Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Rosalina Suarni Nugroho
"Penelitian ini membahas tentang interferensi pelafalan bunyi konsonan dalam siaran program berita berbahasa Jerman oleh penyiar di VOI RRI Jakarta. Tujuan penelitian ini ialah memaparkan bunyi konsonan apa saja yang dilafalkan tidak sesuai dan jenis interferensi apa saja yang sering terjadi, serta penyebabpenyebabnya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan memaparkan kemungkinan terdapatnya keterkaitan tulisan dengan interferensi bunyi yang terjadi. Metode deskriptif dan analisis kontrastif dipilih dalam menganalisis penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interferensi bunyi konsonan terjadi tidak hanya karena dipengaruhi bentuk tulisannya saja, namun juga terjadi karena pengaruh tulisan, pengaruh bunyi konsonan sekitar, bunyi konsonan tidak ada dalam bahasa Indonesia, tidak ada gugus konsonan rangkap pada akhir suku kata dalam bahasa Indonesia, salah meletakan bunyi konsonan, kata yang rumit, dan kekeliruan penyiar.

This research discusses about the interference of the consonant sound pronounciation in news program on radio?s broadcast in German by the announcers at VOI RRI Jakarta. The purposes of this research are to explain the consonant sounds which pronounce unappropriate, the interference types that occur oftenly, and also its causes. Besides that, this research aims to explain the possibility of the writing influence toward the interference of the consonant sound pronounciation. Descriptive method and contrastive analysis are chosen to analyze this research.
The results show that the interference of the consonant sound pronounciations are not only caused by the writing, but also caused by writing's effect, effect of consonant sound araound, no consonant sound in Indonesian, no consonant clusters in Indonesian, mistake of placing consonant sound, complex word, and the mistake of announcer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neysa Sheliza Putri Dharma
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsistensi penerjemahan dalam majalah NADI vol. 28 tahun 2021 pada artikel berjudul "Digitalisasi, Solusi Pemulihan Ekonomi?" dengan menggunakan unsur makro dan mikro melalui skema W-Frage oleh Christiane Nord. Penelitian bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsistensi penerjemahan dalam konteks media komunikasi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 7 alasan yang menyebabkan ketidakkonsistenan antara TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran). Setelah diteliti secara keseluruhan, ketidakkonsistenan pada teks terjadi karena penerjemah memperhatikan konvensi budaya sasaran dan menggunakan metode komunikatif guna memperjelas maksud dari kalimat.

This study aims to analyze the consistency of translation in NADI magazine vol. 28 of 2021 in the article titled "Digitalisation, Solution for Economic Recovery?" by using macro and micro elements through Christiane Nord's W-Frage scheme. The research aims to provide a better understanding of translation consistency in the context of communication media. Based on the research results, there are 7 reasons that cause inconsistency between TSu (source text) and TSa (target text). After an overall study, the inconsistency in the text occurs because the translator pays attention to the conventions of the target culture and uses communicative methods to clarify the meaning of the sentence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Latifani Daniarsa
"Media di setiap negara Asia Tenggara beroperasi dengan cara yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor tidak terhindarkan seperti ekonomi, politik, masyarakat, dan budaya yang kemudian menciptakan tingkat kebebasan pers yang berbeda di setiap negara Asia Tenggara. Tujuan utama pada penelitian ini adalah untuk menginvestigasi strategi persuasi dalam tajuk rencana pada media berbahasa Inggris pilihan di Asia Tenggara. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menelaah struktur organisasi genre tajuk rencana The Jakarta Post (Indonesia), Bangkok Post (Thailand), dan New Straits Times (Malaysia) serta menyelisik pola pemilihan jenis attitude di tiap tiga media pilihan. Strategi persuasi yang digunakan media Asia Tenggara ini digali dengan menggunakan analisis genre (Iedema, dkk., 1994) dan appraisal, spesifiknya sistem attitude (Martin dan White, 2005). Hasil analisis menunjukkan bahwa genre yang diadopsi oleh The Jakarta Post, Bangkok Post, dan New Straits Times adalah eksposisi media (media exposition) dengan struktur organisasi teks yang melibatkan Tesis^Argumen^Penguatan Tesis. Struktur tersebut menunjukkan bahwa ketiga media cenderung eksplisit dalam menunjukkan posisi pro atau kontra terhadap sebuah isu. Sementara itu, pola pemilihan jenis attitude yang ditemukan pada ketiga media cenderung berbeda. The Jakarta Post cenderung fokus secara eksplisit menilai negatif peristiwa, benda, serta fenomena ketika membahas isu yang berkaitan dengan pemerintahan di Indonesia. Hal ini terlihat dari pola penggunaan appreciation negatif inscribe pada tajuk rencana yang mengangkat permasalahan dalam negeri. Bangkok Post cenderung melibatkan penilaian negatif implisit mengenai perilaku tokoh yang bersangkutan khususnya dari kalangan pemerintahan ketika membahas isu dalam negeri. Strategi ini ditunjukkan melalui pola penggunaan judgment negatif invoke yang ditemukan pada tajuk rencana Bangkok Post yang membahas isu domestik. New Straits Times cenderung secara implisit menilai negatif perilaku seseorang ketika membahas masalah yang berkaitan dengan ras tertentu. Hal ini terlihat dari pola penggunaan judgment negatif invoke pada teks dengan topik yang berkaitan dengan komunitas sebuah ras di Malaysia.
Media in each Southeast Asian country operates differently due to a number of factors such as economics, politics, social, and culture, which eventually lead to different levels of press freedom in each Southeast Asian country. The aim of this research is to investigate persuasion strategies in editorials of selected English-language media in Southeast Asia. To achieve this goal, the researcher examined the organizational structure of the editorial text genres of The Jakarta Post (Indonesia), Bangkok Post (Thailand), and New Straits Times (Malaysia) and examined the pattern of selecting types of attitudes in each of the three selected media. The persuasion strategies used by Southeast Asian media were explored using genre analysis for media discourse (Iedema, et al., 1994) and appraisal framework specifically the sub-system attitude (Martin dan White, 2005). The results of the analysis show that the genre adopted by The Jakarta Post, Bangkok Post, and New Straits Times is media exposition with the organizational structure involving Thesis^Argument^Reiteration of Thesis. This structure shows that the three media tend to be explicit in showing a pro or con position on an issue since they persuade the readers by focusing on explaining one point of view without offering another. Meanwhile, the patterns of choosing the type of attitude found in the three media tend to be different. The Jakarta Post tends to focus explicitly on negatively assessing events, objects and phenomena when discussing issues related to government in Indonesia. This can be seen from the pattern of using negative inscribed appreciation in editorials that discuss domestic problems. The Bangkok Post tends to involve implicit negative judgments regarding the behavior of actors involved, especially from the government when discussing domestic issues. This strategy is demonstrated through the pattern of using invoked negative judgment found in Bangkok Post editorials discussing issues within the country. The New Straits Times tends to implicitly judge someone's behavior negatively when discussing issues related to certain race. This can be seen from the pattern of using invoked negative judgment in texts with topics related to a community of a race in Malaysia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ariana Devi Saraswati
"Gerakan Black Lives Matter yang digalakkan pada tahun 2020 menjadi salah satu bukti bahwa upaya masyarakat untuk menghapus rasisme sangat tinggi. Keberadaan rasisme hingga saat ini masih dirasakan dan kerap dijumpai dalam media, salah satunya media iklan. Dalam media iklan, rasisme biasanya disisipkan dalam interpretasi yang dapat dipahami penontonnya. Iklan Der neue Golf dari Volkswagen serta iklan Der Sixt WM-Tipp dari Sixt merupakan contoh dari iklan asal Jerman yang mengandung rasisme dan akan dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana identitas orang kulit hitam digambarkan dalam kedua iklan tersebut melalui elemen-elemen yang mencakup audio, visual, dan sinematografi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif, di mana penulis akan memaparkan unsur rasisme yang muncul pada sumber data dan menggunakan teori sebagai pendukung. Untuk melakukan penelitian ini penulis menggunakan teori Representasi dari Stuart Hall. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa dalam iklan Der neue Golf dari Volkswagen terdapat adanya penggambaran subordinasi terhadap orang kulit hitam. Sementara itu, dalam iklan Der Sixt WM-Tipp dari Sixt terdapat stereotip negatif yang diberikan terhadap orang kulit hitam Ghana. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggambaran identitas orang kulit hitam dalam kedua iklan Jerman tersebut tidak lepas dari kelompok masyarakat yang inferior bila dibandingkan dengan orang kulit putih.

The Black Lives Matter movement that took place in 2020 is one of the proofs of how high the society’s attempts to end racism are. To this day, the existence of racism can be seen and often found in the media, such as advertisements. In advertisements, racism is usually inserted in interpretations that can be acknowledged by the viewers. Der neue Golf commercial from Volkswagen and Der Sixt WM-Tipp ad from Sixt are examples of German advertisements that contain racism. These advertisements will be discussed further throughout this research. This research aims to find out how the identity of black people is depicted in both Volkswagen and Sixt advertisements through their elements, including audio, visual, and cinematography. The method used in this research is qualitative descriptive, which is utilized by the author to explain the racism shown in the data sources with the help of a theory. To conduct the research, the author used Stuart Hall’s theory of representation. This study finds that in Volkswagen’s Der neue Golf commercial there is a depiction of black people subordination. Meanwhile, Sixt’s Der Sixt WM-Tipp advertisement carries negative stereotypes given to black Ghanaians. In conclusion, black people’s identity in those two german advertisements is depicted as an inferior group in comparison to white people."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Ardelia Syifa Rabbani
"Kemampuan berbicara memegang peranan penting dalam pemelajaran bahasa asing. Dalam berbicara, pelafalan harus tepat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Penelitian fonetik auditif yang berbentuk penelitian lapangan ini bertujuan untuk membuktikan apakah mahasiswa Program Studi Jerman semester enam tahun ajaran 2013/2014 melakukan interferensi dalam intonasi kalimat tanya dan membahas penyebab yang melatarbelakangi fenomena tersebut. Data penelitian kemudian dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang dijadikan responden melakukan interferensi dalam melafalkan kalimat tanya bahasa Jerman dengan pola intonasi yang sesuai. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan adanya sesi pelajaran khusus untuk melatih pelafalan mahasiswa Program Studi Jerman.

Speaking ability plays an important role in learning a foreign language. To avoid misunderstandings, language learners must practice precise pronunciation. This auditory phonetic research in the form of field research aims to prove whether intonation interference occurs within interrogative sentences uttered by sixth semester students of German Studies in academic year 2013/2014 and to discuss the underlying reason on it. The research data were then qualitatively analysed.
This study shows that the respondents do demonstrate the interference when required to pronounce given interrogative sentences with appropriate intonation patterns. Based on these results, I suggest that the concerned parties hold an extra seminar in which the students are able to practice proper German pronunciation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syavira Retty Radiyanti
"Skripsi ini meneliti tentang jenis-jenis metafora yang biasa digunakan untuk artikel
musik majalah Rolling Stone Jerman edisi 227 bulan September 2013. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis metafora ditinjau dari segi semantik
dan menunjukkan fungsi pembentukan metafora yang digunakan dalam artikel
tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis metafora yang
sering digunakan dalam artikel musik majalah Rolling Stone Jerman adalah metafora
kreatif dan terdapat banyak personifikasi. Fungsi metafora yang terlihat jelas adalah
untuk menggambarkan berbagai situasi dan menjelaskan suatu hal.

This Thesis analyzes the varieties of metaphor, which are frequently used in the one
of the music article in the Rolling Stone magazine Germany, edition of 227 on
September 2013. The aim of this research is to describe the varieties of metaphor in
the chosen music article observed from the semantic aspects and to show what those
metaphors function as. This is a library-based research and is qualitative. The result
of this research shows that creative metaphor and personification are frequently used
in the music article in the Rolling Stone magazine Germany. The functions of
metaphor are obviously to explain and describe something and situations."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Prahaya Putra
"Skripsi ini membahas bagaimana kata binatang dalam novel berbahasa Indonesia ?SAMAN? diterjemahkan ke dalam novel ?SAMAN? berbahasa Jerman melalui teori analisis komponen makna; temasuk kategori makna primer dan sekunder manakah kata binatang tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak semua kata binatang dalam buku novel ?SAMAN? yang diterjemahkan secara identik atau sama dalam bahasa Jerman. Dalam penerjemahan kata binatang, hubungan generik dan spesifik kata binatang dapat digunakan untuk mengacu suatu kata yang tidak ada padanannya. Selain itu, konteks dalam suatu kalimat menentukkan makna primer dan sekunder suatu kata binatang.

The focus of this research is to analyse how the vocabulary of animals in the indonesian novel "SAMAN" translated into German language through the theory of analysis components of meaning; including categories of primary and secondary meaning contained in the word of animals. The method that I use in this research is qualitative and quantitative method. The conclutions of this research revealed that not all of the word of animals in the novel book "SAMAN" that translated identicaly or similary in German. In the translation of vocabulary of animals, generic and specific meaning relations can be used to refer to a word which has no equivalents. In addition, the context in a sentence determine the meanings of the vocabulary of animals."
2015
S60275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Natalie
"Skripsi ini meneliti bagaimana unsur-unsur ekuivalensi terkait makna denotatif novel berbahasa Jerman Der Vorleser diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Sang Juru Baca. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berfokus pada hasil terjemahan dan sejauhmana fungsi komunikatif bahasa dipertahankan dalam hasil terjemahan tersebut. Dari hasil analisis korpus data, ditemukan bahwa bukan hanya padanan makna kata dan ungkapan secara leksikal yang dapat mewujudkan ekuivalensi dan efek komunikatif dalam karya terjemahan., melainkan juga konteks, struktur kalimat, dan suasana yang ingin dibangun penulis.

This thesis reviews how the equivalence elements particularly the denotative meaning in the German novel Der Vorleser translated into Indonesian language with the title Sang Juru Baca. The research is conducted qualitatively and focused on the result of the translation regarding how far the communicative functions of language being maintained within the translation. The result of the analysis reveals that the lexical meaning of a word or term is not the only factor affecting the equivalence and communicative effect of a translated text, but also context, structure of sentence, and the atmosphere which the author would like to build.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniftya
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas representasi dan identitas budaya Islam dalam enam artikel pro dan kontra mengenai pembangunan DİTİB Zentralmoschee di Ehrenfeld, Cologne dari media cetak dan daring di Jerman. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak yang kontra dengan pembangunan DİTİB Zentralmoschee, Islam direpresentasikan terkait dengan terorisme, ancaman bagi Jerman, asing, dan tertutup dari kehidupan masyarakat Jerman. Pihak-pihak tersebut adalah Ralph Giordano, Pro Köln, dan partai CDU. Sementara itu, oleh pihak yang pro dengan pembangunan DİTİB Zentralmoschee, Islam ditunjukkan sebagai agama yang toleran, terbuka, dan anti-terorisme. Pihak-pihak yang mendukung pembangunan masjid ini adalah walikota Köln Fritz Schramma, beberapa partai politik di Köln, dan arsitek Paul Böhm.

ABSTRACT
The objective of this thesis is to analyze how cultural identity of Islam in Germany is represented through six articles about Cologne Central Mosque debates. On the debate, the opposition side represents Islam as a terror as well as a threat for Germany. Ralph Giordano (a journalist), Pro Cologne and CDU (a Christian democratic party) are on the opposition side. They also perceive Islam as the ?other? and a private community, closed from German society. Meanwhile, on the other side, Mayor of Cologne Fritz Schramma, political parties in Cologne and an architect Paul Böhm, perceive Islam in Germany as a moderate and antiterrorism religion.
"
2015
S60657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Indah Putri
"[Skripsi ini membahas makna bagaimana kelucuan ikon-ikon busaya populer yang didekonstruksi oleh seniman Jerman, Patricia Waller dalam pamerannya yang berjudul ?Broken Heroes?. Di dalam pameran tersebut ditampilkan 10 tokoh kartun dan komik. patricia Waller mendekonstruksi makna pahlawan dan ikon budaya populer yang berlaku pada masyarakat masa kini melalui karya intalasinya. Di dalam pameran Patricia Waller menjungkirbalikkan makna kepahlawanan dengan menampilkan kelucuan dari ke-10 tokoh kartun dan komik tersebut.;The objective of this thesis is to show how the meaning and silyness icons of pop culture deconstructed in Broken Heroes exhibition by Patricia Waller is. The figures in Patricia Waller?s Broken Heroes exhibition are all well-known icons of pop culture. They are creatures of comics and cartoons. Patricia Waller deconstruct the meaning of hero which already well known by people through her Broken Heroes exhibition. She breaks the meaning of traditional heroes with silyness of the figure.;The objective of this thesis is to show how the meaning and silyness icons of pop culture deconstructed in Broken Heroes exhibition by Patricia Waller is. The figures in Patricia Waller?s Broken Heroes exhibition are all well-known icons of pop culture. They are creatures of comics and cartoons. Patricia Waller deconstruct the meaning of hero which already well known by people through her Broken Heroes exhibition. She breaks the meaning of traditional heroes with silyness of the figure., The objective of this thesis is to show how the meaning and silyness icons of pop culture deconstructed in Broken Heroes exhibition by Patricia Waller is. The figures in Patricia Waller’s Broken Heroes exhibition are all well-known icons of pop culture. They are creatures of comics and cartoons. Patricia Waller deconstruct the meaning of hero which already well known by people through her Broken Heroes exhibition. She breaks the meaning of traditional heroes with silyness of the figure.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>