Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Catharina Widyadayinta
Abstrak :
ABSTRAK Transjakarta telah mengembangkan cakupan layanan dengan membuat Transjabodetabek Suburban Service , yang memberikan layanan dari kota-kota pinggir Jakarta ke dalam Jakarta dan sebaliknya. Salah satunya rute Ciputat ndash; Bundaran HI Tosari yang terintegrasi dengan Transjakarta Koridor 1 dan 8. Rute ini tidak menggunakan jalur khusus dan tidak ada halte fisik seperti pada koridor utama Transjakarta.Survei statis maupun survei dinamis dilakukan pada hari kerja, untuk mendapatkan data waktu tempuh dan tundaan, waktu tunggu penumpang, headway waktu antara , serta data ridership penumpang . Kemudian hasil pengolahan data dibandingkan dengan Standar Pelayanan Minimal Transjakarta yang terkait dengan Kecepatan Perjalanan, Kepadatan Penumpang, Waktu Antara serta Waktu Tunggu di Halte sebagai variabel-variabel yang sering menjadi concern masyarakat. Uji korelasi dan komparasi dilakukan untuk menentukan variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja, sebagai dasar prioritas dalam mengembangkan layanan.Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja bus Transjabodetabek Ciputat ndash; Tosari berdasarkan keempat indikator SPM, belum memenuhi standar yang ada, kecuali indikator kepadatan penumpang. Berdasarkan korelasi Rank Spearman, variabel waktu tempuh paling banyak memiliki hubungan positif dengan variabel tundaan dibandingkan variabel lainnya. Peningkatan kinerja layanan dilakukan dengan penambahan jumlah bus. Dibutuhkan 18 bus untuk mencapai waktu antara bus dilepas dari Pool sebesar 10 menit pada pagi hari dan 13 menit pada sore hari. Dengan mengurangi tundaan, dibutuhkan 15 bus untuk mencapai waktu antara 10 menit pada pagi hari dan 11 menit pada sore hari.
ABSTRACT Transjakarta have developed their services scope as Transjabodetabek Suburban Service that operate from greater Jakarta into Jakarta central vice versa. One of the route is Ciputat ndash Bundaran Hotel Indonesia Tosari and integrated with corridor 1 one and 8 eight . This services are not travel on the exclusive lane busway.Static and dynamic surveys are conducted on weekdays to get variable of travel time and delay, waiting time of passenger at the bus stop, headway and ridership of the bus. Minimum Service Standard MSS of Transjakarta will be compared with the result of variable headway, travel speed, and waiting time at the bus stop as concern of all the people of Jakarta. Analysis with correlation and comparison test will do to find the most influential variable on performance as the base of priority to develop services for the people.Analysis results show the performance of Transjabodetabek Ciputat Tosari based on the four MSS indicators has not met the existing standard, except the passenger density indicator. Based on Rank Spearman correlation, the travel time variable has positive relationship with delay compared to the other variables. Improved service performance is done by increasing the number of buses. It takes 18 buses to reach headway the time between the buses released from the Pool by 10 minutes in the morning and 13 minutes in the afternoon. By reducing the delay, it takes 15 buses to reach the headway by 10 minutes in the morning and 11 minutes in the afternoon.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67308
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Oktafiana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisa biaya operasional kendaraan akibat berfungsinya segmen JORR W2 Ulujami - Kebon Jeruk pada Juli 2014 dan menganalisa biaya operasional kendaraan sesudah dengan jika tidak beroperasinya segmen JORR W2 pada ruas JORR S-E1 dan jalan tol Prof. Sedyatmo. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu IRI, kecepatan, dan volume kendaraan. Metode penelitian dilakukan dengan pengumpulan data variabel kemudian menghitung biaya operasional kendaran dengan metode yang telah di kembangkan oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 2005. Berdasarkan analisa volume pola perjalanan sebelum dioperasikan JORR W2 lebih besar dari Pluit ke Pluit IC daripada dari Ulujami ke Cikunir sedangkan sesudah dioperasikan lebih besar dari Ulujami ke Cikunir. Perbandingan BOK sebelum dan sesudah JORR W2 dioperasikan ruas JORR S-E1 lebih besar daripada ruas jalan tol Prof Sedyatmo untuk kendaraan sedan, bus kecil, bus besar,truk ringan, dan truk berat dari tahun 2012 sampai 2016 dan truk sedang tahun 2012, 2013, 2014 dan 2016. Perbandingan BOK sesudah dioperasikan JORR W2 lebih besar daripada tidak dioperasikan segmen tersebut pada ruas JORR S-E1 untuk sedan, bus kecil, truk sedang dari tahun 2014 sampai 2016. Pada ruas jalan tol Prof. Sedyatmo BOK jika tidak dioperasikan JORR W2 lebih besar daripada sesudah dioperasikan JORR W2 pada sedan, bus besar, truk ringan dan truk berat dari tahun 2014 sampai 2016. ......This study aims to analyze the vehicle operational cost VOC due to the functioning of JORR W2 segment Ulujami Kebon Jeruk in July 2014 and analyze the operational cost of the vehicle after the operation of JORR W2 segment on the JORR S E1 segment and the Prof. Sedyatmo toll road. Variables used in this study are IRI, speed, and traffic volume. The vehicle operational cost is calculated using the method developed by the Ministry of Public Works in 2005. The result shows that before JORR W2 was operated the traffic volume from Pluit to Pluit IC was bigger than the one from Ulujami to Cikunir, while after it was operated traffic volume from Ulujami to Cikunir was bigger. Before and after JORR W2 was operated, i.e from 2012 to 2016 the VOC of JORR S E1segment was higher than the one of Prof. Sedyatmo toll road for sedans, small buses, large buses, light truckt and heavy trucks, while for trucks it was not occurred 2015. As the JORR W2 was operated, the VOC on JORR S E1 segment for sedan, small bus, medium truck from 2014 to 2016 was bigger than if the JORR W2segment was not operated. As the JORR W2 was operated, the VOC on Prof Sedyatmo segment for sedan, big bus, small truck, heavy truck from 2014 to 2016 was smaller than if the JORR W2 segment was not operated.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Desfri Abdilah
Abstrak :
Perlindungan struktur perkerasan pada lapis permukaan dapat dilakukan menggunakan lapisan campuran non-struktural seperti Lataston HRS. Lapisan ini bertujuan untuk mendapatkan lapisan permukaan atau antar lapisan perkerasan jalan yang mampu meningkatkan kapasitas beban dan berperan sebagai lapisan impermeable. HRS diyakini menciptakan fleksibilitas dan durabilitas yang tinggi, ditambah dengan spesifikasi agregat bergradasi senjang menciptakan rongga antar agregat lebih besar sehingga kuantitas penyerapan aspal lebih banyak. Peningkatan kualitas dan kinerja HRS dapat dicapai dengan menggunakan Asbuton Retona Asbuton-R dan penambahan serbuk karet ban bekas Crumb Rubber. Melalui pengujian skala laboratorium, crumb rubber CR sebesar 0,48; 0,96; 1,44; dan 1,92 akan ditambahkan pada Kadar Aspal Optimum KAO hasil variasi kadar asbuton-R 6,5; 7; 7,25; 7,5; dan 8. Uji Marshall standard dilakukan untuk mendapatkan KAO dan uji Marshall Immersion dilakukan agar diketahui Indeks Kekuatan Sisa IKS untuk kemudian diuji oleh alat UMATTA pada uji Indirect Tensile Strength ITS. Hasil menunjukkan bahwa penambahan CR pada campuran HRS-WC modifikasi mampu mengimbangi nilai Modulus Resilien Mr campuran tanpa penambahan CR 0 dengan penurunan hanya rata-rata 6,95 pada suhu 25 oC. Capaian Mr terbesar untuk kondisi kering terjadi ketika 0 CR yaitu 2847 MPa dan kondisi setelah perendaman sebesar 3161 MPa pada penambahan kadar CR 0,48, sehingga campuran HRS-WC modifikasi mampu memberikan perlindungan struktur perkerasan tidak hanya pada durabilitas melainkan juga diperoleh perkuatan bending. ......The protection of pavement structures on the surface layer can be done using nonstructural asphalt mixture layer such as Hot Rolled Sheet HRS. The layer aims to obtain a surface layer or interlayer on the pavement of highway, which able to increase the carrying capacity as an impermeable layer. HRS perceived creating high flexibility and durability with additional cavities in aggregate asphalt mixture in large quantities to absorb the enormous amount of asphalt without bleeding. The Improvement of HRS quality and performance achieved through the usage of Asbuton Retona Asbuton R and extra crumb rubber CR. Through laboratory tests, 0,48, 0,96, 1,44, and 1,92 of CR were added into Optimum Asphalt Content from the variation of Asbuton R content by 6,5, 7, 7,25, 7,5 and 8. Standard Marshall and Marshall Immersion tests were performed to obtain Optimum Asphalt Content for later to be tested using Indirect Tensile Strength by UMATTA. The results indicated that the addition of CR into the modified HRS WC mixture was able to equalize the value of Resilient Modulus Mr mixture without the addition of CR 0 with an average minimum reduction of 6.95 at 25 oC. The greatest Mr for dry condition is 2847 MPa occurs when 0 of CR and immersion condition is 3161 MPa for the addition of 0.48 CR content, so the modified HRS WC mixture was able to provide pavement structure protection, not only to the durability but also obtained the bending strength.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laily Kartika
Abstrak :
Ban bekas merupakan salah satu limbah yang terdapat cukup banyak di dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu cara untuk mengurangi limbah tersebut adalah dengan menjadikannya sebagai bahan tambah yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai-nilai karakteristik dari suatu perkerasan aspal sekaligus untuk mengurangi limbah ban bekas. Bahan tambah ini dinamakan serbuk karet Crumb Rubber. Pada penelitian ini, aspal yang digunakan adalah asbuton semi-ekstraksi dengan agregat gradasi senjang. Penggunaan asbuton semi-ekstraksi yang diberi nama asbuton retona ini bertujuan untuk menggantikan aspal minyak yang ketersediaannya di Indonesia tidak cukup untuk konstruksi perkerasan jalan aspal di Indonesia sedangkan penggunaan agregat gradasi senjang bertujuan untuk menurunkan biaya konstruksi. Pengujian akan dilakukan dengan cara mencari nilai kadar aspal optimum KAO melalui uji Marshall yang nantinya akan divariasikan dengan nilai serbuk karet sebesar 0,48, 0,96, dan 1,44 untuk mendapatkan komposisi terbaik dari campuran KAO, serbuk karet dan agregat berdasarkan deformasi alurnya. Pengujian KAO dengan variasi serbuk karet dilakukan dengan menggunakan mesin pelacak roda Wheel Tracking Machine/WTM. Pengujian dengan WTM ini dilakukan untuk mengetahui kedalaman deformasi alur yang terjadi pada benda uji perkerasan aspal yang diujikan. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa deformasi alur terkecil terjadi pada campuran asbuton panas dengan serbuk karet sebesar 0,96 pada suhu 27 C dan pada suhu 60 C dengan dua siklus lintasan didapat deformasinya sebesar 10,17 mm sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan serbuk karet dengan persentase tertentu pada campuran asbuton panas bergradasi senjang dapat meningkatkan ketahanan deformasi alur. ......Used tire is one of the most abundant wastes in the world, including in Indonesia. One way to reduce such waste is to make it an added material that can be used to enhance the characteristic values of an asphalt pavement at once to reduce waste of used tires. This added material is called Crumb Rubber CR. In this study, the asphalt used was semi extraction of buton natural asphalt with gap graded aggregate. The use of semi extraction of buton natural asphalt aims to replace the oil asphalt that its availability in Indonesia is not sufficient for asphalt pavement construction in Indonesia while the use of gap graded aggregate is to lower the construction cost. The test will be done by finding the value of optimum bitumen content through Marshall test. The value of optimum bitumen content will be varied with CR value 0.48, 0.96, and 1.44 to get best composition from KAO, CR and aggregate mix based on the rutting. This will be done by using wheel tracking machine WTM for the test. Testing with WTM is done to find out the depth of rutting that occurs on the samples of asphalt pavement that were tested. The results of the test show that the smallest rutting occurs on hot buton natural asphalt mixture with crumb rubber of 0.96 at 27 C and the value of rutting at 60 C with two cycle paths is 10.17 mm. So, it can be concluded that the addition of crumb rubber with a certain percentage on HRS WC hot mixture buton natural asphalt can increase the rutting resistance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Ginevra Arota Hulu
Abstrak :
Sistem Integrasi Tarif merupakan suatu sistem pembayaran tarif dimana pengguna moda transportasi umum melakukan pembayaran hanya sekali, tetapi bisa menggunakan dua atau lebih moda transportasi umum. Untuk penelitian ini, moda transportasi yang ditinjau adalah TransJakarta dan MRT. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi yang mempengaruhi masyarakat terkait integrasi tarif, mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap integrasi tarif, serta preferensi tarif integrasi untuk masyarakat. Metode pengambilan data untuk praktikum ini adalah Stated Preference Method. Survey dilakukan di dua tempat yaitu di pusat kota dan di pinggiran kota. Survey di pusat kota dilaksanakan di Halte Bendungan Hilir (Koridor 1 TransJakarta) sedangkan survey di Pinggiran Kota dilaksanakan di Stasiun Lebak Bulus. Metode pengolahan data untuk praktikum ini menggunakan Discrete Choice Model. Dua variabel yang berpengaruh dalam penelitian ini adalah harga dan waktu. Hasil dari penelitian ini adalah tarif yang dapat diterima masyarakat.
The Tariff Integration System is a tariff payment system where users of public transportation make payments only once, but can use two or more modes of public transportation. For this study, the modes of transportation reviewed are TransJakarta and MRT. The purpose of this study is to find out the preferences that affect the community regarding tariff integration, to know the factors that can influence people's behavior towards tariff integration, as well as the preference for integration rates for community. The data collection method for this study is Stated Preference Method. The survey was conducted in two places, namely in the downtown and in the suburbs. The survey in the downtown is held at the Bendungan Hilir Stop (TransJakarta Corridor 1) while the survey in the suburbs is carried out at Lebak Bulus Station. Data processing methods for this study is Discrete Choice Model. The two influential variables in this study are price and time. The results of this study are the amount of tariffs that can be accepted by the community.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Amalia
Abstrak :
Overloading sudah menjadi masalah umum terutama di negara berkembang yang transportasi kendaraan beratnya terus meningkat, termasuk Indonesia. Pelanggaran kendaraan yang kelebihan muatan memberikan dampak negatif terhadap perkerasan yang dilaluinya, salah satunya adalah kerusakan dini yang berujung pada peningkatan biaya rehabilitasi. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung jumlah kendaraan yang kelebihan beban berdasarkan data beban kendaraan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari peneliti sebelumnya. Selain itu, untuk menghitung dampak kelebihan beban kendaraan pada perkerasan ditinjau dari daya rusak jalan atau vehicle damage factor (VDF), ESAL, dan biaya rehabilitasi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan tiga skenario untuk membandingkan kondisi yang berbeda. Skenario 1 adalah kondisi lalu lintas yang sebenarnya, dimana terdapat banyak kendaraan yang kelebihan beban. Skenario 2 adalah kondisi ideal dimana kendaraan yang kelebihan beban diubah menjadi kendaraan dengan jumlah gandar yang berbeda yang dapat mengangkut beban tanpa overloading. Skenario 3 adalah kondisi ideal dimana beban berlebih diangkut dengan menambah jumlah kendaraan. Ditemukan bahwa dengan mengubah jumlah gandar kendaraan, biaya rehabilitasi berkurang sebanyak 70,12%, sementara menambah jumlah kendaraan mengurangi biaya rehabilitasi sebesar 55,14%. ......Overloading has become a common problem, especially in developing countries where the transportation of heavy vehicles keeps increasing, including Indonesia. The violation of an overloading vehicle has negative impacts on the pavement in its path, one of which is premature deterioration which leads to increased rehabilitation costs. This research was conducted to quantify the number of overloaded vehicles based on the vehicle load data on Jakarta-Cikampek Toll Road from a previous researcher. Other than that, to calculate the impact of overloaded vehicles on the pavement in terms of vehicle damage factor (VDF), ESAL, and rehabilitation costs. The calculation is done using three scenarios in order to compare different conditions. Scenario 1 is the actual condition of the traffic, where there were many overload vehicles. Scenario 2 is the ideal condition where the overloaded vehicles were changed to vehicles with a different number of axles that can accommodate the load without being overloaded. Scenario 3 is the ideal condition where the excess overload is carried by adding more vehicles. It was found that by changing the vehicles' number of axles, the rehabilitation cost was reduced as much as 70.12% while adding more vehicles reduced the rehabilitation cost by 55.14%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kautsar Nawansyahputra
Abstrak :
Jalan Raya Fatahillah yang merupakan jalan Nasional memiliki masalah dari perilaku pengendara khususnya sepeda motor yang tidak tertib. Pengemudi sepeda motor sering melanggar batas kecepatan dan memotong pergerakan lalu lintas atau menyiap dengan tidak umum. Sehingga tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis karakteristik lalu lintas pada kondisi eksisting dan skenario yang disimulasikan agar meningkatkan LOS serta dilakukan analisis berdasarkan grafik metode Greenshields. Pada kondisi skenario 1 menggambarkan kondisi ruas jalan dengan menambahkan marka ganda utuh dan putus-putus. Sedangkan kondisi skenario 2 menggambar kan kondisi ruas jalan dengan membuat lajur tambahan khusus sepeda motor. Hasil dari tingkat pelayanan lalu lintas kedua skenario, skenario 2 mendapatkan nilai LOS yang lebih baik. Berdasarkan grafik metode Greenshields kedua skenario memiliki hasil yang sama yaitu berada pada kondisi uncongested area setiap hubungan karakteristik lalu lintasnya. Karakteristik lalu lintas terbaik dalam kondisi uncongested area berada pada skenario 2 ......Jalan Raya Fatahillah, which is a national road, has problems with the behavior of motorists, especially motorbikes that are not orderly. Motorcyclists often violate speed limits and cut off traffic movements or prepare uncharacteristically. So the purpose of this study is to analyze traffic characteristics in existing conditions and simulated scenarios in order to increase LOS and an analysis is carried out based on the graph of the Greenshields method. In scenario 1, the condition of the road section describes the condition of the road section by adding complete and dotted double markers. While the condition of scenario 2 describes the condition of the road segment by making additional lanes specifically for motorcycles. The result of the traffic service level of the two scenarios, scenario 2 gets a better LOS value. Based on the graph of the Greenshields method, the two scenarios have the same result, which is in the uncongested area for each traffic characteristic relationship. The best traffic characteristics in uncongested area conditions are in scenario 2.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasudungan, Jose Isai
Abstrak :
Kinerja lalu lintas di jalan raya Narogong memiliki permasalahan dengan kecepatan yang diinginkan dari jalan raya tersebut, sehingga pengguna jalan melakukan penurunan kecepatan akibat dari banyaknya kendaraan berat yang melewati ruas jalan raya Narogong, oleh karena itu penulis melakukan kajian dampak dari kerapihan jalan dari ruas jalan raya Narogong untuk mendapatkan kecepatan jalan yang diinginkan oleh pemerintah, penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah desain jalan yang dilakukan oleh penulis dapat memberikan kenaikan dari kinerja jalan yang ditinjau, dimana akan dilihat dari volume dan kecepatannya, apakah dengan volume yang sama bisa didapatkan kenaikan kecepatan apabila dilakukan kerapihan jalan yang diolah penulis.

Kerapihan jalan merupakan kerapihan dari kendaraan yang melewati suatu ruas jalan yang ditinjau, dimana kendaraan yang melewati suatu ruas jalan apabila tetap berada satu ruas lajur yang ada dan tidak melakukan pindah lajur dapat meningkatkan kinerja jalan yang ditinjau. Kendaraan yang dibatasi perpindahan lajurnya adalah kendaraan berat, dan diharapkan dari kerapihan dari kendaraan berat dapat meningkatkan kinerja jalan yang ditinjau.

Pengolahan data menggunakan simulasi mikroskopis untuk mendapatkan simulasi jalan yang diinginkan, dari simulasi ini dilakukan kalibrasi dan validasi terlebih dahulu untuk mendapatkan kondisi simulasi eksisting yang mirip dengan kondisi observasi ruas jalan yang ditinjau. Dari hasil kondisi eksisting yang sudah divalidasi, dilakukan simulasi model jalan desain untuk melihat apakah ada perubahan yang berpengaruh dari desain yang dilakukan oleh penulis, dari hasil tersebut akan didapatkan data-data yang dapat dibandingkan apakah dengan melakukan perubahan desain dapat meningkatkan kinerja lalu lintas dari ruas jalan yang ditinjau. ......Traffic performance on the Narogong highway has problems with the desired speed from the highway, so that road users make a decrease in speed due to the large number of heavy vehicles that pass through the Narogong highway, therefore the authors conduct a study of the impact of road tidiness on the highway Narogong to get the road speed desired by the government, this study was conducted to see whether the road design carried out by the author can provide an increase in the performance of the road being reviewed, which will be seen from the volume and speed, whether with the same volume an increase in speed can be obtained if done the neatness of the road processed by the author.

Road tidiness is the tidiness of vehicles that pass a road section under review, where vehicles that pass a road section if there is still one existing lane and do not change lanes can improve the performance of the road being reviewed. Vehicles that are restricted in lane displacement are heavy vehicles, and it is hoped that the tidiness of heavy vehicles can improve the performance of the road under review. Data processing uses microscopic simulations to obtain the desired road simulation, from this simulation calibration and validation are carried out first to obtain the existing simulation conditions which are similar to the observed conditions of the road section being reviewed. From the results of the existing conditions that have been validated, a simulation of the design road model is carried out to see if there are any changes that affect the design made by the author, from these results will be obtained data that can be compared whether making changes to the design can improve traffic performance from the section the path under review.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Wahyu Ningrum
Abstrak :
Jak Lingko merupakan transformasi dari OK-Otrip, dimana sistem ini terintegrasi dari aspek rute, manajemen, dan pembayaran antara bus kecil, bus medium, bus besar, dan dengan tambahan transportasi berbasis rel seperti MRT dan LRT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi keefektivitasan pengoperasian program Jak Lingko terhadap Mikrotrans terintegrasi Transjakarta pada rute Lebak Bulus. Analisa integrasi Jak Lingko di Lebak Bulus, frekuensi layanan, headway, dan load factor dilakukan dengan survei lapangan. Analisa jarak perjalanan, waktu perjalanan, kecepatan perjalanan, dan jumlah armada dilakukan dengan data sekunder dari PT Transjakarta. Penelitian ini dilakukan saat terjadi pandemi COVID-19, dengan dilakukannya PSBB. Metode analisis yang digunakan adalah menganalisis secara kualitatif dengan bantuan data kuantitatif untuk integrasi, dan menganalisis secara deskriptif kuantitatif dan komparatif untuk parameter efektivitas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi di Lebak Bulus sudah baik namun kinerja dari Jak Lingko Mikrotrans belum efektif pada JAK-45. Pemberhentian Mikrotrans dan Halte Transjakarta terkoneksi langsung dengan jarak berjalan kaki ±50 m. Rute dan jadwal dapat dilihat di Moovit dan Trafi. Sistem pembayaran menggunakan kartu Jak Lingko yang dapat digunakan pada Mikrotrans dan Transjakarta, dengan tarif maksimal Rp5.000 selama 3 jam pemakaian. Frekuensi layanan rata-rata diperoleh sebesar 13 kendaraan/jam. Jarak perjalanan rata-rata diperoleh sebesar 176 km. Waktu perjalanan rata-rata diperoleh sebesar 1.96. Headway rata-rata diperoleh sebesar 4.71 menit. Kecepatan perjalanan rata-rata diperoleh sebesar 12.55 km/jam. Jumlah armada per waktu sirkulasi rata-rata tersedia sebanyak 17 kendaraan. Load Factor rata-rata diperoleh sebesar 40.15%. ......Jak Lingko is a transformation of OK-Otrip, where this system is integrated from the aspect of routes, management, and payments between small buses, medium buses, large buses, and with additional rail-based transportation such as MRT and LRT. The purpose of this study is to analyze and evaluate the effectiveness of the operation of the Jak Lingko program on the Transjakarta integrated Mikrotrans on the Lebak Bulus route. Analysis of Jak Lingko's integration in Lebak Bulus, frequency, headway, and load factor are carried out by field survey. Analysis of travel distance, travel time, travel speed, and number of vehicles are carried out with secondary data from PT Transjakarta. This research was carried out during the COVID-19 pandemic, with the PSBB being carried out. The analytical method used is to analyze qualitatively with the help of quantitative data for integration, and to analyze quantitatively and comparatively descriptively for effectiveness parameters. The results of this study indicate that integration in Lebak Bulus is good but the performance of Jak Lingko Mikrotrans has not been effective on JAK-45. Mikrotrans and Transjakarta stops are directly connected with a walking distance of ±50 m. Routes and schedules can be seen in Trafi and Moovit websites or apps. The payment system uses the Jak Lingko card which can be used on Mikrotrans and Transjakarta, with a maximum tariff of IDR 5,000 for 3 hours of use. The average service frequency is 13 vehicles/hour, which meets World Bank standards with a value of 6 vehicles/hour. The average travel distance obtained is 176 km. The average travel time is 1.96 hours. The average headway obtained is 4.71 minutes. The average travel speed obtained is 12,55 km/hour. The number of vehicles per circulation time is an average of 17 vehicles. The average load factor is 40.15%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cha Hee Wook
Abstrak :
Salah satu alasan mengapa Indonesia dianggap sebagai salah satu negara terbesar dengan kecelakaan lalu lintas tertinggi adalah karena sistem keselamatan lalu lintas yang tidak efisien. Persentase kecelakaan lalu lintas mencapai persentil tinggi seperti negara India dan Thailand. Ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap hasil persentil tinggi ini, misalnya pengemudi, kendaraan, lingkungan, serta kondisi jalan. Namun, hal ini dapat dicegah sampai taraf tertentu dengan bantuan peralatan keselamatan. Contoh yang bagus adalah penggunaan pagar pembatas. Jika pagar pembatas efektif, maka angka kecelakaan lalu lintas dapat turun secara signifikan. Dengan teori ini dapat dikatakan bahwa bahaya keselamatan diakibatkan oleh pagar pembatas di Indonesia yang tidak cukup efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Hal ini mungkin disebabkan karena model pagar pembatas yang sudah ketinggalan zaman namun masih menggunakan fish end terminal dibandingkan dengan desain ujung terminal modern yang digunakan di luar Indonesia dan pemasangan pagar pembatas yang tidak tepat serta desain pagar pembatas yang tidak efektif. Menentukan rasio biaya/manfaat dapat memastikan efektivitas pagar pembatas yang berkontribusi terhadap penurunan kecelakaan sehingga dapat membantu Indonesia secara ekonomi serta mengurangi tingkat kecelakaan. ......The one of many reasons why Indonesia is considered to be the one of the largest countries with one of the highest traffic accidents is due to the inefficient traffic safety system. The traffic accident percentage is towards the high percentile along with India and Thailand. There are different factors contributing towards this high percentile result, such as the driver, vehicle, environment as well as the condition of the road. However, this could be prevented to a to a degree with the help of safety apparatus. A great example is the use of guardrail, if guardrail is effective enough, there should be a significant decrease of road accident occurring. With this theory it is safe to say that the safety hazards such as guardrails in Indonesia is not effective enough to prevent accidents from occurring. This may be due to the outdated model of the guardrail while still using a fishend terminal instead of the modern terminal end design used outside of Indonesia, incorrect installation of guardrail and ineffectiveness of guardrail design. With the help of cost/benefit ratio, determining the effectiveness of guardrail should contribute towards the decrease of accidents, which should help Indonesia economically as well as the accident rate.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>