Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bela Shinta Dewi
Abstrak :
Saat ini banyak muslimah muda yang terlihat berhijab ketika menjalani rutinitas harian. Dengan berhijabnya ini maka sudah tentu terbentuk kebutuhan berpakaian yang harus menutup aurat dan dipenuhi dengan cara belanja pakaian. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pola keruangan yang terbentuk dari aktivitas belanja pakaian mahasiswi berhijab. Studi ini dilaksanakan dengan metode kualitatif yang melibatkan 31 mahasiswi berhijab dari Universitas Indonesia yang pernah berbelanja pakaian secara langsung ke toko formal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi berhijab terbagi menjadi 2 tipikal berdasarkan gaya berbusana hijabnya: hijaber dan jilbaber. Hijaber adalah kelompok mahasiswi dengan gaya busana: hijab, pakaian atasan dan celana yang cenderung terbuka pada perkembangan fesyen. Sedangkan jilbaber adalah kelompok mahasiswi dengan gaya busana: jilbab, pakaian atasan dan rok atau gamis yang cenderung menekankan pada pakem berhijab. Pola keruangan belanja pakaian mahasiswi berhijab terlihat berbeda dari kedua tipikal berhijab. Mahasiswi hijaber mampu bergerak ke berbagai arah tempat belanja dan berbagai tema toko pakaian wanita di ruang-ruang publik dan tidak selalu mengandalkan kedekatan sosial. Sedangkan pola keruangan belanja mahasiswi tipikal jilbaber cenderung mengandalkan kedekatan sosial yang ada dalam ruang komunitas rohani islam. Namun hijaber dan jilbaber tetap mampu berbagi ruang belanja pakaian dalam ruang ritel publik, hanya saja sub-tipe dari jilbaber yakni jilbaber warna gelap tidak mampu berbagi ruang belanja pakaian dengan tipikal hijaber karena ketersediaan model pakaiannya yang masih ekslusif dalam ruang komunitas disamping adanya faktor kedekatan sosial komunitas mereka.
Today many young muslim women are seen wearing hijab as a daily routine. By wearing hijab, then formed some dressed needs covering the aurat that fulfilled by shopping ways. This research was done to see how the spatial patterns formed from the activity of shopping clothes by the veiled student. This study was conducted with qualitative methods that involved 31 veiled student from the University of Indonesia who bought their clothes directly into the formal shop. The results showed that the veiled student was divided into 2 type based on their style of dress: hijber and jilbaber. Hijaber is a group of student with fashion style: hijab, clothing top and pants that tend to be openly with the trend of fashion. While jilbaber is a group of student with fashion style: jilbab, dress with skirts or robe tops that tend to emphasize the hijab grip they was kept. The spatial pattern of clothes shopping were look different at both typical hijab. Hijaber student was able to move different directions of shopping, to a variety of themes in the women’s clothing store. The hijaber where did not always rely on social closeness. And the jilbaber tend to rely on social closeness that exists in a spiritual community of islam. Both hijaber and jilbaber was still be able to share space in a public shopping center, but it just a sub-type of the jilbaber: dark colour jilbaber, who could not be able to share a room with the typical of hijaber, due to the availability of the product hijab are exclusively found within the community, and in addition to the social closeness.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yudi Siswantoro
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T39648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meinar Dewi Pujansari
Abstrak :
Pembahasan mengenai perkembangan wilayah urban pada tahun 1970 dan 1995 di Kotamadya Semarang yang memiliki keunikan dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia, yaitu Semarang memiliki pantai, daratan, dan perbukitan sekaligus. Keadaan mi akan menarik dalam mengkaji pola dan arah perkembangan wilayah urban yang terdapat di kotamadya Semarang. Materi yang dibahas dalam penelitian mi meliputi penggunaan tanah, kepadatan dan mata pencaharian penduduk, kepadatan bangunan, jaringan jalan dan bentuk medan; kemudian dianalisa dengan menggunakan metode analisa deskriptifkuantitatmf Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui pola dan arah perkembangan wilayah urban, serta rnengetahui pengaruh bentuk medan terhadap perkembangan wilayah urban dan kerapatan jaringan jalan yang ada di Kotamadya Semarang. Adapun permasalahannya adalah: 1. Bagaimana pola dan arah perkembangan wilayah urban di Kotamadya Semarang? 2. Bagaimana pola perkembangan wilayah urban tersebut dikaitkan dengan bentuk medan dan kerapatan jaringan jalan? Hasil yang diperoleh adalah wilayah urban pada tahun 1970 mempunyai bentuk pola lonjong memanjang dari utara ke selatan, s&dangkan pada tahun 1995 akibat perkembangannya membentuk pola setengah lingkaran yang cenderung mengarah ke tenggara. Wilayah urban yang ada pada tahun 1995 merupakan perluasan dan wilayah urban pada tahun 1970. Perluasan wilayah tersebut diikuti pula dengan berubahnya bentuk pola wilayah urbannya. Bentuk pola perkembangan mi menyesuaikan diri dengan bentuk medan dan tingkat kerapatan jaringan jalan yang ada di wilayah kotamadya Semarang. Hal mi dapat lihat bahwa wilayah urban terdapat pada wilayah yang datar di bagian utara dengan tingkat kerapatan jariñgan jalan yang lebih tinggi dibandingkan tingkat kerapatan jaringan jalan yang lebih rendah di wilayah perbukitan pada bagian selatan. Kesimpulannya bentuk medan dan kerapatan jaringan jalan yang ada di Kotamadya Semarang mempengaruhi perkembangan wilayah urbannya.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Damaiyanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S33864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dana Puspita Arum
Abstrak :
Keberadaan Wilayah Hijau pada daerah perkotaan sangat penting, karena wilayah hijau memiliki berbagai fungsi bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, antara lain adalah fungsi sosial, fungsi ekonomi serta fungsi ekologi. Kebayoran Baru adalah kota taman tropis pertama di Indonesia karya arsitek lokal, Moh. Soesilo (1948). Kebayoran Baru merupakan adaptasi kota taman bergaya Eropa (Belanda) dengan konsep pembangunan kota yang melibatkan alam di dalamnya dan memiliki taman-taman di sekitar pusat kota, dan dikelilingi sabuk hijau berupa tanah pertanian.Tujuan skripsi ini untuk melihat perubahan wilayah hijau di Kebayoran Baru tahun 1975-2005 dan kaitan antara perubahan wilayah hijau tersebut dengan penggunaan tanah lain, kerapatan jalan, dan rencana peruntukkan tanah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif secara dinamis atau historical (spatial temporal) yang terbagi atas 3 periode dan 2 kawasan yaitu Kawasan Kebayoran Baru dan Non Kawasan Kebayoran Baru. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa perubahan wilayah hijau Kebayoran Baru pada periode I, II dan III sebagian besar terjadi di Non Kawasan Kebayoran Baru dan semakin mendekati Kawasan Kebayoran Baru terutama terjadi di jalanjalan arteri dan jalan utama. Pada periode I,II dan III sebagian besar perubahan penggunaan tanah selain dari wilayah hijau berubah menjadi komersil, juga ada kecenderungan mengarah ke Non Kawasan Kebayoran Baru, sedangkan perubahan wilayah hijau sebagian besar berkurang menjadi perumahan dan terjadi di Non Kawasan Kebayoran Baru. Kerapatan jalan pada periode I, II, dan III mengalami peningkatan yang sebagian besar terjadi di Non Kawasan Kebayoran Baru dan cenderung mengarah ke Kawasan Kebayoran Baru. Rencana peruntukan tanah pada periode I, II dan III yang sesuai dengan perubahan wilayah hijau cenderung mengarah ke Kawasan Kebayoran Baru. Perubahan wilayah hijau yang tidak sesuai dengan rencana peruntukan tanah pada periode I, II dan III semakin berkurang.
Existence green open space at urban area of vital importance, because green open space own various function for life of vinicity society, for example is social function, economic function and also ecology function. Kebayoran Baru is first tropical garden town in Indonesia local architect masterpiece, Moh. Soesilo (1948). Kebayoran Baru represent the dressy garden town adaptation of Europe(Belanda) with the concept of town development entangling nature in it and own the garden [of] around downtown, and encircled by the green belt in the form of land ground .Target of skripsi to see the green open space in Kebayoran Baru at year 1975-2005 and bearing of green open space change of the green with the land use is other, closeness walke, and plan to destine the land use. This research is research qualitative with the descriptive approach dynamicly or historical ( spatial temporal). Result of this research depict that green open space change the Kebayoran Baru at period I, II and III of most happened in Non Kawasan Kebayoran Baru and progressively come near the Kawasan Kebayoran Baru and happened in taking the air artery and especial. At period of I,Ii and III of most change of land use of besides green open space turn into commercial and tend to to aim to the Non Kawasan Kebayoran Baru, while green open space shange most decreasing to become the housing and happened in Non Kawasan Kebayoran Baru. Closeness walke at period I, II, and III experience of the improvement ismostly happened in Non Kawasan Kebayoran Baru and tend to to aim to the Kawasan Kebayoran Baru. Plan the land use allotment of at period I, II and III matching with regional change become green to tend to to aim to the Kawasan Kebayoran Baru. Green open space change which is disagree with plan of land use allotment at period I, II and III on the wane.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34185
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aji M. Darda
Abstrak :
Perkembangan Kota Jakarta yang semakin tinggi intensitasnya dihadapkan pada keterbatasan lahan di pusat kota, akibatnya perkembangan akan mengarah ke daerah pinggiran kota yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kec. Ciputat dan Kec. Pamulang Penelitian ini menyampaikan penjelasan tentang perkembangan yang terjadi di daerah pinggiran Kota Jakarta, dilihat dari perkembangan permukimannya dalam kurun waktu tahun 1991-2007 terkait dengan variabel-variabel yang diteliti. Perkembangan yang terjadi di daerah pinggiran ini dapat diidentifikasi dari perkembangan permukiman. Perkembangan permukiman ini dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, jaringan jalan, fasilitas pendidikan dan harga tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan yang terjadi bersifat menyebar dengan karakteristik yang berbedabeda. Permukiman teratur lebih terkonsentrasi di wilayah yang jauh dari DKI Jakarta dan tidak terlalu dipengaruhi oleh akses tetapi oleh harga tanah yang sangat rendah. Sedangkan pada permukiman tidak teratur lebih terkonsentrasi di wilayah yang dekat dengan DKI Jakarta dan tidak dipengaruhi oleh harga tanah melainkan dekat dengan akses yang mendekati DKI Jakarta dan juga fasilitas pendidikan seperti kampus. ......The development of Jakarta that has inclined in intensity faced with the limitation of land in the city causes its development course to the urban fringe area, which administratively is in the Ciputat and Pamulang Regency. This research inform descriptions about the development that happens in the urban fringe area in Jakarta, viewed from the development of its settlements during 1991-2007 concerned with the research variables. The development which happens in urban fringe area can be identified from the change of settlement. This change of settlement is affected by density of peoples, roads, facility of education and price of land. The output of research shows that such development is cluster with differents characteristic. The orderly settlements are more concentration in region long from DKI Jakarta and not always affected by roads but by the low price of land. But the disorder settlement more concentration in region near from DKI Jakarta and not affected by price of land but near accces to Jakarta and facility education like campus.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34057
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Syavitra
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi nasabah potensial Bank Nagari di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan faktor permintaan dan penawaran untuk mengetahui lokasi nasabah potensial. Variabel yang mempengaruhi permintaan adalah populasi pedagang Minang, pasar tradidional, pasar modern dan penggunaan tanah jasa perdagangan, Variabel penawaran adalah produk Bank Nagari. Hasil menunjukkan lokasi potensial kantor cabang pembantu berdasarkan parameter jangkauan dan jaringan jalan adalah terdapat pada sepanjang Jalan Margonda Raya, Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Proklamasi, dan Jalan Raya Bogor. ......This research aim to know potential client location of Bank Nagari in Depok City. This research applies demand factor and supply to know location of potential client. Variable influencing demand is population of merchant Minang, market tradidional, modern market and using of commerce land service. Supply variable is product Bank Nagari. Result is showing potential location of ministrant office of branch based on reach parameter and road is network street at the Margonda Raya Street, Arif Rahman Hakim Street, Proklamasi Street and Roadway Bogor.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34048
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Turmudi
Abstrak :
Agriculture is the biggest economic sector in Indonesia, and uses about 95 % of developed land. To optimize agricultural sector in land, recommendation on the availability of technology, location, and specific commodity are required. Those recommendation depend on typology of region that characterized by physical and social economic environment and also social infrastructure as rich asset culture. This study use landform approach and it is used as mapping unit. Landform data can support information regional potency and would be a database for Indonesian region planning as a whole. Making a good identification of regional potency, tent to reduce of error on plan of using land in the region. The aim of this study were: a). To know distribution pattern and area of land that suitable for agro industry commodity base on delineation of landform and administration; b) To develop spatial model developing of agro industry plantation by comparing between providing of land agro industry and characteristic of landform to achieve sustainable development. The problems that want to be answered is how distribution pattern of land suitability for agro industry commodity and how many land forms are suitable for agriculture. Data and information are provided on geographic information system (GIS) with user interface is map on scale 1:100.000. Collecting data use observation, systematic and non direct method. Data's consist of primer and secondary. Analysis used ranking method, and qualitative properties. Parameter which used are spatial and non spatial or attribute. Those parameter consist of 11 (eleven) types, those are mean temperature, precipitation, length of dry month, drainage, texture, soil depth, pH, slope, erosion hazard, inundation, and outcrops. Technical of analysis is overlay (for spatial analysis) and joint item (for tabular analysis). Analysis results showed that the suitable level in Sasamba area are class S2 (moderately suitable), class S3 (marginally suitable), and not suitable (N). Based on administration boundary (kecamatan), showed that the area that is recommended for development of agroindustry (area has more than 20.000 ha) are Kecamatan Samarinda Ilir (26.567 ha) , Samboja (65.576 ha), Loajanan (58.986 ha), Muarajawa (49.073 ha). Based on morphology, land suitability for development of agro industry appointed on plain (79,48 %) and hilly area (20,52 %). Based on morphogenesis, land suitability for development of agro industry located on Denudasional (59,53 %), Fluvial (22,05 %), Marine (12,60 %), Structural (5,82 %).
2001
T9217
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Irvan Olii
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39437
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>