Spotify, sebagai salah satu layanan streaming musik di Indonesia, menjadi salah satu usaha yang ikut membangun industri musik. Seperti halnya layanan streaming musik lainnya, Spotify menawarkan dua skema layanan yaitu Spotify Freemium, yaitu skema tanpa biaya dan Spotify Premium, dimana pengguna membayar tarif secara berkala. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai kesediaan membayar konsumen WTP atas tarif premium serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi WTP tarif premium dari layanan streaming musik. Berdasarkan hasil estimasi WTP menggunakan Contingent Valuation Method CVM , rata-rata pengguna Spotify hanya bersedia membayar Rp 32.000,- per bulan. Sedangkan, dengan menggunakan analisa Logit, diketahui bahwa harga/tarif, kualitas audio, tidak adanya gangguan seperti iklan, dan adanya aplikasi di telepon genggam, merupakan faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi WTP. Spotify, as one of the most popular music streaming services in Indonesia, became one of the developers of the Indonesian music industry. Like other music streaming services, Spotify offers two service schemes which are Spotify Freemium, the no cost schemes, and Spotify Premium where users pay tariffs on a regular basis. The purpose of this research is to know the value of consumer 39 s willingness to pay WTP and to identify factors influencing WTP for music streaming service 39 s premium tariffs. Based on the estimation of WTP using Contingent Valuation Method CVM , the average Spotify user is only willing to pay Rp 32.000, per month. Meanwhile, by using Logit analysis, it is known that price tariff, audio quality, the absence of interference such as advertisement, and the existence of application in mobile phone, are the significant factors affecting the WTP. |