Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khoirudin
"Penelitian dengan judul Proses pemberdayaan komunitas pemulung dalam menggunakan alat pelindung kerja (studi kasus pemberdayaan pemulung di Pondok Labu Jakarta Selatan) Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pemberdayaan bagi para pemulung khususnya perubahan perilaku untuk mau menggunakan alat pelindung kerja seperti sarung tangan, masker dan alas kaki. Pemberdayaan yang dilakuklan dilokasi pemulung bukan sebagai program tetapi sebagai proses oleh karena kegiatan pemberdayaan terus-menerus dilakukan walaupun LKC telah melakukan terminasi. Yang menjadi latar belakang dari pemilihan topik pada penelitian ini adalah banyaknya korban akibat para pemulung tidak bisa membedakan mana sampah yang aman dan mana yang berbahaya. Dikatakan berbahaya apabila sampah tersebut mengandung zat kimia tertentu yang tidak boleh tersentuh kulit atau tercium hidung. Sumber sampah B3 berasal dari tempat pembuangan sampah di rumah sakit, pabrik atau pasar. Sebelum pemberdayaan ini dilakukan banyak pemulung yang menderita penyakit seperti ispa, kulit, flu dan lain-lain. Dari hasil wawancara sebelum ada program pemberdayaan ini sering kali diantara mereka yang pusing, mual atau gatal-gatal akibat bersentuhan langsung dengan bahan kimia beracun dan berbahaya. LKC sebagai organisasi non profit yang bersungguh-sungguh membantu masyarakat miskin khususnya bidang kesehatan berusaha melakukan proses pemberdayaan pada kelompok pemulung ini untuk merubah agar pemulung menggunakan alat pelindung kerja saat bertugas. Harapan yang diinginkan dari kegiatan ini adalah terbebasnya para pemulung dari ancaman sampah beracun dan berbahaya. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sementara jenisnya adalah penelitian yang tergolong penelitian case study. Lokasi penelitian adalah para pemulung yang tinggal di kelurahan Pondok Labu Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan. Jenis sampling (Type of Sampling) pada penelitian ini adalah nonprobability sampling atau nonrandom sampling dan penentuan informan dalam penelitian ini mengggunakan metode Purfosif. Pengumpulan data sendiri pada penelitian ini dilakukan melalui empat cara yaitu pengumpulan data melalui wawancara mendalam (In Depth interview), observasi dan pengumpulan data dengan menggunakan sumber data non manusia (data sekunder) serta di analis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitaif. Pembahasan dalam penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan dari Isbandi Rukminto Adi.
Teori Pemberdayaan digunakan untuk menganalisis perubahan perilaku yaitu menggunakan alat pelindung kerja. Dalam melakukan proses pemberdayaan agen pemberdaya melakukan langkah-langkah seperti melakukan persiapan internal berupa penyiapan anggaran, penetapan personal dan kebijakan keuangan sedangkan persiapan eksternal berupa perizinan. Langkah berikutnya yaitu assessment untuk mengidentifikasi kebutuhan dan sumber daya kelompok sasaran. Setelah assessment langkah selanjutnya adalah tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan (designing) sebagai jawaban terhadap masalah yang mereka hadapi. Langkah berikutnya adalah memformulasikan rencana aksi, setelah itu langkah selanjutnya adalah tahap pelaksanaan program atau kegiatan. Langkah evaluasi dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan yang terjadi terhadap rangkaian kegiatan yang telah dilakukan, terakhir adalah terminasi. Dalam melakukan proses pemberdayaan kendala yang ditemui dipangan yaitu dari pemulung berupa pendidikan yang rendah, dari pihak lapak berupa ketidakmampuan ketua lapak melepaskan diri dari para preman, sedang dari pihak pemerintah setempat yaitu kekurang peduliannya terhadap keberadaan para pemulung sehingga para pemulung sehingga layanan sosial bagi orang miskin tidak dapat dinikmati oleh para pemulung.
Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk berbagai pihak terutama untuk LSM agar ketika melakukan hal yang sama ditempat lain dapat mengambil pelajaran agar terhindar dari kegagalan yaitu lakukanlah komunikasi yang intensif agar tidak timbul kecurigaan dari kelompok sasaran. Saran untuk pihak pemerintahan setempat yaitu tingkatkan kepedulian pada para pemulung dalam bentuk membantu mempermudah mereka mendapatkan identitas kependudukan agar dengan itu ia dapat memanfaatkan layanan sosial yang disediakan pemerintah.

ABSTRACT
A researh entitles the process of empowering the waste-picker community in using work protection tools ( a case study of empowering waste-picker in Pondok Labu, South Jakarta). This research aims to describe the process of empowerment for the waste-picker community specifically on behavior change of willingness to use work protection tools such as glove, face mask and footwear. The empowerment to the wastepicker within their community is not a particularly a program yet as a process, therefore the suistanable empowerment activities have been implemented even though LKC (free community health service) has completed their program. The background of the topic in this research is the significant increasingly number of affected waste pickers who are not able to distinguish the safe and the harmful garbage. The garbage is identified as harmful if the garbage consists of specific chemical essence which relectant to the skin surface and inhaled. B3 waste is usually from hospitals, factories and markets. Before this empowerment activity occured, it was found that some waste pickers was affected asthma, skin diseases, flu and so on. From the interview with the community before this program implemented some of the community members had got fever, itchy, and sligtly vomit as the effect of direct interaction with the harmful chemical essence. LKC is as non-profit organization is willingly help the poor community especially in health service and also initiate to do the empowerment process for groups of waste-pickers to advocate the them intorder to use work protection tools when doing their activity. The output from this activity is the waste-picker community is free from the threat of harmful garbage. The approach of this research is a qualitative research in which case study is as type of. The location of this research is the waste-picker community lives in Pondok Labu, CIlandak, South Jakarta. Type of sampling in this research is non-probability sampling or non-random sampling and the respondents? selection is using purposive method. Data collection in this research was conducted into 4 (four) mechanisms they are In Depth interview, observation and data collection through secondary data and data analysis using qualitative-descriptive. The narrative of this research is using the empowerment theory of Isbandi Rukminto Adi.
Empowerment theory is used to analyse the behaviour change of using work protection tools. In implementing the empowerment process, the agent of empowerment is doing significant steps such as budget preparation, staffing, and financial policy while the external preparation is such as reserach permit. Next step is assessment of needs and resources identification of targeted community. Followed up with program planning or designing as the answer of the problems faced by them. Then, formulate the action plan follwed up with the implementation or the excecution of the program. Evaluation activity is conducting to identify the weaknesses of the activity process and at last the termination of the activity. Some obstacles appeared during the program implementation especially the lack of education, and also lack of capacity form the leader of land owner to anticipate the involvement of the unresponsible persons. From government side, it is known that there is lack of attention and cooperation from the government which cause the social service for the waste-pickers and poor people is not iptimized.
The result of this research is to encourages and to recommend stakeholders particularly Non-Government Organization to replicate similar acitivities in different location and can observe the lessons learned from this program to avoid the failure implementation. it is expected that the NGO will have intensive communication to the beneficiaries to minimize the internally social conflict. We hope that the local government will significatly particiapte and have awareness to the waste-picker community by providing them easy access to have legal identification so that they can use the social service provided by government."
2007
T19503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hulaifah
"ABSTRAK
Tesis ini merupakan penelitian Deskriptif tentang Program Pelaksanaan Program
Jaminan Persalinan Di Puskesmas Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur dengan
pendekatan kualitatif. Tujuannya yaitu mengetahui pelaksanaan Program Jaminan
Persalinan Di Puskesmas Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur dan faktor-faktor
yang mendukung serta menghambat pelaksanaan program Jaminan Persalinan.
Program Jaminan Persalinan telah dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan
Jatinegara sejak tahun 2011. Sejak pelaksanaannya, jumlah pasien ibu melahirkan
yang ditangani Puskesmas Kecamatan Jatinegara mengalami peningkatan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa program Jaminan Persalinan di Puskesmas
Kecamatan Jatinegara telah berjalan dengan baik yang ditunjukan dengan
meningkatnya jumlah pelayanan yang diberikan dan tujuan yang ingin dicapai
dari program ini yaitu perubahan pada pertolongan melahirkan di dukun telah
beralih dengan pertolongan melahirkan di fasilitas kesehatan dan oleh tenaga
kesehatan yang pada akhirnya akan menurunkan tingkat kematian ibu dan anak.

ABSTRACT
This thesis is a descriptive study on Delivery Guarantee Program Implementation
Program in East Jakarta District Health Clinics Djatinegara with a qualitative
approach. The goal is to know the implementation of the Programme Delivery
Guarantee Jatinegara In East Jakarta District Health Clinics. The results
shows that Delivery Guarantee program in district health centers Jatinegara has
been well shown by the increasing number of services provided."
2013
T35271
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adib Mumtaz Irfani
"Penelitian ini dilatarbelakangi tingginya angka prevalensi gangguan jiwa di lingkungan pekerjaan karena adanya tekanan kerja akibat tuntutan perusahaan atas karyawannya, Sementara mental health promotion yang berguna menciptakan workplace-wellbeing masih sangat jarang digunakan di Indonesia. Mental health promotion merupakan wujud intervensi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan sosial individu dalam cakupan kesehatan mental melalui pencegahan dan pengurangan faktor risiko. Penelitian ini bertujuan pertama, mendeskripsikan mental health promotion untuk peningkatan produktivitas kinerja karyawan perusahaan. Kedua, mendeskripsikan dampak yang dihasilkan oleh perusahaan yang mengimplementasikan dan tidak mengimplementasikan program mental health promotion untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan critical literature review, dengan meninjau secara kritis tiga penelitian utama yang dipublikasi pada tahun 2017 dan 2022 yang membahas mental health promotion pada perusahaan di Indonesia. Hasil penelitian kajian kritis ini menemukan tiga hal terkait mental health promotion . Pertama, perusahaan perlu menyediakan lingkungan kerja secara fisik dan non-fisik yang nyaman dengan menghadirkan budaya kerja apresiatif, peduli, dan tidak toxic. Kedua, peran seorang pemimpin sangat krusial untuk menciptakan proses psychological empowerment melalui ethical leadership untuk menciptakan workplace well- being melalui pembentukan regulasi. Ketiga, dukungan secara psikis dengan menghadirkan layanan psikologis seperti peer support group, employee assistance program (EAP), dan program pengembangan diri guna menjaga produktivitas karyawan. Penelitian ini juga menghasilkan gambaran terkait dengan dampak implementasi dan non-implementasi program mental health promotion di perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini merekomendasikan perlunya kerjasama antara perusahaan dan karyawan, serta penelitian lebih lanjut untuk mendorong implementasi program mental health promotion untuk meningkatkan produktivitas kinerja karyawan.

This study is is inspired by the high prevalence of mental disorders in workplace due to work pressure from company to employees, while mental health promotion which significant for workplace-wellbeing still uncommon in Indonesia. Mental health promotion is a form of social intervention to improve individual social welfare within mental health area in preventing and reducing risk factors. This study aims, first, to describe the mental health promotion used by the company. Secondly, describe the impact of implementing and not implement mental health promotion programs to increase employee productivity and performance. This study employs critical literature review approach that conducted by critically reviewing three primary studies published in 2017 and 2022 that discussed mental health promotion in the Indonesia companies. This critical review indicates three matter related mental health promotion. First, companies need to provide a comfortable physical and non-physical work environment by presenting an appreciative, caring, and non-toxic work culture. Second, the role of a leader is crucial to create a psychological empowerment process through ethical leadership to create workplace well-being through the formation of regulations. Third, psychological support by presenting psychological services such as peer support groups, employee assistance programs (EAP), and self-development programs maintaining employee productivity. This study also generates an overview related to the impact of implementation and non-implementation of mental health promotion programs in the company. Based on those results, this study recommends urgency of cooperation between companies and employees, also further research, affirming mental health promotion program to increase employee performance productivity in the workplace."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shafika Mauldina
"Penelitian ini mengenai peran guru pembimbing khusus (GPK) dalam mengembangkan interaksi sosial anak autis di Sekolah Inklusi yang dibahas dari disipilin ilmu kesejahteraan sosial. Umumnya, anak autis memiliki kesulitan untuk melakukan interaksi sosial. Beberapa penelitian terdahulu mengemukakan bahwa interaksi sosial penting untuk dikembangkan pada anak berkebutuhan khusus, khususnya pada anak autis. GPK merupakan salah satu significant other yang membersamai perkembangan anak autis di sekolah. Lebih lanjut, GPK memiliki peran signifikan dalam mengembangkan pola interaksi sosial anak autis, khususnya di sekolah inklusi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran GPK dalam mengembangkan pola interaksi anak autis di suatu sekolah inklusi yaitu Sekolah Semut-Semut The Natural School. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian didapatkan melalui depth interview bersama 5 narasumber di Sekolah Semut-Semut The Natural School, yaitu 3 GPK, 1 guru kelas, dan 1 guru bidang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa GPK memiliki peran penting dalam mengembangkan interaksi sosial. Peran yang diberikan oleh GPK adalah membimbing anak autis dengan antusias, meningkatkan kepercayaan diri anak autis di sekolah, membimbing dalam kegiatan serta mengingatkan jika salah, sehingga anak autis dapat berinteraksi dan dapat mengikuti pembelajaran menjadi lebih baik. Selain itu, GPK juga melakukan penyelarasan murid autis dengan murid regular di sekolah dengan cara memotivasi anak autis untuk aktif berinteraksi, memberikan edukasi untuk menerima semua teman, melakukan penanganan jika anak tantrum.

This study discusses the role of special guidance teachers (GPK) in developing autistic children's social interactions in the School of Inclusion discussed from the discipline of social welfare. Generally, autistic children have difficulty in social interaction. Some previous studies suggested that social interaction is important for development in children with special needs, especially in autistic children. The GPK is one of the significant others that brings together the development of autistic children in schools. Furthermore, GPK has a significant role in developing patterns of autistic children's social interaction, especially in inclusion schools. The study aims to describe the role of GPK in developing patterns of autistic child interaction in an inclusion school, the Ant-Semut School of The Natural School. This study uses a qualitative approach and a descriptive research type. The research data were obtained through a depth interview with 5 sources at Ant-Semut School The Natural School, namely 3 GPK, 1 class teacher, and 1 field teacher. The results of this study show that GPK plays an important role in developing social interactions. The role given by the GPK is to guide autistic children enthusiastically, increase the confidence of autistic children in school, guide in activities and remind them that they are wrong, so that autistic children can interact and be able to follow learning for the better. In addition, the GPK also harmonizes autistic students with regular students at school by motivating autistic children to actively interact, providing education to accept all friends, handling if children are tantrums."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dam Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Salamah Thomasita
"ABSTRAK
Perempuan merupakan faktor utama penerus kelangsungan kehidupan suatu masyarakat. Kepercayaan, adat istiadat, kebiasaan dan aturan aturan yang berlaku tidak terlepas dari kehidupan perempuan yang menjalankan fungsinya dalam keluarga dan masyarakat. . Kesehatan di masa kehamilan dan kelahiran tidak terlepas dari berbagai aspek sosial dan kebudayaan. Persepsi tentang kesehatan dimasa ini penting karena bayak yang beranggapan bahwa kehamilan merupakan kondisi yang sehat dan tidak perlu dikhawatirkan. Karena itu dalm kondisi kesehatan seperti itu sering kurang mendapat perhatian.
Tulisan ini menyajikan bagaimana aspek non medis yakni aspek sosial budaya dapat mempengaruhi terjadinya perdarahan pada perempuan Baduy dimasa kehamilan dan kelahiran yang selanjutnya dapat meningkatkan angka Kematian Ibu (AKI) Penelitian menggunakan metode kualitatif, dengan disain RAP (Rapid Assessment Procedures). Sampel penelitian diperoleh dengan cara Purposive random sampling. Informan terbagi atas perempuan, usia produktif, (15-35 tahun), menikah, punya anak dan atau tidak punya anak, suami, bidan senior, bidan Junior, kader kesehatan, ketua adat dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara Focus Group Discussion , in-depth interview dan observasi partisipasi. Penellitian dilakukan pada awal bulan April sampai dengan bulan Juni 2012. Lokasi penelitian adalah Kampung Baduy, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selain faktor medis, faktor non medis juga mempengaruhi kesehatan ibu dimasa kehamilan dan kelahiran. Faktor geografis dan faktor budaya merupakan faktor yang perlu diwaspadai sebagai salah satu faktor yang memicu terjadinya perdarahan. Faktor budaya tersebut antara lain adalah kuatnya kepercayaan akan pantangan dan anjuran, kepercayaan terhadap kekuatan magis dan spiritual, berlakunya hukum dan aturan adat yang sulit berubah, persepsi masyarakat tentang sehat dan sakit, bahwa hamil dan melahirkan adalah peristiwa biasa dan dapat dialami oleh semua perempuan, karena itu itu ada hal yang istimewa. Sakit dan meninggal adalah ?sudah dari sananya? merupakan takdir yang tidak bisa dihindarkan. ada juga faktor orang orang yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan, seperti suami, ibu, paraji, tokoh adat dan kepala suku yang mempunyai otoritas begitu kuat dalam pengambilan keputusan , dan aspek sosial ekonomi. Peluang para pihak dapat terbuka lebar untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pemahaman kebudayaan, memformulasikan cara dan program yang tepat guna, dan memberdayakan potensi dan kearifan yang ada pada masyarakat setempat.

ABSTRACT
Women are the main factor for the everlasting humanity in a society. Beliefs, custom, rules, norms and attitudes are bonded the women in their life as as a member of family and society. Health during pregnancy and delivery are related to the social and cultural aspects. Women;s perception of health and illness during those times are extremely important because some women thought that the moment of pregnancy and delivery are a common situation wich is nothing to be worriedl, thus make that moment missing the attention of the personal references.
br>
This article explained how the non medical factor such as the social and cultural aspects influenced the maternal morbility caused by pregnancy bleeding during the pregnancy and delivery moment. This study used the Rapid Assessment Procedure (RAP) designed of the Qualitative method. Samples of the study are women, marriage with or without child/childres, ages 15 to 35 years old, husbands, Midwifes, the chief of Public Health Care Centre, Traditional Birth Attendances, and traditional head of society. The study was held on beginning of April to June 2012, at the Baduy?s tribes, Kanekest village, Leuwidamar District of Banten Province.
The study has shown us that beside the medical determinants , the non medical determinants such as geografi, cultural, are also influenced the maternal morbility of the pregnancy and delivery women caused pregnancy bleeding. Those social and cultural aspects are such as customs, peoples?s belief in taboo as awhole good practices and poor practices, belief in religious, magic and the supernatural, rules, norm, attitudes, perceptions of health and illness. Those perceptions drived the women of Baduy think that pregnancies and deliveries are a common situation that was given, which is nothing special on it. This situation brings them minus of attentions from the peoples around. The situations as told above gives opportunities to the government or a provider concerned to increase the health conditions of the Baduy?s women with a designed model of the right and proper kinds of education for the peple whose can not receive a formal educations. Programmes which is designed to increase their thought and potential local indigineous to achief the health performances.
"
2012
T31741
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Fitriani
"ABSTRAK
Studi ini mendeskripsikan Implementasi Program Rehabilitasi Sosial bagi anak dan wanita korban trafiking di Rumah Perlindungan Sosial Wanita RPSW Jakarta Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif dengan teknik analisa berdasarkan SOP RPSW 2011 dan Pedoman Penanganan Korban Trafiking Kemensos 2010 yang merupakan standar pelayanan terbaik Dari hasil penelitian diketahui bahwa implementasi program belum sepenuhnya sesuai dengan SOP dan standar pelayanan terbaik SOP yang ada saat ini juga dirasakan masih belum sempurna karena belum spesifik memuat teknis pelaksanaan program Peneliti menyarankan agar dibuat sejumlah perbaikan agar program lebih baik lagi ke depannya

ABSTRACT
The focus of this study is to describe the Implementation Social Rehabilitation Program for children and womens at Social Protection Home for Womens Jakarta This research is evaluation using research methods kualitatif approach with analyze technique based on standard operating procedures RPSW 2011 and Best Practice Standards 2010 Result of research finding is that some activity of implementation program at RPSW has not follow SOP and best practice standards The researcher suggests that organization must improve their program for a better later
"
2013
T33611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helena Mandasari
"Penelitian ini membahas mengenai gambaran kondisi biopsikososial lansia di STW Ria Pembangunan Cibubur selama Pandemi Covid-19. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan akibat pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tetapi juga pada aspek lainnya, seperti aspek psikologis, sosial, finansial, serta dampak lainnya kepada lansia. Lansia pun perlu menyesuaikan diri agar dapat bertahan dalam menjalankan kehidupan dan aktivitas sehari-hari mereka selama pandemi Covid-19. Aspek penting yang dapat memahami perilaku manusia, yaitu melibatkan perkembangan dalam aspek biologis, psikologis, dan sosial pada individu untuk berfungsi dalam lingkungan sosial individu. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan kondisi biopsikososial lansia STW Ria Pembangunan selama pandemi dengan protokol kesehatan masih berjalan dengan ketat dan melihat upaya lansia untuk mempertahankan kondisi yang mereka alami selama pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan dari September 2022 sampai dengan Juni 2023 dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan menggunakan teknik pengambilan informan dengan purposive sampling. Informan yang dipilih dalam penelitian ini berjumlah enam orang yang terdiri dari empat informan utama lansia STW Ria Pembangunan dan dua informan pendukung yang merupakan pekerja sosial dari lembaga. Hasil dari penelitian ini adalah lansia mengalami perubahan dari kondisi mereka alami. Kondisi lansia dalam aspek biologis telah dialami sebelum pandemi Covid-19 dengan perubahan kondisi fungsi fisik yang identifikasi terjadi pada fungsi indera motorik dan sensorik yang mengalami penurunan, sedangkan dalam kondisi kognitif mereka terdapat ditemukan adanya penurunan dalam daya ingat. Dalam aspek psikososial lansia, adanya perasaan emosional yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, membangun motivasi dan dorongan pada diri, serta bersyukur dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Adapun upaya yang dilakukan oleh lansia untuk mempertahankan kondisi mereka untuk tetap dapat berjalan dan berfungsi dengan tiga cara, yaitu mengalokasikan waktu luang untuk kegiatan bermanfaat, mempertahankan kondisi kesehatan mereka, dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial pada mata kuliah Tingkah Laku Manusia dan Kesejahteraan Lanjut Usia mengenai perkembangan biopsikososial lansia dalam pada masa fenomena pandemi serta upaya mempertahankan kondisi biopsikososial mereka dalam situasi tersebut.

This study discusses the description of the biopsychosocial condition of the elderly at STW Ria Pembangunan Cibubur during the Covid-19 Pandemic. This research is motivated by the impact of the Covid-19 pandemic not only having an impact on health aspects, but also on other aspects, such as psychological, social, financial aspects, and other impacts on the elderly. The elderly also need to adapt so they can survive in carrying out their daily lives and activities during the Covid-19 pandemic. An important aspect that can understand human behavior, which involves developments in biological, psychological, and social aspects of individuals to function in an individual's social environment. The purpose of this study was to describe the biopsychosocial condition of the elderly at STW Ria Pembangunan during a pandemic with strict health protocols and to see the efforts of the elderly to maintain the conditions they experienced during the Covid-19 pandemic. This research was conducted from September 2022 to June 2023 using a descriptive qualitative approach and using a purposive sampling technique to collect informants. The selected informants in this study were six people consisting of four main informants who were elderly STW Ria Pembangunan and two supporting informants who were social workers from the institution. The results of this study are that the elderly experience changes from their natural conditions. The condition of the elderly in the biological aspect had been experienced before the Covid-19 pandemic with changes in the condition of physical functioning that required the motor and sensory senses to experience a decline, while in their cognitive condition a decrease in memory was found. In the psychosocial aspect of the elderly, there are emotional feelings caused by the Covid-19 pandemic, building self-motivation and encouragement, as well as being grateful and drawing closer to God. The efforts made by the elderly to maintain their condition so that they can continue to walk and function in three ways, namely allocating free time for useful activities, maintaining their health condition, and utilizing information and communication technology. The results of this study are expected to contribute to the development of Social Welfare Science in the Human Behavior and Elderly Welfare course regarding the biopsychosocial development of the elderly during the pandemic phenomenon and efforts to maintain their biopsychosocial condition in that situation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Nugraha
"Karya akhir ini mendeskripsikan stres yang dialami serta penerapan strategi koping yang dilakukan oleh lulusan universitas ternama di Indonesia dengan akreditasi A yang menganggur selama masa Pandemi Covid-19. Informan pada penelitian ini adalah penganggur terdidik yang merupakan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia lulusan 2019-2021 dan orang terdekat dari penganggur terdidik dengan jumlah keseluruhan adalah 10 orang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peningkatan jumlah pengangguran terdidik akibat adanya perubahan struktur ekonomi sejak kemunculan Pandemi pada tahun 2019. Pengangguran dapat menjadi suatu peristiwa traumatis dan menjadi sumber stres psikologis (tekanan mental) seorang individu. Dalam menghadapi tekanan tersebut, secara alamiah penganggur terdidik akan melakukan serangkaian aksi atau metode untuk meredakan stres bagi para penganggur yang disebut sebagai Strategi Koping. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan stres yang dialami penganggur terdidik serta penerapan strategi koping yang terdiri dari tiga aspek yakni terkait jenis strategi koping yang digunakan, sumber daya yang dimiliki oleh penganggur terdidik, serta proses koping yang dijalani olehnya. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi deskriptif. Pemilihan informan menggunakan teknik Nonprobability sampling, dengan jenis purposive sampling yang memilih informan dengan kriteria tertentu. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dan studi literatur. Untuk meningkatkan kualitas data, peneliti melakukan triangulasi dengan jenis triangulasi sumber. Selanjutnya, data yang didapatkan kemudian dianalisis menggunakan teknik kondensasi data, pemaparan data, dan penarikan kesimpulan. Riset ini dilakukan dalam rentang tahun 2021-2023. Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh informan mengalami stres kronik akibat menganggur selama masa Pandemi Covid-19. Dalam hal ini, jenis dan jumlah penerapan strategi koping dapat menentukan kemampuan pengangguran terdidik dalam mengatasi tekanan mental mereka. Sumber daya koping yang dimiliki informan sangat mempengaruhi jenis strategi koping yang digunakan serta menentukan kemampuan informan dalam meredakan stres. Dalam prosesnya, sebagian besar informan berhasil meredakan stres dengan secara langsung fokus pada emosi kemudian fokus pada masalah sehingga secara utuh menghilangkan sumber stres untuk jangka panjang. Namun, sebagian kecil yang menggunakan satu jenis strategi koping hanya berhasil menghilangkan sumber stres untuk jangka pendek.

This study describes the stress experienced and the implementation of coping strategies carried out by graduates of well-known universities in Indonesia with A accreditation who were unemployed during the Covid-19 Pandemic. The informants in this study were the educated unemployed who were alumni of the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia, graduates of 2019-2021 and the significant others to the educated unemployed, with a total of 10 people. The background of this research is the increase in the number of educated unemployed due to changes in the economic structure since the emergence of the Pandemic in 2019. Unemployment can be a traumatic event and a source of psychological stress (mental pressure) for an individual. In dealing with this pressure, naturally educated unemployed will carry out a series of actions or methods to relieve stress for the unemployed which is referred to as Coping Strategies. This study aims to describe the stress experienced by the educated unemployed and the implementation of coping strategies which consist of three aspects, that includes: the type of coping strategy used, the resources owned by the educated unemployed, and the coping process undertaken by them. The approach and type of research used is a qualitative approach with a descriptive research study. Selection of informants using nonprobability sampling technique, which is purposive sampling that selects informants with certain criteria. This research was conducted through in-depth interviews and literature studies. To improve the quality of the data, researchers conducted triangulation with the type of source triangulation. Furthermore, the data obtained was then analyzed using data condensation techniques, data exposure, and drawing conclusions. This research was conducted in the span of 2021-2023. The results of the study showed that all informants experienced chronic stress due to being unemployed during the Covid-19 Pandemic. In this case, the type and amount of the application of coping strategies can activate the responsiveness of students in overcoming their mental stress. The coping resources owned by the informant greatly influence the type of coping strategy used and determine the informant's ability to relieve stress. In the process, most of the informants managed to relieve stress by directly focusing on emotions and then focusing on the problem so that it completely eliminates the source of stress for the long term. However, the minority who use one type of coping strategy are only successful in eliminating the source of stress in the short term."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fasya Farah Hernawan
"Penelitian ini mengenai remaja yang memiliki saudara kandung penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) yang dibahas dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Latarbelakangnya karena kehadiran anak penyandang ASD dalam keluarga umumya menjadi fokus perhatian dari orang tua, dibandingkan saudara kandungnya yang memasuki masa remaja dan sedang mengalami perubahan besar-besaran dalam kehidupan yang sebenarnya membutuhkan perhatian besar. Menjadi penting untuk meneliti bagaimana resiliensi, sebagai kemampuan remaja mengelola kesulitan atau stress, pada remaja yang memiliki saudara kandung penyandang ASD agar menjadi jelas dan tidak terabaikan pemenuhan hak-hak asasi dan kebutuhan mereka. Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini dilaksanakan pada September 2022 sampai dengan Juni 2023. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara bersama empat informan yang merupakan saudara kandung dari siswa di Lembaga Bimbingan Individu Autistik Lentera Asa dan tiga orang tua serta observasi di rumah masing-masing informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masalah yang dialami oleh semua informan adalah munculnya emosi sebagai remaja dan tanggung jawab atas saudara kandung penyandang ASD. Sementara itu, masalah lain yang juga dialami meliputi perbedaan perlakuan dari orang tua, relasi yang terbatas dengan lingkungan, juga remaja merasa tidak nyaman karena penyandang ASD sedang dalam masa perkembangan seksual. Remaja informan yang paling sedikit mengalami masalah adalah informan H yang jarak usianya paling jauh dengan saudara kandung penyandang ASD. Dari tujuh dimensi resiliensi, semua informan berkembang dengan relatif baik pada dimensi regulasi emosi, analisis kausal, dan empati. Lalu, dimensi pengendalian impuls masih harus dikembangkan pada informan F. Sementara itu, informan Z masih harus mengembangkan kemampuan resiliensi dalam dimensi optimisme, efikasi diri, dan reaching out. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa rekomendasi yang meliputi (1.) Untuk Lembaga Bimbingan Individu Autistik Lentera Asa, dapat menjadi referensi untuk melanjutkan program Sibling & support system hingga pada tahap implementasi dan menjadi landasan topik dalam forum tahunan orang tua murid; (2.) Untuk remaja yang memiliki saudara kandung penyandang ASD, sebaiknya mengembangkan resiliensi pada diri masing-masing dengan cara memperdalam informasi akan materi terkait melalui berbagai sumber, bergabung dengan komunitas pendukung, juga meminta bantuan ketika melakukan hal-hal yang berisiko negatif; (3.) Untuk orang tua, sebaiknya membantu remaja mengembangkan resiliensinya dengan mendekatkan diri, mempelajari isu-isu keluarga dengan ASD, serta membantu remaja mengakses bantuan professional jika diperlukan; dan (4.) Untuk penelitian selanjutnya, dapat meneliti terkait sumber resiliensi keluarga penyandang ASD dan meneliti juga terkait dampak perkembangan seksual penyandang ASD terhadap anggota keluarga lainnya.

This study discusses the problems experienced by adolescents who have siblings with Autism Spectrum Disorder (ASD). This research is motivated by conditions where the presence of children with ASD in the family is the focus of attention from parents. On the other hand, when siblings enter their teenage years, they are also going through major life changes that require big attention. In this case, resilience as the ability of adolescents to manage adversity or stress becomes very important. This study uses a qualitative approach by collecting data through interviews with four informants who are siblings of students at Lembaga Bimbingan Individu Autistik Lentera Asa and three of their parents, also observations at the homes of each informant. The results of this study indicate that the problems experienced by all informants are the emergence of emotions in adolescents and responsibility for siblings with ASD. Meanwhile, other problems that are also experienced are the differences in treatment from parents, limited relationships with the environment, also teenagers feel uncomfortable because the siblings with ASD are in a period of sexual development. Adolescents who experienced the fewest problems were informant H who was the farthest in age from siblings with ASD. Of the seven dimensions of resilience, all informants developed relatively well on the dimensions of emotion regulation, causal analysis and empathy. Then, the impulse control dimension still has to be developed in informant F. Meanwhile, informant Z still has to develop resilience skills in the dimensions of optimism, self-efficacy, and reaching out. Based on the results of the research, there are several recommendations which include (1.) For Lembaga Bimbingan Individu Autistik Lentera Asa, it can be a reference for continuing the Sibling & support system program up to the implementation stage and become the basis of the topic in the annual parent-student forum; (2.) For adolescents who have siblings with ASD, to develop resilience in each of them by deepening information on related topic through various sources, joining a support community, also asking for help when doing things that have a negative risk; (3.) For parents, it is better to help adolescents develop their resilience by getting closer to themselves, studying family issues with ASD, and helping adolescents to access professional help if needed; and (4.) For further research, it can examine the sources of resilience in families with ASD and also examine the impact of sexual development of people with ASD on other family members."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Avrilda Nathania
"Telah banyak program pengelolaan sampah maupun pemberdayaan masyarakat, tetapi tidak menyasar tepat pada masyarakat di daerah wisata. Penelitian ini mengevaluasi upaya pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat melalui program edukasi oleh Greeneration Foundation, tepatnya yang dilakukan oleh masyarakat EcoRanger Banyuwangi yang terdiri dari masyarakat lokal. Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten penyumbang sektor pariwisata yang cukup besar bagi Jawa Timur, terutama di bidang pariwisata Bahari, yaitu wisata Pantai Pulau Merah dan sekitar Desa Sumberagung. Namun, ternyata ada lebih dari 4 ribu kilogram sampah dihasilkan dari kegiatan pariwisata setiap bulannya. Tumpukan sampah itu tentunya mengganggu kenyamanan para wisatawan. Salah satu pencapaian EcoRanger Banyuwangi pada aspek operasional, yaitu berdirinya Sentra Kelola Sampah (SEKOLA) yang merupakan fasilitas pengelolaan sampah terpadu di Desa Sumberagung. Namun, proses pengelolaan sampah di SEKOLA belum efisien karena minimnya pemilahan sampah oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi , activities, dan outputs, serta menjelaskan faktor pendukung sekaligus penghambat program Edukasi Harian SEKOLA terhadap kegiatan yang berhasil dilaksanakan selama satu tahun menggunakan Model Logika. Serta dapat memberikan manfaat bagi pengembangan Penelitian Evaluatif dalam disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilakukan pada rentang waktu Oktober-Juli 2023 dengan menggunakan jenis penelitian evaluasi sumatif serta pendekatan kualitatif melalui wawancara semi-terstruktur, observasi dan studi dokumen. Teknik pemilihan informan penelitian menggunakan purposive sampling, lalu dilanjutkan snowball sampling. Adapun literatur yang digunakan adalah pengelolaan sampah yang mencakup jenis sampah, pemahaman dan perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Selain itu, literatur pemberdayaan masyarakat terkait perencanaan partisipatif yang mengarah pada keikutsertaan maupun keterlibatan masyarakat dalam  proses pengidentifikasian masalah persampahan, potensi yang dapat dilakukan untuk terlibat proaktif dan responsif melalui program, serta pemahaman strategi intervensi dalam perencanaan program edukasi menjadi bagian dari upaya keberhasilan program. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komponen inputs sebagian besar telah sesuai dengan perencanaan program, kemudian komponen activities tidak sepenuhnya sesuai, serta komponen outputs tidak tercapai sepenuhnya. Walaupun demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa program edukasi tersebut dapat berkelanjutan dan menjadi penting untuk digagaskan kembali dalam pengajuan proposal program EcoRanger kepada stakeholders potensial.

There have been many waste management and community empowerment programs, but they do not properly target communities in tourist areas. This study evaluates waste management efforts based on community empowerment through an education program by the Greeneration Foundation, specifically carried out by the EcoRanger Banyuwangi community consisting of local communities. Banyuwangi is one of the districts that contributes to the tourism sector in East Java, especially in marine tourism, Pantai Merah and around Sumberagung Village. However, it turns out that there are more than 4,000 kilograms of waste generated from tourism activities every month. The piles of waste certainly disturb the comfort of the tourists. One of the achievements of EcoRanger Banyuwangi in the operational aspect is the establishment of Sentra Kelola Sampah (SEKOLA) which is an integrated waste management facility in Sumberagung Village. However, the waste management process in SEKOLA has not been efficient due to the lack of waste segregation by the community. The purpose of this study is to evaluate the inputs, activities, and outputs, as well as to explain the supporting and inhibiting factors of the SEKOLA Daily Education program against the activities that were successfully implemented for one year using the Logic Model. It also provides benefits for the development of Evaluative Research in the discipline of Social Welfare. This research was conducted between October - July 2023 using summative evaluation research and a qualitative approach through semi-structured interviews, observation and document study. The research informant selection technique used purposive sampling, then continued snowball sampling. The literature used is waste management which includes types of waste, understanding and community behavior towards waste management. In addition, community empowerment literature related to participatory planning that leads to community participation and involvement in the process of identifying waste problems, the potential that can be done to be involved proactively and responsively through the program, and understanding intervention strategies in educational program planning are part of the program's success efforts. The results of this study show that the inputs component is mostly in accordance with the program planning, then the activities component is not fully in accordance, and the outputs component is not fully achieved. Nevertheless, this study shows that the educational program can be sustainable and it is important to re-initiate the EcoRanger program proposal to potential stakeholders."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>