Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syaiful Bahri
Abstrak :
RSU Meuraxa Kota Banda Aceh adalah rumah sakit milik pemerintah yang sedang dikembangkan kembali setetah sebelumnya mengalami kerusakan total akibat bencana Tsunami. Namun dalam proses perkembangannya pada. tahun 2007 justru tetjadi penurunan jumlah kunjung sebesar 31,40% dad jumlah kunjungan pada tahun 2006 yang mencapai 31319 kali kunjungan. Perlakuan perawat yang sinis dan tidak menunjukan rasa empati pada klien berdampak pada kurangnya minat klien untuk berkunjung kembali, mengingat perlakuan tenaga keperawatan yang menunjukkan kinerja yang kurang baik. Tenaga keperawatan sebagai sumber daya terbesar dirumah sakit sangat berperan dalam keberhasiIan rurnah sakit, untuk itu diperlukan tenaga keperawatan yang berkinerja tinggi. Kinerja tenaga keperawatan yang tinggi pada setiap individu di pengaruhi oleh banyak faktor, terutama dari hidividu itu. sendiri. Karakteristik dan komitmen dari seorang tenaga keperawatan merupakan faktor dari individu yang dapat berhubungan dengan kinerja tenaga keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah karakteristik (umur, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan dan status pernikahan) dart komitrnen tenaga keperawatan (dimensi kornitmen afektif, dimensi komitrnen kelanjutan, dimensi komitmen normatif) dengan kinerjanya di ruang rawat map RSU Meuraxa tahun 2008. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner. Sampel adalah semua tenaga keperawatan berstatus PNS berjumlah 66 orang (total sampel) di ruang rawat map RSU Meuraxa tahun 2008. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menggambarkan proporsi kinerja tenaga keperawatan dalam pelayanan keperawatan berkategori baik (63,6%). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kinerja tenaga keperawatan adalah umur, pendidikan dan dimensi komitmen afektif. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi pihak manajerial RSU Meuraxa untuk tetap mempertahankan suasana kerja. Ada banyak hal yang dapat dilakukan, seperti memberikan reward (imbalan). imbalan yang diberikan dapat berupa bonus uang penambahan intensif ataupun memberikan kesempatan dan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Dengan demikian rasa kekeluargaan terhadap organisasi akan semakin kuat dengan menjadikan semua unsur dalam organisa.si sebagai suatu community di mana ada nilai-nilai kebersamaan, rasa memiliki, kerjasama, berbagi, dll. Selanjutnya rasa bangga meraka untuk meneeritakan pada masyarakat tentang kondisi suasana kerja RSU Meuraxa akan timbul dengan sendirinya dan seeara tidak langsung menjadi salah satu alat promosi bagi RSU Meuraxa yang efektif dalarn meningkatkan kunjungan pasien/klien. ......Meuraxa Public Hospital (RSU Meuraxa) Kota Banda Aceh is owned by government is being developed after get full damage as tsunami disaster impacted. But along its development process on 2007, the visiting patient number just decrease as 31,40% of total visits on 2006 as 33.319 visit times. Cynical nurse conduct and not give the empathy impacted to client reducing for visits back, remain the nurse conduct the negative nursing care performance. The nurse as mostly important resource at hospital really gets role in hospital success, so for this goal the hospital required the nurse with high nursing care performance. The nurse with high nursing care performance regarding by a lot of factor, particularly the individual it sell'. Characteristic and commitment of the nurse constitutes factor of individual who can be engaged with nursing care performance. The subject of this research is characteristic (age, gender, term of work, education and marital status) and nurse commitment (organization commitment, dimension of affective commitment, dimension of continuance commitment, dimension of normative commitment) with its performance in ward unit of RSU Meuraxa on 2008. This research used cross sectional design with quantitative approaching by questioners. The sample is entire nurse with PNS status there are 66 people (total sample) at RSU Meuraxa care unit on 2008. Acquired data analyzed by univariate analysis, bivariate by chi - square tests and multivariate analysis using multiple logistics regression at p value < 0,05. The result observational figure proportion of nurse performance to nursing care to get good category (63,6%). The most variable dominant in reference to nurse performance are aged, education and dimension of affective commitment. Base on observational result suggested to RSU Meuraxa management to keep the working atmosphere. There are many things which can be performed, as gives reward_ Reward can give as bonus or intensive (money) or even give chance or scholarship to continue his education. Thus clannishing to organization will get strength by makes all organizational elements as a community, where there is cooperation value, sense of belonging, collaboration, share, etc. Then that pride should tell on society about condition/RSU Meuraxa's job atmosphere will arise by it self and at this situation indirectly become effectively as a promotion tool for RSU Meuraxa to increase patient/ client visit.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33919
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rianti Merviane Erungan
Abstrak :
Pandemi merupakan wabah suatu penyakit atau virus baru keseluruh dunia dan semua orang belum memiliki sistem kekebalan tubuh (immunity) terhadap virus tersebut sehingga menyebabkan banyak yang terkena dampak dan meninggal (WHO, 2010). Kurangnya kesiapan dan kesiapsiagaan dalam hal insiden manajemen sistem Rumah Sakit di Indonesia serta pengetahuan tenaga kesehatan yang berbeda-beda akan protokol Covid-19 dapat membawa risiko dan menjadi kendala bagi keselamatan pasien, tenaga medis, tenaga non-medis dan seluruh masyarakat Indonesia dalam upaya penanggulangan pandemi ini, untuk itu dibutuhkan analisa mengenai kesiapan Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid 19. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesiapan RS dalam menangani kedaruratan pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kesiapan RS pada periode sebelum pandemi Covid-19, sejak bulan Desember tahun 2019 sampai February tahun 2020 berada pada level yang tidak baik dengan nilai dibawah 10%, artinya belum dipersiapkan. Pada saat pandemi bulan Maret sampai Juni tahun 2020 secara keseluruhan berada dibawah 60%, artinya tingkat kesiapan RS berada pada tingkat yang cukup baik dan kepemimpinan tim gerak cepat Covid19 sudah cukup efektif dalam menangani pandemi Covid-19 sesuai dengan standard. Hospital Readiness dari WH0 (2020), Kementerian Kesehatan RI (2020) dan Malcolm Baldrige, dan berkat kerjasama yang baik di internal rumah sakit antara Manajemen (Leadership), TGC, petugas kesehatan yang ada dan koordinasi yang baik di internal RS TNI AD serta eksternal rumah sakit, dengan pemerintah pusat dan daerah serta rumah sakit rujukan Covid-19 lainnya, begitupun edukasi yang baik dari rumah sakit terhadap masyarakat sekitar, dan kepedulian masyarakat terhadap protokol Covid-19, sehingga menghasilkan suatu keberhasilan pada periode New Norm bulan Juli-Desember tahun 2020, dimana RS telah memiliki tingkat kesiapan yang sangat baik dan kepemimpinan tim gerak cepat Covid-19 sudah sangat efektif dalam menangani pandemi Covid-19 dengan nilai rata-rata diatas 90%, sehingga perlu dipertahankan dan di tingkatkan lagi. Berdasarkan data sekunder RS BWT pada Desember 2020, RS sudah menangani pasien Covid-19 sebanyak 302 orang sejak Maret-Desember tahun 2020 dengan CFR 4,4% dan tingkat kesembuhan sekitar 95%. ......Pandemic is an epidemic of a new disease or virus that’s spread over multiple countries or continents and everyone does not have an immune system (immunity) against the virus, causing many to be ill, affected and die (WHO, 2010). Lack of readiness and preparedness in the case of hospital incidents management system in Indonesia as well as different knowledge and understanding of health workers about the Covid-19 protocol could pose risks to the safety of patients, medical personnel, non-medical personnel and all Indonesian people, to overcome this pandemic requires an analysis of the Hospital Readiness of the Bhakti Wira Tamtama as part of Covid-19 referral hospital in Indonesia. This research aims to analyze the hospital readiness in dealing with the Covid-19 pandemic. This research is a case study method. The results of this study indicate that the level of hospital readiness in the period before the Covid-19 pandemic, from December 2019 to February 2020, was below than 10%, meaning that it has not been prepared. During the pandemic in March to June 2020 the readiness level was below than 60%, meaning that the hospital readiness level was very good. The leadership of the Covid-19 was quite effective in dealing with the Covid-19 pandemic in accordance with the Hospital Readiness standard from WH0 (2020), the Ministry of Health of the Republic of Indonesia (2020) and Malcolm Baldrige. However a good cooperation in the internal hospital between Management (Leadership), TGC, health workers and good coordination within the TNI AD Hospital and external hospitals, with the central government and regions and other Covid-19 referral hospitals, as well as good education from the hospital to the surrounding community, and public awareness of the Covid-19 protocol, make a huge impact at New Norm period of July-December 2020, where the hospital has an excellent hospital readiness level in dealing with the Covid-19 pandemic, so it needs to be maintained. Based on the data from BWT Hospital in December 2020, the hospital has been able to handle 302 Covid-19 patients from March to Desember 2020, with a case fatality rate around (CFR) 4,4% and the cure rate is about 95%.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Yuliani
Abstrak :
Kemampuan rumah sakit untuk bertahan dan menjalankan fungsinya sebagai penyedia layanan kesehatan kepada masyarakat menghadapi tantangan dalam situasi darurat dan bencana. Rumah sakit harus mampu menghadapi pandemi COVID-19 dan bertahan sebagai salah satu bagian sentral dari ekosistem kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis respon Rumah Sakit Awal Bros Batam terhadap pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus melalui wawancara mendalam, telaah dokumen, observasi dan focus group discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum rumah sakit dinilai memiliki tingkat kesiapsiagaan yang adekuat untuk berespon terhadap COVID-19. Komponen yang memiliki performa kurang baik adalah Komponen Kesehatan kerja, kesehatan mental, dan dukungan psikososial; Komponen Manajemen Pasien, dan Komponen Surge Capacity. Rumah sakit belum memiliki program kesehatan mental karyawan yang komprehensif terutama bagi tenaga kesehatan yang menangani COVID-19. Penggunaan terapi baru yang belum terdaftar juga belum dilakukan pemantauan dan kajian dilema etik dengan mengembangkan protokol pemantauan terapi. Selain itu, rumah sakit juga belum melakukan penetapan jumlah optimal sumber daya yang dibutuhkan untuk menghadapi kemungkinan kapasitas lonjakan di masa mendatang. Kesiapsiagaan dan respon rumah sakit terhadap pandemi tentunya harus dapat dipertahankan, ditingkatkan, dan dievaluasi sehingga disusunlah strategi mitigasi risiko prioritas yang menitikberatkan pada subkomponen yang memiliki nilai Risk Priority Number (RPN) paling tinggi. Selain strategi mitigasi risiko, telah disusun pula serangkaian Key Performance Outcome Indicator yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran dan pemantauan keberhasilan rumah sakit dalam bersiapsiaga, berespon terhadap pandemi COVID-19 dan mempertahankan keberlangsungan bisnis operasionalnya. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang status kesehatan mental tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit pada masa pandemi COVID-19 serta analisis hubungannya dengan status kesiapsiagaan rumah sakit serta melakukan evaluasi dari pemantauan penggunaan obat yang tidak terdaftar dan dampaknya terhadap outcome pasien COVID-19. Hospital ability to survive and maintain its function as a health service provider to the community faces challenges in emergency and disaster situations. Hospitals must be able to deal with the COVID-19 pandemic and survive as a central part of the health ecosystem. This research was conducted to analyze Awal Bros Batam Hospital responses to the COVID-19 pandemic. This study used a qualitative approach with a case study design through in-depth interviews, document review, observation, and focus group discussion (FGD). The results showed that in general, hospitals were considered to have an adequate level of preparedness to respond to COVID-19. Underperforming components are the components of Occupational Health, Mental Health, And Psychosocial Support; Patient Management Components, and Surge Capacity Components. The hospital have not develop a comprehensive employee mental health program, especially for health workers who handle COVID-19 patients. The use of new unregistered has also not been adequately monitored and studied ethical dilemmas by developing therapy monitoring protocols. Besides, the hospital has not determined the optimal amount of human resources needed to deal with possible future capacity spikes. Hospital preparedness and response to pandemics must of course be maintained, improved, and evaluated so that a priority risk mitigation strategy is formulated that focuses on the subcomponent that has the highest Risk Priority Number (RPN) value. In addition to risk mitigation strategies, a series of Key Performance Outcome Indicators have also been prepared which will be used to measure and monitor the success of hospitals in preparing, responding to the COVID-19 pandemic, and maintaining the sustainability of its operational business. Further research is needed on the mental health status of health workers working in hospitals during the COVID-19 pandemic and its relationship with hospital preparedness status, also research to evaluate the unregistered drug use monitoring and its impact on COVID-19 patient outcomes.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library