Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
Ricky Suryadharma
"Penelitian pendahuluan ini mempunyai tujuan untuk menghasilkan formalisasi sebagian dari teori graph. Graph merupakan ilmu yang cakupannya luas dan mempunyai banyak aplikasi. Akan tetapi, di dalam pustaka sistem HOL belum terdapat teori graph yang formal. Penyusunan formalisasi diawali dengan studi literatur mengenai sistem HOL, kemudian dilanjutkan dengan eksperimen-eksperimen. Terdapat enam buah eksperimen yang dilakukan secara bertahap. Eksperimen pertama berupa eksperimen menggunakan pustaka HOL. Eksperimen kedua berupa eksperimen memformalisasikan teori gcd yang kemudian memberikan pengetahuan mengenai bentuk formalisasi teori. Eksperimen ketiga menghasilkan struktur data untuk teori graph dan sebuah definisi dari teori graph. Eksperimen keempat menjelaskan beberapa contoh pembuktian menggunakan Taktik yang membantu terbentuknya formalisasi teori graph. Eksperimen kelima dan keenam memaparkan hal-hal yang perlu diperhatikan dari definisi-definisi dan teorema informal dari teori graph. Hasil dari penelitian ini adalah formalisasi dari sebagian teori graph yang dinyatakan dalam 21 definisi penting, 6 definisi umum, 28 definisi bantuan, 3 definisi tanggung, dan 1 teorema. Selain itu, dihasilkan juga pedoman pembuktian menggunakan Taktik dalam sistem HOL.
This preliminary research has a goal to produce a formalization of part of graph theory. Graph has been known widely and has many applications. However, a formalization of graph theory has not been implemented in HOL system?s library. This work begins with studying literature about HOL system, then continued with several experiments. There are six experiments. The first experiment is using HOL?s library. The second experiment is formalization on GCD theory, which then elaborates the basic form of formalization. The third experiment produces data structures for graph theory and one definition of graph theory. The fourth experiment describes several proofing examples using Tactic that help make a formalization on graph theory. The fifth and sixth experiments explain things to note from the informal definitions and theorems of graph theory. The result from this research is a formalization of part of graph theory that stated in 21 important definitions, 6 general definitions, 28 helper definitions, 3 pseudo definitions, and 1 theorems. In addition, proofing guidance using Tactic in HOL system also be produced."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Agung Widiyarto
"Pengujian perangkat lunak merupakan salah satu hal terpenting dalam pengembangan perangkat lunak. Namun, banyak pengembang perangkat lunak yang kurang memperhatikan pengujian pada perangkat lunak yang mereka kembangkan. Salah satu alasannya adalah proses pengujian memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Rational Suite merupakan software yang dikembangkan oleh IBM untuk membantu para pengembang dalam melakukan pengujian perangkat lunak dan mengatasi masalah pengujian yang mereka hadapi. Di dalam Rational Suite terdapat beberapa aplikasi pendukung yang dapat digunakan dalam proses pengujian dari awal hingga akhir.
Dalam tugas akhir ini akan digunakan Sistem Informasi Manajemen Beasiswa Online (SIMBIOn) sebagai studi kasus. Rational TestManager dan Rational Robot akan digunakan untuk melakukan pengujian dari SIMBIOn. Proses pengujian dilakukan untuk mengetahui efektifitas penggunaan kedua software tersebut dalam melakukan pengujian."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Aziz Yudi Prasetyo
"Verifikasi perangkat lunak merupakan hal yang dilakukan untuk memastikan bahwa suatu perangkat lunak adalah valid terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Proses verifikasi dari suatu perangkat lunak merupakan hal yang terkait pengujian-pengujian yang dilakukan terhadap perangkat lunak yang bersesuaian, baik secara otomatis maupun manual. Dalam penelitian ini dilakukan implementasi dan analisis dari verifikasi perangkat lunak berbasis Java, dengan menggunakan T2 Framework sebagai verification tool. Proses implementasi dilakukan terhadap studi kasus berupa Electronic Votes Manager yang dikembangkan sebagai perangkat lunak berbasis komponen dengan JavaBeans. Implementasi yang dilakukan meliputi definisi terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan berikut tahap-tahap pengujian, sementara proses analisis dilakukan terhadap hasil dari eksperimen untuk mengukur kapabilitas dari T2 Framework sebagai sebuah verification tool untuk aplikasi berbasis Java, khususnya dalam proses verifikasi terhadap studi kasus."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Gultom, Ricky Timothy
"Skripsi ini membahas tentang melakukan konversi sistem berorientasi objek menjadi sofware product line dengan menggunakan konsep pemodelan delta yang dimiliki oleh Abstract Behavioral Specification (ABS). ABS merupakan bahasa pemodelan yang ditargetkan untuk mengembangkan sistem dengan tingkat variasi yang tinggi dan mendukung pengembangan Software Product Line (SPL) melalui pemodelan delta. Sistem berorientasi objek yang ingin dikonversi menjadi SPL adalah sistem perpustakaan digital di lingkungan Universitas Indonesia yaitu LONTAR. Selama ini, LONTAR hanya menggunakan layanan web berbasis SOAP. Dengan menggunakan ABS, penulis mencoba mengonversi LONTAR menjadi SPL sehingga dapat menggunakan SOAP dan juga layanan web lainnya dalam hal ini REST. Latar belakang ingin dikonversinya LONTAR dari orientasi objek menjadi SPL dengan menggunakan ABS adalah karena lebih mudah untuk mengembangkan sistem dengan ABS dibandingkan dengan pendekatan orientasi objek biasa. Pendefinisian produk baru di ABS relatif lebih mudah dibandingkan harus membuat class baru dan melakukan kustomisasi agar class baru tersebut dapat bekerja dengan baik.
This thesis contains the system conversion from object oriented system into software product line using delta modeling of Abstract Behavioral Specification (ABS). ABS is a modeling language which targets system with high level of variety and supports Software Product Line (SPL) development with delta modeling. The case study of this thesis is digital library system in University of Indonesia called LONTAR. Originally, LONTAR only uses SOAP-based web service. With ABS, the author tries to convert LONTAR into SPL, so it can use SOAP and another web service in this case REST. The background of this conversion of LONTAR from object oriented into SPL is because it is easier to develop system with ABS rather than regular object oriented. Product definition in ABS is relatively easier than creating new class and do customization with this new class to make it works well."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Riri Edwina Renaganis
"Perusahaan XYZ merupakan start up baru yang bergerak di bidang properti. Dalam pembuatan aplikasi yang digunakan perusahaan XYZ, kualitas dari suatu API merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Untuk menjamin kualitas API dalam pengembangan aplikasi, perusahaan XYZ menggunakan metode pengecekan manual. Namun, pada implementasinya penggunaan manual testing memiliki beberapa kekurangan yang menghambat proses pengembangan seperti tidak dapat meng-handle issue setelah development serta waktu yang kurang efisien dalam melakukan testing. Alasan tersebut membuat tim quality assurance engineer merasa perlunya transformasi dari manual testing menjadi automation testing. Pada penelitian ini akan ditentukan testing tool yang paling sesuai untuk kebutuhan perusahan dengan membandingkan Mocha-Chai, Karate DSL, Postman. Adapun beberapa faktor yang menjadi kriteria pemilihan yaitu kemudahan dalam set up dan penggunaan, performansi yang dijadikan sebagai tolak ukur waktu menjalankan test serta keselarasan dengan tujuan perusahaan yaitu untuk mengatasi issue setelah deployment serta mengefisiensi waktu dalam melakukan testing. Setelah implementasi dilakukan, didapatkan hasil bahwa Karate DSL memenuhi kriteria kemudahan dalam set up dan penggunaan, performansi, dan keselarasan dengan tujuan perusahaan. Karate DSL unggul pada aspek kemudahaan penggunaan dan performansi dibandingkan dengan kedua tools lainnya, tools ini cocok untuk menggunaan jangka panjang. Penulis menyarankan kepada perusahaan XYZ untuk menggunakan testing tools tersebut karena dapat memudahkan pengujian API.
XYZ company is a new start-up engaged in the property sector. In developing the application used by XYZ company, the quality of an API is one thing that needs to be considered. To ensure API quality in application development, XYZ company uses a manual checking method. However, in its implementation, the use of manual testing has several shortcomings that hinder the development process such as not being able to handle issues after development and inefficient time in doing testing. This reason makes the quality assurance engineer team feel the need to transform from manual testing to automated testing. In this study, the author will determine the most suitable testing tool for the company’s needs by comparing Mocha - Chai, Karate DSL, Postman. Several factors become the selection criteria, namely ease of setup and use, performances that are used as a time benchmark for running the test, and alignment with the company’s goals, namely to overcome issues after deployment and save time in testing. After implementation, it was found that DSL Karate met the criteria for ease of setting up and usage, performance, and alignment with company goals. Karate DSL excels in terms of ease of use and performance compared to the other two tools, this tool is suitable for long-term use. The author suggests the company XYZ to use this testing tool because it can facilitate API testing."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hafiyyan Sayyid Fadhlillah
"Salah satu tantangan untuk menghasilkan User Interface (UI) secara otomatis dalam Software Product Line Engineering (SPLE) adalah bagaimana menghasilkan UI yang sesuai dengan fitur - fitur yang dipilih. Penelitian ini menggunakan Interaction Flow Modeling Language (IFML) untuk memodelkan UI untuk setiap fitur dalam SPLE. Setiap model IFML yang menggambarkan desain UI dari fitur - fitur yang dipilih akan digabungkan untuk membentuk UI dari aplikasi pada proses product derivation. Target dari penelitian ini adalah untuk menunjukan bagaimana IFML bisa menyelesaikan masalah SPLE untuk menghasilkan UI dengan membuat UI generator. Progressive Web Application dipilih sebagai contoh untuk menunjukan hasil dari penggunaan UI generator dan meningkatkan availability dari aplikasi yang dihasilkan oleh SPLE. IFML UI generator dalam penelitian ini melakukan beberapa prosedur untuk menghasilkan UI termasuk melakukan parsing terhadap model IFML, mendefinisikan Transformation Rule untuk mengubah notasi IFML menjadi elemen UI, dan menentukan strategi Code Construction yang dapat menggabungkan semua elemen UI pembentuk komponen UI. Hasil dari penelitian ini mampu menghasilkan komponen UI yang dapat digunakan dalam Angular Framework. Kinerja IFML UI generator dapat ditingkatkan dengan cara menyediakan mekanisme untuk membuat styling secara otomatis untuk aplikasi yang dihasilkan.
One challenge to automatically generate the User Interface (UI) in Software Product Line Engineering (SPLE) framework is to generate UI that match with selected features. This research uses Interaction Flow Modeling Language (IFML) to model UI of each feature in SPLE framework. The product derivation process combines each IFML model representing selected features from the Product Line to construct the UI of an application. The target of this research is to illustrate the usage of IFML to solve the problem of generating UI in SPLE by creating an IFML UI generator. Progressive Web Application is chosen as an example to demonstrate the result of generating UI and enhancing the availability of application produced by SPLE. The UI generator can be used with other SPLE tools in product derivation process. The IFML UI generator in this research performs several procedures including parsing the IFML model, define rules to transform IFML notations into UI elements, and define a code construction strategy that combines all UI elements into UI components. The generated UI components can be used in Angular Framework Web Application. The IFML UI generator needs to be improved by providing a mechanism to automatically create a styling for the generated UI components of PWA."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
T519231
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Maria Evarisma Wulandari
"PT XYZ merupakan salah satu organisasi sektor swasta yang bergerak di bidang penyediaan jasa pengembangan perangkat lunak. PT XYZ memiliki tiga poin Values Proposition yang salah satu poinnya adalah menyediakan perangkat lunak dengan performa dan kehandalan yang tinggi. Pada kenyataannya, berdasarkan data-data pengerjaan proyek perangkat lunak di PT XYZ ditemukan bahwa beberapa hasil pengerjaan perangkat lunak saat ini belum sesuai dengan Values Proposition yang ditawarkan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah CMMI Dev v1.3 dengan menggunakan representasi berkelanjutan. Area Proses dipilih berdasarkan pada CMMI Project Roadmap yakni Project Planning (PP), Project Monitoring and Control (PMC), Requirements Management (REQM), Configuration Management (REQM), dan Process and Product Quality Assurance (PPQA). Penilaian dilakukan menggunakan SCAMPI C dengan bantuan PIID dan Quantitative Assesment. Kerangka penyusunan usulan perbaikan menggunakan IDEAL.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah berupa penilaian kualitas proses pengembangan perangkat lunak di PT XYZ dan usulan perbaikan bagi PT XYZ. Usulan perbaikan didasarkan pada praktik-praktik di dalam CMMI Dev v1.3 yang dapat membantu PT XYZ dalam mengembangkan perangkat lunaknya sehingga poin pada Value Proposition dapat dipenuhi.
PT XYZ is a private sector company that provide Information Technology solution by developing softwares for its partner. PT XYZ has three points of Values Proposition which one of them is to provide high performance and reliability. In fact, based on supporting data of software process development in PT XYZ, there are some software project results that is not fit to the third point of the Values Proposition. This research uses CMMI-Dev v1.3 with continuous represetation. Process Areas are chosen based on CMMI Project Roadmap. Those process areas are Project Planning (PP), Project Monitoring and Control (PMC), Requirements Management (REQM), Configuration Management (CM), and Process and Product Quality Assurance (PPQA). This research uses SCAMPI C with PIID tools and Quantitative Assesment concept to do the appraisal. Proposal of software process improvement is designed by using IDEAL framework. Result of this research is a measurement of quality of software development process in PT XYZ and the software process improvement proposal for PT XYZ to be implemented so the Value Proposition that is stated will be fulfilled."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dwi Teguh Priyantini
"Pada pengembangan sistem, dibutuhkan sebuah mekanisme untuk menjamin bahwa sistem tersebut berjalan dengan benar tanpa error atau rsquo;bug rsquo;. Sejauh ini, hal yang biasa dilakukan adalah dengan testing, tetapi hal ini sulit dilakukan untuk mencakup semua kemungkinan. Untuk sistem yang membutuhkan tingkat correctness yang tinggi, seperti misalnya pada hardware , perlu mekanisme yang dapat menjamin kebenaran program untuk semua kemungkinan input. Ada solusi lain yang dapat menjamin kebenaran program untuk semua kemungkinan input, yaitu dengan verifikasi formal. Verifikasi formal dilakukan dengan pemodelan matematika. Salah satu sistem yang membutuhkan tingkat correctness yang tinggi adalah sistem bilangan floating-point. Hal ini terkait dengan pengalaman yang dialami Intel pada tahun 1994.
Salah satu bahasa standar dalam membangun sebuah sistem digital atau hardware adalah VHDL. Ada beberapa tools yang bisa dilakukan untuk verifikasi formal, salah satunya adalah HOL theorem prover. Penelitian ini melakukan formalisasi operasi aritmatika VHDL dan konstruksi terkait yang dilakukan dengan menggunakan HOL Theorem Prover. Hasilnya adalah sebuah framework yang berisi formalisasi beberapa algoritma aritmatika dasar VHDL dan konstruksi terkaitnya. Framework ini kemudian dapat digunakan untuk memverifikasi modul VHDL yang memanfaatkan aritmatika VHDL dan konstruksi terkaitnya.
In system development, a mechanism is needed to ensure that the system runs correctly without error or rsquo bug rsquo . So far, testing is a common solution, but it rsquo s hard to cover all error possibilities. For systems that require a high level of correctness, such as hardware systems, there is a need for a mechanism that can ensure the correctness of the program for all possible inputs. There is another solution to do the task, i.e. by formal verification. Formal verification is done by mathematical modeling. One system that requires a high level of correctness is the floating point number system. This is related to the experience of Intel in 1994. One of the standard languages in developing a digital system or a hardware is VHDL. There are several tools that can be used for formal verification, one of which is HOL Theorem Prover. This research conducts a formalization of VHDL arithmetic operation and the related constructions done by using HOL Theorem Prover. The result is a framework which contains the formalization of some basic VHDL arithmetic algorithms and the related constructions. This framework can then be used to verify VHDL modules that utilize the VHDL arithmetic and the related constructs."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fakhri Rhizadi
"The approach of software product line engineering produces multiple application variant based on their commonality and variability. We need to collect information regarding the application variants for them to have an automatically produced compatible database to conduct their business processes. In this research, we try to define adaptive database which tries to bypass the process of information collecting. Adaptive database itself is defined through combining the definition of adaptive in software product line and previous approaches which generates a compatible relational database schema for each generated application variant from software product line. To implement adaptive database in software product line, MongoDB is used. Using MongoDB, an application variant is expected to be able to directly use MongoDB database without any previous information collecting and automated generation of any properties which make a database compatible. In this research, we have implemented MongoDB for software product line using Model-View-Controller (MVC) framework with the basis of Abstract Behavioral Specification (ABS). However, we found several factors which hinder the process of having an adaptive database in the ABS MVC Framework for software product line
Software product line (SPL) memodelkan aplikasi dalam sebuah domain bisnis berdasarkan commonality dan variability. Berdasarkan permodelan ini, proses engineering sebuah varian aplikasi dapat diotomasi. Dalam proses engineering, proses pembuatan database dari sebuah aplikasi juga diperlukan otomasi. Salah solusi dari hal ini, adalah penggunaan adaptive database. Pada adaptive database, penyesuaian kebutuhan terkait data dari aplikasi menjadi lebih fleksibel karena dilakukan saat runtime. Teknologi yang digunakan untuk mengimplementasikan adaptive database pada SPL adalah MongoDB. Dalam implementasinya, kami menggunakan MongoDB pada sebuah Model-View-Controller (MVC) framework dengan basis Abstract Behavioral Specification (ABS) untuk memodelkan SPL. Dalam prosesnya, ada beberapa temuan yang menghambat adaptive database untuk dapat digunakan pada ABS MVC Framework. "
Depok: Fakultas Komputer Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Adrika Novrialdi
"Software product line (SPL) adalah kumpulan perangkat lunak dengan yang memiliki kemiripan dan dibuat dari suatu base artefact yang sama. Variability Module(VM) merupakan salah satu konsep baru dalam implementasi SPL menggunakan Delta Oriented Programming(DOP) yang juga mendukung penggunaan beberapa SPL yang saling bergantung yang dinamakan Multi Product Line (MPL). VM memiliki potensi besar dalam implementasi SPL karena disusun dari konsep modul yang banyak digunakan pada bahasa pemrograman. Variability Module for Java (VMJ) memperlihatkan implementasi konsep VM yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan design pattern untuk mengimplementasikan DOP. Penelitian ini lalu mencoba untuk mengadopsi konsep VM yang didefinisikan VMJ untuk melakukan implementasi konsep VM pada suatu web framework berbasis Java bernama Javalin. Pada saat ini, implementasi SPL masih kekurangan tools untuk dapat diadopsi secara luas. Hal tersebut mendorong adanya keinginan untuk melihat bagaimana integrasi penelitian SPL dengan web framework yang digunakan pada industri. VM for Javalin mengkombinasikan konsep VMJ dan penggunaan Javalin dan juga build tools untuk membuat suatu web framework yang mendukung Software Product Line Engineering(SPLE). VM for Javalin menjadi langkah awal dari integrasi konsep SPLE yang dikembangkan pada penelitian dengan penggunaan frameworkyang digunakan industri. VM for Javalin dievaluasi dengan menggunakan studi kasus dan penggunaannya dibandingkan dengan penggunaan Javalin orisinil. Selanjutnya VM for Javalin juga dievaluasi menggunakan enam quality criteria teknik implementasi SPL. Penelitian ini mampu menghasilkan suatu web framework VM for Javalin yang mendukung pengembangan SPLE menggunakan konsep VM dan DOP
Software Product Line (SPL) is a family of similar systems built from a common artefact base. Variability Module (VM) is a new concept to implement SPL using Delta-Oriented Programming (DOP) that also supports the use of interdependent SPL, called Multi-Product Line (MPL). VM has potential in SPL implementation since the concept is made from the module system used and supported by programming languages.Variability Modules for Java (VMJ) has shown the VM implementation using Java and design patterns to implement DOP. This research adopts the VM concept that VMJ defined to implement VM in a java-based web framework called Javalin. The broad adoption of SPL implementation lacks the supporting tools. This fact drives a need to see how to integrate the concept from SPL research to web frameworks used by the industry. VM For Javalin combines the concept of VMJ and the use of Javalin to realise a Software Product Line Engineering SPLE) enabled web framework. VM For Javalin is an initial step to integrating the SPLE concept from academic research with an industry used web framework. VM For Javalin is evaluated using a case study and comparing the usage to the original base Javalin. The six quality criteria of SPL implementation are also used to evaluate the implementation technique used in VM for Javalin. This research was able to create an SPLE-enabled web framework using the VM concept and DOP."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library