Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kamaruddin
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : KamaruddinProgram Studi : Magister Keselamatan dan Kesehatan KerjaJudul Tesis : Analisis Faktor Determinan Keluhan GejalaMuskuloskeletal Pada Pengguna Komputer diKantor XWZ Indonesia Tahun 2017Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan dan hubungannyadengan keluhan gejala gangguan muskuloskeletal pada pekerja penggunakomputer di kantor XWZ Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatanmetode disain cross-sectional. Sampel kuesioner dalam penelitian ini adalahpekerja pengguna komputer di kantor XWZ Indonesia yang berjumlah 110 orangdan sampel observasi postur kerja berjumlah 17 orang. Berdasarkan hasilpenelitian didapatkan tiga keluhan nyeri/sakit paling banyak dirasakan olehpekerja, yaitu keluhan leher 61,8 , keluhan bahu 53,6 , dan keluhan lenganbawah 53,6 . Pekerja berada pada tingkat risiko skor RULA tinggi 30 dantingkat risiko skor RULA sedang 70 . Indeks masa tubuh pekerja masuk dalamkategori obesitas 95,5 dan kelebihan berat badan 4,5 . Tingkat psikososialpekerja kategori bagus 80 dan kategori perlu perhatian 20 . Terdapat hubungansignifikan antara tingkat risiko skor RULA dengan keluhan bahu dan lenganbawah dengan P value 0,016, CI 95 0,129 : 0,759 , tingkat risiko indeks masatubuh dengan keluhan pinggang dengan P-value 0,019, CI 95 1,256 : 6,356 ,tingkat risiko psikososial dengan keluhan nyeri/sakit pada bahu dan lengan bawahdengan P-value 0,041, CI 95 0,194 : 0,904 . Disarankan pekerja penggunakomputer di kantor XWZ Indonesia melakukan tindakan eliminasi, substitusi,rekayasa engineering control , dan pengendalian administratif.Kata kunci: Komputer, Muskuloskeletal, Hirarki pengendalian hazard
ABSTRACT
Name KamaruddinStudy Program Master Program of Occupational Health andSafetyThesis rsquo Title Determinant Factor Analysis of MusculoskeletalSymptoms Complaint for Computer User at PT.XWZ Indonesia Office in 2017This study aims to determine the determinant factor and its relation with thesymptom of musculoskeletal disorder for the computer user in XWZ Indonesiaoffice. This research is done by approach of cross sectional design method. Thesample of questionnaire in this research is 110 computer user and the sample ofwork posture observation is 17 computer user. Based on the result of the research,there were three most complaints of pain by the workers, namely 61.8 neckcomplaints, 53.6 shoulder complaints, and 53.6 forearm complaints. Workerswere at a 30 high risk level and 70 medium risk level RULA score .Workers rsquo body mass index was in obesity 95.5 and overweight 4.5 . Workers rsquo psychosocial level was in good category 80 and need attention category 20 .There was a significant relationship between risk level RULA score withshoulder and forearm complaints with P value 0.016, 95 CI 0.12.9 0.759 ,body mass index risk with waist complaint with P value 0,019, CI 95 1,256 6,356 , psychosocial risk level with shoulder complaint and lower arm complaintwith P value 0,041, CI 95 0,194 0,904 . It is strongly recommendation thatcomputer user workers at XWZ Indonesia office shall perform the elimination,substitution, engineering control , and administrative control.Keyword Computer, Musculoskeletal, Hierarchy of control hazard
2017
T48453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kautsar Rizky
Abstrak :
Perawat merupakan sumber daya manusia terpenting di rumah sakit, dikarenakan jumlahnya dominan. Pekerjaan perawat yang bervariasi, menyebabkan perawat memiliki beban kerja relatif tinggi, sehingga berisiko terjadinya kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kelelahan kerja pada perawat di RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor. Desain penelitian ini adalah semi-kuantitatif cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 91,1 perawat mengalami kelelahan kerja tingkat rendah hingga sedang, dimana variabel kualitas tidur dan masa kerja memiliki hubungan signifikan dengan kelelahan kerja p-value < 0,05. Faktor dominan yang berpengaruh terhadap kelelahan kerja adalah kualitas tidur, dimana kualitas tidur buruk berisiko 2,367 kali lebih tinggi untuk mengalami kelelahan, dibandingkan dengan kualitas tidur baik, setelah dikontrol variabel masa kerja dan shift kerja. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya pengkajian penempatan tenaga keperawatan sesuai dengan kompetensinya dan kebutuhan pasien, meningkatkan manajemen waktu bagi perawat serta penerapan fatigue management program untuk mencegah tingginya kelelahan kerja pada perawat. ...... Nurse is the most important human resource in the hospital because of their dominant ammount. Nurse has various jobs, causing they have relatively high workload, so that would improve the risk of fatigue. The aim of the study is to analyze the determinants of work fatigue among nurses in Cibinong Regional Public Hospital, Bogor District. The design of this study is semi quantitative, cross sectional. The results showed that 91.1 of nurses have low to moderate type of work fatigue, which is the sleep quality and working period variables have a significant relationship with work fatigue p value 0.05. The dominant factor affecting work fatigue is sleep quality, that the poor sleep quality respondents risk is 2,367 times higher to feels fatigue, compared with the good sleep quality, after controlled by working period and work shift variables. Advices that can be given are need for assesment of the placement of nursing personnel based on their competence and patient needs, increase time managemet for nurse and also the application of fatigue management program to prevent high work fatigue among nurses.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Handayani
Abstrak :
ABSTRAK
Prevalensi BB lebih (27%) dan obesitas (36%) crew di PT. X lebih tinggi dari prevalensi nasional, menandakan terdapat masalah kesehatan pada PT. X. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor risiko perilaku kesehatan yang berkontribusi terhadap IMT. Desain penelitian ini adalah sequential dengan dua tahap, tahap pertama menggunakan analisis kuantitatatif untuk melihat faktor risiko perilaku kesehatan, tahap kedua dengan menggunakan content analysis kualitatif untuk melihat predisposing, enabling, dan reinforcing factors yang melatarbelakangi perilaku kesehatan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan faktor risiko yang melatarbelakangi crew pada kebiasaan olahraga dan aktivitas fisik, pola makan dan keseimbangan energi, durasi tidur, serta stres kerja.
ABSTRACT
Prevalence of overweight (27%) and obesity (36%) crew at PT. X are higher than the national prevalence, indicating health problems. The objective was to determine the health behavior risk factors that contribute to BMI. The study design is sequential with two stages, the first using quantitative analysis to see health behavior risk factors, the second using qualitative content analysis to see the predisposing, enabling, and reinforcing factors behind the health behavior. The results showed that there were differences in risk factors that led to crew on exercise habits and physical activity, diet and energy balance, sleep duration, and work stress.
2017
T48339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amalaili Setioningtyas
Abstrak :
Perawat merupakan petugas yang memberikan layanan asuhan keperawatan selama 24 jam kepada pasien serta memiliki sistem kerja shift dan hal ini dapat menyebabkan kelelahan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor apa saja yang dapat menyebabkan kelelahan pada perawat yang bekerja shift maupun non shift. Metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Tempat penelitian di RSUD dr Slamet Garut, dengan sampel 150 perawat. Pengukuran kelelahan menggunakan International Fatigue Research Committee dan Piitsburg Sleep Quality Index serta Alat Actigraph untuk kualitas dan kuantitas tidur. Analisis data univariat menunjukkan 44.7 responden mengalami kelelahan berat, 80 perawat memiliki kualitas tidur buruk, 66,7 memiliki kuantitas tidur buruk dan mayoritas perawat 70 menjalankan sistem shift kerja. Hasil bivariat menggunakan pearson correlation yang memiliki hubungan dengan kelelahan yaitu shift kerja, beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur. Shift kerja dan sleep hygiene memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas dan kuantitas tidur. Kesimpulan shift kerja dan sleep hygiene merupakan faktor yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitas tidur, serta shift kerja, beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur merupakan faktor yang berhubungan dengan kelelahan perawat di RSUD dr Slamet Garut.
The nurse is an officer who provides nursing care services for 24 hours to the patient and has a shift work system and this can lead to fatigue. The purpose of this study to examine any factors that can cause fatigue in nurses who work both shift and non shift. Quantitative research method using cross sectional design. Place of study in RSUD dr Slamet Garut, with a sample of 150 nurses. Measurement of fatigue using International Fatigue Research Committee and Piitsburg Sleep Quality Index and Actigraph Tool for quality and quantity of sleep. Univariate data analysis showed that 44.7 of respondents had severe fatigue, 80 nurses had bad sleep quality, 66,7 had bad sleeping quantity and majority of 70 nurses were running work shift system. Bivariate result using pearson correlation which was related to fatigue of shift work, workload, working time and sleep quality. Shift work and sleep hygiene have a significant relationship with the quality and quantity of sleep. The conclusion is work shift and sleep hygiene are factors related to the quantity and quality of sleep, and work shift, workload, working time and sleep quality are factors related to nurse fatigue in RSUD dr Slamet Garut.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Ruslin Yanuarti
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) merupakan rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan kesehatan bagi pegawai pertamina maupun pasien umum dan merupakan pusat rujukan dari seluruh rumah sakit yang berada di bawah PT PERTAMEDIKA, sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih sempurna dibanding rumah sakit asal rujukan. Karena itu memerlukan kesiapan SDM yang berkualitas dan bertangung jawab dalam memberikan pelayanan, dalam hal ini kesehatan adalah modal utama.

Salah satu upaya perusahaan untuk memenuhi kriteria sehat tersebut adalah perlunya menyelenggarakan upaya kesehatan kerja bagi seluruh pekerja rumah sakit tanpa terkecuali. Program kesehatan kerja di RSPP berada di bawah tanggungjawab Unit LK3, yang salah satu kegiatannya adalah menyelenggarakan kegitan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU) secara rutin tiap tahun untuk semua pekerja. Namun dalam kenyataannya cakupan MCU pekerja RSPP masih terbilang rendah, yaitu tahun 2003 sebesar 55,8%, tahun 2004 menurun menjadi 47,6%. Di tahun 2003 tersebut dari yang melaksanakan MCU ditemukan sekitar 18% pekerja mempunyai keluhan atau gejala penyakit yang diduga berhubungan dengan pekerjaan. Diantaranya Carpal Tunnel Syndrome, Cervical Syndrom, Iritasi Radix, Hernia Nucleo Plasmyd, Low Back Pain, Varices, Tremor, Abortus, Vertigo, Migrain, Neuropaty dan masih banyak yang lainnya.

Sistem lnformasi Kesehatan Kerja RSPP dikelola oleh Unit LK3 khususnya Bagian Kesehatan Kerja, dimana sistem ini merupakan salah satu bagian dari Sistem Informasi Rumah Sakit. Bagian Kesehatan kerja sebagai pengelola program wajib membuat laporan kesehatan kerja baik intern maupun ekstem. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Bagian Kesehatan Kerja RSPP diketahui belum adanya efisiensi pada sistem informasi kesehatan kerja dimana prosesnya belum memaksimalkan komputer dan jaringan yang sudah tersedia, karena itu perlu pengembangan sistem informasi yang mampu menghasilkan informasi :kesehatan kerja yang berkualitas, akurat dan efisien.

Pengembangan Sistem lnformasi Kesehatan Kerja bertujuan selain untuk memudahkan dalam hal pencatatan dan pelaporan juga diharapkan dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara lengkap, akurat dan cepat, kemudian dapat digunakan pihak manajemen dalam upaya memonitor dan mengevaluasi kesehatan pekerja. Metodologi yang digunakan adalah Siklus Hidup Pengembangan Sistem, melalui tahap identiftkasi masalah; peluang dan tujuan; penentuan syarat dan analisis kebutuhan, merancang sistem yang direkomendasikan; mengembzmgkan dan mendokumentasikan perangkat lunak dan uji coba prototipe. Pengujian sistem dilakukan di lab. Departemen Biostatistika UI menggunakan data kesehatan pekerja tahun 2005. Pengumpulan data dan infomasi melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi.

Hasil penelitian adalah suatu otomasi pengolahan data berupa prototipe Sistem Informasi Kesehatan Kerja (SIKK) yang akan di terapkan di RSPP. Analisis sistem yang dilakukan terhadap sistem kesehatan kerja yang berjalan saat ini adalah: analisis masukan, analisis basis data dan analisis keluaran, sehingga dapat ditetapkan kebutuhan sistem dan informasi. Kebutuhan sistem adalah sistem yang terintegrasi dengan menggunakan sharing basis data dengan unit-unit terkait sebagai sumber data yaitu Unit Medical Check Up, Unit Medical Record dan SDM melalui jaringan lokal yang tersedia (LAN) yang dapat melakukan otomasi dalam pengolahan data sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. Keluaran dari sistem ini menghasilkan informasi yang lebih informatif dengan adanya tabel dan grafik berupa Laporan Kesehatan Kerja yaitu Laporan Bulanan, Tahunan dan Indikator Kesehatan Kerja. Selanjutnya informasi ini dapat digunakan rumah sakit dalam rangka monitoring dan evaluasi kesehatan pekerjaa.
2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library