Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khaerunisa
"Kekuatan geser tanah lempung lunak pada umumnya rendah karena memiliki karakteristik indeks plastisitas yang tinggi, kompresibilitas tinggi, dan mudah terkonsolidasi. Oleh karena itu, daya dukung tanah lempung lunak tidak cukup untuk menahan struktur diatasnya. Metode stabilisasi tanah untuk meningkatkan daya dukung tanah dapat menggunakan kolom kapur. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan kolom kapur dilakukan pengujian dengan uji triaksial terkonsolidasi tak terdrainasi. Tanah lempung lunak dicetak menjadi contoh uji dengan proses pemadatan Standard proctor. Contoh uji hasil pencetakan dilubangi dan dimasukkan cairan kapur dengan rasio berat air terhadap berat kering kapur sebesar 0,43. Setelah dianalisis tanah lempung dengan kolom kapur meningkatkan kekuatan geser dan daya dukung tanah lempung lunak.

Shearing strength of soft clay is very low commonly because of its high plasticity index, its high compressibility, and simply consolidated. Because of that, bearing capacity of soft clay is not enough to support structure on soft clay. Soil stabilization method to improve bearing capacity can use lime column. To know the use of lime column can be done by consolidated-undrained triaxial test. Soft clay was made become test samples with Standard Proctor compaction method. And then, test samples are bored and entered liquid of lime with weight ratio of water to dry weight ratio of lime, its value is 0,43. After analyzed, soft clay with lime column can improve shearing strength and bearing capacity of soft clay."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John William Horasia
"ABSTRACT
The purpose of this journal report is to understand the current development of the Autonomous Vehicle Technology, Drawback that could disadvantageous to the community and what Solutions that can be beneficial to both parties. This project is taking the Brisbane city condition as the parameter. The project started by reviewing the current stage of the autonomous technology that scientist and engineer has achieve. Analyzing the drawback of the technology and current situation of the commuting system around the city will be the next step before assigning the objectives and goals that create a concept idea by implementing the autonomous technology to the transport system, exclusively in Brisbane City.

ABSTRAK
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengerti tahap dari pengembangan teknology kendaraan otonom, kekurangan yang dapat merugikan masyarakat dan solusi apa yang dapat dihasilkan dengan menguntungkan kedua belah pihak. Parameter kondisi dari proyek in berlokasi di kota Brisbane. Penulisan dimulai dengan meninjau tahap dari teknologi otonom yang telah berhasil di capai oleh peniliti dan insinyur. Kemudian di lanjut dengan menganalisa kekurangan dari teknologi dan cara masyarakat melakukan komuter mereka di kota. Langkah terakhir menetapkan tujuan dan sasaran dari Analisa yang dilakukan untuk membuat sebuah ide konsep yang dimana menerapkan teknologi otonom ke sistem transport khususnya di kota Brisbane."
2017
S68909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Einsteinius
"Konstruksi perkerasan jalan lentur (flexible Pavement), yaitu struktur yang terdiri atas campuran beraspal diatas lapis pondasi atas kemudian lapis fondasi bawah dan  tanah dasar. Perencanaan berada di ruas Jalan Simpang Sayut – Nanga Sarai Kecamatan Putusibau Kabupaten Kapuas Hulu Utara. Perencanaan ini meliputi Survey Lalu Lintas Harian Rata-rata dan menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan. Tujuan dari perencanaan ini adalah menentukan desain dan tebal lapis perkerasan lentur yang sesuai pada Ruas Jalan Simpang Sayut – Nanga Sarai Kecamatan Putusibau Kabupaten Kapuas Hulu Utara.

Flexible pavement construction, namely a structure consisting of asphalt mixture on top of the top foundation layer then the bottom layer and subgrade.. The planning is on  Simpang Sayut – Nanga Sarai road section, Putusibau District, North Kapuas Hulu Regency. This planning includes an Average Daily Traffic Survey and uses the Road Pavement Design Manual method. The aim of this planning is to determine the appropriate design and thickness of the flexible pavement layer for the Simpang Sayut - Nanga Sarai Road Section, Putusibau District, North Kapuas Hulu Regency.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Revangga Dandha Pratama
"Perkembangan yang pesat pada dunia Arsitektur didalam pembangunan rumah tinggal berdampak meningkatnya permintaan atau kebutuhan untuk jasa pembangunan dengan tuntutan dapat merealisasikan desain Arsitektur yang telah diberikan. Dengan banyaknya jumlah proyek per proyek maka diperlukan adanya sistem pelaporan progres yang mudah dan setara yang dapat kami sajikan kepada klien kami sebagai bahan Monitoring dan Evaluasi (Monev). Ketidaksetaraan dalam pembuatan laporan progres mingguan ini disebabkan oleh tidak mudahnya dan tidak setaranya dari tim Site Manager PT Reka Adhi Harya dalam menyajikan data lapangan ke dalam data grafis pelaporan. Kesimpulanya diperlukan adanya formulasi yang setara sehingga menghasilkan laporan progres mingguan dengan mudah dan akurat sehingga dapat dijadikan sebagai bahan Monev yang baik.

The rapid development world of architecture specially construction of residential houses had an impact on increasing the demand or need for development services with demands to be able to realize the architectural designs that have been given. With the large number of projects, it is necessary to have an easy and equal progress reporting system that we can present to our clients as Monitoring and Evaluation (Monev) material. Inequality in the preparation of weekly progress reports is caused by the inefficiency and unequal nature of PT Reka Adhi Harya's Site Manager team in presenting field data into reporting graphical data. In conclusion, an equivalent formulation is needed to produce weekly progress reports easily and accurately so that they can be used as good monev data."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ivana Patricia Lilipaly
"Kerusakan lingkungan dan Pemanasan Global telah menjadi perhatian masyarakat Global termasuk Indonesia selama beberapa tahun kebelakang. Salah satu faktor yang menjadi penyebab Kerusakan lingkungan dan Pemanasan Global adalah semakin banyaknya jumlah bangunan tanpa mempertimbangkan kelestarian lingkungan sekitar. Konsep green building pada bangunan baru maupun bangunan yang sudah  ada diterapkan sebagai upaya untuk mengurangi kerusakan lingkungan. GBCI memiliki system rating yaitu greenship yang merupakan tolak ukur untuk bangunan hijau. Selain untuk mengurangi pemanasan global, dalam konsep green building juga diperlukan aplikasi nyata dari pihak yang bersangkutan melaksanakan upaya penerapan Green Building. Selain GBCI, regulasi dari pemerintah terkait penerapan Bangunan Hijau tertera pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia no. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau dan no. 21 Tahun 2021 tentang penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan Green Building pada Kantor MMP di Balikpapan, didapatkan kesimpulan bahwa Gedung Kantor belum dapat dikatakan sebagai bangunan hijau baik berdasarkan GBCI maupun Permen PU. Rekomendasi teknis yang dapat dilakukan untuk perbaikan antara lain: pembuatan taman resapan, pemasangan instalasi panel surya, pemasangan sistem pengolahan air limbah domestic, dan pembuatan SOP penerapan hemat energi.

Environmental damage and Global Warming have become the concern of the global community including Indonesia for the past few years. One of the factors that causes environmental damage and global warming is the increasing number of buildings without considering the sustainability of the surrounding environment. The concept of green building in new buildings and existing buildings is applied as an effort to reduce environmental damage. GBCI has a rating system, namely greenship which is a benchmark for green buildings. In addition to reducing global warming, the concept of green building also requires real application from the parties involved in carrying out efforts to implement Green Building. Apart from GBCI, government regulations regarding the implementation of Green Buildings are listed in the Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing of the Republic of Indonesia no. 02/PRT/M/2015 concerning Green Buildings and no. 21 of 2021 concerning the assessment of Green Building Performance. Based on the results of evaluating the implementation of Green Building at the MMP Office in Balikpapan, it was concluded that the Office Building cannot be said to be a green building either based on the GBCI or the PU Regulation. Technical recommendations that can be made for improvement include: creating an infiltration park, installing solar panels, installing a domestic wastewater treatment system, and making SOPs for energy-saving applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hifthario Syahputra
"

Dalam dunia manajemen proyek, dikenal sebuah standar internasional bernama Project Management Body of Knowledge (PMBOK) Guide yang diperkenalkan oleh sebuah lembaga bernama Project Management Institute (PMI) yang berkedudukan di Pennsylvania, Amerika Serikat. PMBOK Guide juga tersedia dalam Bahasa Indonesia yang merupakan terjemahan dari versi aslinya. Standar ini telah secara luas dipergunakan oleh berbagai praktisi manajemen proyek di seluruh dunia dan telah terbukti keampuhannya. Secara jelas dan detil, PMBOK menampilkan konsep dan prinsip dasar apa saja yang harus dipahami dan diperhatikan oleh para praktisi manajemen proyek dan kerangka metodologi seperti apa yang harus dipergunakan sebagai paduan bagi manajer proyek untuk meningkatkan keberhasilan penyelenggaraan sebuah proyek. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis manajemen risiko berdasarkan PMBOK di WIKA sebagai salah satu perusahaan konstruksi milik Pemerintah Indonesia. Tujuan umum ini dijabarkan ke dalam tujuh tujuan khusus berdasarkan tujuh tahapan yang terdapat di dalam buku pedoman tersebut meliputi perencanaan manajemen risiko, identifikasi risiko, analisis risiko kualitatif, analisis risiko kuantitatif, perencanaan respon risiko, pelaksanaan respon risiko dan pemantauan risiko. Manajemen risiko secara umum pada perusahaan konstruksi di Indonesia terdiri atas (a) maksud dan tujuan dilaksanakan manajemen risiko oleh tim proyek di WIKA sebagai bagian dari manajemen proyek untuk mengelola berbagai risiko di dalam proyek guna memberikan kepuasan optimal kepada pelanggan. Maksud dan tujuan dilaksanakannya manajemen risiko proyek oleh tim proyek telah sesuai dengan ketentuan dalam PMBOK; (b) tingkatan (jenis) risiko dalam proyek konstruksi menurut manajemen WIKA terdiri atas risiko individual proyek dan risiko keseluruhan proyek (sebelum proyek dikelola/dikerjakan) serta emergent risks yang terjadi saat pengerjaan proyek berlangsung.(c) pelaksanaan manajemen risiko dari setiap proyek yang dikelola oleh tim proyek di WIKA dengan berupaya untuk mengetahui apa saja tingkat eksposur risiko yang dapat terjadi dalam pencapaian sasaran proyek. Tim proyek menerapkan ambang batas risiko (risk threshold) yang terukur yang memberikan gambaran mengenai selera risiko (risk appetite) WIKA dan pemangku kepentingan proyek. Pelaksanaan manajemen risiko oleh tim proyek di WIKA telah sesuai dengan ketentuan dalam PMBOK. Untuk selera risiko, tim proyek berpedoman kepada ketentuan yang terdapat dalam International Standards Organization (ISO) 31000 tahun 2009 dan 2018 dan (d) proses-proses yang dilibatkan dalam manajemen risiko oleh tim proyek di WIKA terdiri atas perencanaan manajemen risiko, identifikasi risiko, analisis risiko kualitatif, analisis risiko kuantitatif, perencanaan respon risiko, pelaksanaan respon risiko dan pemantauan risiko. Gambaran manajemen risiko proyek secara khusus di WIKA terdiri atas tujuh proses terintegrasi. Pertama, perencanaan manajemen risiko. Kedua, identifikasi risiko. Ketiga, analisis risiko kualitatif. Keempat, analisis risiko kuantitatif. Kelima, perencanaan respon risiko. Keenam, pelaksanaan respon risiko. Ketujuh, pemantauan risiko. Untuk gambaran manajemen risiko secara umum pada perusahaan konstruksi di Indonesia, tim proyek di WIKA sebaiknya membagi risiko di dalam proyek atas risiko pra pengerjaan proyek dan risiko pasca pengerjaan proyek. Hal ini dengan pertimbangan pada kedua jenis sama-sama terdapat risiko individual proyek sebagai jenis risiko yang paling banyak terjadi yang eksposurnya pada satu atau beberapa bidang kerja.Untuk gambaran manajemen risiko secara khusus di WIKA:

  1. Proses perencanaan manajemen risiko.
  2. Proses identifikasi risiko.
  3. Proses analisis risiko kualitatif.
  4. Proses analisis risiko kuantitatif.
  5. Proses perencanaan respon risiko.
  6. Proses pelaksanaan respon risiko.
  7. Proses pemantauan risiko.

    The purpose of research is to describe and examine the project risk management in Wijaya Karya, Inc (WIKA) based on the provisions in Project Management Body of Knowledge (PMBOK) Guide 2017. Specifically, it describes and examines seven processes are plan risk management, identify risks, qualitative risk analysis, quantitative risk analysis, plan risk responses, implement risk responses and monitor risks in that construction company. This research is descriptive with qualitative approach. Methods of collecting data use observation, especially the direct observation (participant observation), in depth interview, especially the structured interview and documentation.This paper has two main findings. First, description of the project risk management of the consruction company in Indonesia generallyby applying a measurable risk threshold that provides an overview of WIKA’s risk appetite and project stakeholders. For risk appetite, the project team is guided by the provisions contained in the International Standards Organization (ISO) 31000 in 2009 and 2018 for risk appetite (as novelty). Second, description of the project risk management of the consruction company in Indonesia specifically has seven integrated processes. Those are project risk management, planning risk management, identify risks, qualitative risk analysis, quantitative risk analysis planning risk responses, implementation risk responses and monitoring risks. All processes have complied with the provisions in the PMBOK Guide.

    "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammed Ali Berawi
"Pembangunan Ibu Kota Baru Nusantara bertujuan untuk mewujudkan kota cerdas, dengan penekanan pada integrasi bangunan cerdas sebagai komponen inti. Saat ini, belum ada standar yang bisa dijadikan pedoman dalam pembangunan gedung cerdas di Nusantara. Oleh karena itu, laporan ini mengusulkan pedoman komprehensif pengembangan gedung cerdas yang dirancang untuk mengatasi masalah ini, sehingga memfasilitasi realisasi konsep kota cerdas. Pedoman ini mengidentifikasi fitur-fitur penting yang diperlukan dalam bangunan cerdas, yang didasari oleh prinsip-prinsip pembangunan kota yang ramah lingkungan, berkelanjutan, berketahanan, inklusif, dan cerdas. Selain itu, pedoman ini memberikan rekomendasi sistem banguna cerdas untuk diterapkan pada berbagai klasifikasi bangunan gedung yang termasuk dalam kategori Bangunan Gedung Negara (BGN) dan Bangunan Gedung Non-BGN (non-BGN). Sistem-sistem tersebut terdiri dari Sistem Kontrol Akses, Sistem Komunikasi, Sistem Energi, Sistem Keselamatan, Sistem Pemanasan, Ventilasi, dan Pendingin Udara (HVAC), Sistem Pencahayaan, Sistem Mobilitas, Sistem Keamanan, dan Sistem Sumber Daya. Pedoman ini bertujuan untuk memposisikan Ibu Kota Nusantara sebagai teladan kota cerdas, yang menetapkan standar yang dapat digunakan pada pembangunan perkotaan berkelanjutan dalam skala global.

The development of Indonesia's Nusantara New Capital City is a megaproject aimed at establishing a smart city, with an emphasis on the integration of smart buildings as a core component. At present, there are no standards can serve as a guide for the construction of smart buildings in the Nusantara. Therefore, this report proposes a comprehensive guide for smart building development tailored to bridge this gap, thereby facilitating the realization of the smart city concept. The guide outlines essential features necessary for smart buildings, underpinning the city's developmental principles of green, sustainable, resilient, inclusive, and smart aspects. In addition, this guide provides recommendations for smart building systems recommended for implementation across various building classifications included in the State Buildings (BGN) and Non-State Buildings (non-BGN) categories. These smart systems encompass Access Control Systems, Communication Systems, Energy Systems, Safety System, Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC) System, Lighting System, Mobility System, Security System, and Resource Management System. The articulation of these guidelines is is poised to position the Nusantara Capital as a role model of smart city, setting a replicable standard for sustainable urban development on a global scale."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Arnita Anzar
"Studi kelayakan pembangunan jalan Tambu-Kasimbar dimaksudkan untuk mendapat nilai manfaat secara ekonomi dari rencanan Pembangunan jalan Tambu-Kasimbar dalam mendukung konektifitas IKN dan Indonesia Timur. Pendekatan dengan proyek (with project) diasumsikan sebagai suatu kondisi, dimana diperlukan suatu investasi/proyek yang besar, yang dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas maupun struktur jalan. Sedangkan untuk pendekatan tanpa proyek (without project) diasumsikan sebagai suatu kondisi, dimana tidak ada investasi/proyek yang dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas maupun struktur jalan, kecuali untuk mempertahankan fungsi pelayanan jalan, yaitu berupa pemeliharaan rutin dan pemeliharaan berkala. Tahapan analisis dimulai dengan formulasi dari 3 (tiga) alternatif ruas terpilih yang selanjutnya dibuat desain pendahuluan pada perencanaan trase jalan dan nilai tebal perkerasan. Komponen biaya manfaat dihitung berdasarkan pendekatan coustemer suprplus yang didasarkan saving Biaya Operasional Kendaraan (BOK), dan saving nilai waktu. proses analisis kelayakan ekonomi ini dilakukan untuk menghitung kelayakan pembangunan dan pengoperasian Ruas Jalan Tambu – Kasimbar CS dengan membandingkan antara jumlah biaya (cost) terhadap manfaat (benefit pada pengguna lalu lintas/consumer surplus berupa penghematan Biaya Operasi Kendaraan dan Nilai Waktu. Hasil studi diperoleh Total biaya manfaat dari customer surplus adalah Rp. 712,458 Milyar pertahun. Nilai EIRR sebesar 16.89% memenuhi kelayakan ekonomi >12%, BCR suku Bungan 12% sebesar 2.38% >1, Nilai Net Present Value (NPV) = Rp. 5.254.783.058,- >0 sehingga dapat disimpulkan pembangunnan jalan Ruas Tambu-Kasimbar layak dilaksanakan dari segi lalulintas maupun ekonomi Implementasi praktik keinsinyurandalam rencana pembangunan jalan ruas tambu – kasimbar anata lain; analisis teknis yang komprehensif, pertimbangan aspek lingkungan dan sosial, konsultasi dengan pemangku kepentingan, analisis risiko dan keselamatan kerja, pemilihan material dan teknologi yang tet diterapkan dalam pelaksanaan studi ini.

The feasibility study of Tambu-Kasimbar road construction is intended to benefit economically from the Tambu-Kasimbar road development plan in supporting IKN and Eastern Indonesia connectivity. The approach with the project is assumed to be a condition, where a large investment/project is required, which is carried out to improve the capacity and structure of the road. As for the no-project approach, it is assumed as a condition, where no investment/project is carried out to increase the capacity or structure of roads, except to maintain the function of road services, namely in the form of routine maintenance and periodic maintenance. The analysis stage begins with the formulation of 3 (three) alternative selected sections which are then made preliminary designs on road trase planning and pavement thickness values. The cost benefit component is calculated based on the coustemer suprplus approach which is based on saving Vehicle Operating Costs (BOK), and saving time value. This economic feasibility analysis process is carried out to calculate the feasibility of building and operating the Tambu – Kasimbar CS Road Section by comparing the total costs (costs) to benefits (benefits to traffic users / consumer surplus in the form of savings in Vehicle Operating Costs and Time Value. The results of the study obtained The total cost of benefits from customer surplus is Rp. 712,458 billion per year. EIRR value of 16.89% meets economic feasibility of >12%, BCR of Bungan tribe 12% of 2.38% >1, Net Present Value (NPV) = Rp. 5,254,783,058,- >0 so that it can be concluded that the construction of the Tambu-Kasimbar section is feasible in terms of traffic and economy Implementation of engineering practices in the tambu – kasimbar anata road construction plan of other anata sections; Comprehensive technical analysis, consideration of environmental and social aspects, consultation with stakeholders, occupational risk and safety analysis, selection of materials and technologies that have been applied in the implementation of this study."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Anggreani
"PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk (PTKS) telah mengadopsi Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta Lingkungan. Namun, PTKS mengalami kendala dalam penilaian Penghargaan Industri Hijau dan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER), terutama dalam menerapkan sistem manajemen energi sesuai klausul ISO 50001. Integrasi sistem manajemen energi dengan sistem manajemen mutu, K3 dan lingkungan dilakukan dengan membandingkan standar ISO dengan proses bisnis di PTKS, termasuk perencanaan konteks organisasi, kebijakan manajemen, identifikasi risiko, alokasi sumber daya, dan pengembangan sistem pendokumentasian terpadu. Proses integrasi juga melibatkan langkah-langkah dalam audit internal dan tinjauan manajemen. Dengan mengintegrasikan sistem manajemen, PTKS menghindari tumpang tindih antara proses dan prosedur terpisah. Integrasi ini mencakup pengembangan kebijakan dan prosedur terpadu untuk operasional yang beragam. Peran kode etik keinsinyuran penting dalam integrasi sistem manajemen, memastikan integritas, kejujuran, dan profesionalisme dalam kegiatan seperti gap analysis dan audit internal. Kode etik keinsinyuran juga memastikan data yang digunakan akurat, terpercaya, dan dikelola dengan benar. Dengan demikian, integrasi sistem manajemen energi dengan sistem manajemen lainnya di PTKS meningkatkan keselarasan dan efektivitas operasional perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk (PTKS) has adopted the Quality Management System, Occupational Health and Safety (K3), and Environmental Management System. However, PTKS faces challenges in the assessment of the Green Industry Award and the Company Performance Rating Program in Environmental Management (PROPER), particularly in implementing the energy management system according to ISO 50001 clauses. The integration of the energy management system with the quality management, K3, and environmental systems is conducted by comparing ISO standards with business processes at PTKS, including organizational context planning, management policies, risk identification, resource allocation, and integrated documentation system development. The integration process also involves steps in internal audits and management reviews. By integrating management systems, PTKS avoids overlaps between separate processes and procedures. This integration includes the development of integrated policies and procedures for diverse operations. The role of engineering ethics codes is crucial in the management system integration, ensuring integrity, honesty, and professionalism in activities such as gap analysis and internal audits. Engineering ethics codes also ensure the accuracy, reliability, and proper management of data used. Thus, integrating the energy management system with other management systems at PTKS enhances alignment and operational effectiveness in maintaining environmental sustainability and overall performance improvement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meizar Melkianus Marambak
"Pelaksanaan konstruksi terowongan di Indonesia sangat dibutuhkan, khususnya di Daerah Ibukota Jakarta yang memiliki permasalahan lahan untuk transportasi di permukaan tanah. Karakteristik tanah yang lunak, beban bangunan kota Jakarta, serta perubahan pore water pressure menjadi alasan bahwa pembangunan terowongan harus dikaji lebih lanjut. Dalam pelaksanaan konstruksi terowongan di tanah lunak, permasalahan tentang deformasi dan daya dukung tanah terhadap bangunan terowongan merupakan hal yang harus diperhatikan dengan seksama. Untuk itu, penelitian ini difokuskan pada pengaruh pembangunan terowongan terhadap deformasi dan perubahan tegangan di dalam tanah akibat pelaksanaan konstruksi terowongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa ada perkuatan berupa grouting atau perkuatan lainnya, nilai deformasi pada dinding terowongan dan pada tanah cukup besar. Grouting diperlukan untuk menambah nilai modulus elastisitas (E), kohesi (A) dan sudut geser ( A ) pada tanah lunak yang dianggap terlalu kecil jika digunakan untuk konstruksi terowongan bawah tanah. Penelitian ini menggunakan tanah London Clay yang diasumsikan memiliki sifat dan karakteristik yang hampir sama dengan tanah di Jakarta. Dari pemodelan ini diharapkan menjadi awal dari pemodelan terowongan yang lebih kompleks dan lebih baik di masa mendatang, dikarenakan pada penelitian ini hanya hanya dibatasi pada pengamatan nilai deformasi dan nilai perubahan tegangan menggunakan perhitungan konvensional yang masih sederhana.

The construction of the tunnel in Indonesia is needed, especially in Jakarta as a Capital Region who have transport problems on the ground. Characteristics of the soft soil, the city building load, as well as changes in pore water pressure is the reason that the tunnel should be studied further. In tunnel construction, especially in soft ground, the issue of deformation and bearing capacity of the building like tunnel that must be considered carefully. To that end, this study focused on the influence of the tunnel to the deformation and stress changes in the soil due to the construction of the tunnel. The results showed that without any form of reinforcement grouting or other reinforcement, the value of deformation at the tunnel wall and on the ground large enough. Grouting is necessary to increase the value of modulus of elasticity (E), cohesion (C) and friction angle (A) on soft soil that is too small if it is used for the construction of underground tunnels. This study uses London Clay soil is assumed to have the properties and characteristics similar to land in Jakarta. From modeling is expected to be the beginning of the tunnel modeling more complex and better in the future, because this study is only limited to the observation of the deformation values and value changes in voltage using conventional calculation is simple.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2013
S70469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>