ABSTRAK Kelapa termasuk produk perkebunan Indonesia yang cukup penting. Pada umumnya bagian kelapa yang dimanfaatkan hanyalah daging buahnya (endosperm), sedangkan bagian lainnya, termasuk air kelapa biasanya terbuang begitu saja. Air kelapa telah terbukti mengandung unsur kimia yang penting bagi pertumbuhan mikroorganisme. Air kelapa dapat dimanfaatkan untuk produksi protein sel tunggal (PST), sari kelapa (nata de coco), atau asam cuka (vinegar). Dalam penelitian ini dibandingkan produk asam cuka yang dihasilkan dari fermentasi air kelapa dengan menggunakan Acetobacter aceti dan A. rancens pada proses asetifikasi dan khamir Saccharomyces cerevisiae var. ellipsoideus pada proses alkoholisasi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa asam cuka yang dihasilkan A. aceti (3,25 %) dan A. rancens (3,48 %) tidak berbeda nyata pada db = 0,05 dengan uji anava l faktor. Hasil uji pengaruh suhu serta uji cita rasa yang dilakukan oleh 2 orang membuktikan bahwa A. rancens lebih tahan suhu tinggi (40 C) serta mempunyai aroma dan rasa asam cuka yang relatif lebih baik dibandingkan asam cuka yang dihasilkan A. aceti. Uji sifat biokimia menyimpulkan bahwa A. aceti dan A. rancens memang berbeda dan harus dipisahkan. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan air kelapa untuk fermentsi asam cuka, sebaiknya menggunakan A. rancens sebagai inokulumnya. |