ABSTRAK Menyisipkan merek dalam program televisi atau disebut dengan istilah programhibrida merupakan strategi pemasaran yang dibuat untuk mengatasi jenuhnyaiklan televisi. Strategi ini dibuat dilandasi keyakinan bahwa seseorang akan lebihmudah dipersuasi pada saat ia sedang tidak merasa dipersuasi. Skripsi iniberusaha untuk meneliti bagaimana dampaknya terhadap reaksi pemirsa jikamerek disisipkan dalam program yang serius, netral, jujur, dan terikat kode etikpers, yaltu program berita. Reaksi pemirsa yang diukur adalah reaksi pemirsaterhadap program hibrida dan reaksi pemirsa terhadap iklan. Yaitu brand recall(1), asosiasi merek (2), sikap terhadap program berita (3). kredibilitas programberita (4), sikap terhadap bentuk pesan komersial (5). sikap terhadap merek (6),dan intensi membeli merek (7). Disamping itu, skripsi ini juga mengukur beliefperseverance sikap terhadap program berita (8), belief perseverance kredibilitasprogram berita (9), belief perseverance sikap terhadap merek (10), dan beliefperseverance intensi membeli merek (11). Penelitian dilakukan pada 124 orangmahasiswa Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya. Partisipan dibagi dalam duakelompok, kelompok yang menyaksikan program berita dengan iklan, dankelompok yang menyaksikan program berita yang disisipl merek didalamnya.Setelah tayangan, partisipan mengisi kuesioner secara bersama-sama. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam hal sikapterhadap program berita, sikap terhadap bentuk pesan komersial, intensimembeli merek, sikap akhir terhadap program berita, dan sikap akhir terhadapmerek. Sedangkan dalam hal brand recall, asosiasi merek, kredibilitas programberita, sikap terhadap merek, kredibilitas akhir program berita, dan intensi akhirmembeli merek, tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Dari hasil penelitiandapat disimpulkan bahwa reaksi pemirsa terhadap program berita yang disisipimerek bisa menjadi buruk meskipun motif komersialnya tidak disadari pemirsa.Sedangkan reaksi pemirsa terhadap merek yang disisipkan dalam program beritabisa efektif asalkan motif komersialnya tidak disadari pemirsa. Jika motifkomersialnya tertangkap, maka reaksi mereka bisa menjadi buruk. Untukpenelitian selanjutnya, saran yang diberikan adalah agar stimulus tayanganpenelitian diperbaiki. Dari segi program yang disisipkan, peneliti menyarankanagar penyisipan merek dilakukan dalam program berita yang sifatnya soft news.Untuk implikasi praktis, peneliti menyarankan agar stasiun televisi dan produsenmempertimbangkan resiko munculnya dampak negatif dari menyisipkan merekdalam program berita terhadap program serta merek. |