Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Salmaddiina
"Sampah pasar merupakan sumber sampah kedua pada sampah perkotaan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi akar masalah pada sistem pengelolaan sampah padat pada pasar di Kota Y pada tahun 2019. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan obervasi menggunakan daftar tilik dan telaah dokumen. Untuk menentukan akar masalah pada sistem pengelolaan sampah padat di pasar peneliti menggunakan fishbone diagram yang dianalisis berdasarkan empat aspek yaitu, aspek kelembagaan, aspek teknis, aspek lingkungan, dan aspek sosial-budaya. Hasil penelitian menunjukkan akar masalah dari sistem pengelolaan sampah berdasarkan
analisis fishbone diagram dan perhitungan skoring adalah aspek lingkungan karena tidak ditemukannya penerapan dari semua kriteria aspek ini. Kesimpulan dari penelitian ini, untuk menyelesaikan permasalahan pada aspek lingkungan diperl stakeholder, serta perlu adanya penguatan peran dari pengelola pasar yang dapat dibangun dengan pengadaan mekanisme fit and proper test. Selain itu penting untuk melakukan asesmen kebutuhan sarana-prasarana pengelolaan sampah berdasarkan luas pasar.

Market waste is the second source of municipal waste in Indonesia. This study aims to identify the root of the problem in the solid waste management system in market in City Y in 2019. This study uses a type of qualitative research by observation using a checklist and document review. To determine the root of the problem the researchers used a fishbone diagram which was analyzed based on four aspects, consist of organizational aspects, technical aspects, environmental aspects, and socio-cultural aspects. The results showed the root of the problem of the solid waste management system in market based on the analysis of fishbone diagrams and scoring calculations was the environmental aspect, with 0 implementation. The conclusion of this research, to solve the problem on environmental aspects, stakeholder analysis is needed, and it is necessary to increase the role of market managers that can be built with appropriate fit and proper test. In addition, it is important to assess the needs of waste management infrastructure based on wide of market area."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Adhi Prakosa
"Sektor konstruksi merupakan salah satu sektor paling berbahaya di dunia, karena tingginya angka kecelakaan dan angka kematian akibat kerja. Salah satu proses kerja yang memiliki risiko tertinggi untuk menyebabkan kecelakaan hingga kematian adalah pekerjaan galian. Hal ini dapat terjadi karena pekerjaan ini akan merubah struktur tanah dan mempengaruhi stabilitas tanah. Risiko terbesar yang mungkin terjadi adalah runtuhnya tanah galian, yang diakibatkan karena kurang tersedia atau kurang tepatnya upaya pengendalian yang disiapkan sebelum pekerjaan dilakukan, sehingga kecelakaan tidak dapat dihindari. Penelitian ini merupakan penelitian dengan studi kajian literatur sistematis dengan pendekatan kualitatif, yang dilakukan untuk mengkaji secara sistematis, serta mendapatkan pengetahuan tentang upaya pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengendalikan stabilitas tanah di sektor konstruksi. Objek pada penelitian ini adalah upaya pengendalian stabilitas tanah pada sektor konstruksi, yang mempunyai ruang lingkup pada jenis, dampak/ efek, dan metode upaya pengendalian tersebut. Tinjauan literatur sistematis dilakukan melalui proses identifikasi literatur, ekstraksi literatur, dan sintesis literatur dari 11 (sebelas) literatur terpilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengendalikan stabilitas tanah dan menurunkan risiko runtuhnya tanah/ galian (cave in) dapat dilakukan dengan melakukan beberapa metode seperti, sloping & benching untuk meminimalisir tekanan atau gaya lateral pada tanah atau dinding galian, trench box untuk melindungi para pekerja apabila dinding galuan runtuh, shoring untuk memberikan penopang pada tanah atau dinding galian dan memanfaatkan sifat alamiah tanah untuk tetap berikatan satu sama lain, binder material & grouting untuk meningkatkan karakteristik dan mengembangkan tanah (ground improvement), dan soil drainage system untuk mengurangi kandungan air pada tanah yang akan mempengaruhi stabilitas tanah. Peneliti menyimpulkan bahwa beberapa metode tersebut mempunyai karakteristiknya dan keterbatasan masing-masing, sehingga untuk menurunkan risiko runtuhnya tanah/ galian (cave in) satu metode dapat digabungkan dengan metode lainnya.

Construction sector is one of the most dangerous sector in the world, due to high number of accident and fatality rates due to work. One of the work processes that has the highest risk of causing an accident or death is excavation work. This can happen because excavation work will change the soil structure and affect soil stability. The biggest risk that may occur is the collapse of excavated soil or cave in, which is caused due to lack of available or inadequate control that are prepared before the work is done, so the accident can not be avoided. This research is a systematic literature review study with a qualitative approach, which is carried out to review, as well as gain knowledge about control that can be done to control soil stability in construction sector. The object of this research is a soil stability control in construction sector, which has the scope on the type, impact or effect, and method of the control. A systematic literature review was carried out through the process of identifying literature, extracting literature, and synthesis of literature from 11 (eleven) selected literature. The results showed that to control soil stability and reduce the risk of cave in can be done by using several methods such as, sloping & benching to minimize pressure or lateral forces on the soil or excavation walls, trench box to protect workers if cave in occured, shoring to provide support to the soil or excavation walls and utilizing the nature of soil to remain bonded with each other, binder materials & grouting to improve the characteristics of soil (ground improvement), and soil drainage system to reduce water content in the soil which will affect soil stability. The researcher concludes that some of this methods have their own limitations and characteristics, so in order to reduce the risk of cave in, one method can be combined with other methods."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Anisah
"Teledietetics merupakan suatu metode pengaplikasian teknologi informasi dan komunikasi yang dapat mendukung pemberian layanan atau konsultasi gizi oleh ahli gizi secara jarak jauh. Berbagai studi telah banyak menemukan manfaat dan kepuasan klien dari penggunaan teledietetics. Saat ini penelitian mengenai teledietetics di Indonesia masih terbatas. Teledietetics merupakan salah satu penerapan dari nutripreneurship, namun masih belum banyak berkembang di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan efektivitas, kualitas interaksi, reliabilitas, kegunaan, dan kualitas teknologi terhadap kepuasan klien pengguna teledietetics. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi cross-sectional pada 42 klien Perusahaan X pada bulan Mei hingga Juni 2020. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner mandiri secara online. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan chi – square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 83,3% responden menyatakan puas terhadap penggunaan teledietetics. Berdasarkan analisis bivariat, diketahui bahwa terdapat hubungan bermakna antara kualitas interaksi, reliabilitas, kegunaan, dan kemudahan dalam penggunaan dengan kepuasan klien pengguna teledietetics.

Teledietetics is a method of applying information and communication technology that can support the provision of nutrition services or consultation by nutritionists remotely. Various studies have found many benefits and satisfaction of clients from the use of teledietetics. Currently, research on teledietetics in Indonesia is still limited. Teledietetics is one of the application of nutripreneurship, but it is not much developed yet in Indonesia. Therefore, this study aims to look at the relationship of effectiveness, interaction quality, reliability, usability, and technology quality on client satisfaction of teledietetics users. The research design used was a cross-sectional study design on 42 clients of Company X in May to June 2020. Data collection was carried out by filling out an independent questionnaire online. The data obtained were then analyzed by univariate and bivariate analysis using chi – suare. The results showed 83.3% of respondents expressed satisfaction with the use of teledietetics. Based on bivariate analysis, it is known that there is a significant relationship between interaction quality, reliability, usability, and ease of use with client satisfaction of teledietetics users."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Adhanty
"Menurut WHO, penyakit DM merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan karena terjadi peningkatan kasus selama beberapa dekade terakhir dan telah menyumbang 4,2 juta kematian pada tahun 2019 dimana proporsi penderita DM terbanyak adalah DM tipe 2. Di Indonesia, penyakit DM merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menyebabkan kematian utama. Diet merupakan salah satu komponen penatalaksanaan DM dan penting untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit. Kepatuhan terhadap diet menjadi perilaku yang sangat penting dan diperlukan kendali diri untuk melakukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lokus kendali diri untuk sehat baik dimensi internal, orang berpengaruh dan keberuntungan dengan kepatuhan diet pada pasien DM tipe 2 di RSUD Kota Depok tahun 2020 beserta faktor lain yang mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif dan pengambilan data dilakukan melalui convenience sampling pada 52 pasien DM tipe 2 yang berkunjung ke poli penyakit dalam RSUD Kota Depok. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kepatuhan diet, multidimensional health locus of control form C, Diabetes Knowledge Questionnaire dan kuesioner dari peneliti sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien memiliki nilai kepatuhan diet yang cukup yaitu sebesar 66,23 dari skala 100. Hasil uji korelasi pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan kekuatan sedang dan positif antara lokus kendali untuk sehat dimensi internal dengan kepatuhan (r= 0,46) diikuti dengan dimensi orang berpengaruh yang menunjukkan hubungan dengan kekuatan sedang dan positif terhadap kepatuhan diet (r= 0,28) dan dimensi keberuntungan menunjukkan kekuatan sedang dan negatif terhadap kepatuhan diet (r= -0,28). Variabel usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, lama menderita DM dan pengetahuan DM tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kepatuhan diet. Namun variabel jenis kelamin memiliki hubungan dengan kepatuhan diet (0,029) dan diduga menjadi variabel pengganggu hubungan antara lokus kendali diri untuk sehat dengan kepatuhan diet. Oleh karena itu diperlukan adanya penyuluhan dan edukasi yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab pasien terhadap kepatuhan diet.

According to WHO, Diabetes Mellitus (DM) is a disease that have been concerned as public health problem because of the number of cases continuously increased for decades and contributed 4,2 million deaths in 2019 where the largest proportion are people with type 2 diabetes. In Indonesia, DM is one of the non-communicable disease that cause major death. Diet is one of the important components of DM management to prevent disease complications. Adherence to diet becomes a very important behavior and requires self control to perform it. The purpose of this study is to determine the relationship between health locus of control on internal, powerful others and chance dimensions with dietary adherence among patients with type 2 DM at Depok City Hospital in 2020 along with another influencing factors. This study used a cross-sectional design with quantitative approach and data collection carried out through convenience sampling on 52 patients with type 2 DM who visited internist poly. The instrument used in this study are dietary adherence questionnaire, multidimensional health locus of control form C, diabetes knowledge questionnaire and questionnaire from the previous research. The results of this study indicate that patients have adequate dietary adherence values of 66,23 from scale of 100. Pearson correlation test results indicate that there are a significant relationship between health locus of control internal dimension with moderate and positive relationship with dietary adherence (r= 0,46) followed by powerful-others dimension which show moderate and positive relationship with dietary adherence (r= 0,28) while chance dimension show moderate and negative relationship with dietary adherence (r= -0,28). The other variables such as age, level of education, occupation, duration of DM and knowledge did not show a significant relationship with dietary adherence. However, sex variables show a significant relationship with dietary adherence with p value (0,029) and thought to be a disturbing variable of the relationship between health locus of control with dietary adherence. Therefore, an intervention and education are needed to increase awareness and patient responsibility towards adherence to diet."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Nurul Qomariah
"Komplikasi kehamilan menjadi penting karena komplikasi kehamilan adalah salah satu faktor penyebab kematian ibu. Kejadian komplikasi kehamilan di Indonesia telah mengalami peningkatan dari 11% di tahun 2007 menjadi 19 % di tahun 2017 berdasarkan data SDKI 2017. Tujuan dari penelitian ini yaitu menemukan hubungan antara usia ibu, paritas, dan aktivitas bekerja dengan kejadian komplikasi kehamilan di Indonesia berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Desain penelitian ini adalah case control. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang menjadi sampel pada penelitian Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2017, terdiri dari 73 kasus dan 73 sampel. Hasil penelitian secara statistik diperoleh variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian komplikasi kehamilan yaitu usia ibu (OR 3,086; 95% Cl 1,104-4,458; p value 0.028) dan paritas (OR 2,218; 95%Cl 1,104-4,458; p value 0,037).

Currently, pregnancy complication is among key concern in health problems as it is one of the main factors causieng maternal death. The incidence of pregnancy complication in Indonesia has increased from 11% in 2007 to 19% in 2018 based on the 2017 IDHS data. The purpose of this study is to research the relationship between mother’s age, parities, and working activity with the incidence of pregnancy complication in Indonesia based on secondary data from Survey Data Indonesian Health Demographics (IDHS) in 2017. The design of this study is a case control study. The sampel of this study was pregnant women who became the IDHS 2017’ samples. The result of this study stastically obtained variables that have a significant relationship with the incidence of pregnancy complication are mother’s age (OR 3,086; 95% Cl 1,104-4,458; p value 0.028) and parities (OR 2,218; 95%Cl 1,104-4,458; p value 0,037)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Putri Habibah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap, pencarian sensasi dan norma kelompok terhadap perilaku berisiko berkendara. Variabel yang diteliti adalah sikap, pencarian sensasi, norma kelompok, dengan karakteristik jenis kelamin, usia, jumlah tanggungan dan pelatihan keselamatan berkendara. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang didukung dengan wawancara. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 156 pengendara ojek daring yang bekerja di wilayah DKI Jakarta. Analisis data dilakukan secara bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan regresi logistik menggunakan SPSS 25. Didapatkan proporsi perilaku berkendara dengan risiko pada pengendara ojek daring sebesar 62,8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, pencarian sensasi, dan norma kelompok memiliki hubungan yang signifikan berhubungan dengan perilaku berkendara ojek daring dengan pencarian sensasi sebagai variabel yang dominan.

The objective of this research was to identify the relations between attitude, sensation seeking, and group norms and risky riding behavior. The variables studied were attitude, sensation seeking, group norms, with socio-demographic variables which are commonly found to influence road user behavior such as gender, age, number of dependents, and education of safe riding. A questionnaire survey was conducted on 156 online motorcycle taxi riders working in Jakarta. Data analysis performed bivariate with the Chi-Square test and multivariate with logistic regression using SPSS. Results showed that the proportion of risky riding behavior of online motorcycle taxi riders reaches 62,8%. Attitudes, sensation seeking, and group norms had a significant association with riding behavior, with sensation-seeking as the dominant variable."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Risky Auliani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan kalsium dengan beberapa faktor dan menentukan faktor yang paling dominan pada siswa SMAN 35 Jakarta. Pada penelitian ini, asupan kalsium merupakan variabel dependen, sedangkan frekuensi konsumsi SSBs, frekuensi konsumsi susu dan hasil olahannya, frekuensi konsumsi sumber kalsium jenis hewani, frekuensi konsumsi sumber kalsium jenis nabati, kebiasaan sarapan, jenis kelamin, pengetahuan gizi mengenai kalsium, uang jajan, tingkat pendidikan ayah dan tingkat pendidikan ibu merupakan variabel independen. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross – sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan April 2020 kepada kelas 10 dan 11 SMAN 35 Jakarta yang terpilih hasil dari random. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara daring (online). Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan chi – square, dan multivarat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 50% responden memiliki asupan kalsium rendah (<437mg/hari). Hasil juga menunjukkan bahwa frekuensi konsumsi susu dan hasil olahannya, frekuensi sumber kalsium jenis hewani, frekuensi konsumsi sumber kalsium jenis nabati, dan uang jajan berhubungan dengan asupan kalsium pada remaja. Analisis multivariat menunjukkan frekuensi konsumsi susu dan hasil olahannya sebagai faktor dominan yang mempengaruhi asupan kalsium pada remaja. Disarankan untuk pihak sekolah untuk membuat kebijakan bagi kantin untuk menyediakan menu gizi seimbang dan institusi kesehatan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya asupan kalsium, konsumsi susu dan sumber kalsium lainnya kepada remaja.

This study aims to determine factors relations with calcium intake and determine the dominant factor among student of SMAN 35 Jakarta. The dependent variable in this study is Calcium Intake and the independent variables are sugar sweetened beverages consumption frequency, milk and dairy products consumption frequency, vegetables sources of calcium consumption frequency, animal – type sources of calcium consumption frequency, breakfast habit, sex, calcium – related knowledge, pocket money, father’s education and mother’s education. This is a quantitative study with cross – sectional design. This study conducted in April 2020 to grade 10th and 11th at SMAN 35 Jakarta who were selected randomly. Data were collected through filling out online questionnaires. The data obtained were then analyzed by univariate, bivariate analysis using chi – square, and multivariate analysis using multiple logistic regression. The results show that 50% of the respondents had a low level of calcium intake (<437 mg/hari). The result also show the influence of milk and dairy products consumption frequency, vegetables sources of calcium consumption frequency, animal – type sources of calcium consumption frequency and pocket money related to calcium intake in adolescents. Multivariate analysis shows the influence of milk and dairy products consumption frequency as ad dominant factor influencing calcium intake among adolescents.
Thus, it is recommended for the school to make the rule for canteen to provide “gizi seimbang” menu and the related health institution to provide education about the importance of calcium intake, milk and dairy products consumption frequency and others calcium – rich foods sources consumption frequency (vegetables – type and animal – type) for adolescents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhita Yoana
"Sebanyak 62,7% atau 2 dari 3 mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2018 memiliki gangguan kesehatn mental, tetapi hanya 7,7% mahasiswa UI yang menggunakan layanan konseling yang telah disediakan oleh kampus. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui determinan perilaku pencarian pertolongan kesehatan mental pada mahasiswa S1 regular aktif UI tahun 2019. Metode pada penelitian ini ialah kuantitatif dengan desain cross sectional. Data dari 514 mahasiswa dikumpulkan menggunakan kuesioner yang memanfaatkan fitur google form dan disebarkan secara online. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang melakukan pencarian pertolongan kesehatan mental adalah sebanyak 39,90%, 53,11% mahasiswa mencari pertolongan kesehatan mental pada sumber informal. Alasan tidak melakukan pencarian pertolongan kesehatan mental ialah 54,26% karena bisa menyelesaikan masalah kesehatan mental sendiri, 28,47% karena ragu bahwa orang lain/professional benar-benar bisa membantu dan 28,15% beralasan tidak tahu harus kemana mencari pertolongan kesehatan mental. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara literasi kesehatan mental, dukungan sosial dan kondisi kesehatan mental emosional dengan perilaku pencarian pertolongan kesehatan mental dengan nilai OR masing-masing adalah 1,48 (CI 95% = 1,04-2,11), 0,67 (CI 95% = 0,47-0,96) dan 2,24 (CI 95% = 1,55-3,23) sedangkan variabel jenis kelamin tidak berhubungan dengan perilaku pencarian pertolongan kesehatan mental.

There were 62.7% or 2 out of 3 Universitas Indonesia (UI) students in 2018 have mental health disorders, but only 7.7% of UI students who used the counseling services provided by campus. The purpose of this study was to find out the determinants of mental health help seeking behavior among UI undergraduate students 2019. This research use quantitative method with cross sectional design. Data from 514 college students were collected using questionnaire by google form feature and distributed online. The results showed that students who did mental health help seeking were 39.90%, 53,11% students had sought mental health help seeking from informal sources. The reason they did not seeking help for mental health was first because they could solve their own mental health problems (54.26%), then because they doubt that other people / professionals can really help them (28.47%) and third because they did not know where to go for mental health help seeking (28.15%). The results of bivariate analysis showed that there was a relationship between mental health literacy, social support and emotional health conditions with mental health help seeking behavior and each OR value were 1,48 (CI 95% = 1,04-2,11), 0,67 (CI 95% = 0,47-0,96) and 2,24 (CI 95% = 1,55-3,23), while sex variables was not related."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzam Syahid Annasai
"Skripsi ini berisikan mengenai gambaran manajemen risiko keselamatan dan kesehatan
kerja pada proses kerja bore pile di Proyek Pembangunan Jalan Tol Serpong – Balaraja
PT. X Tahun 2020. Peninjauan manajemen risiko yang dilakukan melihat mulai dari
identifikasi bahaya dan risiko menggunakan tabel identifikasi dan Hazard Identification,
Risk Assesment and Risk Control (HIRARC) dan analisi risiko menggunakan acuan dari
standar AS/NZS 4360 Tahun 2004. Disain penelitian menggunakan analisis kualitatif dan bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini mendapatkan 13 tahapan kerja yang memiliki 27
potensi baya dan menimbulkan 27 risiko keselamatan dan kesehatan kerja.

This thesis contains an overview of occupational safety and health risk management in the work process of the bore pile in the Serpong - Balaraja Toll Road Development Project PT. X Year 2020. The review of risk management is carried out starting from the identification of hazards and risks using Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) and risk analysis using references from US standards. NZS 4360 of 2004. The research design uses a qualitative and analytical approach descriptive. The results of this study found 13 stages of work that have 27 middle-potential and pose 27 occupational safety and health risks."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thias Aulia Ramadhanty
"Pemadam kebakaran menerapkan jadwal kerja 1 x 24 jam hal ini memiliki risiko kelelahan pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko yang berhubungan terjadinya kelelahan pada petugas pemadam kebakaran. Variabel dependen dari penelitian ini adalah tingkat kelelahan pada pekerja pemadam kebakaran. Variabel independen adalah faktor tidak terkait pekerjaan (usia, waktu perjalanan, kuantitas tidur, kualitas tidur, kondisi kesehatan dan status gizi (IMT)) dan faktor terkait pekerjaan (masa kerja, pekerjaan sampingan dan variasi kerja). Sampel dalam penelitian ini adalah 56 petugas pemadam. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengukuran tingkat kelelahan menggunakan Subjective Self Rating Test dari IFRC, kualitas tidur diukur dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Desain penelitian adalah Cross Sectional, dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan 85,7% pekerja mengalami kelelahan ringan dan 14,3% kelelahan sedang. Hasil tersebut sejalan dengan jumlah kasus kebakaran selama sebulan terakhir hanya ada 16 kasus sehingga beban kerja pemadam tidak berat. Kelelahan responden berhubungan dengan masa kerja (OR 7.2), kondisi kesehatan (OR = 5.0), kuantitas tidur (OR = 5.8), kualitas tidur (OR = 0.02) dan waktu perjalanan (OR = 0.08). Oleh karena itu, perlu pengendalian faktor risiko yang teridentifikasi berhubungan dengan kelelahan.

Fatigue is a feeling of constant tiredness that can reduce the ability to perform a task in a safe and effective way. Firefighters work in 1x24 hours shift, this increase the risk of fatigue among workers. The aim of this study is to determine the risk factors related to fatigue in firefighters. The dependent variable in this study is the level of fatigue on firefighters. The independent variables in this study are divided into non-work-related factors (age, commuting time, sleep quantity, sleep quality, health condition and Body Mass Index (BMI)) and work-related factors (work period, other job and work variations). The sample of this study are a total of 56 firefighters. The data was collected subjectively using questionnaires. This study used Subjective Self Rating Test by IFRC to determine the level of fatigue and Pittsburgh Sleep Quality Index to determine the sleep quality. This study used Cross Sectional design to determine the relationship between the dependent and independent variable. Methods that used is quantitative (Chi-square) and odd ratio to determine the relationship level of the variables. Result showed 85,7% workers experienced low level of fatigue and 14,3% experienced moderate level of fatigue. Based on these results in line with the number of fire cases during the last month there were only 16 cases so that the workload of firefighters is not heavy. The results showed there is a relationship between workers fatigue and work period (OR= 7.2), health condition (OR = 5.0), sleep quantity (OR = 5.8), sleep quality (OR = 0.02) and commuting time (OR = 0.08). Therefore, control related to risk factors related to fatigue is needed."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>