Pengembangan model baru untuk pengukuran quality of service dan keluhan pelanggan seluler berbasis KPI jaringan dan datamining media sosial Twitter = The new measurement model of QOS and customer complaint based on network key performance indicator and datamining of Twitter social media / Fauzan Baskoro
Fauzan Baskoro;
Muhammad Suryanegara, supervisor; Dadang Gunawan, examiner; Arifin Djauhari, examiner; Muhamad Asvial, examiner
(Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014)
|
ABSTRAK Peraturan menteri Komunikasi dan Informatika nomor 16 Tahun 2013 tentangstandar kualitas pelayanan jasa teleponi dasar pada jaringan bergerak selular barusaja di keluarkan pada bulan April 2013. Operator selular tidak hanya harusmematuhi peraturan baru tersebut tapi juga pada peraturan dimana Operator yangtidak bisa memenuhi QoS akan dikenakan sanksi denda.Saat ini proses pengukuran QoS dilakukan secara pasif, dimana operator sendirimelaporkan QoS-nya kepada Kominfo melalui BRTI. Mekanisme pelaporantersebut dinilai tidak efisien dan integriatas data yang dipertanyakan.Tesis mengusulkan model baru dimana Pemerintah dapat secara aktif mengukurdan mengkuantisasi QoS Operator dengan cara mengambil data mentah baik darijaringan maupun dari komplain pelanggan via sosial media twitter. Model barudisimulasikan pada operator XYZ dengan data-data pada bulan Oktober 2013menghasilkan KPI penanganan keluhan umum 95.7%, Pemenuhan aktivasi99.74%, Dropped call 1.01 % dan Success rate 98.73% dimana hasil ini masihberada dalam ambang Permen Kominfo. Dengan cara ini diharapkan Pemerintahdapat mengukur kinerja operator secara objektif, sehingga penerapan denda/sanksibagi operator yang QoSnya dibawah standar yang ditetapkan dapat diterapkansecara objektif pula. ABSTRACT Minister of Telecommunication of Republik Indonesia (Kominfo) has beenissuing regulation number 16/2013 about the standard quality of cellulartelephony. The service provider must not only comply with the new regulationsbut also be exposed to other new regulation plan which operator than not able tomeet the QoS will be fined.At present, QoS’s measurement by the Regulator have been done passively, inwhich operators reported their QoS to Kominfo through BRTI. The such reportingmechanism is inefficient, while data integrity is questioned.This thesis proposes and simulates the new model in which government mayactively measure and quantize the QoS. The new Model is based on dataminingprocessing the raw data from both network cellular infrastructure and twitter data.The new model is simulated by data of October 2013 on XYZ Operator and theKPI result are general complaint handle about 95.7%, Activation about 99.74%,Dropped call about 1.01 % and success rate about 98.73%. All of this KPI arepassed the regulation. By doing this new method, hopefully goverment can beactively and objectively measure the operator’s KPI. |
T38735-Fauzan Baskoro.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T38735 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 74 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T38735 | 15-23-25698932 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20365649 |