Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibnu Maroghi
"Skripsi ini menelaah Kumpulan Sajak Don Quixote dengan pendekatan intrinsik. Tujuannya adalah menjelaskan proses kreatif Goenawan Mohamad menciptakan ulang tokoh Don Quixote. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menciptakan ulang tokoh Don Quixote, Goenawan Mohamad menonjolkan unsur-unsur pembentuk puisi, seperti enjambemen, citraan, dan diksi. Unsur-unsur tersebut membentuk cara pandang yang baru terhadap tokoh Don Quixote yang aslinya merupakan sosok yang dicemooh menjadi tokoh yang memiliki pendirian.

This undergraduate thesis examines Kumpulan Sajak Don Quixote with intrinsic approach. The purposes are to explain Goenawan’s creative process recreate Don Quixote figure. This research used descriptive-analytic as the method. The results of this study show that the figure of Don Quixote recreate, Goenawan highlight the elements forming the poem, such as enjambment, imagery, and diction. These elements form a new perspective on the character of Don Quixote which originally was a figure who scorned the cast who have establishments.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S63951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruli Arifah
"Skripsi ini menelaah Kumpulan Sajak Don Quixote dengan pendekatan intrinsik. Tujuannya adalah menjelaskan proses kreatif Goenawan Mohamad menciptakan ulang tokoh Don Quixote. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menciptakan ulang tokoh Don Quixote, Goenawan Mohamad menonjolkan unsur-unsur pembentuk puisi, seperti enjambemen, citraan, dan diksi. Unsur-unsur tersebut membentuk cara pandang yang baru terhadap tokoh Don Quixote yang aslinya merupakan sosok yang dicemooh menjadi tokoh yang memiliki pendirian.

This undergraduate thesis examines Kumpulan Sajak Don Quixote with intrinsic approach. The purposes are to explain Goenawan?s creative process recreate Don Quixote figure. This research used descriptive-analytic as the method. The results of this study show that the figure of Don Quixote recreate, Goenawan highlight the elements forming the poem, such as enjambment, imagery, and diction. These elements form a new perspective on the character of Don Quixote which originally was a figure who scorned the cast who have establishments.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S63952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Fitri Faoziah
"

Tesis ini memaparkan evaluasi Greenpeace terhadap lingkungan. Evaluasi lingkungan dilihat dari sisi linguistik dengan menelaah sistem appraisal dari ranah sikap dan graduasi. Data dalam penelitian ini adalah tulisan dalam kampanye Greenpeace yang terdapat dalam laman Greenpeace International. Penelitian dengan ancangan kajian wacana ini merupakan penelitian kualitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan menelaah transitivitas (Halliday, 2013) dan sistem appraisal (Martin dan White, 2005) dari ranah sikap yaitu afeksi, penghakiman dan apresiasi serta ranah graduasi yaitu fokus dan daya. Sementara itu, presentase dalam yang dilakukan dengan menggunakan UAM Corpus (O’Donnell, 2007) sebagai landasan untuk melihat kecenderungan penilaian Greenpeace dari penganotasian sikap dalam klausa dan menganotasi graduasi. Hasil dari penelitian ini adalah Greenpeace mengevaluasi lingkungan dengan menghakimi entitas-entitas tertentu yang tindakannya berdampak bagi lingkungan. Hal tersebut dibuktikan dari kecenderungan penilaian Greenpeace adalah menghakimi entitas-entitas tertentu dengan cara yang kuat dari banyaknya penghakiman (judgement) yang direalisasikan dari penggunaan klausa material dan daya dengan skala naik (up scale force) yang direalisasikan dari penggunaan derajat superlatif. Dengan demikian, Greenpeace meyakinkan pembaca dalam kampanyenya melalui penilaian terhadap lingkungan.


The goal of this study is to find out the way Greenpeace evaluating environment. The evaluation can be explained by  doing research in appraisal which were attitude and graduation. The data of this study is the campaign of Greenpeace which was written on the site of Greenpeace International.  The approach of this study is discourse analysis by using qualitative method.  The qualitative method used transitivity (Halliday, 2013) and appraisal system (Martin dan White, 2005. Moreover, attitude such as affect, judgement and appreciation and graduation such as force and focus are the aim to examine the evaluation of Greenpeace's campaign. Meanwhile, the percentage that was presented by using UAM Corpus (O’Donnell, 2007) was applied as the basic to examine clauses, attitude and graduation. The results of this study show that Greenpeace evaluates the environment by judging the entities whose actions have impacts to the environment. Greenpeace have tendency to use judgement by using material clauses on their site. Furthermore, they also likely use up scale force which make their evaluation stronger. Hence, Greenpeace's evaluation in their campaign can convince the readers.

"
2019
T52469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murti Bandung
"Efektivitas Penggunaan Media E-Learning berbasis Kahoot dalam Penguasaan Gramatika Mahasiswa PBI Universitas Negeri di Kalimantan Timur = The Effectiveness of e-Learning Media Application Kahoot-Based in Mastering Grammar For English Language Student of State University in East Kalimantan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T51737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sansiviera Mediana Sari
"

Tesis ini berawal dari sebuah hipotesis yang mengatakan bahwa anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) mengalami gangguan bahasa secara semantik atau disebut sebagai defisit semantik.  Berdasarkan pengamatan awal  di sekolah Cahaya Didaktika yang mengamati dua anak ASD ringan berusia 16 dan 11 tahun disimpulkan bahwa dua anak ASD sudah memiliki konsep kata.  Data dari pengamatan awal tidak mencukupi untuk membuktikan hipotesis defisit semanti. Karena data awal tidak mencukupi untuk membuktikan hipotesis defisit semantik, tesis ini memperluas penyelidikan sebelumnya dengan tes pengetahuan leksikal breadth dan leksikal depth guna menjawab hipotesis defisit semantik.

 Rangkaian tes dilakukan yang terdiri atas tes pengetahuan leksikal breadth melalui tugas pemilihan leksikal dan tes pengetahuan leksikal depth melalui tugas definisi kata yang dilakukan terhadap dua anak ASD dan membandingkan dengan grup kontrol berusia sama dengan usia mental ASD yaitu 8 tahun dan 10 tahun. Stimulus terdiri atas 39 kata dan 39 pseudoword dengan kriteria pemerolehan leksikal anak usia 5 tahun, kelas kata verba dan nomina, dan bersuku kata dua. Data tersebut diolah dengan uji statistik Wilcoxon,  klasifikasi definisi kata dari  Hadley, Dickinson, Hirsh-Pasek, dan Golinkoff (2015) dan taksonomi semantik dari De Deyne dan Storms (2008). Berdasarkan dari hasil rangkaian tes pengetahuan leksikal breadth dan depth ditemukan bahwa anak ASD dalam penelitian ini  mengalami defisit semantik dengan ditandai pengetahuan leksikal breadth dan depth yang lemah.


This thesis started from the hypothesis that children with Autism Spectrum Disorder (ASD) suffers from semantic language disorder or semantic deficit. Based on preliminary observation conducted on two children with mild ASD studying at Cahaya Didaktika school (aged 16 and 11 years old), it is concluded that the children have word concepts. However, because data from the preliminary observation is not enough to prove the existence of semantic deficit, this thesis extends the previous investigation by utilizing the lexical breadth and depth tests.The tests comprise lexical knowledge breadth test through Lexical Decision Task and lexical knowledge depth test through word definition that are done by two mild ASD children and control groups matched on the mental age of the ASD children, which are 8 and 10 years old. The stimuli are 39 words with Age of Acquisition of 5 years old and 39 corresponding pseudowords, including verbs and nouns and having two syllables. Data are then analyzed statistically by and are classified according to the word definition classificationof Hadley, Dickinson, Hirsh-Pasek, and Golinkoff (2015) and De Deyne & Storms (2008) semantic taxonomy. The results demonstrate that children with ASD suffers from semantic deficit which are characterized by lack of breadth and depth their lexical knowledge."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Areyke Herlina Caroline Manorek
"Tesis ini membahas stance presenter dalam presentasi bisnis dengan menggunakan pendekatan teori Linguistik Fungsional Sistemik (LFS). Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, data lisan yang berupa klausa ujaran dalam presentasi Mine Performance Reviewdianalisis dengan menggunakan sistem MOODuntuk menginvestigasi konstruksi mood, residu, dan bagaimana keduanya membentuk stance presenter melalui pilihan leksikogramatikal yang terdapat pada klausa ujaran tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presenter memposisikan diri sebagai bagian dari tim dan tidak menonjolkan perannya sebagai manajer yang bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional tambang.

This thesis discusses presenter's stance in a business presentation using Systemic Functional Linguistics (SFL) theory approach. By employing a qualitative research method, the data in the form of oral speech clauses in the presentation of Mine Performance Review were analyzed using MOOD system proposed by Halliday and Matthiessen (2004) to investigate the construction of mood, residue, and how they shape the presenter's stance through lexical dan grammatical selections contained in the speech. The results show that the presenter positioned himself as part of the team and did not accentuate his role as the manager responsible for the operational activities of the mine."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T51989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfini Iasya Putri
"Tesis ini merupakan laporan penelitian berupa penilaian kualitas terjemahan kata, frasa, atau kalimat bermuatan budaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan model komparatif yang berorientasi pada produk. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan tingkat kualitas terjemahan teks label yang terdapat di salah satu museum dan pengaruh teknik penerjemahan yang digunakan pada tingkat kualitas terjemahan secara holistik, yaitu pada tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaannya. Sumber data penelitian ini adalah teks label Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang termasuk kategori artefak nonreligi dan terjemahannya dalam bahasa Inggris. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua macam data: data pertama adalah satuan lingual berupa kata, frasa, ataupun kalimat yang mengandungi unsur budaya pada teks label dwibahasa Indonesia dan Inggris di Museum Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, sedangkan data kedua berupa hasil penilaian kualitas terjemahan data pertama yang dilakukan oleh penilai dengan cara mengisi lembar penilaian. Data pertama dikumpulkan dengan teknik cuplikan dan data kedua dengan lembar penilaian kualitas terjemahan. Jumlah data yang dikumpulkan adalah 51 data. Selanjutnya, data pertama itu dibandingkan dengan terjemahannya dalam teks sasaran untuk mendapatkan teknik penerjemahan yang diterapkan. Teknik penerjemahan yang diacu oleh penelitian ini adalah yang dikembangkan dari pendapat beberapa ahli seperti Newmark (1984), Baker (2011), Molina dan Albir (2002), dan Hoed (2006). Dari sembilan belas teknik penerjemahan yang dirangkum oleh peneliti, hanya sembilan teknik yang diterapkan dalan terjemahan teks label museum, yaitu teknik peminjaman, peminjaman yang dilengkapi artefak, transposisi, transposisi yang dilengkapi artefak, peminjaman dan transposisi yang dilengkapi artefak, generalisasi, generalisasi yang dilengkapi artefak, generalisasi disertai deskripsi, dan reduksi. Selanjutnya, tingkat keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan dari terjemahan teks label itu dinilai oleh bantuan tiga orang mahasiswa pascasarjana dan satu orang penutur jati bahasa Inggris yang juga merupakan dosen di Program Studi Linguistik, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik yang didesain oleh Nababan (2002). Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis komparatif (William & Chesterman, 2002) terhadap teks sumber dan teks sasaran. Temuan menunjukkan bahwa kualitas terjemahan teks label museum ini cenderung dinilai tinggi pada aspek keakuratannya saja, sedangkan kedua aspek lainnya rendah, yaitu kurang dari 50%. Teknik penerjemahan yang diterapkan menjadi salah satu faktor penentu kualitas terjemahan teks label museum. Teknik peminjaman dominan dipilih karena sesuai dengan tujuan penerjemahan teks label museum, yaitu memperkenalkan budaya BSu.

Cultural words translation quality assessment will be discussed in this thesis. This is a product-oriented comparative model with the qualitative approach. The aims of the study are to assess the quality of label texts in a museum and describe the effects of techniques on the quality. In this study, the quality is evaluated by using holistic assessment which includes the accuracy, acceptability, and readabilty of the cultural words translation. The data source of this study is non-religious artifact category in label texts of Lambung Mangkurat Museum, Banjarbaru, South Kalimantan and its English translation. The data of this study are lingual units, such as words, phrases, and sentences containing cultural elements in label texts of Lambung Mangkurat Museum, Banjarbaru, South Kalimantan, are in both English and Indonesian. The data of this study also include the results of translation quality assessment of the cultural words which have been assessed by raters. The main data are collected by using the sampling technique and the secondary data are the assessment sheets. There are 51 data in this study. Afterwards, those data are compared with their translations in the target text in order to find the translation techniques. The translation techniques used in this study are adapted from some experts, such as Newmark (1984), Baker (2011), Molina and Albir (2002), and Hoed (2006). Out of nineteen techniques, there are only ten techniques used in the translation of museum label texts; borrowing, borrowing with artifacts, transposition, transposition with artifacts, triplets, generalisation, generalisation with with artifacts, generalisation with description, omission, and naturalisation. The accuracy, acceptability, and readability of the translation assessed by three evaluators who are postgraduate students of the Linguistics Department, the Faculty of Humanity, Universitas Indonesia and one native speaker who is a lecturer at the same university. The assessment uses the assessment model designed by Nababan (2002). The data are analysed by using comparative analysis model (William & Chesterman, 2002). The finding shows that the translation of label texts tends to be assessed as high quality, above all is the accuracy while the others are less than 50%. The translation technique is one of the factors determining the quality of museum label text translation because it is related to the translation aims of text label: introducing Banjarese culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityarini Kusumaningtyas
"Kosakata musik di dalam bahasa Indonesia selain digunakan untuk mendeskripsikan musik juga digunakan untuk mengungkapkan berbagai konsep nonmusik. Itu berarti kosakata musik berpotensi untuk menempati ranah sumber di dalam pemetaan metafora. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kosakata musik sebagai ranah sumber ungkapan metaforis di dalam bahasa Indonesia serta menjelaskan keterkaitan makna antara ranah sumber dan ranah sasaran. Penelitian ini menggunakan ancangan kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui korpus bahasa Indonesia Sketch Engine. Data penelitian berupa kalimat-kalimat berbahasa Indonesia yang memuat kata nada, melodi, harmoni, dan dinamika untuk membicarakan segala sesuatu di luar bidang musik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik yang di dalam musikologi cenderung diteliti sebagai ranah target, ditinjau dari sudut pandang Linguistik ternyata juga dapat menjadi ranah sumber sehingga memunculkan makna polisemi pada kata nada, harmoni, dan dinamika. Dalam proses pengembangan makna itu, metafora berperan sebagai perangkat kognitif yang menghubungkan ranah sumber musik dengan ranah targetnya.

In Indonesian, music vocabulary is not only used to describe music but also use to express various no musical concepts. That means music vocabulary has the potential to occupy the source domain in metaphorical mapping. The study aims to describe the vocabulary of music as the sources domain of metaphorical expressions in Indonesian and to explain the relation of metaphorical meanings to the music field. The study was qualitative research. The data ollection of the study was conducted by the Indonesian corpus through the Sketch Engine. The data was Indonesian sentences having the vocabulary of nada, melodi, harmoni, and dinamika in which the concexts of sentences were used to talk about anything in not music field. The result of this study show that music in the field of Musichology tends to be studied as a target domain, in Linguistic perspective it can also be a source for the development of polisemic meaning in nada, harmoni, and dinamika. In the process of developing meaning, metaphor acts as a cognitive device that connect the source and target domains."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T54973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidia Kristri Afrilita
"Tesis ini mengkaji pengalaman Tip of the Tongue (ToT) pada penutur bahasa Indonesia dan pengaruh kompleksitas fonotaktik terhadap kejadian ToT, serta implikasinya terhadap model akses leksikal. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan menciptakan situasi yang memicu kemunculan ToT pada responden. Sumber data penelitian ini adalah kelompok kata berfonotaktik sederhana dan berfonotaktik kompleks yang diseleksi dari kata berfrekuensi rendah (F=5) pada korpus IndonesianWaC. Data penelitian ini adalah semua fitur generic recall yang muncul selama kejadian ToT dan urutan kemunculan tiap-tiap informasi tersebut. Data dianalisis dengan menggunakan prosedur analisis statistik, yaitu perhitungan frekuensi kemunculan, uji t satu sampel, dan uji korelasi Pearson.
Hasil analisis menjelaskan bahwa (1) fitur-fitur generic recall yang muncul pada ToT bahasa Indonesia adalah fitur relasi makna, definisi, dan memori episodik pada level konseptual; dan fitur segmen awal, segmen tengah, segmen akhir, jumlah suku kata, dan kemiripan fonologis pada level leksem; (2) variabel kompleksitas fonotaktik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi probabilitas kejadian ToT; (3) model akses leksikal yang paling banyak muncul pada proses akses leksikal bahasa Indonesia adalah model serial; dan (4) kecenderungan kemunculan model serial terjadi pada kedua kelompok pola fonotaktik.

This research investigates Tip of the Tongue (ToT) experience amongst Indonesian speakers and the influence of phonotactics complexity towards ToT probability, and its implication towards lexical access model. This study applied experimental research design by creating a condition to trigger the occurence of ToT amongst the respondents. The source of data was a group of simple-phonotactics words and a group of complex-phonotactics words selected from low frequency words (F=5) found in IndonesianWaC corpus. The data of this research was all generic recall features and the order of information as mentioned by the respondents during lexical access process. The data was analyzed by applying statistical analysis procedures including frequency of occurence, t test one sample, dan Pearson correlation test.
The findings of this research indicated that (1) generic recall features found in Indonesian ToT include sense relation, definition, and episodic memory features on conceptual level; dan initial segment, middle segment, final segment, number of syllable, and phonological similarity features on lexeme level; (2) phonotactics complexity is one of the factors influencing the probability of ToT; (3) the most frequently occured lexical access model in Indonesian is serial model; and (4) the tendency towards serial model occurs in both phonotactics groups.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Handayani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan verba dan nomina turunan baru yang melibatkan afiksasi oleh Mario Teguh. Teori morfosintaksis dengan ancangan fungsionalisme digunakan dalam penelitian ini. Fungsi sintaksis dan banyaknya kehadiran argumen pada sebuah klausa mendatangkan pengaruh pada afiksasi verba turunan dalam sebuah predikator, sedangkan adanya pendekatan proses dalam morfologi menjadi model untuk pembentukan nomina turunan baru. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan metode korpus sebagai alat, yaitu dengan memanfaatkan teknik konkordansi.
Hasil penelitian ini adalah pola-pola pembentukan verba turunan melalui prefiksasi ber- dan mengserta kombinasi afiks me-i dan me-kan dalam struktur klausa dan pola pembentukan nomina turunan oleh Mario Teguh melalui konfiksasi ke-an, prefiksasi pe-, dan konfiksasi pe-an dalam struktur klausa dan frasa.

ABSTRACT
The study is aimed at finding out the formation process of the new derived verb and noun that involves affixation in Mario Teguh?s speech. The theory of mofphosyntax and the functional approach are applied in this study. The syntactic function and the number of arguments are influence the affixation process of derived verb in predicator. Meanwhile, the morphological approach of item and process becomes the model used to form the new derived noun. This study is descriptive qualitative and applies the concordance technique of corpus.
The results are 1) the formation patterns of derived verb include prefixation of berand meng- in clausal structure, and 2) the formation patterns of derived noun include the confixation of ke-an, the prefixation of pe-, and the confixation of pean in clausal and phrasal structure.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T44823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>