Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wina Sundari
"Tren produk kosmetik berbahan alami atau natural based cosmetic products
memiliki pasar yang luas dan menjanjikan baik di dalam maupun di luar negeri.
Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa mempunyai
potensi besar untuk ikut ambil bagian dalam tren ini. Di pasaran terdapat banyak
kosmetik berbahan alami impor yang merupakan pesaing bagi kosmetik berbahan
alami produksi Indonesia. Kedua produk ini memiliki keunggulan dalam strategi
pemasaran produk. Produk impor cenderung memiliki modal besar untuk beriklan
di media massa, sedangkan produk kosmetik Indonesia telah melekat dalam
kehidupan masyarakat. Hal-hal tersebut akan mempengaruhi ekuitas merek kedua
kosmetik berbahan alami di benak masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara kosmetik berbahan
alami Indonesia dan kosmetik berbahan alami impor. Pengumpulan data
dilakukan di Bekasi dengan alat berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan
realibilitas. Bekasi merupakan daerah suburban dimana masyarakatnya berada
dalam peralihan kota dan desa. Diharapkan masyarakat Bekasi dapat mewakili
karakteristik masyarakat kota, desa, dan suburban itu sendiri. Penelitian dilakukan
dengan metode convenience sampling di tempat-tempat perawatan kecantikan di
Bekasi dengan jumlah sampel 200 orang.
Responden di Bekasi memiliki perbedaan antara kosmetik berbahan alami
Indonesia dengan ekuitas merek dengan kosmetik berbahan alami impor di
seluruh dimensi ekuitas merek. Kosmetik berbahan alami Indonesia memiliki nilai
rata-rata yang lebih tinggi di semua dimensi ekuitas merek.

The trend of cosmetic products made from natural ingredients or natural-based
cosmetic products has a vast and promising market both nationwide and abroad.
Indonesia as a country with tremendous natural wealth has great potential to take
part in this trend. In the market there are many imported natural-based cosmetics
which is a competitor for Indonesian natural-based cosmetics product. Both of
these products have advantages in product marketing strategy. Imported products
tend to have a large capital to advertise in the mass media, while the Indonesian
natural-based cosmetic products have been embedded in people's lives. These
things will affect the brand equity of both natural cosmetics brands in the minds of
the public.
This study aimed to analyze the differences between Indonesian natural-based
cosmetics and imported natural-based cosmetics. The data was collected in
Bekasi by questionnaire that had been tested for validity and reliability. Bekasi is
a suburban area where people are in transition between the capital and rural
areas, so hopefully the people of Bekasi can represent the characteristics of rural,
urban and suburban people itself. Sampling method that was used in this study is
convenience sampling method that was done ini beauty service vendors in Bekasi.
There are 200 respondents ini this study.
The respondents in Bekasi have a difference in Indonesian natural-based
cosmetics brand equity and imported natural-based cosmetics brand equity. The
respondent in Bekasi have a higher average value in all the dimensions of brand
equity in Indonesian natural-based cosmetics.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T35012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daratia Junjun Sari
"Daun benalu mangga telah diketahui mampu memiliki aktivitas antioksidan, namun
belum diketahui potensinya sebagai penghambat tirosinase. Aktivitas antioksidan
berpotensi sebagai penghambat tirosinase yang bergunau ntukmenghambat
terbentuknya melanin di dalam kulit. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
aktivitas penghambatan tirosinase dan manfaat dari sediaan emulgel ekstrak etanol
daun benalu mangga. Metode yang digunakan adalah DPPH (1,1
difenildipikrilhidrazil) untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan Dopakrom untuk
mengetahui penghambatan terhadap enzim tirosinase.Parameter adanya aktivitas yang
dimiliki ekstrak ditunjukan oleh nilai IC50 dan persentase inhibisi. Ekstrak etanol
daun benalu mangga dibuat sediaan emulgel dengan konsentrasi 0,5%. Uji stabilitas
fisik sediaan emulgel dilakukan selama 12 minggu dan uji keamanan kepada
sukarelawan menggunakan metode uji tempel. Uji manfaat dilakukan selama 28 hari
pada daerah lengan bawah dengan parameter indeks melanin kulit. Hasil ekstraksi
menunjukkan ekstrak etanol daun benalu mangga memiliki rendemen 59,89%.
Pengujian terhadap aktivitas antioksidan dan inhibitor tirosinase masing-masing
memiliki nilai IC50sebesar 31,41 µg/mL dan 722,73 µg/mL. Sediaan emulgel ekstrak
etanol daun benalu mangga belum menunjukkan kestabilan selama 12 minggu,
namun hasil uji keamanan tidak menimbulkan iritasi sehingga aman digunakan secara
topikal. Hasil uji manfaat menunjukkan sediaan emulgel ekstrak daun benalu mangga
belum mampu mencerahkan kulitsecara signifikan dalam waktu 28 hari.

Mango mistletoe leaves ethanol extract has been known have antioxidant activity, but
it has not known as a potential inhibitor of tyrosinase. The antioxidant activity can be
potentially useful as tyrosinase inhibitors to inhibit the melanin in the skin. The aims
of the study is to obtain tyrosinase inhibitor activity and to get the benefits of mango
mistletoe leaves ethanol extract emulgel. The method used was DPPH
(1,1diphenyldipikrilhidrazil) to determine the antioxidant activity and Dopakrom to
determine the inhibition of the enzyme tyrosinase. The parameters of the activity
shown by the extracts possessed IC50values and the percentage of inhibition. The
concentration of emulgel from mango mistletoe leaves ethanol extract was 0.5%.
Physical stability test of emulgel performed for 12 weeks and safety test to volunteers
was using a patch test method. Efficacy test conducted for 28 days in the area of the
forearm with skin melanin index as the parameter. Extraction results showed mango
mistletoe leaves ethanol extract has a yield about 59.89%. The test result of
antioxidant activity and tyrosinase inhibitors based on IC50 values are 31.41 µg/mL
and 722.73 µg/mL. Emulgel of mango mistletoe leaves ethanol extracthas yet stable
for 12 weeks, however the results of safety test showedthat there was no irritation on
the skin so it was safe to use topically. The efficacy test results demonstrated the
benefits of emulgel of mango mistletoe leaves ethanol extract has not been able to
lighten skin significantly within 28 days.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T34993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wong Hendra Wijaya
"Kerontokan rambut bisa disebabkan banyak faktor antara lain kekurangan hormon estrogen. Penambahan estrogen secara eksogen diduga dapat mengubah siklus hormonal yang dalam beberapa kasus dapat memicu timbulnya kanker. Salah satu alternatif rasionil adalah dengan menggunakan senyawa mirip estrogen hasil isolasi dari tanaman yang disebut fitoestrogen. Fitoestrogen dapat berkompetisi dengan estrogen untuk berikatan dengan reseptornya sehingga timbul efek estrogenik. Senyawa fitoestrogen pada biji klabet diduga dapat meningkatkan proses pertumbuhan rambut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan efektivitas sediaan tonik rambut ekstrak biji klabet pada proses pertumbuhan rambut kelinci, mendapatkan konsentrasi optimal dan data sensitivitasnya. Aktivitas pertumbuhan rambut ditentukan melalui perhitungan panjang rambut, diameter rambut dan berat rambut. Uji sensitivitas dinilai dengan Draize skin test dan Draize eye test.
Hasil uji aktivitas tonik rambut yang mengandung ekstrak biji klabet 10%, menunjukkan perbedaan bermakna (p < 0,05) dibandingkan dengan plasebo dan menyerupai pemberian tonik rambut yang mengandung minoksidil 2%. Hasil uji sensitivitas menunjukkan efek iritasi ringan.

There are many causes of hair loss, among others is estrogen deficiency. External estrogen administration could change the hormonal cycle and increased cancer risk. One of the natural alternative estrogen therapy can be found in various plants containing natural product among which are compounds with weak estrogenic activity, termed phytoestrogens. Phytoestrogens compete with estrogen by filling or binding to the estrogen receptor and producing the estrogens effect. Phytoestrogene in fenugreek seeds (Trigonella foenum-graecum L.) is believed to increase hair growing process; however, up to now there is no scientific study to prove it.
Therefore, the objection of this study is to prove the effect of hair tonic containing fenugreeks seeds extract in different concentration on hair growing activity of New Zealand strain rabbit ; and to get the optimal concentrations of fenugreek extract as well as the safety data. Hair growing activity is determined by hair length, hair diameter and hair weight measurement, while toxicity test is determined by Draize skin test and Draize eye test.
The result of the activity test using 10% fenugreek extract seed hair tonic showed significant difference (p < 0,05) compare to placebo and resemble the result using minoxidil 2% hair tonic. Sensitivity test results showed mild irritation effects.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T33009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Rimenda Br.
"Tebu (Saccharum officinarum) mengandung asam glikolat yang merupakan kelompok dari asam alfa hidroksi, asam glikolat telah banyak digunakan secara sintetik diindustri kosmetik dan ahli kulit untuk pengobatan pada melasma, jerawat dan antiaging. Pada penelitian ini, memanfaatkan limbah batang tebu dari perkebunan tebu. Limbah batang tebu diekstraksi menjadi ekstrak kental dan kemudian diformulasikan menjadi sediaan krim, menggunakan konsentrasi ekstrak sebanyak 5%. Uji stabilitas fisik sediaan dilakukan selama 12 minggu dan uji keamanan dilakukan pada sukarelawan dengan metode uji tempel. Uji manfaat dilakukan selama 28 hari, lokasi pengujian pada lengan atas sukarelawan dengan parameter penurunan kadar melanin pada kulit. Sediaan krim ekstrak limbah batang tebu menunjukkan kesetabilan selama penyimpanan 12 minggu dan uji keamanan tidak menimbulkan iritasi sehingga aman digunakan secara topikal, hasil uji manfaat menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik pada 33 relawan, didapatkan nilai p= 0,000 (p< 0,005).

Glycolic acid which is usually found in sugar cane (saccharum officinarum) is a natural fruit acid part of alpha hydroxy acid family. In various concentration this acid has been synthetically used in cosmetic industry and to dermatologists in the treatment of melasma, acne and anti aging. This paper outlines the utilization of the waste sugarcane from the plantation. The extraction of sugarcane generates thick solutions that formulated and conversed into cream 5% extracted concentration into cream. Sugarcane extract with 5% concentration has been used in phsysical stability test for 12 weeks as well as safety test by using patch methode on 28 days to indicate a drop of melanin level in the skin. After all, the result show the concentration can maintain its stability level to be use as topical without any symptoms of irritation. Efficacy test show significant results statistically of p= 0,000 (p< 0,005).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library