ABSTRAK Dewasa ini handphone sebagai salah satu piranti telekomunikasi telah berubahfungsi bukan saja sebagai alat untuk berkomunikasi, handphone juga bisa berfungsisebagai ternan pendamping para penggunanya dalam melakukan kegiatan sehari-hariSemakin ketatnya diferensiasi produk dalam industri handphone dewasa ini telahmengarah kepada trend penggabungan aspek multimedia ke dalam fungsi handphoneyang telah ada pada saat ini. Selain itu perlu adanya suatu brand/merek yang berisikanimage dan asosiasi positif yang dapat membantu kinerja dari tiap kualitas dan performaproduk yang ditawarkan ke dalam pasar, sehingga produk yang akan dan atau sudahditawarkan kepada pasar dapat memiliki faktor pembeda dengan produk yang ditawarkanoleh pemain lain, meskipun secara fisik jenis, kualitas dan kemampuan produk yangditawarkan sama. Untuk menjawab keadaan pasar di atas, Sony dan Ericsson sebagai duaperusahaan besar dunia yang telah cukup lama berada di dalam industri handphone, sejaktanggal 1 Oktober 2001 bergabung untuk menyatukan dua kekuatannya kedalam satubuah perusahan di bawah satu merek yang sama yaitu Sony Ericsson. Alasan lain yangmelatarbelakangi penggabungan di atas, dikarenakan semakin merosotnya image danasosiasi positif serta dimensi kemampuan produk dari kedua merek Sony dan Ericssondalam persaingan di industri handphone. Dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun setelah proses penggabungan, temyatabukan terjadi penambahan baik dalam image dan asosiasi positif dalam merek meskipunsecara kualitas produk dan kemampuan sudah terlihat mengalami peningkatan secarasignifikan, melainkan merosotnya peringkat merek Sony Ericsson yang berasal dariposisi ke 3 menjadi berada pada posisi ke 4 berurutan dibawah Nokia, Siemen danMotorola. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kemudian dilakukan penelitian untukmelihat keadaan bagaimana sebenamya brand awareness dan brand image, brandassociations yang terdapat pada merek Sony Ericsson serta faktor-faktor yang menjadibahan pertimbangan konsumen dalam memilih jenis handphone. Desain penelitian berbentuk penelitian kuantitatif, dengan objek penelitian danunit analisis adalah tentang persepsi konsumen tentang brand awareness, brand image,brand associations terhadap co-branding Sony Ericsson saat ini jika dibandingkandengan kedua merek Sony dan Ericsson sebelum bergabung, serta faktor-faktor yangdijadikan pertimbangan konsumen dalam memilih jenis handphone. Dalam pemilihanresponden digunakan metode non probability sampling dan convinience sampling. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 120 responden pengguna handphone baikuser/non user merek Sony Ericsson yang masing-masing diberikan pertanyaan dalambentuk brand awareness, brand association apa yang melekat pada Sony Ericsson, dantingkat pengetahuan konsumen terhadap co-branding Sony Ericsson. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan; Pertama bahwa walaupun tingkat awareness terhadap Sony Ericsson tidaklah buruk,namun Sony Ericsson hanya menduduki urutan kedua (unaided awareness) setelah Nokiayang menempati top of mind pada konsumen pengguna handphone. Hal ini disebabkankarena sudah semakin dekat dan kuatnya hubungan yang dijalin oleh Nokia dengankonsumen pengguna handphone melalui produk-produk yang menarik dan memiliki userfriendly terhadap pemakainya. Kedua, dari 11 (sebelas) asosiasi yang dikaitkan dengan Sony Ericsson, terdapat 3 (tiga)asosiasi kuat yang menempel pada merek Sony Ericsson, yaitu: Gabungan DuaPerusahaan Besar Dunia, Nama Besar dan Teknologi Ericsson danMultimediaphone. Ketiga, asosiasi-asosiasi di atas telah menjadi salah satu faktor penentu dalampertimbangan konsumen untuk memilih jenis dan handphone yang akan digunakan(dimiliki), selain karakteristik kualitas dan kemampuan dari tiap jenis handphone yangdikeluarkan oleh Sony Ericsson. Konsumen sudah cukup terpuaskan atas kinerja danperforma Sony Ericsson sampai dengan saat ini, terbukti dengan adanya nilaipembobotan yang berada di interval "agak puas" cenderung mengarah ke statement"puas". Keempat, image yang melekat pada merek Sony Ericsson saat ini adalah: merek SonyEricsson lebih menjanjikan, merek Sony Ericsson memiliki faktor pembeda denganmerek lain, dan merek Sony Ericsson memiliki personalitas tertentu. Kelima, meskipun sempat mengalami penurunan dari kesuluruhan aspek merek, saat iniimage dan asosiasi positif Sony Ericsson telah bertambah baik dibandingkan dengan saatkedua perusahaan tersebut sebelum waktu penggabungan pada tanggal 1 Oktober 2001. Dari keseluruhan analisa dapat disimpulkan bahwa Sony Ericsson telahmelakukan peningkatan baik dari aspek brand management dan aspek inovasi produknya,hal ini bisa dijadikan sebagai salah satu indikator dalam penerapan strategi perusahaanpada saat yang akan datang guna mencapai goals perusahan sebagai pemain nomor satupada industri "multimedia bergerak" dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. |