Pemanfaatan kebudayaan untuk parieisata memicu terjadinya komerseialisasi budaya yang dianggap dapat mengubah esensi kebudayaan itu sendiri. Skripsi ini membahas praktik komersial yang dilakukan oleh inddustri pariwisata melalui Kyoto Gion Matsuri, festival budaya Jepangyang telah memiliki nilai sebagai atraksi wisata. Penelitian ini merupakan kajian pustaka dengan metode deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri pariwisata, berupa barang dan jasa, menggunakan Kyoto Gion Matsuri sebagai sarana praktik komersial karena potensi komersialnya. Esensi budaya Kyoto Gion Matsuri itu sendiri tidak banyak mengalami perubahan. Utilization of culture to attract tourism has triggered cultural commercialization, which is believed to change the meaning of the culture itself. This script discussed about tourism industry's commercial practice through Kyoto Gion Matsuri, a Japanese Cultural Festival which recently has gained tourism value. This research was a literature study whit descriptive-analysis method. The result showed that tourism industry (ies) , such as goods and services, utilized Kyoto Gion Matsuri as a mean of commercial practice for its commercial potency. Cultural essentiality of Kyoto Gion Matsuri itself does not undergo many change. |