Konsumsi pangan yang beragam dan seimbang penting untuk menjalani hidup yang sehat dan aktif, termasuk di masa pandemi. Jika tidak, pola makan yang tidak seimbang menyebabkan malnutrisi, seperti kelebihan berat badan dan obesitas yang menjadi perhatian pada orang dewasa di Jakarta Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Untuk memfasilitasi perubahan perilaku yang lebih sehat, motivasi dan niat seseorang perlu dipertimbangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi pemilihan makanan, tahap perubahan, dan keberagaman konsumsi pangan (diukur melalui Pola Pangan Harapan/PPH) pada orang dewasa di Jabodetabek selama pandemi COVID-19. Sebuah studi cross-sectional dilakukan pada 229 orang dewasa (berusia 18 – 59 tahun). Analisis deskriptif, korelasi, analisis varians dan pemodelan persamaan struktural dilakukan. Status sosial ekonomi subjek tergolong tinggi. Nilai median PPH adalah 81,59 (dari 100); disumbangkan oleh kelompok buah-buahan dan sayur-sayuran sebagai yang tertinggi, diikuti oleh kelompok pangan hewani. Sebagian besar subjek berada pada tahap prekontemplasi. Tidak ada hubungan yang signifikan antara tahap perubahan dengan keberagaman konsumsi pangan, tetapi ada hubungan yang signifikan dengan skor buah dan sayuran. Agama adalah motivasi pemilihan makanan dengan skor median tertinggi, diikuti oleh harga dan kenyamanan. Kesehatan, kandungan alami dan pengendalian berat badan merupakan motivasi yang berhubungan signifikan dengan tahap perubahan dan berkorelasi dengan skor PPH. Selain itu, motivasi kenyamanan juga berkaitan dengan tahap perubahan, dan motivasi kepedulian etis berkorelasi dengan skor PPH. Motivasi pengendalian berat badan juga memiliki pengaruh langsung yang signifikan pada tahap perubahan, tetapi tidak pada keberagaman konsumsi pangan. The consumption of diverse and balance diet is important to live a healthy and active life, including during a pandemic. Otherwise, imbalance diet leads to malnutrition, such as overweight and obesity that concerned among adults in Jakarta Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). To facilitate a healthier behavior change, one’s motivation and intention need to be considered. This study aimed to understand the relationship between food choice motives, stage of change, and dietary diversity (assessed by Pola Pangan Harapan (PPH)/ desirable dietary pattern) among adults in Jabodetabek during COVID-19 pandemic. A cross-sectional study was conducted with 229 adults (aged 18 – 59 years old). Descriptive analysis, correlation, analysis of variance and structural equation modeling were conducted. Socio-economic status of subjects was high. The PPH median score was 81.59 (out of 100); contributed by fruit-and-vegetable group as the highest, followed by animal-based-food group. Majority of the subjects were in precontemplation stage. There was no significant association between stage of change with dietary diversity, but there was a significant association with fruit-and-vegetable score. Religion was the food choice motive with highest median score, followed by price and convenience. Health, natural content and weight control was the motives that significantly associated with stage of change and correlated with PPH score. Besides that, convenience motive was also associated with stage of change, and ethical concern motive was correlated with PPH score. Weight control motive also had significant direct effect on stage of change, but not on dietary diversity. |