Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Ihsan
"Bahasa Arab memiliki pola tertentu pada bentuk verba pasif. Berdasarkan segi pelakunya (agen), verba terbagi atas verba aktif atau /al-fi?lu al-ma?lum/ dan verba pasif atau /al-fi?lu al-majhu:l/. Pada kalimat dengan verba aktif atau /al-fi?lu al-ma?lum/ yaitu apabila pelaku perbuatan disebutkan dalam kalimat tersebut. Sedangkan pada kalimat dengan verba pasif atau /al-fi?lu al-majhu:l/ yaitu apabila pelaku tindakan tidak disebutkan dalam kalimat tersebut. Analisis Struktur dan Wacana Kalimat Verba Pasif menggunakan teori structural dan wacana yang dikemukakan Cantarino, Zainudin Mansur dan Eriyanto. Yang menjelaskan tentang perubahan kalimat verba pasif secara morfologis, kedudukan subjek kalimat pasif, dan alasan serta dampak dengan tidak dimunculkannya pelaku perbuatan dalam kalimat yang menggunakkan verba pasif. Melalui tahapan tersebut, diharapkan dapat diketahui sturktur dan fungsi kalimat verba pasif dalam al-Qur?an dan Hadis. Hasil dari analisis ini disimpulkan bahwa verba dengan konstruksi pasif melibatkan proses morfologis dengan vokalisasi internal stem. Konstruksi pasif tidak hanya melibatkan verba transitif tetapi juga ditransitif dengan catatan objek pertama, kalimat aktiflah yang dapat menjadi kalimat pasif yang dimarkahi dengan kasus nominatif, sedangkan objek kedua pada kalimat aktif tetap dimarkahi dengan kasus akusatif. Selain itu konstruksi pasif juga ditemukan pada kalimat dengan verba berpreposisi. Dari korpus data yang ditemukan alasan tidak dimunculkannya pelaku perbuatan dalam kalimat verba pasif terdiri atas: a) Tak perlu dimunculkan karena sudah diketahui siapa pelakunya b) Tak mungkin dijelaskan karena tidak tahu siapa pelakunya c) Untuk tujuan menyembunyikan d) Untuk menghormati pelakunya Pembentukkan kalimat berkonstruksi pasif mempunyai maksud tersendiri yang ingin disampaikan dari penutur atau penulis, yaitu untuk menekankan suatu berita pada diri objek atau pihak yang dikenai suatu tindakkan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13256
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramaditya
"ABSTRAK
Tindak tutur memuji merupakan tuturan yang mengandung ekspresi positif terhadap apa yang terjadi dengan mitra tutur. Dalam Alquran Surat Yusuf, terdapat sejumlah tindak tutur memuji yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah konteks cerita dalam Surat Yusuf. Tindak tutur memuji yang terdapat dalam Surat Yusuf merupakan tindak tutur yang terstruktur. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini membahas mengenai tindak tutur memuji dalam Surat Yusuf. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan tindak tutur pujian bahasa Arab dalam Surat Yusuf. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik studi pustaka dan literatur untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana tindak tutur memuji disampaikan dalam bahasa Arab pada Surat Yusuf. Penelitian ini menggunakan teori dari Holmes dan Nelson, El Bakary, dan Al Batal mengenai jenis tindak tutur memuji. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat empat jenis tindak tutur memuji dalam Surat Yusuf yaitu pujian terhadap penampilan mitra tutur, pujian terhadap kemampuan, prestasi atau perbuatan baik mitra tutur, pujian terhadap benda yang dimiliki mitra tutur, dan pujian terhadap kepribadian atau keramahan mitra tutur.

ABSTRACT
Speech act of compliment are utterance that contain a positive response to what is happening with the interlocutor. In the Quran Surah Yusuf, there are a number of speech act of compliment that are used to explain some contexts of the story in Surah Yusuf. Speech act of compliment contained in Surah Yusuf are structured speech act. Based on that, this study discusses the speech act of compliment in Surah Yusuf. The purpose of this study is to explain speech act of compliment in Arabic in Surah Yusuf. This study uses descriptive research methods using library research techniques to find out and explain how speech act of compliment delivered in Arabic in Surah Yusuf. This study uses theories from Holmes and Nelson, El Bakary, and Al Batal about the types of speech act of compliment. This study found that there were four types of speech act of compliment in Surah Yusuf that is appearance compliment, ability/performance compliment, possesions compliment, and personality traits/friendliness compliment."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Mutia
"Pada dasarnya, penelitian ini dimaksudkan untuk membandingkan fonem-_fonem yang dimiliki oleh sejumlah kosakata dasar bahasa Ibrani dan bahasa Arab melalui jembatan korespondensi (kesepadanan) fonemis dalam linguistik historis komparatif. Penelitian ini menggunakan glos berupa 200 kosakata dasar yang disusun oleh Moris Swadesh. Setelah mencari padanan kata dalam bahasa Ibrani dan bahasa Arab untuk masing-masing glos, dilakukan perbandingan fonem demi fonem dari tiap segmen yang berada pada posisi yang lama. Dari sana, didapatlah suatu temuan perangkat-perangkat korespondensi fonemis antara bahasa Ibrani dan bahasa Arab. Temuan-temuasn tersebut kemudian diuji kevalidannya untuk mendapatkan rumus korespondensi fonemis bahasa Ibrani = bahasa Arab. Prosedur yang ditempuh untuk menguji kevalidan temuan perangkat-perangkat korespondensi fonemis tersebut adalah melalui rekurensi fonemis yang menggunakan rumus: jumlah glos yang berkorespondensi dibagi dengan jumlah glos keseluruhan (200), dikalikan dengan 100%.Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa ada tiga kelompok..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yang Nurina Tadesa
"Penelitian mengenai nomina takrif dalam bahasa Arab ini pada dasarnya dimaksudkan untuk mengetahui ciri-ciri nomina takrif dalam bahasa Arab dan perilaku sintaktisnya, sehingga dapat lebih memahami nomina takrif dalam bahasa Arab tersebut. Pengurnpulan data dilakukan melalui pencarian secara acak pada AI-Qur'an dengan menggunakan program Holy Qur'an versi ketujuh. Data yang digunakan berupa kalimat yang mengandung nomina takrif. Setelah terkumpul, data tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan penggunaan determinatornya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nomina takrif dalam bahasa Arab dapat berupa nomina takrif tanpa determinator dan nomina takrif dengan determinator. Nomina takrif tanpa determinator terdiri dari pronomina, pronomina relatif, pronomina demonstratif, dan nama Sedangkan nomina takrif dengan determinator terdiri dan nomina yang disertai oleh artikel al-, determinan pada suatu aneksasi, dan interjeksi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Farida Alawiyah
"Elatif merupakan tingkat perbandingan bahasa Arab yang mengandung makna tingkat komparatif dan superlatif. Elatif memiliki pola af_alul atau aK1K2aK3 untuk jenis maskulin dan pola fu'la:/ atau K1uK2K3a: untuk jenis feminin. Kedua pola tersebut merupakan bentuk dasar elatif. Elatif memiliki bentuk khusus, yaitu dalam konstruksi parafrase dan pada kata-kata yang memiliki makna dasar elatif. Klasifikasi elatif ke dalam makna komparatif atau superlatif dapat dilihat berdasarkan bentuk dan konstruksinya. Fungsi sintaktis elatif dapat diklasifikasikan ke dalam fungsi atributif, fungsi predikatif dan fungsi adverbial. Analisis deskriptif morfo-sintaktis elatif bahasa Arab ini dilakukan dengan mengemukakan teori-teori yang telah dijelaskan oleh para ahli linguis Arab. Setelah teori-teori itu diperoleh, maka analisis dilakukan berdasarkan kerangka teori acuan yang dijadikan acuan analisis. Analisis deskriptif morfo-sintaktis elatif bahasa Arab ini bertujuan untuk membuat deskripsi mengenai bentuk dan ragam makna elatif bahasa Arab, mengklasifikasikan bentuk-bentuk elatif dalam tingkat komparatif dan superlatif, serta menganalisis fungsi-fungsi sintaktis elatif bahasa Arab."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Romlah
"Kalimat kondisional adalah kalimat yang tersusun dari dua buah klausa, yaitu klausa protasis dan klausa apodosis. Klausa protasis adalah klausa yang menyatakan syarat, sedangkan klausa apodosis adalah klausa yang menyatakan akibat. Subordinator syarat dalam kalimat kondisional bahasa Arab terdiri atas berbagai macam, salah satu di antaranya partikel /in/. Pada kalimat kondisional bA, tingkat realitas/kemungkinan pemyataan syarat pada klausa protasis dapat terpenuhi atau tidak ditentukan oleh subordinator syaratnya. Dalam hal ini, subordinator /in/ mengandung makna bahwa pernyataan syarat pada protasisnya sulit untuk dipenuhi atau dilaksanakan, akan tetapi masih ada kemungkinan untuk dipenuhi. Pengumpulan data dalam skripsi ini dilakukan dengan mencari ayat-ayat yang mengandung subordinator syarat /in/, kemudian diklasifikasikan menurut pola-_pola yang terbentuk dalam struktur gramatikalnya. Lalu, data tersebut dianalisis secara sintaktis, yang meliputi keterikatan subordinator /in/ dengan klausa nominal dan klausa verbal, aspek dan modus verbanya, serta posisi klausa protasis dan apodosisnya. Melalui analisis yang telah dilakukan, ditunjukkan bahwa subordinator /in/ dapat terikat dengan klausa verbal dan klausa nominal. Pada protasis, keterikatan /in/ dengan klausa nominal dapat terjadi apabila klausa protasis tersebut diawali oleh verba bantu /kana/. Hanya terdapat satu kalimat dalam Al-Quran yang menunjukkan /in/ diikuti oleh nomina tanpa verba bantu /kana/. Analisis data tersebut juga menunjukkan bahwa posisi klausa protasis dapat mendahului apodosisnya atau berada sesudah klausa apodosis. Selain itu, subordinator /in/ dapat mempengaruhi modus verba yang mengikutinya, yaitu menjadikan verba mudari bermodus jusif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Firdaus
"Skripsi dengan judul tersebut di atas dibuat dengan tujuan untuk mendeskripsikan nomina bentuk terikat pada (FN) yang ada dalam Genesis secara morfofonologis, serta memberikan keterangan asal mula nomina tersebut sebelum dan sesudah perubahan. Data diambil secara random dari beberapa nomina pads setiap pola yang dikelompokkan menurut bentuk dasarnya. Sebuah nomina induk dalam konstruksi FN akan kehilangan tekanan utamanya (primer) karena tekanan utama tersebut pindah kepada nomina pewatas di depannya. FN dalam bIB mempunyai kecenderungan untuk memendekkan atau mempercepat pengucapan nomina induk dan memberi tekanan pada nomina pewatas. Oleh karena itu, nomina yang kehilangan atau melemah tekanan utamanya menjadi tekanan sekunder mempunyai vokal-vokal pendek atau swa pada silabelnya. Pada beberapa kata ditemukan cacat tulisan (defective writing) pada penulisan vokal-vokal panjang yang dituliskan tanpa huruf vokal atau dengan lambang vokal pendek dalam Alkitab. Selain itu, juga ditemukan bentuk aturan bagaimana membaca tulisan yang tertera dalam teks Alkitab."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Haqillah
"Tujuan penelitian mengenai onomatope atau tiruan bunyi dalam bahasa Arab adalah mengetahui (1) proses morfologis pembentukan kata onomatope, (2) klasifikasi onomatope dalam bahasa Arab berdasarkan maknanya, dan (3) mengetahui pola-pola akar kata apa saja yang banyak digunakan dalam pembentukan kata onomatope baik dari pola akar kata dasar tiga konsonan (Triliteral roots) maupun pola akar kata dasar empat konsonan (Quadriliteral roots). Pengumpulan data dilakukan melalui kamus Al-Munjid Fii Al-Lughah Wa Al-Adab Wa Al-A_laam tahun 1986, oleh Louis Ma_luf dan A Dictionary of Modern Written Arabic, edisi ketiga tahun 1976, oleh Hans Wehr. Dari hasil penelitian mengenai onomatope dalam bahasa Arab ini dapat disimpulkan bahwa pembentukan kata onomatope dalam bahasa Arab melalui proses morfologis, yaitu (1) afiksasi, (2) reduplikasi, dan (3) akronim. Kemudian, hasil klasifikasi menunjukkan bahwa tiruan bunyi banyak terdapat pada bunyi-bunyi binatang (29,8 %). Berdasarkan maknanya, dapat diketahui bahwa tiruan bunyi memiliki varian-varian yang berbeda meski dalam konsep yang sama. Pola yang banyak digunakan yaitu ????? /fa_fa_ah/ (n. v Pola K1K2K1K2), dan pola akar kata yang banyak ditemukan yaitu Pola I : K1K2K3 pada akar kata dasar triliteral (58,7%)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Rostia Wijayandara
"Penelitian mengenai pengajaran membaca aksara Arab ini bertujuan: (1) untuk memerikan perbedaan-perbedaan materi dan evaluasi antara buku Iqra_ dan buku Qira_ati, (2) mengetahui metode yang digunakan dalam pengajaran Iqra_ dan Qira_ati (3) mengetahui evaluasi yang ada pada buku Iqra_ dan Qira_ati dan (4) mengetahui kelebihan dan kekurangan pengajaran aksara Arab pada buku Iqra_ dan buku Qira_ati. Pengumpulan data dilakukan dengan menginventaris materi-materi yang ada dalam buku Iqra_: Cara Cepat Belajar Membaca Al-Qur_an karangan KH. As_ad Humam, penerbit Balai Litbang LPTQ Nasional Team Tadarus _AMM_ Yogyakarta tahun 1990 dan buku Qira_ati: Metode Praktis Belajar Al-Qur_an (untuk usia 4-6 tahun) karangan H. Dachlan Salim Zarkasyi, penerbit Yayasan Pendidikan Al-Qur_an Raudhatul Mujawwidin Semarang tahun 1990. Dari hasil penelitian mengenai pengajaran membaca aksara Arab dengan menganalisis buku Iqra_ dan Qira_ati ini dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa perbedaan dan persamaan dari kedua buku tersebut. Pertama, pemerian materi yang lebih banyak pada buku Qira_ati dibanding buku Iqra_. Kedua, adanya bahan EBTA pada buku Iqra_ dan pada buku Qira_ati tidak ada. Ketiga, baik buku Iqra_ maupun Qira_ati menggunakan metode sintetik sebagai dasar metode pengajarannya. Keempat, pemerian materi pada buku Qira_ati banyak memberikan perhatian pada pelafalan huruf yang dianggap sulit karena tidak ada dalam bahasa pertama siswa (bahasa Indonesia) dan bacaan langka dalam Al-Qur_an, kemudian sudah memberikan bacaan berupa teks dalam Al-Qur_an secara utuh, sementara pada buku Iqra_ hanya berupa potongan-potongan ayat"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13252
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Rusman Prayitno
"Skripsi ini membahas masalah kohesi gramatikal khususnya referensi dalam cerpen Wardah Hani karya Kahlil Gibran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menjelaskan jenis-jenis referensi yang terdapat dalam cerpen Wardah Hani, alat-alat referensi apa saja yang digunakan dalam cerpen tersebut, dan kemanakah alat referensi tersebut harus diacukan. Data penelitian ini adalah cerpen Wardah Hani karya Kahlil Gibran. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam cerpen Wardah Hani karya Kahlil Gibran terdapat pemakaian referensi, baik berupa referensi persona, referensi demonstrativa, dan referensi perbandingan.

This research study the problem of grammatical cohesion, specially reference in Wardah Hani short story : Kahlil Gibran masterpiece. Intention of this research is to lay open and explain reference type which there are in Wardah Hani short story, reference appliance any kind of which is used in the short story, and where is the reference appliance have to be interbreeded. This research data is Wardah Hani short story : Kahlil Gibran masterpiece. This research is a research qualitative with descriptive design. Result of this research conclude that in Wardah Hani short story : Kahlil Gibran masterpiece there are usage of reference, good in the form of personal reference, demonstrative reference, and comparative reference."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13217
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>