Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anya Prilla Azaria
Abstrak :
ABSTRAK
Pemakaian campuran 20% biodiesel dengan minyak solar (B-20) dilaporkan menyebabkan tersumbatnya filter bahan bakar kendaraan diesel terutama pada suhu dingin dingin. Penyumbatan tersebut disebabkan oleh adanya endapan dari aglomerasi Monogliserida (MG). Adanya endapan tersebut mempengaruhi karakteristik biodiesel yaitu flow properties yang dapat diukur dengan 5 parameter : viskositas, densitas, Cloud Point (CP), Pour Point (PP), dan Cold Filter Plugging Point (CFPP). Berdasarkan penelitian sebelumnya, penambahan surfaktan Sorbitan Monooleat (SMO) pada biodiesel dapat menurunkan CP dan PP berturut-turut sampai 3°C. Dilaporkan bahwa, penambahan alkohol sebagai co-surfaktan dapat meningkatkan kinerja SMO. Pada penelitian ini, digunakan surfaktan SMO dengan co-surfaktan octanol. Octanol yang merupakan jenis alkohol dengan rantai panjang dan dapat berinteraksi lebih baik dengan SMO. Pada setiap biodiesel dengan kandungan MG yang berbeda, penambahan SMO divariasikan sebesar 0,1-1% volume biodiesel. Perbandingan fraksi mol SMO/octanol yang digunakan adalah 1:1. Penyimpanan sampel biodiesel dikondisikan pada suhu ruang (±27°C) dan suhu dingin (±16°C). Pengaruh SMO dan octanol terhadap suhu awal pembentukan kristal MG pada biodiesel dianalisa dengan metode Differential Scanning Calorimetry (DSC). Karakterisasi awal biodiesel juga dilakukan untuk mengetahui kadar MG, flash point, dan acid number. Pengaruh terhadap flow properties diukur berdasarkan 5 parameter yaitu : viskositas, densitas, CP, PP, dan CFPP. Sedangkan perubahan diameter partikel MG dianalisa dengan Particle Size Analyzer (PSA), dan interaksi antara MG dan SMO dengan Octanol dianalisa dengan Fourier Transform Infra-Red Spectroscopy (FTIR). Penggunaan SMO dan octanol dapat menurunkan CP, PP, dan CFPP secara berturut-turut sebesar ±4,6°C, ±4°C, dan ±3°C yang menyebabkan perubahan suhu melting MG dari 9,79°C menjadi 4,97°C untuk biodiesel dengan kadar MG sebesar 0,4% (B-100A) dan 22,21°C menjadi 21,54°C untuk biodiesel dengan kadar MG sebesar 0,6% (B-100C). Perubahan diameter partikel MG sebelum dan setelah penambahan SMO dan octanol berturut-turut sebagai berikut, 8,18 menjadi 0,30 μm, 38,17 menjadi 3,63 μm, dan 68,28 menjadi 8,90 μm. Analisa FTIR mengindikasikan adanya pergeseran bilangan gelombang pada MG sebelum dan sesudah penambahan SMO dan octanol yang mengindikasikan terjadinya ikatan hidrogen intermolekular yang dapat mengurangi tegangan permukaan biodiesel dan menyebabkan perbaikan flow properties biodiesel.
ABSTRACT
The use of mixture of 20% biodiesel with diesel oil (B-20) is reported to cause blockage of diesel vehicle fuel filters, especially at cold temperatures. The blockage is caused by the agglomeration of Monoglycerides (MG). The presence of these deposits affects the characteristics of biodiesel's flow properties which can be measured by 5 parameters: viscosity, density, Cloud Point (CP), Pour Point (PP), and Cold Filter Plugging Point (CFPP). Based on the previous research, the addition of Sorbitan Monooleate (SMO) to biodiesel can reduce CP and PP, respectively, up to 3°C. It was reported that the addition of alcohol as co-surfactant can improve the SMO's performance. In this study, the SMO surfactant were used with the octanol co-surfactants. Octanol is a type of alcohol with a long chain and can interact better with the SMO. For each biodiesel with different MG's level, the addition of SMO was varied by 0,1-1% by volume biodiesel. The molar ratio of SMO/octanol used is 1:1. Biodiesel samples were storaged at room temperatures (±27°C) and cold temperatures (±16°C). The effect of SMO and octanol on the initial temperature of MG's crystal formation on biodiesel was analyzed by the Differential Scanning Calorimetry (DSC) method. The initial characterization of biodiesel was also analyzed to determine the MG's level, flash point, and acid number. The effect on flow properties was measured based on 5 parameters: viscosity, density, CP, PP, and CFPP. Whereas changes in MG's particle diameter were analyzed by Particle Size Analyzer (PSA), and the interaction between MG and SMO with octanol were analyzed by Fourier Transform Infra-Red Spectroscopy (FTIR). The use of SMO and octanol could reduce CP, PP, and CFPP respectively by ±4,6°C, ±4°C, and ±3°C which caused changes in MG melting temperature from 9,79 to 4,97°C for biodiesel with MG's level of 0,4% (B-100A) and 22,21°C to 21,54°C for biodiesel with MG's level of 0.6% (B-100C). Changes in the diameter of MG's particle before and after the addition of SMO and octanol are respectively, 8,18 to 0,30 μm, 38,17 to 3,63 μm, and 68,28 to 8,90 μm. FTIR analysis indicated wavenumber's shifts in MG before and after the addition of SMO and octanol which indicates the intermolecular hydrogen bonds that can reduce the surface tension of biodiesel and cause improvements in biodiesel's flow properties.
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keyren Julianto
Abstrak :
Indonesia yang kaya dengan kelapa menjadikan minyak kelapa memiliki potensi besar untuk diajdikan bahan baku pembuatan biodiesel. Namun, biodiesel dari minyak kelapa dari minyak kelapa memiliki stabilitas oksidasi yang rendah, sehingga tidak dapat memenuhi spesifikasi biodiesel yang disyaratkan pada SNI 7182-2015 yaitu minimal 480 menit dengan metode rancimat. Pada penelitian ini, biodiesel yang disintesis dengan bahan baku minyak kelapa melalui proses transesterifikasi dilakukan penambahan anti oksidan yaitu pyrogallol dengan rentang konsentrasi 500 ndash; 2000 ppm serta periode pengamatan 1 ndash; 4 minggu. Pyrogallol digunakan karena memiliki efektifitas yang tinggi untuk meningkatkan kestabilan oksidasi biodiesel yang dapat menurun seiring berjalannya waktu. Kualitas kestabilan biodiesel diamati dengan dilakukannya pengujian densitas, angka asam, stabilitas oksidasi, angka iodium, viskositas kinematik, dan intensitas warna. Penambahan antioksidan pyrogallol minimal 500 ppm sudah mampu menaikkan menjadi 2880 menit yang merupakan kestabilan oksidasi maksimum.
Indonesia rsquo s rich in coconut causing coconut oil has great potential to be used as raw material for making biodiesel. However, biodiesel from coconut oil has low oxidation stability so it cant rsquo t meet the biodiesel specifiaction required on SNI 7182 2015 which is at least 480 minutes using rancimat method. In this research, biodiesel is synthesized with coconut oil as ram material through transesterificaion process is done by addition of pyrogallol as antioxidant with concentration range 500 ndash 2000 ppm and observation period 1 ndash 4 weeks. Pyrogallol is used because it has high effectiveness to increase the oxidation stability of biodiesel that can decrease over time. The quality of biodiesel stability is observed by testing density, acid number, oxidation stability, iodine number, viscosity, and color intensity. The result showed addition of pyrogallol minimum 500 ppm can increase oxidation stability into 2880 minutes which is maximum limit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman
Abstrak :
ABSTRAK Biodiesel merupakan senyawa alkil ester dari asam lemak yang diolah dari sumber trigliserida alami terbarukan dan digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel, biasanya dibuat melalui proses esterifikasi atau transesterifikasi. Dalam aplikasi maupun penyimpanannya, biodiesel berpotensi mengalami kerusakan akibat reaksi oksidasi karena faktor internal kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi dan faktor eksternal udara, panas, atau cahaya yang mengakibatkan terjadinya perubahan karakteristik serta kualitas dari biodiesel. Untuk menjaga karakteristik dan kualitas dari biodiesel agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka perlu ditambahkan antioksidan yang dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi pada biodiesel. Pada penelitian ini digunakan antioksidan Pyrogallol yang ditambahkan ke dalam biodiesel minyak sawit dengan berbagai konsentrasi dan berbagai suhu penyimpanan. Parameter biodiesel yang diamati selama masa penyimpanan adalah yang dapat mewakili terjadinya oksidasi yaitu, parameter yang dapat adalah perubahan viskositas kinematik, densitas, bilangan asam, dan bilangan iodin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan antioksidan Pyrogallol dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi pada biodiesel. Penggunaan antioksidan dengan konsentrasi 0,1 pada suhu penyimpanan 30 C maupun 60 C diketahui dapat mempertahankan karakteristik dan kualitas biodiesel selama masa penyimpanan dari kerusakan akibat reaksi oksidasi.
ABSTRACT Biodiesel is an alkyl ester compound of fatty acids that is processed from a source of naturally renewable triglycerides and used as a fuel for diesel engines, usually made through esterification or transesterification processes. In the application and its storage, biodiesel has a potential to be damaged by oxidation reaction due to internal factors high unsaturated fatty acid content and external factors air, heat, or light resulting in changes of biodiesel rsquo s characteristics and quality. To maintain the characteristics and quality of the biodiesel to the established standards, it is necessary to add antioxidants that can inhibit the oxidation reaction in the biodiesel. In this research, Pyrogallol will be used as antioxidants and will be added to the palm oil biodiesel with various concentrations and various storage temperatures. The biodiesel parameters observed during the storage period are those that can represent oxidation, which are kinematic viscosity, density, acid number, and iodine number. The results of this research show that the addition of Pyrogallol antioxidants can inhibit the oxidation reaction in biodiesel. The use of antioxidants with a concentration of 0.1 at storage temperatures of 30 C and 60 C is known to maintain the characteristics and quality of biodiesel during storage from damage caused by oxidation reactions.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Ulfiah
Abstrak :
ABSTRAK Alam Indonesia kaya dengan kelapa sawit menjadikan kelapa sawit memiliki potensi besar untuk diajdikan bahan baku pembuatan biodiesel. Walaupun, biodiesel dari minyak kelapa sawit lebih stabil dari minyak lainnya tetapi pasti ada reaksi oksidasi dalam penyimpanan, sehingga tidak dapat memenuhi spesifikasi biodiesel yang disyaratkan pada SNI 7182-2015 yaitu minimal 48 jam. Pada penelitian ini, biodiesel yang disintesis dengan bahan baku minyak kelapa sawit melalui proses tahapan transesterifikasi dilakukan penambahan anti oksidan yaitu pyrogallol dengan rentang konsentrasi 500 ndash; 2000 ppm serta periode pengamatan 1 ndash; 3 minggu. Pyrogallol digunakan untuk penambahan antioksidan karena memiliki efektifitas yang tinggi untuk meningkatkan kestabilan oksidasi biodiesel. Kestabilan oksidasi biodiesel diamati pengujian densitas, angka asam, stabilitas oksidasi dan viskositas kinematic. Penambahan antioksidan pyrogallol 1500 ppm mampu menghambat terjadinya oksidasi biodiesel sampai lebih dari 48 jam yang merupakan kestabilan oksidasi maksimum di minggu ke 2.
ABSTRAK Indonesia have plentiful oil palm, which oil palm has great potential for biodiesel production as raw materials. Meanwhile, plm oil biodiesel is more stable than other oil although there must be oxidation reaction in storage, so it can not meet biodiesel specification that is not in SNI 7182 2015 that is at least 48 hours. In this study, biodiesel which is synthesized with palm oil raw materials through the process of transesterification stage is done by addition of anti oxidant that is pyrogallol with concentration range 500 2000 ppm and observation period 1 3 weeks. Pyrogallol is used for the addition of antioxidants because it has a high effectiveness to improve the oxidation stability of biodiesel. The stability of oxidation of biodiesel was observed by density test, acid number, oxidation stability and kinematic viscosity. The addition of 1500 ppm pyrogallol antioxidant can inhibit oxidation of biodiesel up to more than 48 hours which is stability in two week.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library