Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ziyan Muhammad Farhan
"ABSTRAK
Return NAB indeks reksa saham syariah dalam rentang waktu beberapa tahun terakhir selalu dibawah dari return NAB indeks reksa dana saham konvensional. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2015 mengeluarkan peraturan yang memberikan privilegebagi keuangan syariah di Indonesia untuk mengembangkan produk reksa dana global syariah. Dengan diversifikasi portofolio yang lebih luas, maka produk ini diharapkan dapat meminimalkan risiko sehingga bisa menjadi keunggulan komparatif pada produk keuangansyariah. Return yang dihasilkanpun berkembang sangat pesat dan kompetitif dibanding produk reksa dana saham lainnya, hingga pernah mencapai rentang 10%-30% per tahun. Dari fakta tersebut, paper ini berusaha melihat apa saja faktor makroekonomi harian global yang mempengaruhi return NAB reksa dana global syariah, serta menguji performa masing-masing produk menggunakan Fama French 4 Factors Model, untuk mengetahui apakah manajer investasi terkait hanya luck atau skill dalam membukukan return tersebut. Menggunakan data dari Thomson Reuters dan Kenneth Frech, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa market return, VIX, Dollar Index, dan US Treasury Bills secara signifikan mempengaruhi return NAB dari reksa dana global syariah, sementara US Credit DefaultSwap cenderung tidak memiliki signifikansi terhadap return NAB reksa dana global syariah. Selain itu, berdasarkan framework Fama French ditemukan bahwa keseluruhan produk reksa dana global syariah mendapatkan predikat skill dari analisismenggunakanfour-factor alpha dant(α) t-StatisticAlpha

ABSTRACT
The return of Net Asset Value (NAV) of the Sharia Mutual Fund Index in the last few years has always been below under the return of NAV of Conventional Mutual Fund Index in Indonesia. Consequently, the Indonesia Financial Services Authority (OJK) in 2015 issued a new policy that gives privilege for Islamic finance in Indonesia to expand its products,in term of Islamic global mutual fund. With wider diversification of portfolios across countries, the product is expected to able to minimize the financial risk so that it would be a comparative advantage for Islamic finance products. The return generatedis growing rapidly and more competitive than the other mutual fund products. From those facts, this paper aims to see what global daily macroeconomic factors that influence the return of Islamic global mutual funds NAV, and also to examine the performance of each products using Fama-French 4 Factors Model to find out if the investment managers did it out of luck or skill in getting a return. Using data from Thomson Reuters and Kenneth French, the result in this research are that market return, VIX, dollar index, and US treasury bills significantly affect the return of Islamic global mutual funds NAV, while for US Credit Default Swap has the tendency to be not significant on the return of Global Islamic Mutual Funds NAV. Afterward, all the Islamic global mutual fund products get the skill predicate basedon analysis usingfour-factor alphaandt t-StatisticAlpha."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Darmawan
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mengenai mekanisme transmisi kebijakan moneter di Indonesia khususnya dengan jalur harga aset baik dari sisi konvensional maupun syariah, karena saat ini Indonesia menggunakan sistem finansial ganda. Lebih lanjut lagi dari kedua sistem tersebut akan dibandingkan untuk diukur tingkat efektifitas dalam mengendalikan tingkat inflasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Vector Error Correction Model (VECM) yang mana menggunakan variabel seperti Indeks Harga Konsumsi (IHK), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), saluran kredit bank umum (Loan), Pasar Uang Antar Bank (PUAB), Jumlah Uang Beredar dalam arti luas (M2), Surat Berharga Negara (SBN) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari sisi konvensional. Lalu dari sisi syariah terdapat IHK, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), saluran kredit bank umum syariah (FINC), Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS), M2, repo Sertifikat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Jakarta Islamic Index (JII). Dimana hasil penelitian menunjukan jika IHSG cukup signifikan untuk mempengaruhi IHK. Sedangkan JII, SBN dan SBSN tidak signifikan dalam mempengaruhi IHK.

This research aims to conduct analysis on the mechanism of transmission of monetary policy in Indonesia, especially with the price path of assets both from the conventional and sharia, because currently Indonesia uses a dual financial system. Moreover, the two systems will be compared to measured the level of effectiveness in controlling the inflation rate. The method used in this research is the Vector Error Correction Model (VECM) which uses variables such as the consumption price Index (CPI), the Bank Indonesia certificate (SBI), the credit line of the Commercial Bank (Loan), the Interbank money Market (PUAB), the Money supply in the broad (M2), state Securities (SBN) and composite stock price Index (IDX) from the conventional side. Then from the sharia side, there are CPI, Bank Indonesia Sharia certificate (SBIS), Sharia Bank financing (FINC), Sharia interbank money Market (PUAS), M2, National Sharia certificate (SBSN) and Jakarta Islamic Index (JII). The result is IHSG is significant to influence the IHK. On the other hand JII, SBN and SBSN are not significant to influence IHK."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faturrachman Ariq
"Fenomena bonus demografi yang sedang terjadi di Indonesia membuat pemerintah diharapkan mampu untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan mendorong pembangunan ekonomi, yang salah satunya dapat dilakukan dengan menyusun kebijakan ekonomi yang mendukung peningkatan akses tabungan dan investasi nasional. Salah satu industri yang perlu menjadi perhatian pemerintah dalam hal tersebut adalah industri perbankan syariah, yang saat ini antara pemerintah dengan industri sedang bersama-sama mengembangkan produk Sharia Restricted Intermediary Account (SRIA). Dalam hal pengembangannya, pemerintah dan industri perlu mengetahui faktor apa saja yang dianggap berpengaruh terhadap minat masyarakat terhadap penggunaan produk SRIA itu sendiri. Berdasarkan theory of planned behaviour, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor psikologis apa saja yang dianggap berpengaruh terhadap attitude, subjective norms, perceived behavioral control, serta intention (minat) seseorang dalam hal penggunaan produk SRIA. Metode non-probability sampling digunakan dalam penelitian ini dengan sebanyak 280 responden dan dianalisis menggunakan pemodelan Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor compatibility dan relative advantage dianggap berpengaruh secara positif terhadap attitude seseorang terhadap produk SRIA, sedangkan uncertainty menunjukkan hubungan yang negatif. Lalu faktor spirituality dan normative belief dianggap berpengaruh secara positif terhadap subjective norms, kemudian faktor selfefficacy dan facilitation condition dianggap berpengaruh secara positif terhadap perceived behavioral control. Kemudian, attitude, subjective norms, dan perceieved behavioral control seseorang menjadi faktor yang dianggap berpengaruh secara positif terhadap intention atau minat seseorang dalam hal penggunaan produk SRIA.

The phenomenon of demographic bonus that is happening in Indonesia makes the government expected to be able to take advantage of these opportunities by encouraging economic development, one of which can be done by developing economic policies that can support the development of savings and national investment. One industry that needs the government attention in this regard is the Islamic banking industry, which is one of the programs between the government and the industry is the development of Sharia Restricted Intermediary Account (SRIA) product. In terms of development, the government and industry need to know what factors are considered influential on public interest in using SRIA. Based on the theory of planned behavior, this study aims to determine what psychological factors are considered to influence the attitude, subjective norms, perceived behavioral control, and intention of a person to use SRIA. Nonprobability sampling method was used in this study with 280 respondents and analyzed using Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) modeling. The results showed that compatibility and relative advantage were considered positively influence one's attitude towards SRIA products, while uncertainty showed a negative relationship. Spirituality and normative belief factors were considered to positively influence subjective norms, also self-efficacy and facilitation condition factors were considered to positively affect perceived behavioral control. Lastly, attitude, subjective norms, and perceived behavioral control shown as the factors that are considered positively influential on one's intention in using SRIA.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Kifayatullah
"Kemiskinan energi merupakan masalah global yang berdampak signifikan terhadap kesejahteraan rumah tangga. Menurut International Energy Agency (IEA), pada tahun 2022, masih terdapat sekitar 774 juta individu yang tidak memiliki akses terhadap listrik dan 2,2 miliar orang yang tidak memiliki akses terhadap bahan bakar masak yang bersih. Sebagai negara berkembang, Indonesia sendiri masih mencatat adanya 11,5% rumah tangga yang mengalami kemiskinan energi. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kemiskinan energi ini dapat berdampak negatif terhadap kesejahteraan rumah tangga dalam berbagai aspek, termasuk kesehatan dan pendidikan. Namun, masih belum banyak studi yang bertujuan untuk melihat secara empiris dampak kemiskinan energi terhadap kesehatan dan pendidikan sekaligus di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah riset tersebut dengan menganalisis dampak dari kemiskinan energi multidimensi yang mencakup dimensi aksesibilitas dan keterjangkauan terhadap kesejahteraan rumah tangga dalam bentuk kesehatan dan pendidikan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan model persamaan simultan dengan metode regresi Two-Stage Least-Square (2SLS) untuk mengukur kemiskinan energi multidimensi melalui dua dimensi, yaitu aksesibilitas dan keterjangkauan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi aksesibilitas memengaruhi kondisi kesehatan secara signifikan. Adapun dalam model pendidikan, seluruh bentuk kemiskinan energi memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap status pendidikan anak dalam rumah tangga.

Energy poverty is a global problem that has a significant impact on household well-being. According to the International Energy Agency (IEA), by 2022, there will still be around 774 million individuals without access to electricity and 2.2 billion people without access to clean cooking fuel. As a developing country, Indonesia alone still records 11.5% of households experiencing energy poverty. Several previous studies have shown that energy poverty can negatively impact household well-being in various aspects, including health and education. However, there are still not many studies that aim to empirically examine the impact of energy poverty on health and education in Indonesia. Therefore, this study aims to fill the research gap by analyzing the impact of multidimensional energy poverty that includes the accessibility and affordability dimensions on household welfare in the form of health and education in Indonesia. This study uses a simultaneous equation model with the Two-Stage Least-Square (2SLS) regression method to measure multidimensional energy poverty through two dimensions, namely accessibility and affordability. The results show that the accessibility dimension significantly affects health conditions. As for the education model, all forms of energy poverty have a significant negative effect on the educational status of children in the household."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jelita Sarah Rofifa
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor makroekonomi yang mempengaruhi perkembangan pasar sukuk di negara-negara Organisasi Kerjasama Islam OKI yang merupakan emiten terbesar pasar sukuk secara global. Penelitian ini menggunakan data panel 10 negara OKI dari tahun 2006 minus;2016. Ukuran pasar sukuk diukur dengan jumlah sukuk yang beredar terhadap produk domestik bruto PDB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor makroekonomi yang mempengaruhi perkembangan pasar sukuk di negara-negara OKI diantaranya adalah ukuran perekonomian suatu negara, tahap perkembangan ekonomi suatu negara, keterbukaan perekonomian, dan variabilitas nilai tukar. Ketika kondisi makroekonomi stabil maka hal ini akan memengaruhi keputusan para emiten untuk menerbitkan sukuk. Pasar sukuk yang berkembang dengan baik dapat menjadi sumber pembiayaan alternatif dan pada saat yang sama juga dapat meningkatkan ketahanan keuangan suatu negara dengan menyeimbangkan ketergantungan yang tinggi pada sektor perbankan dengan sektor fixed income.

The objective of this research is to determine the effect of macroeconomic factors on sukuk market development in the Organization of Islamic Cooperation OIC countries, which is the largest issuer of sukuk market globally. Using Panel data from 10 OIC countries for the period 2006 2016. The size of the sukuk market is measured by the amount of outstanding sukuk to gross domestic product GDP. The results showed that macroeconomic factors that affecting the development of sukuk market in OIC countries are the size of economic, the stage of economic development, openness of economic, and exchange rate variability. When the macroeconomic conditions are stable then this will affect the issuers 39 decision to issue sukuk. A well developed sukuk market can be an alternative source of financing while at the same time enhancing a country 39s financial resilience by balancing high dependence on the banking sector with fixed income sector. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malina Vrahma
"Rendahnya pemberdayaan perempuan di negara-negara muslim sering dikaitkan dengan faktor agama yang membatasi hak dan ruang partisipasi perempuan. Data dari World Economic Forum menjelaskan bahwa negara-negara muslim memiliki indeks pemberdayaan perempuan yang rendah, bahkan mendominasi 10 negara dengan nilai indeks terendah di Women’s Empowerment Index. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberdayaan perempuan terhadap kemiskinan multidimensi di negara muslim serta perbandingannya dengan negara non-muslim tahun 2016 – 2021. Penelitian ini menggunakan regresi balanced panel data dengan Fixed Effect Model terhadap 37 negara yang terdiri dari 6 negara muslim dan 31 negara non-muslim. Variabel pemberdayaan perempuan diukur dengan empat indikator Global Gender Gap Index (GGGI), yaitu partisipasi tenaga kerja perempuan, rata-rata perempuan bersekolah, tingkat fertilitas, dan partisipasi perempuan di parlemen. Hasil regresi menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan melalui partisipasi tenaga kerja dan pendidikan perempuan berpengaruh signifikan negatif terhadap kemiskinan multidimensi, di mana pengaruhnya lebih besar ditemui pada sub-sample negara muslim menurut koefisien hasil regresi. Maka dari itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur mengenai pentingnya pengoptimalan pemberdayaan perempuan untuk mengentaskan kemiskinan multidimensi tanpa memandang latar belakang agama.

The low level of women's empowerment in Muslim countries is often associated with religious factors that limit women's rights and spatial participation. Data from the World Economic Forum explains that Muslim countries have the lowest women's empowerment index, even dominating the 10 countries with the lowest index scores on the Women's Empowerment Index. Therefore, this research aimed to analyze the effect of women's empowerment on multidimensional poverty in Muslim countries and its comparison with non-Muslim countries in 2016 - 2021. This research used balanced panel data regression with a Fixed Effect Model for 37 countries consisting of 6 Muslim countries and 31 non-Muslim countries. The variable of women's empowerment is measured by four indicators of the Global Gender Gap Index (GGGI), namely women's labor force participation, average women's education, fertility rate, and women's participation in parliament. The regression results showed that women's empowerment through labor force participation and women's education have a significant negative effect on multidimensional poverty, where the effect is greater in the sub-sample of Muslim countries according to the coefficient of the regression results. Therefore, it is hoped that this research can add to the literature regarding the importance of empowering women to reveal multidimensional poverty regardless of religious background.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Riesqia Husna Latifunnisa
"Konsep likuiditas menjelaskan bahwa likuiditas berkaitan dengan seberapa cepat aset keuangan dapat ditransaksikan dalam jumlah besar tanpa menimbulkan biaya transaksi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik sukuk seperti volume transaksi, sisa tenor, yield-to-maturity, dan peringkat sukuk korporasi terhadap likuiditas pasarnya. Selain itu, faktor makroekonomi seperti inflasi, JIBOR, consumer confidence index, dan Jakarta Islamic Index juga digunakan untuk melihat pengaruhnya terhadap likuiditas pasar sukuk di Indonesia. Analisis penelitian ini menggunakan sukuk negara serta sukuk korporasi sebagai sampel penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas sukuk negara dipengaruhi oleh karakteristiknya serta beberapa faktor makroekonomi lainnya. Sedangkan faktor makroekonomi tidak terbukti berpengaruh terhadap sampel sukuk korporasi. Akan tetapi, faktor seperti Jakarta Islamic Index menunjukkan bahwa sukuk korporasi merupakan aset keuangan yang cukup subtitutif dengan aset lain seperti saham syariah.

Liquidity emphasizes the ease with which financial assets can be transacted in large quantities without incurring significant transaction costs. This study aims to determine the influence of sukuk characteristics such as transaction volume, time-to-maturity, yield-to-maturity, and credit rating of corporate sukuk on their market liquidity. Additionally, macroeconomic factors like inflation, JIBOR, consumer confidence index, and the Jakarta Islamic Index are used to examine their impact on sukuk market liquidity in Indonesia. The analysis utilizes both government sukuk and corporate sukuk as research samples. The findings reveal that the liquidity of government sukuk is influenced by its characteristics and other macroeconomic factors. However, macroeconomic factors do not significantly impact the corporate sukuk sample. Nevertheless, factors like the Jakarta Islamic Index suggest that corporate sukuk are relatively substitutable financial assets with other assets like Shariah stocks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicka Pramudya Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kredit bermasalah pada segmen kredit UMKM dan Properti pada bank konvensional dan bank syariah di Indonesia. Khusus pada kredit UMKM, penelitian ini juga bermaksud mengetahui pengaruh kebijakan regulator dalam penyaluran kredit UMKM terhadap kredit bermasalah UMKM. Penelitian ini juga ingin mengklarifikasi pengaruh penggunaan akad pembiayaan syariah terhadap kredit bermasalah. Variabel makroekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah GDP, inflasi, suku bunga dan nilai tukar, sedangkan variabel bank spesifik ialah CAR, ROA, NIM/NI dan Bank Size. Dengan menggunakan estimasi panel data dinamis, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor makroekonomi dan bank spesifik memiliki pengaruh terhadap kredit bermasalah pada segmen UMKM dan Properti. Namun, pada segmen UMKM dan Properti pada bank syariah, penelitian ini tidak menemukan faktor makroekonomi yang mempengaruhi pembiayaan bermasalah kedua segmen tersebut. Penelitian ini juga menemukan bahwa pertumbuhan akad berbasis piutang dan sewa berpengaruh signifikan terhadap kredit bermasalah kedua segmen tersebut. Kajian ini juga memberikan kontribusi mengenai kebijakan regulator terkait kewajiban penyaluran kredit segmen UMKM.

This study aims to determine the factors that influence non-performing loans in the MSME and Property loan segment in conventional banks and Islamic banks in Indonesia. Especially for MSME loans, this study also intends to know the influence of regulatory policies in lending MSMEs to the NPL of this segment. This study also wants to clarify the effect of using Islamic financing contracts on non-performing loans. Macroeconomic variables used in this study are GDP, inflation, interest rates, and exchange rates, while specific bank variables are CAR, ROA, NIM/NI, and Bank Size. By using dynamic data panel estimation, the results of this study indicate that macroeconomic factors and banks specific influence non-performing loans in the MSMEs and Property segments. However, in the MSMEs and Property segments of the Islamic Bank, this study did not find macroeconomic factors that affect on the non-performing financing of the two segments. This study also found that growth in mark-up and lease-based Islamic contracts had a significant effect on the non-performing loans of the two segments. This study also contributed to the obligation to channel loans to MSMEs applied by the government."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamat Arif
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis perilaku moral hazard yang diperlihatkan oleh lending behavior bank syariah dan bank konvensional di Indonesia ketika memiliki risiko kredit di atas ambang batas (threshold) tertentu. Selain itu, penelitian ini akan menganalisis faktor faktor kondisi bank yang dapat mempengaruhi risiko kredit pada bank syariah dan bank konvensional di Indonesia dari kuartal ketiga tahun 2010 sampai kuartal ketiga tahun 2019. Dengan menggunakan metode threshold panel regression dari Hansen (1999) dan menggunakan risiko kredit periode sebelumnya sebagai variabel threshold, penelitian ini menemukan bahwa ketika pada periode sebelumnya bank syariah memiliki risiko kredit di atas threshold 3,52%, pertumbuhan pembiayaan bank syariah akan meningkatkan risiko kredit saat ini, sedangkan pada bank konvensional ketika pada periode sebelumnya bank konvensional memiliki risiko kredit di atas threshold 1,31%, pertumbuhan pinjaman bank konvensional akan menurunkan risiko kredit saat ini. Hasil ini mengindikasikan bahwa bank syariah kurang berhati hati dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat ketika memiliki risiko kredit di atas 3,52%. Kondisi ini menunjukkan adanya indikasi perilaku moral hazard pada bank syariah di Indonesia. Faktor kondisi bank syariah yang dapat mempengaruhi risiko kredit adalah lag return on asset (ROA), equity ratio (ER), pertumbuhan deposit (DG), ukuran aset (Size), dan tingkat bagi hasil yang melebihi tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (Dummy). Sedangkan pada bank konvensional faktor faktor yang dapat mempengaruhi risiko kredit adalah lag return on asset (ROA), equity ratio (ER), dan ukuran aset (Size)

ABSTRACT
This study aims to analyze the moral hazard behavior shown by the lending behavior of Islamic banks and conventional banks in Indonesia when they have credit risk above a certain threshold. In addition, this study will analyze the factors of bank conditions that can affect credit risk on Islamic banks and conventional banks in Indonesia from the third quarter of 2010 to the third quarter of 2019. Using the threshold panel regression model from Hansen (1999) and using credit risk in the previous period as a threshold variable, this study found that when in the previous period Islamic banks has a credit risk above the threshold 3.52%, financing growth will increase credit risk, whereas in conventional banks when in the previous period conventional banks has a credit risk above the threshold 1.31%, loan growth will reduce credit risk. These results indicate that Islamic banks are less careful in channeling financing to the public when credit risk is above 3,52%. This condition shows an indication of moral hazard behavior on Islamic banks in Indonesia. Factors that can affect Islamic bank credit risk are lag return on assets (LROA), equity ratio (ER), deposit growth (DG), size, and profit sharing levels that exceed the LPS guarantee interest rate (Dummy). While the factors that can affect conventional bank credit risk are lag return on assets (LROA), equity ratio (ER), and size."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Aldino
"

Investasi Cryptocurrency telah menjadi salah satu alternatif investasi yang menarik bagi masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat muslim. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti potensi keuntungan yang tinggi, kemudahan dalam berinvestasi, dan fleksibilitas dalam bertransaksi. Namun, meskipun tidak sesuai dengan hukum syariah yang telah ditetapkan oleh MUI, masih banyak masyarakat muslim yang tetap berinvestasi atau melakukan jual beli Cryptocurrency. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh religiusitas, pengetahuan, dampak COVID-19, sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, Pandangan tentang Hukum Syariah Cryptocurrency, dan keuntungan terhadap minat masyarakat muslim Indonesia dalam melakukan trading Cryptocurrency selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan sampel sebanyak 400 responden masyarakat Indonesia berusia 22 - 36 tahun. Analisis data dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa religiusitas tidak memiliki pengaruh negatif terhadap sikap masyarakat muslim Indonesia dalam melakukan trading Cryptocurrency. Pengetahuan, dampak COVID-19, sikap, dan keuntungan memiliki pengaruh positif terhadap intensi masyarakat muslim Indonesia untuk melakukan trading Cryptocurrency. Pandangan tentang Hukum Syariah Cryptocurrency memiliki pengaruh negatif terhadap intensi masyarakat muslim Indonesia untuk melakukan trading Cryptocurrency. Berdasarkan hasil penelitian ini, pemerintah dan lembaga terkait perlu memberikan edukasi tentang Cryptocurrency kepada masyarakat muslim Indonesia, terutama tentang manfaat dan risiko dari investasi Cryptocurrency, serta regulasi terkait hukum syariah yang telah dikeluarkan oleh MUI. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan regulasi yang jelas tentang Cryptocurrency, termasuk regulasi yang terkait dengan hukum syariah.


Cryptocurrency investment has become an attractive alternative investment for Indonesians, including Muslims. This is due to several factors, such as the high potential for profit, ease of investment, and flexibility in transactions. However, despite being not in accordance with Islamic law as stipulated by the Indonesian Ulema Council (MUI), there are still many Muslims who invest or trade cryptocurrencies. This study aimed to analyze the influence of religiosity, knowledge, COVID-19 impact, attitude, subjective norm, perceived behavioral control, sharia perspective, and profit on the interest of Indonesian Muslims in trading cryptocurrencies during the COVID-19 pandemic. This study used a survey method with a sample of 400 Indonesian respondents aged 22-36 years old. Data analysis was conducted using Structural Equation Modeling (SEM). The results showed that religiosity did not have a negative effect on the attitude of Indonesian Muslims towards trading cryptocurrencies. Knowledge, COVID-19 impact, attitude, and profit had a positive effect on the intention of Indonesian Muslims to trade cryptocurrencies. Sharia perspective had a negative effect on the intention of Indonesian Muslims to trade cryptocurrencies. Based on the results of this study, the government and related institutions need to provide education about cryptocurrencies to Indonesian Muslims, especially about the benefits and risks of cryptocurrency investment, as well as regulations related to Islamic law that have been issued by MUI. In addition, the government also needs to provide clear regulations on cryptocurrencies, including regulations related to Islamic law

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>