Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ninny Soesanti Tedjowasono
Abstrak :
Penelitian ini adalah merupakan usaha untuk mengungkapkan peninggalan sejarah kuno sekitar kurun waktu abad 11 Masehi, yaitu secara khusus adalah masa pemerintahan raja Airlangga. Raja Airlangga merapakan seorang tokoh yang patut dikaji, karena selain kabijakan yang didalankan semasa pemerintahannya sehingga mengangkataya menjadi salah satu raja besar di sapanjang perjalanan sejarah kuno Indonesia, ia diperkirakan mempunyai jaringan politik, ekonomi dan agama dengan raja-raja di daratan Asia Tenggara. Bahkan ide pembaharuannya diperkirakan merupakan .pengaruh dari keterkaitannya dengan jaringan tersebut, demikian juga kebijakan pamerintahan yang dilakukan banyak diikuti oleh raja-raja,dikawasan Asia Tenggara itu. Penelitian terhadap suatu masa yang telah lampau dimungkinkan dengan meneliti kembali data tertulis yang dihasilkan pada masa tarsebat di samping tinggalan materi yang masih ada hingga sekarang. Jelaslah prasasti menjadi tulang punggung data yang akan diolah di samping karya sastra pada masanya. Sebelum data tersebut, diinterpretasi dan diintegrasikan dengan data yang lain, prasasti-prasasti itu haruslah dianalisis tealebih dahulu sehingga layak dianggap sebagai data. Analisis yang dilakukan adalah kritik yaitu kritik ekstern dan intern. Kritik ekstern berkenaan dengan otentisitas sumber dan kritik intern berkenaan dengan kredibilitas sumber. Kritik intern berkenaan dengan deskripsi, transliterasi dan terjemahan. penelitian awal ini adalah mengkaji 4 buah prasasti yang diterbitkan oleh raja Airlangga, ke empatnya dibaca ulang dialih aksarakan dan diterjemahkan. Hasil dari kritik intern yang dilakukan, selain memperbaiki pembacaan oleh peneliti sebelumnya juga dijumpainya beberapa hal baru yang memerlukan penelitian lanjutan yaitu munculnya kebiasaan menjabarkan berbagai tindak pidana dan perdata dalam masyarakat, kemudian munculnya hak-hak istimewa raja dan keluarganya serta membengkaknya jumlah abdi dalam raja. Jelaslah hal tersebut pasti mempunyai kaitan dengan kaadaan politik, sosial dan ekonomi. Selain itu juga telah ditetapkan pembabakan terhadap masa pemrintahan Airlangga sesuai dengan data prasastinya (20 buah) yaitu masa awal pemerintahan yang diisi dengan peperangan untuk menegakkan hegemoninya, masa keemasan dan masa akhir yaitu saat-saat pembagian kerajaannya untuk menghindari perang saudara. Keempat prasasti -yang dianalisis memunculkan 4 tema yang menarik. Prasasti Pucangan berbahasa Sanskerta adalah prasasti yang memuat tema legitimasi bagi kedudukan Airlangga sebagai raja, sedangkan prasasti Pucangan berbahasa Jawa kuno yang diterbitkan beberapa tahun kemudian, sarat dengan penjelasan kehidupan keagamaan Airlangga selama di pengasingan. Prasasti-Baru menggambarkan kedekatan raja dengan rakyatnya dan bersama dengan prasasti-prasasti lain yang bertema sama yaitu pemberian hadiah status-.sima merupakan tema sosial. Prasasti dengan tema sosial memperlihatkan bahwa Airlangga menjadi raja karena dukungan sepenuhnya dari_rakyatnya. Sedangkan tema ekonomi, dijumpai dalam isi prasasti Kamalagyan, yaitu perbaikan'bendungan untuk kelancaran pekerjaan pertanian dan perdagangan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Nina Liche Seniati
Abstrak :
Untuk dapat memahami suatu bacaan secara utuh, seseorang harus mampu menahan dan mengolah informasi yang diperolehnya dari bacaan tersebut. Kemampuan tersebut ditentukan oleh kemampuan "Ingatan Kerja" yang dimiliki seseorang. Pada penelitian yang dilakukan oleh Atkinson dan Shiffrin (1971) dengan menggunakan digit span dan probe digit span untuk mengukur "ingatan kerja", ternyata tidak ditemukan perbedaan yang sistematis antara pembaca yang mahir dan pembaca yang kurang mahir (Perfetti da Goldman dalam Daneman, 1987). Hal ini dapat terjadi karena digit span dan probe digit span kurang sensitif dalam mengukur fungsi ingatan jangka pendek. Oleh karena itu Daneman dan Carpenter (1980), mengusulkan suatu alat ukur baru yang lebih sensitif dalam mengukur fungsi ganda dari "Ingatan Kerja", yang disebut Reading Span Test. Kemudian Daneman dan Carpenter menguji hubungan reading span test dengan pemahaman bacaan, yang diukur melalui pemahaman terhadap fakta dan kata ganti empunya. Penelitian ini bertujuan untuk memperluas hasil penelitian Daneman dan Carpenter. Pada penelitian ini akan diuji hubungan antara reading span test terhadap pemahaman bacaan secara keseluruhan maupun terhadap jenis pemahaman bacaan, yaitu pemahaman literal, pemahaman inferensial, dan pemahaman kritikal. Selain reading span test, juga akan digunakan digit span test dan word span test. Kedua alat tes terakhir digunakan untuk dibandingkan dengan reading span test dalam hubungan dan besar sumbangannya terhadap pemahaman bacaan. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 55 orang mahasiswa semester pertama Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menunjukkan .bahwa reading span test ternyata memang memiliki hubungan yang bermakna dan lebih kuat terhadap pemahaman bacaan dan pemahaman literal dibandingkan digit span test maupun word span test. Meskipun demikian, sumbangan yang bermakna hanya diberikan oleh reading span test terhadap pemahaman bacaan'secara keseluruhan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library