Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Wibowo Halim
"Kebijakan PT. Bursa Efek Indonesia (PT. BEI)/Indonesian Stock Exchange (IDX) tentang penutupan kode broker dan tipe investor pada sesi perdagangan diharapkan mengurangi market herding behaviour terhadap saham-saham tertentu yang tercatat dan diperdagangkan di PT. BEI. Penutupan kode broker dan tipe investor dilakukan selama sesi perdagangan dan dapat dilihat kembali setelah sesi perdagangan ditutup. Market herding behaviour muncul saat investor meniru aksi investor lain dalam strategi perdagangan saham. Hwang dan Salmon (2004) menemukan bahwa market herding behaviour cenderung ditemukan dalam perdagangan saham-saham perusahaan kapitalisasi kecil-menengah. Pada akhir tahun 2021, PT. BEI mulai menerapkan penutupan kode broker dan tipe investor di pasar sekunder untuk meminimalisir market herding behaviour. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis herding behaviour pada jangka waktu sebelum dan sesudah diberlakukannya penutupan kode broker dan tipe investor di pasar sekunder dengan mengukur data statistik dari return saham-saham tertentu untuk mendeteksi ada/tidaknya efek herding menggunakan metode cross-sectional absolute deviation (CSAD), metode non-linear dan cross-sectional standard deviation (CSSD). Penelitian ini diharapkan dapat menjawab apakah tujuan awal PT. BEI untuk meminimalisir herding behaviour tercapai dengan adanya penerapan kebijakan tersebut.
......The policy implemented by PT. Bursa Efek Indonesia (PT. BEI)/Indonesian Stock Exchange (IDX) regarding the temporary undisclosing of broker code and investor type during trading sessions is expected to minimize market herding behaviour upon particular listed and traded stocks in PT. BEI. The temporary undisclosing of broker code and investor type is done during trading session and can be seen after trading session is closed. Market herding behaviour occurs when investors imitate the stock trading strategy action of other investor. Hwang and Salmon (2004) found that market herding behaviour is usually found in small-medium capitalization company stocks trading. In late 2021, PT. BEI started implementing the policy. This research aims to analyze herding behaviour in the period before and after the policy was implemented by measuring statistical data of certain stock returns to detect the existence of herding using the cross-sectional absolute deviation (CSAD) method, non-linear method and cross-sectional standard deviation (CSSD) method. This research is expected to answer whether the original purpose of the implementation of the policy by PT. BEI to minimize herding behaviour serves it."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ageng Kharisma Putri
"Teknologi 5G saat ini digadang-gadang menjadi primadona operator seluler yang menawarkan jaringan internet dengan kecepatan tinggi bagi penggunanya. Namun dengan adanya keterbatasan spektrum frekuensi, pemerintah perlu mengalokasikan spektrum frekuensi untuk teknologi 5G ini. Salah satu kandidat spektrum frekuensi yang akan dialokasikan untuk implementasi teknologi 5G adalah spektrum frekuensi 3,5 GHz yang saat ini sudah dipakai oleh operator satelit (spektrum frekuensi Extended C-Band), sehingga pemerintah perlu melakukan realokasi frekuensi 3,5 GHz. Pemerintah akan menerima Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang lebih besar dengan adanya realokasi spektrum 3,5 GHz. Namun, apabila teknologi 5G diimplementasikan pada frekuensi tersebut, operator satelit tidak bisa lagi memakai spektrum frekuensi tersebut. Hal ini tentu akan memberikan dampak penurunan terhadap performansi bisnis satelit karena operator satelit kehilangan kesempatan bisnisnya. Pemerintah perlu mempertimbangkan skema perhitungan kompensasi untuk operator satelit. Hasil perhitungan besaran nilai kompensasi tiap satelit akan berbeda, untuk Satelit A sebesar Rp 1.537.750.000.000, Satelit B sebesar Rp 1.476.246.000.000, dan Satelit C sebesar Rp 1.104.926.000.000. Tesis ini akan menganalisis perhitungan kompensasi untuk Satelit A, B, dan C sebagai dampak dari realokasi spektrum frekuensi 3,5 GHz.
......Mobile operators believed that 5G could offer high-speed internet networks for their users. However, due to the limited frequency spectrum, the Government needs to reallocate the frequency spectrum for the 5G implementation. One of the frequency spectrum candidates for the 5G implementation is the 3,5 GHz frequency spectrum. But, currently, this frequency is allocated for satellite as Extended C-Band. The government will receive a larger Non-Tax State Revenue (PNBP) with the reallocation of the 3.5 GHz spectrum frequency. However, if 5G technology is implemented on these frequencies, satellite operators may no longer use Extended C-Band due to the interferences impacting the satellite operators' business. Satellite operators will suffer from losses since they lost their business opportunities. With frequency reallocation, it is necessary to provide fair compensation to satellite operators. The results of the compensation calculation is different for each satellite, for Satellite A of Rp. 1.537.750.000.000, for Satellite B of Rp. 1.476.246.000.000, and for Satellite C of Rp. 1.104.926000.000. This research contributes to formulation compensation for satellite A, B, and C as a result of the reallocation of the 3,5 GHz frequency spectrum."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denia Endriani
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh penghindaran pajak terhadap biaya utang pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 - 2015. Proksi penghindaran pajak diukur dengan menggunakan diskresi akrual, sementara proksi biaya utang diukur sebagai nilai biaya utang dibagi dengan nilai rata-rata utang jangka pendek dan jangka panjang. Metode analisis yang digunakan adalah fixed effect model dan diolah dengan program Eviews 8. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara penghindaran pajak dan biaya utang.
......This research aims to examine the impact of tax avoidance on cost of debt of manufacturing firms listed in Indonesian Stock Exchange for the Year 2011 - 2015.The proxy of tax avoidance is measured by discretionary accruals, while cost of debt is measured by total interest expense scaled by average of short and long term debt. This research uses fixed effect method and was processed using Eviews 8. The result shows that there is a significant positive relationship between tax avoidance and cost of debt."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Ayu Gitasari
"ABSTRAK
Perusahaan telekomunikasi mencapai titik kritis. Tingginya tingkat investasi, kompetisi dari perusahaan teknologi dan keinginan pelanggan yang dinamis membuat perusahaan harus  melakukan strategi agar perusahaan dapat tetap tumbuh dan dapat menjalankan bisnisnya. Peningkatan pendapatan diiringi dengan efisiensi pada beban operasional yang mendasari PT XL Axiata Tbk (XL) untuk melakukan merger dan akuisisi terhadap PT Axis Telekom Indonesia (AXIS) di tahun 2014. Penelitian ini menganalisis dampak dari bergabungnya dua perusahaan melalui analisis sinergi serta melihat apakah ada peluang tumbuh bagi XL setelah terjadinya akuisisi. Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada kinerja keuangan XL periode sebelum akuisisi 2011-2013 hingga lima tahun setelah akuisisi 2014-2018.
Berdasarkan hasil evaluasi sinergi dengan menggunakan metode DCF menunjukan bahwa nilai transaksi akuisisi lebih tinggi dari harga pasar wajar. Sinergi pendapatan dan sinergi beban untuk beberapa aspek menunjukan nilai yang positif. Sedangkan sinergi finansial dengan pengukuran nilai tambah pada perusahaan setelah akuisisi ditemukan rata-rata negatif. Growth opportunity XL memiliki nilai positif pada saat masa integrasi akuisisi namun menunjukan nilai negatif pasca akuisisi.

ABSTRACT
Telecommunication companies reach a critical point. The high level of investment, competition from technology companies, and dynamic customer behavior make the company have to make a strategy so that the company can continue to grow and be able to run its business. PT XL Axiata Tbk (XL) to conduct merger and aqcuisition towards PT Axis Telekom Indonesia (AXIS) in 2014. This research links it with connecting it with two companies engaged in the analysis field post-aqcuisition. Evaluations carried out in this study were published in the XL period before aqcuisition (2011-2013) up to five years after aqcuisition (2014-2018).
Based on the results of the synergy effects using the DCF method, the value of the acquisition transaction is higher than the fair market price, the results of revenue synergies and the synergy of cost for several aspects (semi-variable cost & fixed cost) showed positive values, while financial synergy found a negative value (on average).  The opportunity for XL's growth was positive during integration but shows negative post-aqcuisition."
2019
T54644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azdi Pamungkas Marsam
"ABSTRAK
Harga bahan bakar berdampak pada berbagai macam industry terutama transportasi. Dalam hal fluktuasi harga bahan bakar jet, maskapai penerbangan lah yang akan mendapatkan dampak langsung karena mereka membutuhkan bahan bakar jet untuk operasional sehari-hari. Dampaknya juga mempengaruhi return dari harga saham mereka. Menggunakan data panel yang terdiri dari maskapai full service dan maskapai low cost, penelitian ini melihat hubungan berbeda dimana maskapai full service memiliki hubungan dengan market return dan harga bahan bakar tetapi maskapai low cost hanya memiliki hubungan dengan market return. Sementara jika data diklasifikasikan sebagai negara maju dan berkembang, hasilnya cukup menarik dimana harga saham maskapai di developed countries memiliki hubungan dengan pengembalian pasar, harga bahan bakar, dan perubahan biaya bahan bakar di dalam perusahaan. Namun pada negara berkembang/developing countries, return saham maskapai hanya memiliki hubungan dengan inflasi.

Harga bahan bakar berdampak pada area yang luas terutama transportasi. Dalam hal fluktuasi harga bahan bakar jet, maskapai penerbangan lah yang akan mendapatkan dampak karena mereka membutuhkan bahan bakar jet untuk kegiatan operasional. Untuk melihat dampak harga bahan bakar jet dalam pengembalian harga saham maskapai, penelitian ini menggunakan data panel yang terdiri dari perusahaan layanan penuh dan maskapai berbiaya rendah yang terdaftar. Dalam model efek acak, operator layanan penuh memiliki dampak pada pengembalian pasar dan harga bahan bakar, tetapi biaya rendah hanya berdampak pada pengembalian pasar. Sementara jika data diklasifikasikan sebagai negara berpendapatan menengah ke atas & menengah ke bawah, hasilnya menarik karena stok maskapai negara berpenghasilan menengah ke atas berdampak pada pengembalian pasar, harga bahan bakar, dan perubahan biaya bahan bakar di dalam perusahaan. Namun, di negara-negara menengah ke bawah, pengembalian saham maskapai hanya berdampak pada inflasi."
2018
T54681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Laura Anggita
"Pertanyaan menyeluruh bagi pemerintah sebagai satu-satunya pemilik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah mengapa perusahaan perlu dimiliki oleh negara. Di sisi lain, ada BUMN yang melakukan kegiatan bisnis serupa seperti PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kesehatan keuangan bisnis, kinerja dan daya saing serta untuk memprediksi risiko kebangkrutan PT. PPI itu sendiri sebagai fokus penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari laporan keuangan perusahaan dan penerapan model Altman dan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Sebagai hasil penelitian tentang kesehatan keuangan PT. PPI, itu belum menunjukkan kinerja positif dan bahkan kerugian. Hal ini dapat dilihat dari Altman Z-Score yang berada di area abu-abu dan juga saat menggunakan metode DEA, skor efisiensi menunjukkan kurang dari satu. Studi ini merekomendasikan bahwa restrukturisasi PT. PPI dapat dilakukan untuk membuat BUMN sehat, sehingga dapat beroperasi secara efisien, transparan dan profesional. Untuk merealisasikan hal ini, penelitian ini menemukan kemungkinan Perum Bulog untuk mengakuisisi PT. PPI.
......The overarching question for the government as the sole owner of the State-Owned Enterprise (SOE) is why the companies need to be owned by the state.  On the other hand, there are SOEs that conduct similar business activities like Indonesia Trading Company (ITC)-PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) and Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). This study aims to measure the financial health of business, performance and competitiveness as well as to predict the risk of bankruptcy of ITC itself. This research was conducted by using secondary data from the company's financial statement and the application of the Altman model and the Data Envelopment Analysis (DEA) method. As the result of the research about the financial health of the company, it has not shown positive performance and even loss. It can be seen from the Altman Z-Score which is in the gray area and also while using the DEA method, the efficiency score shows less than one. This study recommends that a restructuring of ITC can be carried out to make a SOE healthy, so that it can operate efficiently, transparently and professionally. To realize this, this study finds the possibility of Perum Bulog to acquire ITC."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novriyansyah Karnainta
"The purpose of this study was to analyze procedures for EFB use in airlines in Indonesia and the benefits obtained from the use of the EFB. It is an electronic device inside the cockpit of an aircraft used by pilots to carry out analysis and technical calculations during flight. Performance calculation is a process of aircraft technical calculation to determine the limits of each flight from takeoff to landing. For airlines in Indonesia, EFB is still an aircraft technology that is not too familiar, both from the airline side and the government as a regulator. However, there are already many in this country that run this program.
The method used to analyze the use of EFB is to conduct a survey of the pilots who have run this program, both before implementation and after the program is running. In addition, other benefits such as the efficiency value obtained from this program will be seen and compared to before the program was implemented.
In the first part of the paper, the concept of efficiency is determined and requirements of flight operations planning procedures are investigated with literature review. In the second part, electronic flight bag is defined with the properties, types, services, and usage conditions. In the last part, the efficiency of EFB usage is estimated with the data which is collected by survey method and descriptive analysis. The efficiency produced from EFB use is also taken into account. The research was completed with Garuda Indonesia as an airlines companies in Indonesia. In this research, it will be seen how the use of EFB software can provide benefits from the operational and efficiency aspects that are produced.
......Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis prosedur penggunaan EFB pada maskapai penerbangan di Indonesia dan manfaat yang diperoleh dari penggunaan EFB tersebut. Ini adalah perangkat elektronik di dalam kokpit pesawat yang digunakan oleh pilot untuk melakukan analisis dan perhitungan teknis selama penerbangan. Perhitungan kinerja merupakan proses perhitungan teknis pesawat untuk menentukan batasan setiap penerbangan dari lepas landas hingga mendarat. Bagi maskapai di Indonesia, EFB masih merupakan teknologi pesawat yang belum terlalu familiar, baik dari pihak maskapai maupun pemerintah sebagai regulator. Namun, di negara ini sudah banyak yang menjalankan program ini.
Metode yang digunakan untuk menganalisis pemanfaatan TKKS adalah dengan melakukan survei terhadap para percontohan yang telah menjalankan program ini, baik sebelum pelaksanaan maupun setelah program berjalan. Selain itu, manfaat lain seperti nilai efisiensi yang diperoleh dari program ini akan dilihat dan dibandingkan dengan sebelum program dilaksanakan.
Pada bagian pertama makalah ini, konsep efisiensi ditentukan dan persyaratan prosedur perencanaan operasi penerbangan diselidiki dengan tinjauan pustaka. Pada bagian kedua, tas penerbangan elektronik didefinisikan dengan properti, jenis, layanan, dan kondisi penggunaan. Pada bagian terakhir, efisiensi penggunaan TKKS diperkirakan dengan data yang dikumpulkan dengan metode survei dan analisis deskriptif. Efisiensi yang dihasilkan dari penggunaan EFB juga diperhitungkan. Penelitian ini diselesaikan dengan Garuda Indonesia sebagai perusahaan penerbangan di Indonesia. Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana penggunaan software EFB dapat memberikan manfaat dari aspek operasional dan efisiensi yang dihasilkan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Budy
"Asuransi jiwa kartu kredit daIam perbankan termasuk kategori asuransi kumpuIan (group insurance). Studi ini bertujuan untuk meIakukan estimasi perhitungan premi Ianjutan asuransi jiwa kartu kredit. DaIam menghitung premi asuransi kumpuIan, metode pengaIaman kIaim (experience rating) dipergunakan untuk mengetahui besaran kIaim yang teIah terjadi di masa IaIu dan menggunakan haI tersebut sebagai dasar perhitungan premi di periode seIanjutnya. Metode Loss Ratio merupakan saIah satu metode yang paIing sering digunakan untuk menentukan trend factor daIam experience rating. Metode ini digunakan dengan membandingkan antara besarnya kerugian/kIaim yang terjadi dengan premi yang diperoIeh perusahaan asuransi. Dalam menghitung expected claim cost rate dari suatu asuransi kumpulan, seorang aktuaris juga dapat menggunakan metode campuran (blended rating) yang merupakan perencaanaan penetapan premi berdasarkan manual rating yang disesuaikan dengan experience rating. Sampel daIam peneIitian ini adaIah debitur kartu kredit dari sebuah perbankan swasta di Indonesia dengan periode pengamatan adaIah antara tahun 2016 – 2019. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah partisipan pengguna asuransi jiwa kartu kredit, nilai klaim asuransi dari tahun ke tahun, nilai premi asuransi, dan nilai biaya asuransi. Hasil penelitian menunjukan bahwa estimasi besaran premi lanjutan dari sebelumnya sebesar 0,4% menurun menjadi 0,25% - 0,26% berdasarkan metode loss ratio dan menjadi 0,22% - 0,31% berdasarkan metode blended rating.
......Credit card life insurance in banking belongs to the group insurance category. This study aims to estimate the premium calculation for Advanced Credit Card Life Insurance. In calculating group insurance premiums, the experience rating method is used to determine the number of claims that have occurred in the past and use this as the basis for calculating premiums in the next period. The Loss Ratio method is one of the most frequently used methods to determine the trend factor in the experience rating. This method is used by comparing the number of losses/claims that occur with the premiums obtained by the insurance company. In calculating the expected claim cost rate of group insurance, an actuary can also use a mixed method (blended rating) which is a premium determination plan based on a manual rating that is adjusted to the experience rating. The sample in this study is credit card debtors from a private bank in Indonesia with an observation period between 2016 – 2019. The variables used in this study are the number of participants using credit card life insurance, the value of insurance claims from year to year, the value of insurance premiums, and the value of insurance costs. The results showed that the estimated premium continued from the previous 0.4% decreased to 0.25% - 0.26% based on the loss ratio method and became 0.22% - 0.31% based on the blended rating method."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhy Pramudita
"

Segmen usaha kecil dan menengah saat ini terus berkembang di Indonesia. Berkontribusi lebih dari seperlima Produk Domestik Bruto Indonesia menjadikan segmen ini sangat berpotensi untuk terus dikembangkan. Perbankan dalam negeri dan asing melihat segmen usaha kecil menengah ini sebagai segmen yang menjanjikan sehingga membuat mayoritas Bank di Indonesia ikut bersaing dalam penyaluran kredit pada segmen ini. Namun, ditengah prospek yang menjanjikan, segmen ini juga memiliki tantangan tersendiri dimana rasio non-performing loan secara Nasional pada segmen ini melebihi rasio  non-performing loan seluruh kredit yang disalurkan. Penelitian ini bertujuan untuk meniliti reliabilitas metode Altman Z-Score serta Ohlson O-Score sebagai alat prediksi kebangkrutan pada perusahaan segmen Small Medium Enterprise di Indonesia serta reliabilitas laporan keuangan perusahaan di segmen Small Medium Enterprise dalam mencerminkan kondisi riil perusahaan sebagai data masukan untuk analisa prediksi kebangkrutan perusahaan. Data penelitian menggunakan data laporan keuangan dari perusahaan yang menjadi debitur segmen Small Medium Enterprise di Bank Mandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan Z-Score mampu memprediksi kebangkrutan dengan akurasi  51,8%, 37,4%, 36,3%, dan 11,4% untuk satu, dua, tiga dan empat tahun sebelum kebangkrutan sedangkan Ohlosn O-Score memberikan hasil akurasi yang lebih baik yaitu 73,6%, 43,2%, dan 58,5% untuk satu, dua dan tiga tahun sebelum kebangkrutan. Berdasarkan hasil tersebut dan wawancara kepada pihak internal Bank dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan untuk perusahaan segmen Small Medium Enterprise secara umum belum cukup reliable untuk mencerminkan kondisi perusahaan secara riil.


Nowadays, small and medium enterprises continue to grow in Indonesia, contributing more than one fifth of Indonesia's Gross Domestic Product, making this segment very potential to continue to be developed. Domestic and foreign banks see this small and medium business segment as a promising segment, making the majority of banks in Indonesia compete in lending to this segment. However, amid a promising prospect, this segment also has its own challenges, where the national’s ratio of non-performing loans in this segment exceeds the ratio of non-performing loans of all loans disbursed. This study aims to assess the reliability of the Altman Z-Score and Ohlson O-Score methods as bankruptcy predictors in Small Medium Enterprise segment in Indonesia and the reliability of the company's financial statements in the Small Medium Enterprise segment in reflecting the company's real conditions as input data to analyze the possibility of the company going bankrupt. This research uses financial report data from companies that are debtors in the Small Medium Enterprise segment at Bank Mandiri. The results showed that the Z-Score calculation was able to predict bankruptcy with an accuracy of 51.8%, 37.4%, 36.3%, and 11.4% for one, two, three and four years before bankruptcy while Ohlson O-Score giving better accuracy results of 73.6%, 43.2%, and 58.5% for one, two and three years before bankruptcy. Based on these results and interviews with internal parties of the Bank it can be concluded that financial statements for Small Medium Enterprise segment companies in general have not been reliable enough to reflect the company's condition in real.

"
2019
T54630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Lestari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah afiliasi perusahaan dalam grup bisnis di Indonesia memiliki pengaruh terhadap volatilitas laba operasi yang diukur melalui standar deviasi laba operasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa afiliasi perusahaan grup bisnis di Indonesia berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap standar deviasi laba operasi, sehingga perusahaan yang terafiliasi dengan grup bisnis tergolong lebih volatile dibandingkan dengan non grup bisnis. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja antara perusahaan terafiliasi grup bisnis dengan non grup bisnis, dengan melihat nilai Tobin?s Q dan ROA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan terafiliasi grup bisnis memiliki kinerja yang berbeda jika dilihat dari nilai Tobin?s Q, menandakan bahwa pasar lebih mengapresiasi secara positif perusahaan grup bisnis, namun tidak terdapat perbedaan kinerja antara perusahaan terafiliasi grup bisnis maupun non grup bisnis jika dilihat kinerjanya secara akuntansi yang diukur oleh ROA.

ABSTRACT
The objective of this research is to study whether an affiliation with a Business Group would affect to operating profit volatility which measured by standard deviation of operating profit. The result in this research support the hypothesis that an affiliation with a Business Group would have positive and significant effect to operating profit volatility, so the company that affiliated with Business Groups in Indonesia will be more volatile compared to non Business Groups. Another purposes of this research is to study the significant differences between Business Group affiliated companies and non-Business Group companies in terms of their performance measured by Tobin?s Q and ROA. The result of the study suggest that the markets are more attracted to Business Group affiliated companies which reflected by higher Tobin?s Q score. But the differences result has been occured when we used ROA as a based of firm performances. There is no differences significant performance result between companies that affiliated in Business Group and non-Business Group.
"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>