Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfredo Fernando
"Dalam rangka mempersiapkan apoteker yang siap mengemban tugas pekerjaan kefarmasiannya secara profesional, Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek perlu diselenggarakan sebagai wujud pelatihan untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan secara langsung dan mengetahui aspek teknis dan operasional seluruh kegiatan di apotek. PKPA untuk apotek kali ini diselenggarakan di Apotek Atrika, Jalan Kartini Raya No. 34, Jakarta Pusat pada periode Maret dan Mei 2014. Apoteker memegang peran dan tanggung jawab yang sangat vital dalam pengelolaan kegiatan apotek. Sebagai Apoteker Pengelola Apotek (APA), diperlukan kompetensi yang memadai dalam pelaksanaan tanggung jawab profesi yang mencakup ilmu kefarmasian dan keterampilan wirausaha demi kemajuan dan eksistensi apotek yang dikelolanya. Apotek Atrika merupakan sarana apotek yang ideal sebagai tempat PKPA, karena telah mempunyai dan menerapkan sistem dalam pengelolaan kegiatan operasional apotek, yang mencakup sejumlah aspek teknis, yakni: perencanaan dan pengadaan barang yang efisien, penyimpanan dan penataan persediaan yang teratur, arus barang keluar dan masuk terdokumentasi, pelayanan berorientasi pasien, pengelolaan dan pengawasan keuangan dan administrasi memadai, serta kegiatan promosi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

In order to prepare pharmacists who are ready to carry out work duties in a pharmaceutical professional manner PKPA intership programme should be organized as a form of training to apply the knowledge acquired during the course directly and find out the technical and operational aspects of all activities in the pharmacy PKPA in pharmacy was held in Apotek Atrika Jalan Kartini Raya 34 Central Jakarta. Pharmacist role and responsibilities is vital in managing the pharmacy to develop a pharmacy it is required adequate competence in the execution of professional responsibilities that include pharmaceutical science and entrepreneurial skills for the development and existence of pharmacy management. Atrika pharmacy is a pharmacy that is ideal for internship because it has to have and implemented a system in the management of pharmacy operations which includes several technical aspects planning and efficient procurement storage and supply of regular arrangement good documentation of goods flow pharmaceutical care management and adequate financial control and administration as well as promotional activities in accordance with applicable regulations.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alphadenti Harlyjoy
"LATAR BELAKANG: Medulloblastoma memiliki prognosis baik jika pasien menjalani tatalaksana multimodalitas lengkap, terdiri dari operasi, radioterapi, dan kemoterapi. Radioterapi dan kemoterapi memiliki banyak efek samping, namun dosisnya dapat dikurangi pada kelompok pasien dengan faktor prognosis tertentu. Saat ini belum diketahui faktor prognosis medulloblastoma di Indonesia. Penulis bertujuan mengetahui karakteristik medulloblastoma di RSUPN Cipto Mangunkusumo dan menganalisis hubungannya dengan luaran mortalitas.
METODE: Penelitian retrospektif ini didasarkan pada rekam medis dan register pasien medulloblastoma yang menjalani operasi pengangkatan tumor di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada tahun 2011 - 2018. Cox regression analysis dipakai untuk mengetahui kemaknaan statistik dari hubungan antara demografi (usia dan jenis kelamin), karakteristik tumor (ukuran tumor praoperasi, lokasi tumor, komponen kistik, keterlibatan batang otak), serta tatalaksana (luas reseksi dan waktu pelaksanaan diversi liquor serebrospinal (LCS)) dengan luaran mortalitas.
HASIL: Dari 44 pasien medulloblastoma yang dioperasi pada tahun 2011 – 2018, mortalitas didapatkan pada 84,1% pasien, dengan median survival time 13 (8,67 – 17,32) bulan. Terdapat hubungan bermakna antara usia, jenis kelamin, dan luas reseksi dengan luaran mortalitas. Didapatkan HR (95% CI) untuk usia sebesar 0,44 (0,22 – 0,88; p = 0,022), untuk jenis kelamin 0,001 (0,000 – 0,27; REF: perempuan; p = 0,015), dan untuk luas reseksi berupa biopsi 31,52 (1,09 – 910,56; REF: Gross Total Resection (GTR); p = 0,044).
SIMPULAN: Terdapat hubungan bermakna secara statistik antara usia, jenis kelamin, dan luas reseksi dengan mortalitas. Tidak terdapat hubungan bermakna antara ukuran tumor praoperasi, lokasi tumor, komponen kistik, keterlibatan batang otak, dan waktu pelaksanaan diversi LCS.

BACKGROUND: The current prognosis of medulloblastoma is better in patients who underwent complete treatment consisting of surgery, radiotherapy, and chemotherapy. Radiotherapy and chemotherapy is widely associated with multiple side effects, but reduction of dosage is advisable in patients with certain prognostic factors. No study of prognostic factors of medulloblastoma had been conducted in Indonesia. The author aimed to study the characteristics of medulloblastoma patients in Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital, and to analyze its association with mortality.
METHOD: This retrospective study was based on medical record and patient registry of medulloblastoma patients who underwent removal tumor in Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital between 2011 – 2018. Cox regression analysis was used to determine statistical significance of patients’ demography (age and gender), tumor characteristics (preoperative size, location, cystic component, brainstem involvement), and treatment (extend of resection and timing of cerebrospinal fluid (CSF) diversion) with mortality as the outcome.
RESULT: 44 medulloblastoma patients were analyzed. The incidence of mortality is 84.1% and median survival time is 13 (8.67 – 17.32) months. Significant statistical association between age, gender, and extend of resection with mortality was identified, with HR (95% CI) for age was 0.44 (0.22 – 0.88; p = 0.022), gender was 0.001 (0.000 – 0.27; REF: female; p = 0.015), and biopsy was 31.52 (1.09 – 910.56; REF: gross total resection (GTR); p = 0.044).
CONCLUSION: There was significant statistical association identified between age, gender, and extend of resection with mortality. No significant statistical association was found between tumor size, location, cystic component, brainstem involvement, and timing of CSF diversion.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfredo Fernando
"Profesi Apoteker memegang beragam peranan penting di Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) sebagai salah satu lembaga pemerintah melalui implementasi ilmu kefarmasian dan non-kefarmasian yang dimiliki dalam rangka pengembangan kompetensi yang harus dimiliki oleh profesi Apoteker. Kajian pengawasan obat dan makanan merupakan suatu proses pengawasan yang menyeluruh dari proses hulu hingga proses hilir, yang mencakup pengawasan premarket dan post market yang seluruhnya ditujukan untuk melindungi masyarakat dari peredaran produk yang sub-standar. Direktorat Standardisasi Produk Terapetik (PT) dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) berperan dalam pengawasan pre-market yakni melalui pemberian layanan bimbingan industri farmasi, penyusunan standar, pedoman, dan regulasi terkait produk terapetik dan PKRT, serta penilaian dan evaluasi laporan dan protokol uji Bioekivalensi (BE) terhadap produk obat tertentu sebagai bagian persyaratan registrasi obat.

Pharmacist hold a variety of important roles in Indonesia Food and Drug Regulatory Agency Badan POM as one of the government agencies through the implementation of the science of pharmacy and non pharmacy owned in order to develop competencies that should be possessed by the pharmacist profession Study of drug and food control is a process of thorough scrutiny of the upstream and downstream processes which includes pre market monitoring and post market surveillance which are all aimed to protect public from sub standard products Standardization Directorate of Threapeutics Products and Household Health plays a role in pre market monitoring through the provision of guidance to pharmaceutical industry preparation of standards guidelines and regulations related to therapeutic products and household health as well as assessment and evaluation reports and bioequivalence test protocols against certain drug products as part of drug registration requirements.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfredo Fernando
"Melalui Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di ReGeniC Laboratory, penulis berkesempatan memperoleh ilmu dasar terkait aspek regulasi dan cGMP yang harus diterapkan sebagai tanggung jawab profesinya. Penulis juga berkesempatan memperdalam ilmu bioteknologi terkait sel punca. Aplikasi klinis sel punca di Indonesia memang sudah terrealisasi, namun dalam praktiknya, perlu dilakukan optimasi dan pemantauan terhadap proses pengolahan dan produksi produk sel punca secara kontinu. Secara keseluruhan, penerapan seluruh aspek cGMP atau CPOB di ReGeniC Laboratory telah berjalan dengan baik di semua kegiatan produksi dan pengawasan mutu. Secara khusus, penerapan beberapa aspek cGMP untuk produk sel punca perlu ditelaah kembali melalui diskusi komprehensif antara pihak regulator dan pihak ReGeniC karena beberapa aplikasi aspek cGMP untuk produk sel punca jelas berbeda dengan produk obat layaknya industri farmasi. Profesi apoteker memiliki peran vital dalam implementasi cGMP dalam suatu laboratorium pengolahan sel punca, khususnya sebagai bagian pengawasan mutu. Namun, di laboratorium pengolahan sel punca, tuntutan peran apoteker tidak hanya sebagai personil kunci layaknya industri farmasi, tetapi juga sebagai peneliti untuk riset dan pengembangan sel punca.

Through intership in ReGeniC Laboratory the author had the opportunity to acquire the basic knowledge related to current Good Manufacturing Practices cGMP aspects that should be applied as pharmacist professional responsibility in industrial context Moreover the author also had the opportunity to deepen their knowledge of biotechnology especially stem cells Clinical applications of stem cells in Indonesia has been developed by some institution but in practice optimization and monitoring need to be done related to processing and production of stem cells continuously Overall the implementation of all aspects of cGMP in ReGeniC Laboratory has run well in all the activities of production and quality control In particular the application of some aspects of cGMP for stem cell products need to be re examined through a comprehensive discussion between regulators and ReGeniC because some aspects of cGMP applications for stem cell products are clearly differ from pharmaceutical drug products Pharmacist profession has a vital role in the implementation of cGMP in a stem cell processing laboratory particularly as part of quality control However in the stem cell processing laboratory pharmacist roles is not only its responsibility as a key personnel in pharmaceutical industry but also as a researcher and long life learner conducting research and development of stem cells.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Madhyra Tri lndraswari
"Latar Belakang: Di era ini, terapi dengan sel punea untuk mengobati berbagai
penyakit semakin dirninati. Sejauh ini, banyak pendapat mengenai keamanan sel
punea, yang dikatakan aman untuk manusia. NaIllun" belum ada penelitian lebih
jauh mengenai keamanan sel punea yang disuntikan lewat vena, untuk kesehatan
pembuluh darah. Tujuan dari peneiitian ini adalah untuk menganalisis efek sel
punea yang disuntikkan secara IV, pada pembuluh darah arteri yang nannal.
Metode: Data didapatkan dari eksperimen klinik tikus Wistar yang dilaksanakan
di Instilut Pertanian Bogor, merupakan studt awal pada tikus dengan tekanan darah
normal. Tikus dengan tekanan darah nonnal (140/100 mmHg, diukur dengan
CODA) tersebut dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama ada kelompok
kontrol, kelompok kedua disumikan secara IV sel punca 1 x 106 , dan kelompok
keliga 3xl 06 sel, dalam sekali penyuntikan. Kelompok kedua dan ketiga diamati
selama 1 bulan setelah penyuntikan sel punca. Setelah 1 bulan, tikus dinekropsi
dalam keadaan anastesi. Selanjutnya, dengan bantuan J Image Software, dilakukan
pcngamatan terhadap diameter dan ketebalan dinding dari meri karotis, karotis
interna, karotis eksterna, aorta abdominal, iliaka kiri, dan iliaka kanan. Analisis
statistik dilakukan dengan metode ANOV A terhadap 3 kelompok tikus untuk.
mengukur perbedaan diameter pembuluh darah dan ketebalan dinding pembulu
darah. Jika persebaran data tidak rata, maka digunakan metode T Independent Test.
Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam
diameter dan ketebalan dinding untuk kelompok I, kelompok 2, dan kelompok 3
untuk semua pembuluh darah kecuali arteri iliaka kiri. Arteri iliaka kiri
menunjukkan perbedaan yang bennakna dalam diameter dan ketebalan pembuluh
darah.
Diskusi: Hasil riset ini, memmjukkan keamanan sel punca pada arteri bila
disuntikan ke dalam vena. Ini ditunjukkan dengan hasil yang tidak. terdapat
perbedaan bermakna dalam 5 pembuluh darah yang dipenksa. kecuali arteri iliaka
kiri menunjukkan hasil yang bermaknadan perlu diteliti lebih lanjutdenganjumlah
sam pel yang memadai (30 tikus). Setiap kelompok mempunyai sampel minimum
9 ekor, namun dan hasil penelitian masing-masing kelompok mempunya 5 ekor
tikus yang dapat dianalisis. Sehingga hasil analisis yang didapatkan tidak bisa
mencerminkan hubungan yang kuat secara statistik, namun merupakan suatu
kecenderungan."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library