah signifikan dalam mengukur orientasi pasar. Temuan ini memberi pemahaman bahwa setiap indikatornya adalah indikator yang cocok untuk mengukur orientasi pasar.
Melalui proses modiiikasi indeks diperoleh model yang fit yaitu model akhir (langkah ke-86) yang menunjukkan signifikan pengaruh kepemimpinan transformasional, dan struktur organisasi organik terhadap inovasi, dan tidak signifkannya orientasi pasar berpengaruh terhadap inovasi. Temuan penelitian ini selain bertolak belakang dangan pandangan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara kepemimpinan transformasional dengan inovasi, juga memperkuat temuan terdahulu bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan transformasional terhadap inovasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur organisasi organik signifikan berpengaruh terhadap inovasi. Alasannya, ketika anggota organisasi diberi kebebasan dan tanggung jawab dalam membuat keputusan, dan adanya otonomi dalam pelaksanaan pekeljiaan, anggota organisasi akan memperkenalkan ide-ide, dan cara kerja baru.
Bertolak dari analisis dapat dinyatakan bahwa orientasi pasar tidak signifikan berpengaruh terhadap inovasi pada perusahaan farrnasi. Temuan penelitian ini bertolak Ioelakang dengan temuan terdahulu yang menyatakan bahwa inovasi dipengaruhi oleh orientasi pasar. Orientasi pasar tidak signiikan berpengaruh terhadap inovasi boleh jadi diakibatkan adanya analisis pengaruh secara integral kepamimpinan transformasional, struktur organisasi, dan orientasi pasar terhadap inovasi.
Mengacu pada temuan penelitian, disusun rekomendasi berikut: perlu dilakukan konfirmasi lanjutan mengenai model teoritis inovasi yang dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional, struktur organisasi, dan orientasi pasar yang didasarkan data empirik studi komparasl pada industri jasa dan industri manufaktur, dan bidang industri yang berbeda. Perusahaan farmasi perlu melakukan perubahan orientasi berpikir dari pola pemasaran yang mengutamakan diskon kepada pola planggan, dan bempaya melakukan inovasi yang berbasis riset dan pengembangan. Perusahaan farmasi di dalam melakukan inovasi perlu memiliki perhatian pada faktor-faktor kepemimpinan transformasional, struktur organisasi organik, dan orientasi pasar. Faktor-faktor tersebut perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan perannya dalam kerangka inovasi di masa yang akan datang.

ABSTRACT
Innovation is one of interesting analyses, both in business and public administration fields. This is resulted from the fact that communities, organizations, groups, and individuals cannot evade innovations, which is among other things marked by various changes.
Innovation is me integration of new ideas, changes, and innovation indexes - the integration of innovation conducts - from hereinafter is referred to as innovation. The limitation of the previous empirical researches is for the fact of not integrating the factors of leadership, organizalional structure, and market orientation as determinants influencing innovation. Referring to those problems, the objectives of this research are to describe innovation in pharmaceutical companies in describing the factors of leadership, organizational structure, and market orientation in pharmaceutical companies, to describe the affect of the factors of leadership, organizational structure, and market orientation on innovation in pharmaceutical companies, to analyze the correlation model between leadership, organizational structure, and market orientation. The results of this research are dimension on the integration of innovation conducts in pharmaceutical company (changes of administration, innovation indices, gradual changes, programmed changes, new ideas), which is significant in representing innovation variable. Meanwhile the dimension of un-programmed innovations, its direction is negative. It means the more un-programmed is the innovation being carried out, the worse is the innovation in pharmaceutical companies. The analysis results show that the affect, inspirational motivation, intellectual stimulation, and individual consideration are significant in representing transformational leadership. The findings of this research support the previous various rindings. Nevertheless, this finding tends to be contrary with the notion that says real leadership is not always capable to present the authority in influencing the staffs. Members of organization in such condition are under the shadow of the leader. The results of analysis show that decentralization in decision making is the most meaningful structural dimension - strengthening the idea - that decentralized authority is the brain of organic structure. Further on, the results of analysis show that every indicator is significant in measuring market orientation. This linding gives me understanding that its every indicator is fit indicator to measure market orientation.
Through index modification processes are obtained fit model that is the final model (the 86th step) showing the significant affect of transformational leadership and organic organizational structure on innovation, and the non- signilicant affect of market orientation on innovation. The lindings of this research, besides contrary to the notion that there are negative affects between transformational leadership and innovation, it also supports the previous findings that there is significant affect of transformational leadership on innovation. The analysis results show that organic organizational structural has significant affect on innovation. The reason is when organizational members given the autonomies and responsibilities in making decisions and the fact mat there is an autonomy in work implementation, then organizational members would introduce new ideas and work systems.
In light of the above, analysis it can be said that market orientation has not significant affect on innovation in pham1aceuticaI companies. The findings of this research are contrary with the previous findings stating that innovation is affected by market orientation. Market orientaljon has not significant affect on innovation, which maybe resulted from the fact that there is an integral influential analysis of transformational leadership, organizational structure, and market orientation on innovation.
Referring to me research finding, the following recommendations are compiled: further confirmation needs to be done on innovation theoretical model affected by transformational leadership, organizational structure, and market orientation, based on the data of empirical comparative study in service and manufacture industries, and other different lield of industries. Pharmaceutical companies have to produce changes in their thinking orientation from marketing pattern emphasizing on discount to customer oriented pattern, and making the efforts to carryout innovation based on research and development (R&D). Pharmaceutical companies in carrying out their innovations must pay attention to the factors of transformational leadership, organic organizational structure, and market orientation. Thosefactors, their roles must be maintained and improved in the framework of innovation in the future."
Depok: 2006
D815
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library