Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deddy Marsudi Wibowo
"Klaim adalah suatu hal yang tidak dapat terelakkan dari suatu pelaksanaan proyek yang mempunyai kompleksitas yang besar dan harus dihadapi secara bersama oleh para pihak yang terkait dalam proyek tersebut. Adanya klaim akan mengakibatkan perubahan yang harus dibuat pada kontrak dan ketika melibatkan pekerjaan tambahan, penyesuaian pembayaran akan diperlukan. Ketidaksetujuan dalam penyesuian pembayaran inilah yang merupakan salah satu penyebab terjadinya klaim.
Sistem manajemen yang baik adalah salah satu faktor yang dapat mengurangi atau setidaknya menghindari terjadi klaim. Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan dan penjadwalan baik serta sistem dokumentasi yang lengkap. Perencanaan pelaksanaan dan sistem dokumentasi baik menjadi dasar pengendalian di lapangan sehingga mengurangi terjadinya klaim pada masa proses konstruksi. Tujuan tesis ini ingin mengetahui seberapa besar hubungan yang berpengaruh nyata antara pengaruh klaim terhadap kinerja biaya kontraktor untuk proyek-proyek bangunan bertingkat di wilayah penelitian (Jabotabek ).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan studi kepustakaan dan melakukan survey dengan kuesioner kepada para kontraktor yang telah melaksanakan proyek-proyek bangunan bertingkat. Data yang berhasil dikumpulkan akan dianalisa secara kuantitatif untuk mengetahui korelasi dan membuat model regresi antara faktor-faktor klaim dan kinerja biaya dari kontraktor serta menguji hipotesa yang telah dibuat.
Dari hasil penelitian ini didapatkan temuan-temuan yaitu adanya korelasi negatif antara faktor-faktor klaim dan kinerja biaya kontraktor yang bersifat non liner. Selain itu juga didapatkan bahwa faktor yang menentukan dalam menurunkan kinerja biaya kontraktor ini adalah Klaim Terhadap Kualitas Proses Pekerjaan Pondasi Dan Klaim Terhadap Keterlambatan Kontraktor Dalam Penyelesaian Suatu Pekerjaan."
2000
T10107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Prayitno
1988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Peto Imansyah
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahfian Ardhi
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Wicaksono
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Calvin Benedict Satria1
"The main elements of biomass consisting of cellulose, hemicellulose, and lignin are useful as the main material for the production of renewable energy. The main element of this biomass has been converted through the pyrolysis process for the production of various bioproducts from gas, liquid and solid fuels. The pyrolysis process heats the biomass from 300-500℃ in the absence of oxygen. However, the complexity of pyrolysis makes it difficult to determine the best operating conditions for a particular biomass to produce maximum product yields. Therefore, a model called Artificial Neural Network (ANN) has been determined to relate the relationship between bioproducts and the main constituents of biomass. ANN has been tested and reliable to estimate a value because the model can learn independently based on initial data. The correlation has estimated the mass percentage yield of the biomass pyrolysis process; Therefore, this study will provide a deeper understanding of thermal decomposition and kinetic analysis, especially on cellulose, hemicellulose, and lignin in the pyrolysis process using the ANN approach with thermogravimetric analysis data. Kinetic parameters were obtained using three iso-conversional methods, namely Friedman (FR), Kissinger-Akahira-Sunose (KAS), and Flynn-Wall-Ozawa (FWO) assuming a first-order reaction (n=1). Then, the findings of this study state that by analyzing the two ANN models using two transfer functions of logsig-tansig (LT) and tansig-tansig (TT), the error value is lower than the results of the analysis using one transfer function. The activation energies of cellulose, hemicellulose, and lignin produced in this study were 171.92, 150.31, 142.78 kJ/mol, respectively. Finally, the pre-exponential factor values ​​of the cellulose, hemicellulose, and lignin produced were 1.51×1010, 1.02×1010, and 6.53×1015 s-1, respectively.

Unsur utama biomassa yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin berguna sebagai bahan utama produksi energi terbarukan. Unsur utama biomassa ini telah diubah melalui proses pirolisis untuk produksi berbagai bioproduk dari bahan bakar gas, cair dan padat. Proses pirolisis memanaskan biomassa dari 300-500℃ tanpa adanya oksigen. Namun, kompleksitas pirolisis membuat sulit untuk menentukan kondisi operasi terbaik untuk biomassa tertentu untuk menghasilkan hasil produk yang maksimal. Oleh karena itu, model yang disebut Jaringan Syaraf Tiruan (JST) telah ditentukan untuk menghubungkan hubungan antara bioproduk dan konstituen utama biomassa. JST telah teruji dan reliabel untuk mengestimasi suatu nilai karena model dapat belajar secara mandiri berdasarkan data awal. Korelasi telah mengestimasi persentase massa hasil proses pirolisis biomassa; Oleh karena itu, penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dekomposisi termal dan analisis kinetik terutama pada selulosa, hemiselulosa, dan lignin pada proses pirolisis menggunakan pendekatan JST dengan data analisis termogravimetri. Parameter kinetik diperoleh dengan menggunakan tiga metode iso-konversi, yaitu Friedman (FR), Kissinger-Akahira-Sunose (KAS), dan Flynn-Wall-Ozawa (FWO) dengan asumsi reaksi orde satu (n=1). Kemudian, temuan penelitian ini menyatakan bahwa dengan menganalisis kedua model JST menggunakan dua fungsi transfer logsig-tansig (LT) dan tansig-tansig (TT), nilai errornya lebih kecil dibandingkan dengan hasil analisis menggunakan satu fungsi transfer. Energi aktivasi selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang dihasilkan pada penelitian ini masing-masing adalah 171,92, 150,31, 142,78 kJ/mol. Akhirnya, nilai faktor pra-eksponensial dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang dihasilkan masing-masing adalah 1,51×1010, 1,02×1010, dan 6,53×1015 s-1."
Depok: Fakultas Teknik, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chiara Aurelia
"Peningkatan kadar kolesterol dalam darah merupakan salah satu faktor utama dalam berbagai penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu, dibutuhkan metode praktis yang dapat mendeteksi kadar kolesterol secara berkala. Pengembangan terbaru alat pendeteksi kadar kolesterol saat ini cenderung mengarah pada biosensor menggunakan enzim kolesterol oksidase (CHOx). Untuk mengoptimalkan kinerja enzim dan memperoleh biokompatibilitas dan selektivitasnya yang tinggi, diperlukan teknik imobilisasi dengan material support. Selulosa merupakan salah satu biopolimer di alam dengan ketersediaan paling berlimpah dan serbaguna, serta memiliki karakteristik yang sensitif, akurat, dan biayanya yang murah. Aplikasi selulosa untuk imobilisasi enzim dikombinasikan dengan magnetit, yaitu logam oksida yang memiliki sifat paramagnetik tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari aplikasi dari penggabungan material magnetit dan selulosa sebagai support imobilisasi enzim CHOx. Penelitian ini menggunakan enzim CHOx Streptomyces sp. komersil. Parameter yang diuji dalam penelitian diantaranya ialah konsentrasi enzim optimum yang digunakan saat proses imobilisasi, serta aktivitas relatif dan residual dari enzim ChOx–baik setelah pengulangan penggunaan maupun setelah penyimpanan dalam waktu tertentu. Enzim yang telah direaksikan diuji dengan alat spektrofotometer UV-Vis. Sampel enzim terimobilisasi akan dicuci kembali menggunakan buffer untuk uji penggunaan kembali. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diantaranya; konsentrasi enzim CHOx (Ce) yang paling efektif digunakan untuk imobilisasi pada material magnetit-selulosa ialah 2 mg/10 mL, retensi aktivitas enzim terimobilisasi material dapat bertahan ~10% setelah digunakan ulang sebanyak empat kali, dan aktivitas relatif enzim terimobilisasi dapat bertahan hingga ~5% pada hari ke-10 penyimpanan–dengan tingkat stabilitas waktu simpan yang lebih baik daripada enzim bebas.

Increasing levels of cholesterol in blood is one of the main causes in many cardiovascular diseases. Therefore, a practical method of detecting cholesterol levels on a regular basis is needed. The latest development of cholesterol level detection device currently leads to biosensors using cholesterol oxidase enzyme (CHOx). To optimize enzyme performance and obtain high biocompatibility and selectivity, an immobilization technique with material support is required. Cellulose is one of the most widely available and versatile biopolymers in nature, and has characteristics that are sensitive, accurate, and low-cost. The application of cellulose for enzyme immobilization is combined with magnetite, a metal oxide that has high paramagnetic properties. The purpose of this research was to study the application of the incorporation between magnetite and cellulose materials as a support for CHOx enzyme immobilization. This study uses commercial CHOx derived from Streptomyces sp. The parameters tested in this study include the optimal enzyme concentration used during the immobilization process, as well as the relative and residual activity of the ChOx enzyme–after repeated uses and after certain period of storage. The reacted enzymes were tested with a UV-Vis spectrophotometer. The immobilized enzyme sample was washed each time after use with buffer saline for reusability assays. The results obtained from this study include; the most effective concentration of CHOx enzyme (Ce) used for immobilization on magnetite-cellulose material was 2 mg/10 mL, retention of enzyme activity of immobilized material could last ~10% after being used four times, and the relative activity of immobilized enzyme could last up to ~5% on the 10th day of storage–with a better shelf-life than the free enzyme."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Callista Dara Ninggar
"Teknik grafting dengan media radikal bebas adalah metode yang umum digunakan untuk mengoptimalkan fungsionalitas turunan pati seperti maltodekstrin dalam aplikasinya pada industri pangan dan kesehatan. Teknik ini menggunakan inisiator radikal bebas yang berperan sebagai tahap awal reaksi radikal yang terjadi. Inisiator radikal bebas yang digunakan adalah radikal askorbat dari reaksi asam askorbat/hidrogen peroksida dan asam ferulat untuk meningkatkan aktivitas antioksidan dari maltodekstrin. Proses dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap inisiasi dan grafting. Inisiasi dilakukan dengan pencampuran asam askorbat dengan hidrogen peroksida pada suhu rendah untuk menghasilkan askorbat radikal, kemudian grafting dilakukan dengan mencampurkan asam ferulat dan larutan maltodekstrin. Reaksi kemudian diinkubasi selama 48 jam. Konfirmasi grafting dilakukan dengan uji FTIR untuk melihat perubahan ikatan yang terjadi, serta uji fenolik menggunakan Folin- Ciocalteu untuk mengetahui total bilangan fenol, kemudian diukur aktivitas antioksidannya dengan uji DPPH. Diketahui bahwa teknik ini dapat digunakan terhadap asam ferulat dan maltodekstrin dari perubahan gugus pada hasil uji FTIR, uji fenolik dengan metode Folin- Ciocalteu pada sampel sebesar 11,67 mg/mg sampel dengan IC50 sebesar 188,47 ppm terhadap reagen DPPH.

Free radicals grafting is a common grafting method used in food and health industry to improve the use of maltodextrin and other derivatives of starch. This process utilizes free radicals’ agent as initiator of the aimed reaction. The aimed reaction is free radicals grafting with ascorbic acid/hydrogen peroxide as free radicals’ agents and ferulic acid to improve the property, thus usage, of maltodextrin that is commonly used in food industry. This process proceeds in two parts, the first one being initiation and the second one is grafting. Initiation is carried with mixing ascorbic acid with hydrogen peroxide to produce ascorbic radical, then grafting is carried by adding the ascorbic radicals to ferulic acid, then to maltodextrin mixture. The reaction will take 48 hours, and it is confirmed that this technique succeeded by changes in chemical bonds as seen in FTIR results, up to 11,67 mm/mg sample in total phenolic content result using Folin- Ciocalteu reagents and antioxidant activity up to 118,47 ppm using DPPH reagents."
Depok: Fakultas Teknik, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>