Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77767 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Arisman Indrawan
"Manajemen risiko terhadap pelaksanaan proyek Engineering Procurement Construction perlu dilakukan tidak hanya sebagai suatu metode untuk mengurangi kerugian tetapi juga sebagai penentu keberhasilan pelaksanaan proyek. Proyek EPC memiliki resiko cukup besar disisi kontraktor dimana kontraktor bertanggung jawab terhadap pelaksaan proyek melalui tahap awal yaitu engineering, kemudian procurement dan konstruksi juga termasuk melakukan testing dan commisioning untuk memastikan fasilitas yang dibangun berhasil menghasilkan suatu produk dengan spesifikasi dan kapasitas tertentu sebagaimanan yang dikehendaki pemilik. Penelitian ini berusaha melakukan identiiikasi risiko melalui telaah yang mendalam terhadap penyebab tenjadinya kerugian pelaksanaan proyek EPC yang
pemah ada. Penyebab kerugian dicoba dikelompokkan kesamaannya pada
pelaksanaan beberapa proyek EPC. Diharapkan setelah diketahui penyebab kerugian yang dominan muncul pada pelaksanaan proyek akan dapat dilakukan perbaikan kinerja pelaksaan proyek EPC di masa datang. Dengan demikian apa yang diharapkan yaitu kebarhasilan pelaksanaan proyek dapat tercapai."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Melia Nugraheni
"Perubahan kinerja akibat dari lingkup non excusable merupakan situasi yang tidak dapat dihindari pada tahap pelaksanaan suatu proyek. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor non excusable yang berprioritas memiliki risiko pada kinerja proyek baik biaya dan waktu. Survei dilakukan dengan sasaran responden adalah kontraktor yang pernah mengerjakan proyek pembangunan stasiun daerah di kantor X. Dan hasil penelitian dikaji dengan Analythical Hierarchy Process (AHP), untuk mengetahui faktor non excusable yang paling berprioritas. Didapatkan bahwa keterlambatan pengiriman material menjadi faktor yang paling beresiko mengakibatkan perubahan kinerja proyek. Respons resiko yang tepat adalah dengan adanya pengawasan dan kontrol yang baik disetiap proses proyek baik dari tahapan perencanaan hingga pelaksanaan.

Changes in performance due to the scope of non excusable is a situation that can not be avoided in the implementation phase of a project. The purpose of this research is to investigate the non excusable factors that has priority of risk on project performance of both cost and time. The survey was conducted with the target of respondents are the contractor who worked on development projects in the office of the X station. The results analyzed by the Analythical Hierarchy Process (AHP), to investigate the most priority of non excusable factors. The delay in delivery of material was found out to became the risk factors which lead to the changes in project performance. The appropriate risk response are the presence of good surveillance and control at each phase of the project process from planning to implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31247
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kenwie Leonardo
"PT X unit konstruksi, sebuah perusahaan swasta yang sedang berkembang. Untuk berkembang diperlukan sumber daya manusia yang lebih baik. Masalahnya selama ini kinerja dari sumber daya manusia PT X unit konstruksi masih belum memuaskan, terbukti dari kinerja proyek yang masih buruk dan adanya laporan audit internal yang menyatakan bahwa kinerja buruk proyek disebabkan Sumberdaya manusia ( 68% ).
Menyadari masalah ini, top manajemen berusaha melakukan perbaikan secara menyeluruh terdapa sumberdaya manusianya. Dari awal pihak manajemen telah menyadari bahwa unutk memperbaiki sdm tidak hanya seputar memberikan pelatihan. Tetapi harus melihat sumberdaya manusia dalam satu kesatuan yang utuh. Pemetaan proses bisnis berbasis resiko akan membantu dalam mengidentifikasi kegiatan apa saja yang diperlukan. Responsibility Assigment Matrix akan menunjukan siapa saja yang bertanggung jawab atas suatu pekerjaan. Job Description akan menunjukan apa saja yang dikerjakan suatu fungsi.
Setelah setiap orang mengetahi apa yang dikerjakan dan apa yang menjadi sasaranya, maka berikutnya adalah resiko. Sasaran tidak datang sendiri, sasaran datang bersama resiko. Identifikasi resiko apa saya yang mungkin mempengaruhi sasaran akan membantu dalam perbaikan berkelanjutan.

PT X units of construction, a private company that is growing. To growing needs better human resources. The problem is the performance of human resources PT X units of construction is still not satisfactory, as evidenced by the performance of the project which is still bad and the internal audit report which stated that poor performance due to project human resources (68%).
Recognizing this problem, top management trying to make improvements to its human resources. From the beginning the management has realized that fatherly improve not only providing training. But must see human resources in a unified whole. Mapping of risk-based business processes will help in identifying what activities are needed. Responsibility assignment Matrix will show anyone who is responsible for a job. Job Description will show what is the function of a job.
Once everyone informed what their job description and what is their target, then the next is a risk. Target do not come alone, they come with risk. Identify any risks that might affect target will help in continuous improvement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29920
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Nurtyas Dewantoro
"Penelitian ini akan membahas identifikasi risiko ndash; risiko yang dapat terjadi apabila seorang Manajer Lapangan Pelaksanaan Konstruksi Bangunan tidak kompeten. Tahapan penelitian ini antara lain : melakukan studi literatur tugas dan tanggung jawab seorang Manajer Lapangan Pelaksanaan Konstruksi Bangunan, validasi para pakar untuk komponen kompetensi yang akan dijadikan kuisioner beserta risiko ndash; risiko pada tiap elemen kompetensi, melakukan survey berupa kuisioner terhadap 35 responden berdasarkan data yang telah divalidasi pakar, melakukan proses pengolahan data kuisioner menggunakan software SPSS dan mengidentifikasi risiko ndash; risiko dominan dengan metode AHP Analytic Hierarchy Process , dan yang terakhir adalah interview pakar untuk validasi risiko ndash; risiko dominan tersebut serta memperoleh tanggapan dari pakar mengenai respon terhadap risiko ndash; risiko tersebut baik yang korektif maupun yang preventif untuk meningkatkan kinerja seorang Manajer Lapangan Pelaksanaan Konstruksi Bangunan.
This research will discuss the identification of risks that can occur when a Site Manager for Building incompetent. Stages of this research are to study literature duties and responsibilities of a Site Manager for Building, validation by experts to competency components that will be used as a questionnaire along with risks on each competency elements, conduct a survey in the form of a questionnaire to 35 respondents based on the data that has been validated by experts, perform questionnaire data processing using SPSS software and identify dominant risk with AHP Analytic Hierarchy Process method, and for the last stage is to interview experts regarding the responses to the risks, either corrective or preventive responses for performance improving of a Site Manager for Building."
S66396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinand Fassa
"Saat ini banyak developer membangun proyek perumahan dengan segala fasilitas yang ditawarkan. Mulai dari perumahan sederhana sampai dengan perumahan mewah. Peran identifikasi faktor-faktor resiko dalam proyek pembangunan perumahan pada umumnya sering tidak diperhatikan pihak perusahaan khususnya kontraktor sebagai pihak pelaksana, sehingga hal ini tanpa disadari bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya diluar perencanaan yang ada. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mempelajari tentang faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi kinerja biaya dalam suatu proyek pembangunan perumahan. Dimana penelitian ini dilihat dari sudut pandang kontraktor sebagai pelaksana konstruksi.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor-faktor apa saja yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja biaya konstruksi sehingga nantinya bisa membantu mengurangi ataupun mencegah terjadinya pembengkakan biaya dari proyek yang akan dikerjakan oleh suatu perusahaan jasa konstruksi khususnya pada proyek pembangunan perumahan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada dua faktor resiko yang paling signifikan dalam mempengaruhi kinerja biaya konstruksi yaitu penjadwalan proyek yang buruk dan skill SDM yang buruk.

Nowdays every developer make housing project with all facilities that they give. From small housing to luxurius housing. Roles risk identification factors in construction companies commonly did not notice by the contractor as the excecutioner, so this things can cause cost overrun. This paper search how risk factors can disturb cost performace in housing project. Which is saw at contractor side.
Goal of this paper is to find the most significant factors in disturbing cost performance, in the it can help to overcome cost overrun in housing project. The conclusion of this paper is there are two significant factors that disturb cost performance. First Bad schedulling and second bad human resource skill."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25057
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syahril Dian Purwono
"ABSTRAK
Dalam proyek EPC, terdiri dari 3 fase utama yaitu Engineering, Procurement Construction. Kebanyakan dalam proyek EPC tersebut, pembagian anggarannya untuk fase Engineering paling kecil dibandingkan fase Procurement dan fase Construction. Namun, efek dari keterlambatan fase Engineering tersebut, akan sangat mempengaruhi fase-fase berikutnya, dan pada akhirnya terjadi keterlambatan proyek secara keseluruhan, sehingga fase Engineering merupakan lintasan kritis dari perkembangan kemajuan proyek. Penelitian menggunakan kuisioner responden dengan persyaratan minimal 1 tahun pengalaman bekerja di proyek EPC, pertanyaan terdiri dari 6 indikator dan 39 item pertanyaan, jawaban item pertanyaan dengan skala 1-5 untuk frekuensi dan dampak, kemudian hasil kuisioner responden diuji statistik dengan menggunakan pengujian validitas metode Pearson, pengujian reliabilitas metode Cronbach rsquo;s Alpha dan pengujian normalitas metode Kolmogorov Smirnov. Hasil pengujian kemudian dimasukkan ke dalam matriks probabilitas dan dampak. Item pertanyaan yang masuk ke dalam risiko keterlambatan adalah yang dengan skor perkalian frekuensi dan dampak keterlambatan > 10. Hasilnya didapat 19 item pertanyaan yang mempunyai hasil perkalian frekuensi dan dampak > 10 dalam 5 variabel. Kemudian hasilnya dilakukan validasi pakar dengan syarat minimal 20 tahun pengalaman di proyek EPC, dan hasilnya didapat 19 pertanyaan yang merupakan faktor risiko. Kemudian tindakan pencegahan dan koreksi dari ke 19 faktor risiko didapat dari pakar dan referensi digunakan sebagai masukan terhadap prosedur fase engineering, sehingga dampak dari faktor risiko tersebut dapat diminimalisir.

ABSTRACT
In the EPC project, consists of 3 main phases of Engineering, Procurement Construction. Most in the EPC project, the budget share for the Engineering phase is the smallest compared to the Procurement phase and Construction phase. However, the effects of the Engineering phase delay will greatly affect subsequent phases, and ultimately the overall project delays, so that the Engineering phase is a critical path from the progress of the project. The research used a questionnaire respondents with a minimum requirement of 1 year working experience in EPC, the question consists of 6 indicators and 39 items of questions, the answers to question items with a scale of 1 5 for the frequency and impact, then the results of the questionnaire respondents statistically tested using the Pearson validity testing method, Cronbach 39 s Alpha reliability testing method and Kolmogorov Smirnov normality testing method. The test results are then fed into the probability and impact matrix. Item questions coming into the risk of delay is that with a score of frequency multiplication and delay effects 10. The results obtained 19 question items that have a frequency multiplication results and impact 10 in 5 variables. Then the results are validated experts on the condition of at least 20 years experience in EPC project, and the results obtained 19 questions which are risk factors. Then the measures of prevention and correction of the 19 risk factors obtained from experts and references used as an input to the engineering phase of the procedure, so the impact of these risk factors can be minimized."
2017
T48773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Runita Listiarini
"Proyek EPC memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi. Keterlambatan dan cost overrun merupakan permasalahan yang sering terjadi pada proyek. Keterlibatan subkontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sangat tinggi sehingga pengaadaan subkontraktor mempunyai pengaruh cukup besar pada proyek EPC. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berpengaruh, penyebab dan dampak risiko tersebut, dan tindakan preventif dan korektifnya. Metode penelitian ini melalui studi literatur, survey kuesioner, dan validasi pakar. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kinerja waktu yaitu "Subkontraktor tidak memahami konsep proyek dengan baik" dan "Tidak lengkapnya klausal kontrak antara pihak kontraktor EPC dengan subkontraktor" sedangkan untuk kinerja biaya yaitu "Kurang lengkapnya kriteria penilaian teknis dalam menilai kualifikasi peserta lelang", "Pembayaran subkontraktor yang telat dan tidak sesuai", dan "Kekurangan tenaga kerja pada pihak subkontraktor".
EPC project has high risk level. Delay and cost overrun are problems that usually happen. Subcontractor’s high involvement in execution of construction work so that provision of services has a considerable influence on the risk that may occur in the EPC Project. The purpose of this research are to identification risk factor that influenced, cause and effect, preventive and corrective action from risk factor. Method in this research through literature review, survey by using questionnaire, and expert judgement. The result obtained in this research is the risk factor that affect time performance are "Subcontractor do not understand the concept of project well" and "Incomplete clause of the contract between EPC contractor and subcontractor" while risk that affect cost performance are "Incomplete technical assessment criteria in assessing the bidders qualifications", "Subcontractor payments are late and do not suitable", and "lack of labor on the part of subcontractor"."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Sari Puspita
"Bisnis konstruksi merupakan bisnis yang paling sulit, beresiko, serta membutuhkan usaha dan keputusan yang paling berat. Setiap bisnis konstruksi, khususnya konstruksi jalan beton adalah unik dan dalam pelaksanaannya dibutuhkan pengambilan keputusan antisipasi resiko yang tepat sehingga para kontraktor yang bermain dalam bisnis ini dapat terus bertahan dan memiliki daya saing tinggi. Simulasi sistem dinamis sebagai sebuah metode analisis menawarkan kelebihan-kelebihan yang tidak mampu diberikan oleh metode analisis lainnya. Sistem dinamis sanggup memberikan kedinamisan dalam proses pembelajaran dan umpan balik yang cepat, kedua hal tersebut merupakan hal penting dalam sebuah metode analisis yang efektif. Dalam dunia konstruksi jalan beton, faktor-faktor resiko merupakan hal utama yang hams diperhatikan karena kedekatan kaitannya dengan performa pembiayaan dan penjadwalan. Performa pembiayaan dan penjadwalan ini erat kaitannya dengan kepuasan pelanggan. Oleh karenanya faktor-faktor resiko menjadi penting untuk diantisipasi. Oleh sebab itu maka simulasi sistem dinamis ini dibuat dalam lingkup prediksi tingkat peningkatan biaya dan waktu proyek konstruksi jalan beton dan menggunakan proyek Pramuka Flyover sebagai pendukung validasi model ini. Hasil penelitian ini yaitu sebuah model prediksi tingkat peningkatan biaya dan waktu proyek konstruksi jalan beton diharapkan dapat digunakan dalam mendukung pembelajaran bagi para manajer proyek sehingga didapatkan pemahaman mengenai dampak resiko terhadap performa pembiayaan dan penjadwalan proyek konstruksi jalan beton.

Construction business is a business that is more exacting, risky, and requires greater effort and determination. Every construction project, especially road concrete construction is unique and requires the appropriate risk anticipation in its implementation until the contractors who play in this business can survive and have a high power of compete. System dynamics simulation as an analysis method offers more advantages that cannot be given by any other analysis method. System Dynamics is able to give dynamics interaction in learning process and direct feedback of the decisions. Those two factors are crucial factors in an effective analysis method. In the world of concrete construction road. Risk factors are the most crucial things in construction management becouse of their highly related to cost and schedule performance. These cost and schedule performance is highly related to customer satisfaction. For that reason risk factors become important to be anticipated. System dynamics simulation developed in this research is focusing in the area of the prediction of concrete construction road project cost and time overrun fraction and using a case study of Pramuka Flyover construction as the needs of validation. It is hoped that by the result of this research a prediction of concrete construction road project cost and time overrun fraction model can be gained and can complement the learning process for the project manager in the area of project cost and time performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafinska Giandita
"Memutuskan untuk menggunakan jasa subkontraktor adalah alternatif pilihan bagi kontraktor utama khususnya untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Menggunakan jasa subkontraktor menjadi salah satu cara bagi kontraktor utama untuk dapat memindahkan risiko-risiko yang mungkin terjadi selama masa proyek berlangsung. Namun di sisi lain, risiko-risiko tersebut dapat menjadi risiko bagi kontraktor utama apabila penggunaan jasa subkontraktor tidak dikendalikan dengan baik dalam setiap prosesnya. Tingginya risiko dan ketidakpastian menggunakan jasa subkontraktor pada Proyek EPC dapat menjadi salah satu penyebab penyimpangan biaya proyek. Salah satu strategi pengendalian untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan biaya adalah mendeteksi risiko-risiko yang mungkin terjadi dengan penggunaan subkontraktor, dan menelaah kembali setiap prosedur terkait proses subkontraktor yang dimiliki oleh Perusahaan, untuk kemudian dikembangkan suatu pedoman yang secara ditel menjelaskan langkah kerja yang dapat menjadi acuan setiap pihak dalam mengendalikan subkontraktor di setiap prosesnya.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan suatu prosedur terkait proses pengendalian subkontraktor sehingga dapat diterapkan pada Perusahaan Kontraktor Proyek EPC untuk dapat meminimalisasi terjadinya deviasi biaya pada proyek.

Deciding to use subcontractor is an alternative choice for main contractors in particular to carry out construction work. Using subcontractor is one way for main contractors to shifting the risks that may occur during the project period. On the other hand, those risks can be move back for main contractor if the subcontractor is not well controlled in every process. The high risk and uncertainty of using subcontractor on the EPC Project can be one of the causes of project cost deviations. One of the control strategies to minimize the occurrence of cost aberrations is to detect risks that may occur with using subcontractors, and review each procedure related to the subcontractor process owned by the Company, and then develop a guideline that explicitly describes the work steps that can be a reference each party in controlling subcontractors in each process.This study will be conducted with the aim of developing procedures related to the subcontractor control process so that it can be applied to EPC Project Contractor Company to be able to minimalize cost deviation on the project. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meigi Manomera Maliana Abidin
"Banyak hal yang membuat industri konstruksi Indonesia masih belum slap untuk bersaing dalam era otonomi daerah dan era globalisasi. Silat dari proyek konstruksi itu sendiri, yang unik, rumit, berisiko dan cenderung membutuhkan banyak biaya, membuat banyak perusahaan konstruksi memiliki keterbatasan sumber daya, kemampuan dan akses dalam menangani proyek konstruksi.
Bentuk kerja sama aliansi memiliki fitur untuk membagi risiko dan memungkinkan perusahaan-perusahaan yang berambisi untuk mengejar strategi individual mereka dengan keterbatasan sumber daya pada area tertentu. Strategi aliansi merupakan suatu cara dalam bekerja sama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan yang sama tanpa menghilangkan identitas individual perusahaan tersebut.
Sifat aliansi yang dinamis, carat konflik dan ambiguitas dapat mempengaruhi kinerja perusahaan jasa konstruksi terhadap indikator tingkat "kesehatan? perusahaan (finansial, daya saing, ketahanan, pertumbuhan, kesejahteraan dan citra). Identifikasi dampak penyimpangan negatif sebagai sumber risiko dipetakan pengaruhnya terhadap masing-masing indikator kinerja berdasar bobot peringkat risiko, tingkat risiko, korelasi dan pengelompokan mitra kerja sama aliansi horisontal di perusahaan jasa konstruksi BUMN dengan menggunakan metode analisa risiko, metode AHP dan metode statistik.
Tindakan koreksi dilakukan sebatas rekomendasi atas risiko-risiko yang paling berpengaruh raja, yang diperlukan untuk mengurangi dan memperbaiki penyimpanganpenyimpangan negatif yang terjadi, yang dapat menurunkan kinerja perusahaan jasa konstruksi untuk mencapai aliansi strategis dengan pihak lain saat melaksanakan proyek konstruksi.

Construction industry in Indonesia is not yet ready to compete in autonomy and globalization era due to many factors. The characters of project construction; unique, complex, risky and tend to be expensive, makes many construction firms suffer from limited resources, capabilities and access in delivering the projects.
The formation of alliances has the frture in sharing the risk and allows the ambition firms to catch up their individual strategy with the limited resources in certain area. Strategy alliance is a way to work together with other parties to achieve the compatible goals without leaving their individual firm's identity.
The characteristic of alliance; dynamics, full of conflict and ambiguity, could affect the performance of construction firms which is measured by the °health" indicators level of the firms (financial, competitiveness, sustainability, growth, welfare and image). It needs to map all of the negative effects as the result of risks sources, in order to identify the risk influence in each performances indicator according to the risk ranking, risk level, correlation and group area in which the horizontal alliance of BUMN construction firms is occurring, by using risk analysis method, AHP method and statistic methods.
The corrective action, then, is needed (as a recommendation only) to prevent and minimalist the decreasing performance of alliance from the most significant sources of risk that could harm the firms in achieving the strategic alliances while executing the project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>