Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emmy Hastuti
"Saat ini belum banyak informasi tentang persepsi mutu pelayanan kesehatan gigi. Penelitian ini bertujuan : memperoleh gambaran perbedaan pola persepsi pasien tentang mutu pelayanan kesehatan gigi antara pasien Puskesmas Ciputat dan Klinik Syahid di Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang.
Metode penelitian : analitik, dengan pengambilan data secara cross sectional, menggunakan uji statistik Chi-Square, analisis trend, analisis diagram Kartesius Service Quality.
Hasil penelitian : Secara statistik dengan uji Chi-Square tidak ada hubungan bermakna antara persepsi pasien tentang mutu pelayanan kesehatan gigi Puskesmas Ciputat dan Klinik Syahid, pembayaran, umur, pendidikan, pendapatan dan kebutuhan pelayanan. Namun ada perbedaan trend yang menarik. Pasien bayar sendiri, di Puskesmas Ciputat cenderung menilai pelayanan Bermutu, di Klinik Syahid Ciputat Kurang Bermutu. Adapun pasien asuransi, di Klinik Syahid cenderung menilai Bermutu. Pada pasien golongan umur yang lebih tua (>35 tahun) cenderung menilai Kurang Bermutu dan pendapatannya tinggi (> Rp.710.000.-). Ada perbedaan trend pada kedua tempat pelayanan: mereka yang menilai Bermutu di Puskesmas lebih banyak yang pendapatan rendah (Rp.710.000.-), sedangkan di Klinik Syahid Ciputat lebih banyak yang pendapatan tinggi. Ada perbedaan trend pasien Scaling di Puskesmas lebih banyak yang menyatakan kurang bermutu. Dari analisa diagram kartesius Dimensi Fisik, Dimensi Keandalan, Dimensi Daya Tanggap, Dimensi Jaminan. Dimensi Empati, dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan mutu pelayanan kesehatan gigi di kedua tempat tersebut. Dari diagram kartesius dimensi fisik di kedua tempat ada perbedaan yaitu tenaga kesehatan yang berpakaian rapi, di Puskesmas Ciputat dianggap sudah berlebihan, sementara di Klinik Syahid Ciputat dianggap sebagai prestasi yang perlu dipertahankan. Kemungkinan perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat pendidikan tinggi (SMA keatas) dan pendapatan tinggi (>Rp.710.000.) jauh lebih banyak pada Klinik Syahid Ciputat dari pada di Puskesmas Ciputat. Demikian pula adanya perbedaan pada Dimensi lainnya.

At present, information quality of dental health services has been seen as inadequate.
Research aim: to analyze differences in pattern of patients perceptions on service quality perception in Dental Service, between specifically patients of Puskesmas Ciputat and Clinic of Syahid, both in Ciputat Sub district of Tangerang Regency.
Research Method: analytical before - after, with intake of data by Cross Sectional, using statistical Chi-Square test, trend analysis and using of Kartesius Service Quality diagram.
Result: Statistically, there was no significant difference by Chi-Square between perception of patient about quality of dental health care service in Puskesmas Ciputat and Clinic Syahid, also on payment, age, education, earnings and service requirement. But there are differences in trend on some variables. Patient who pay out of pocket in Puskesmas Ciputat tend to mine critically assess the quality of service, in where as the Clinic Syahid to be Less Satisfying. As for insured patients in the Clinic of Syahid, they tend to assess it as Certifiable. Those older than 35 years age tend to assess it Lesser Certifiable. There is difference in trend at both places, those who assess Certifiable in Puskesmas were larger the higher earning than that of the low earnings; while in the Clinic of Syahid Ciputat the were larger higher earnings. There is also difference in trend, by which patients of Scaling in Puskesmas were mine expressing to be less Certifiable. From the analysis of Kartesius Diagram on Tangibles Dimension, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy Dimension, can be concluded various factor in improving dental health care service quality in both at the Puskesmas Ciputat and Clinic Syahid. Tangibles dimension on Puskesmas Ciputat and Clinic Syahid were differed in patient's perception. Possibly, the difference due to the existing of difference for higher education and 6n higher earnings (> Rp.710.000.-) were much more found at the Clinic of Syahid Ciputat than that from Puskesmas Ciputat. Differences also found for other Dimensions.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2005
T16249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Septiawan Putri
"Mahasiswa profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) yang lulus tepat waktu jumlahnya sangat sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat asosiasi antara motivasi, pembiayaan, dan kooperasi pasien dan waktu kelulusan mahasiswa profesi FKG UI. Sampel 80 orang merupakan alumni angkatan 2006-2010. Metode yang digunakan adalah analitik dengan desain studi potong-lintang. Kuesioner diuji reliabilitas Cronbanch`s Alpha. Uji Chi-Square digunakan untuk mengetahui asosiasi antara variabel terikat dan variabel bebas. Hasil penelitian menunjukkan secara statistik tidak terdapat hubungan antara motivasi dan pembiayaan dan waktu kelulusan (p motivasi= 0,549, p pembiayaan= 0,240). Namun, kooperasi pasien memiliki hubungan (p= 0,001).

There are only few profession student who graduate on time. This study is crosssectional design which aims to examine whether there are any relations between motivation, finance, patient cooperation,and graduation time of profession students in Faculty of Dentistry University of Indonesia. Samples were dental students alumni from year 2006-2010. 80 samples were taken by purposive sampling method. Questionnaire reliability was tested by Cronbanch`s Alpha. Chi-Square statical analysis was used.The result shows that motivation and financing were not related to graduation time (p= 0,549, p= 0,240). However, there was relation between patient cooperation and graduation time (p = 0,001)."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S45617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nori Febriyensi
"Perilaku kesehatan masyarakat masih kurang baik menyebabkan masalah kesehatan gigi. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh buku saku terhadap perbedaan perubahan perilaku antara kelompok remaja dan dewasa. Pada 30 orang pada setiap kelompok diberikan buku saku selama 1 minggu. Sebelum dan sesudahnya diminta untuk mengisi kuesioner pra dan paska-tes untuk dilihat perubahan perilaku yang terjadi. Kemudian perubahan tersebut dilihat perbedaannya antara kedua kelompok. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan perilaku bermakna pada kelompok remaja (p=0,002) dan dewasa (p=0,008), namun tidak terjadi perbedaan bermakna peningkatan perilaku antara remaja dan dewasa (p>0,05). Buku saku memiliki pengaruh yang sama terhadap peningkatan perilaku kelompok remaja dan dewasa.

The lack of health behavior causes dental health problems. Purpose of the research is to know the influence of pocketbook towards behavioral changes of adolescent and adult. The pocketbooks were given to 30 people from each groups. The subjects were expected to fill the pre and post questionnaire, then compared inter and intra groups. The behavior of adolescent and adult were improved, with p=0,002 and p=0,008, but they were not significantly different. The pocketbook has same effect in improving behavior of adolescent and adult."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S45618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiah Yahya
"Saat ini tuntutan terhadap mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut semakin tinggi, dimana mutu pelayanan dipengaruhi oleh kepuasan kerja tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara faktor psikologis, organisasi, individu dengan kepuasan kerja tenaga kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Jakarta Pusat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang.
Hasil penelitian menunjukkan, dua variabel tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan kepuasan kerja, yaitu usia dan lama kerja. Sikap kerja berkorelasi lemah dengan arah positif. Waktu kerja dan pendidikan berkorelasi sedang dengan arah positif. Fasilitas, penghasilan, ruang kerja, dan keterampilan berkorelasi kuat dengan arah positif.

Demands of quality of oral health services has increased, and the quality is affected by job satisfaction. This study aims to determine the strength of the relationship of psychological, organizational, and individual factors with job satisfaction of oral health workers at public health centers in Central Jakarta. This research is a quantitative study using cross sectional design.
The result shows, age and length of employment don?t have a significant correlation. Working attitude has a positive and weak correlation. Working time and education have a positive and moderate correlation. Facilities, income, work space, and skills have a positive and strong correlation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syiva Sakinatun
"Studi ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara media berbasis komputer DHESTA dengan lembar balik terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi mulut dan retensinya, pada anak usia 7-8 tahun. 30 subjek diberikan edukasi menggunakan DHESTA, dan 30 subjek lain diberikan edukasi menggunakan lembar balik. Dilakukan pra tes, dan tes pasca 20 menit, 1 hari, 6 hari, dan 14 hari.
Hasil menunjukan tidak ada perbedaan bermakna peningkatan pengetahuan antara kedua media (p=0,49). Namun retensi pengetahuan kelompok DHESTA lebih tahan lama daripada lembar balik, penurunan retensinya dari hari ke-6 sampai ke-14 hanya 2,59%, nilai p=0,122. Media DHESTA efektif untuk retensi pengetahuan kesehatan gigi dan mulut.

This study due to know effect of computer based media DHESTA compared with flipchart towards dental health knowledge improvements and its retention. A group consist of 30 subjects is educated using DHESTA and another group is educated using flipchart. The subjects fill the pretest and posttest 20 minute, 1 day, 6 day, and 14 day after.
There is no significant difference of knowledge improvement using each media (p=0,49). But, knowledge retention of DHESTA group is better than flipchart group, decrease of its retention from day 6 to 14 just 2.59% (p=0.12). DHESTA effective for knowledge retention and recommended for DHE.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliawati Saidah Khaerani
"Latar Belakang: Suku Anak Dalam (SAD) memiliki pantangan dalam menggunakan pasta gigi.
Tujuan: Mengidentifikasi perilaku dan kepercayaan dalam memelihara kesehatan gingiva pada Murid Sokola Rimba.
Metode: Penelitian kualitatif etnografi dan kuantitatif desain cross-sectional.
Hasil: Penyebab pantangan tidak menggunakan pasta gigi di sungai adalah takut hilangnya keberkahan dewa. Adat berpengaruh kuat pada kelompok anak dan perempuan. Mereka tidak memiliki kebebasan, terutama pendidikan. Rerata pengetahuan dan sikap untuk memelihara kesehatan gingiva buruk, sedangkan rerata tindakan memelihara kesehatan gingiva sedang.
Kesimpulan: Kepercayaan SAD dalam membersihkan mulut berhubungan dengan perilaku kesehatan gigi mulut sehingga rerata status kebersihan mulut dan inflamasi gingiva sedang.

Background : Suku Anak Dalam ( SAD ) has a belief that using tooth paste is taboo.
Objective : Identify the behaviors and beliefs in maintaining gingival health within the students of Sokola Rimba.
Methods : Qualitative ethnographic and quantitative research with cross-sectional design.
Results : SAD's belief that using tooth paste in the river due to the fear of the loss of the God's blessing. It has strong influence in the group of children and women so that they do not have freedom, especially in education. The mean of knowledge and attitudes in maintaining gingival health is poor and oral health habits are moderate.
Conclusion : SAD belief related to oral cleaning and oral health behaviours affecting the mean of oral hygiene and gingival status being moderate.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vynlia
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kesehatan gigi mulut serta distribusi frekuensi sosioekonomi dan perilaku dari pasien diabetes melitus tipe 2 di RSCM. Studi potong lintang ini dilakukan dengan memberikan kuesioner pada 70 orang pasien dan dianalisis menggunakan uji Pearson. Hasil uji tersebut tidak menunjukkan hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap, durasi, dan sosioekonomi pasien terhadap status kesehatan gigi dan mulut (p>0,05). Hasil penelitian memperlihatkan kurangnya pengetahuan pasien diabetes melitus terhadap dampak diabetes melitus terhadap kesehatan gigi dan mulut sedangkan pengetahuan tentang komplikasi diabetes baik. Dari hasil pemeriksaan klinis dapat disimpulkan bahwa kesehatan gigi dan mulut pasien diabetes kurang memuaskan.

The purpose of this study is to obtain information about the oral health profile, socioeconomic status and dental behavior of Type 2 Diabetes Mellitus patients in RSCM. A cross sectional study was conducted by giving out questionnaire to 70 diabetic patients and were analyzed by Pearson test. There are no significant correlation between diabetic patients’ knowledge, dental behavior, diabetes duration, and socioeconomic status to oral health status. This study showed that patients had lack of awareness of diabetes effects on oral health but good in diabetes complications. From the clinical examination, diabetic patients’ oral health status were not good."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Reisa
"Menyikat gigi malam sebelum tidur diduga merupakan faktor yang paling penting untuk mengurangi resiko penyakit gigi dan mulut termasuk peradangan gingiva pada anak usia SD. Masa usia sekolah dasar adalah masa erupsi gigi permanen yang meningkatkan resiko peradangan gingiva akibat dari proses rupturnya jaringan gingiva. Apabila kebersihan mulut tidak terjaga, maka resiko peradangan gingiva dapat meningkat. Tujuan: menganalisis kemungkinan adanya perbedaan status kesehatan gingiva antara kelompok anak yang menyikat gigi malam sebelum tidur dengan yang tidak menyikat gigi malam sebelum tidur.Metode: penelitian ini menggunakan metode potong lintang, dan subyek penelitian diperoleh secara consecutive sampling. Penelitian dilakukan di SDN Anyelir 1 Depok Jaya pada tanggal 30 Oktober- 10 November 2007, dengan subyek penelitian murid kelas 4, 5, dan 6 SD. Subyek yang diperiksa berjumlah 113 murid, yang terdiri dari 51 murid laki-laki dan 62 murid perempuan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji perbedaan. Hasil Penelitian: Dari analisis statistik diketahui mean rank skor gingivitis subyek yang menyikat gigi malam adalah 37.34, dan yang tidak menyikat gigi malam adalah 63.79. Dengan menggunakan uji Mann-Whitney, diperoleh p=0.000. Keterampilan menyikat gigi tidak menunjukkan keparahan gingivitis, yaitu dari uji Kruskal-Wallis, diperoleh p= 0.198 . Kesimpulan : dari hasil uji perbedaan diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan bermakna status kesehatan gingiva antara kelompok anak yang menyikat gigi sebelum tidur malam hari dan yang tidak menyikat gigi sebelum tidur malam hari, yaitu status kesehatan gingiva kelompok anak yang menyikat gigi sebelum tidur malam lebih baik daripada yang tidak menyikat gigi sebelum tidur malam. Namun, keterampilan menyikat gigi tidak berpengaruh terhadap status kesehatan gingiva mereka.
Nightbrushing is maybe one of the most important factor to reduce the risk of dental illness include gingivitis in elementary school?s age child. Elementary school?s age is the time of permanent tooth eruption which increase the risk of gingivitis. If the oral hygiene is not keep well, the risk of gingivitis may increase. Purpose: to analyse the differences of the gingival health between a group of children with nightbrushing habit and a group of children without nightbrushing habit. Method: the design of this research is analytic crosssectional. Consecutive sampling was used to recruite the subject. The research conducted at SDN Anyelir 1 Depok Jaya from 30th October-10th November 2007, with the subject was student of 4,5,and 6 class of SDN Anyelir 1 Depok Jaya. The sample of this research is 113 children, consist of 51 male and 62 female student. The result of this research was analysed with difference test. Result: from statistic analyzes knowed that mean rank gingivitis score of subject that have nightbrushing habit is 37.34, and that is not have nightbrushing habit is 63.79. From Mann-Whitney Test, showed p= 0.000. Tooth brushing skill did not show the degrees of gingivitis, from Kruskal- Wallis Test, showed P = 0.198. Conclusion: from the result of difference test, concluded that there is significant difference of gingiva health status between a group of children with nightbrushing habit and a group without nightbrushing habit. The gingiva health status of a group of children with nightbrushing habit is better than a group of children without nightbrushing habit. The toothbrushing skill?s is not affect to their status of gingival health."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arymbi Pujiastuty
"ABSTRAK
Kader posyandu merupakan tenaga alternatif dalam skrining Early Childhood Caries (ECC) dengan indeks PUFA/pufa untuk mendeteksi ECC tidak terawat. Tujuan : menganalisis kemungkinan kader posyandu dapat diberdayakan dalam skrining Early Childhood Caries dengan indeks PUFA/pufa. Metode : uji diagnostik dengan pendekatan Cross-Sectional yang dilakukan pada anak usia 36-71 bulan di posyandu-PAUD Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat. Kader posyandu sebagai examiner pufa dipilih sebanyak tujuh orang dan dilatih serta dikalibrasi. Pemeriksaan dilakukan pada 133 anak di enam posyandu-PAUD oleh kader posyandu sebagai indeks dan dokter gigi sebagai reference standard dengan teknik blinding. Hasil : reliabilitas/presisi pemeriksaan pufa kumulatif oleh kader posyandu dengan nilai Kappa 0,88 termasuk tingkat kesesuaian sangat kuat. Nilai sensitivitas dan spesifisitas pufa kumulatif sebesar 96% dan 94% yang merupakan nilai diagnostik sangat baik. Positive predictive values (PPV) dan Negative Predictive Values (NPV) variabel pufa kumulatif adalah 89% dan 98%, keduanya termasuk nilai diagnostik yang sangat baik. Kesimpulan : kader posyandu dapat diberdayakan dalam kegiatan skrining Early Childhood Caries menggunakan indeks PUFA/pufa baik di posyandu maupun di Pos PAUD pada anak usia 36-71 bulan.

ABSTRACT
Posyandu cadres in Sijunjung West Sumatra is an alternative personnel that can be empowered in the screening of Early Childhood Caries ( ECC ) using index PUFA / pufa to detect Untreated ECC. Objective: to analyze the possibility of posyandu cadres to be empowered in the screening of Early Childhood Caries ( ECC ) using the PUFA / pufa index. Methods : diagnostic test with a cross - sectional approach was conducted in Sijunjung West Sumatra in children aged 36-71 months in posyandu - PAUD. Seven posyandu cadres as pufa examiner were selected and trained also calibrated to use pufa index. Examination of 133 children in six posyandu - PAUD by posyandu cadres as index and dentist as reference standard was performed with blinding technique. Results : the reliability / precision of the cumulative pufa with kappa was 0.88, it is a strong agreement. The sensitivity and spesificity of cumulative pufa were 96% and 94%, they are both very good diagnostic values. Positive Predictive Values ​​( PPV ) and Negative Predictive Values ( NPV ) for the cumulative pufa were 89 % and 98 %, both are very good diagnostic values . Conclusion : posyandu cadres can be empowered in the screening of Early Childhood Caries using PUFA / pufa index either in posyandu or Pos PAUD in children aged 36-71 months."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Amanda Utami
"ABSTRAK
Latar Belakang: Tren dan biaya murah membuat masyarakat menggunakan jasa
tukang gigi untuk perawatan ortodonti cekat. Tujuan: Mendapatkan gambaran
kepuasan masyarakat pengguna ortodonti cekat oleh tukang gigi dan korelasinya
dengan dimensi mutu pelayanan. Metode: Studi analitik potong lintang pada 96
pengguna ortodonti cekat di SMP, SMA, SMK Ksatrya Jakarta, SMKN 14 Jakarta,
tempat usaha tukang gigi di Depok dan Bogor. Pengumpulan data melalui kuesioner
menggunakan dimensi SERVQUAL. Hasil: Dimensi mutu pelayanan dengan tingkat
kepuasan tertinggi adalah reliability (96,8%) dan terendah tangible (90,01%).
Kesimpulan: Terdapat hubungan (p<0.01) dimensi mutu pelayanan dengan
kepuasan pasien ortodonti cekat oleh tukang gigi.

ABSTRACT
Background: Trends and low cost of fixed orthodontic treatment motivate people to
seek fixed orthodontic treatment from dental quacks. Objective: To describe patients
satisfaction and its correlation with dimensions of service quality. Method: Analytic
cross-sectional study performed on 96 fixed orthodontic patients of dental quacks at
SMP,SMA,SMK Ksatrya Jakarta, SMKN 14 Jakarta, dental quacks’ practices in
Depok and Bogor. Data was collected using questionnaire with SERVQUAL
dimensions. Result: The highest satisfaction level value is reliability (96.8%) and the
lowest is tangible (90.01%). Conclusion: Significant relationship was found between
dimensions of service quality and patient satisfaction who used the dental quacks."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>