Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moammer Natalo Akbar
"ABSTRAK
Penelitian ini melihat pengaruh dan hubungan antara return Reksa Dana Syariah (sebagai investasi dengan instrumen portofolio berbasis syariah) dengan return Reksa Dana Konvensional (sebagai investasi dengan instrumen portofolio konvensional) dengan mengambil sampel Reksa Dana jenis pendapatan tetap dan jenis campuran. Teknik analisis untuk membuktikan hubungan antara kedua return Reksa Dana Syariah dan konvensional adalah dengan pengujian Granger Causality, Vector Autoregression (VAR) dan Model Distributed Lag. Pengujian pertama dan kedua antara return Reksa Dana AAA Syariah Fund dengan BNI Dana Berbunga Dua serta antara Reksa Dana Batasa Syariah dengan Big Dana Likuid menunjukkan bukti adanya hubungan kausalitas Granger diantara kedua return. Artinya terdapat hubungan yang bersifat dua arah antara return Reksa Dana Syariah jenis campuran dengan return Reksa Dana Konvensional jenis pendapatan tetap. Pada pengujian ketiga antara return Reksa Dana BNI Dana Syariah dan AAA Bond Fund tidak terbukti adanya hubungan kausalitas namun pengujian lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan satu arah dimana return Reksa Dana konvensional mempengaruhi return Reksa Dana Syariah dengan jenis yang sama yaitu Pendapatan tetap. Pada pengujian keempat antara return Reksa Dana Amanah Syariah Fund dan Bahana Kombinasi Arjuna tidak terbukti adanya hubungan kausalitas maupun satu arah, artinya hubungan antara kedua Reksa Dana dengan jenis yang sama yaitu campuran antara Reksa Dana Syariah dengan Reksa Dana Konvensional adalah independent atau tidak saling mempengaruhi. Penelitian ini juga menunjukkan instrumen investasi yang membentuk portofolio Reksa Dana Syariah seperti obligasi syariah masih dipengaruhi oleh pergerakan instrumen-instrumen investasi konvensional yang ada dipasar seperti suku bunga, saham dan obligasi konvensional. Return Reksa Dana selain dipengaruhi oleh pergerakan return instrumennya juga bisa dipengaruhi oleh pm-Baku investor sendiri dan gaya investasi dari manajer investasi, kemudian penentuan harga pasar wajar obligasi yang masih belum transparan merupakan persoalan tersendiri dalam menentukan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana yang pada akhirnya akan mempengaruhi besarnya return yang dihasilkan.

ABSTRAK
Indonesian Sharia financial industry development had shown a surprising growth. Hence, there is a need to have some alternatives investment, which can give an interesting return for investors. One of the alternatives investments is Sharia Mutual Fund. Sharia investors in Indonesia are rational investors that tend to seek investment, which give better return, where the religion issue is not the main reason for them to invest. This research tries to observe the causality and the relationship between Sharia Mutual Fund (as a Sharia-based portfolio investment instrument) and Conventional Mutual Fund (as a conventional-based portfolio investment instrument). The sampling in this research is taken from Mutual Fund of Fixed Income and Mixed Income. The Granger Causality Test, Vector Auto Regression (VAR) and Model Distributed Lag are employed as the analysis technique. The results suggest that on the first and second testing of Mutual Return of AAA Syariah Fund and BNI Dana Berbunga Dua, and a testing of Batasa Syariah Mutual Fund and Big Dana Likuid proved that there was a Granger Causality Relationship between those two. It showed that there is a bi-directional causality between mixed-type Sharia Mutual Fund and Fixed-Income Conventional Mutual Fund. On the third testing of BNI Dana Syariah Mutual Fund and AAA Bond Fund, there was no causality relationship. Nevertheless, further testing had shown that there was a one-directional relationship where Mutual Fund Conventional returns give impact to the Sharia Mutual Fund returns with the same type, which is fixed income. On the fourth testing between Amanah Syariah Mutual Fund and Bahana Kombinasi Arjuna, there was no evidence of causality relationship. It showed that the relationship of Sharia Mutual Fund and Conventional Mutual Fund is independent and consistent. The results also demonstrate that investment instrument that form the Sharia Mutual Fund portfolio such as Sharia Bond, is still affected by the movement of conventional investment instruments in the market (i.e interest rate, stocks, and conventional bond). Apart from the movement of instruments return, the Mutual Fund return is also affected by the investor behavior and investment style of Fund Manager, which in turn an opaque setting of obligation fair value is still an issue in setting the Mutual Fund Net Asset Value and at the end will affect the return.
"
2007
T17905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudithia Adelin
"Dalam studi ini, penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki hubungan hubungan kausal khusus antara Reksa Dana Exchange Traded Funds dan Kontrak Investasi Kolektif yang mengukur tingkat pengembalian dan variabel makroekonomi yang dipilih dari perekonomian Indonesia dengan menggunakan uji VAR kausalitas dan uji kausalitas Granger. Sedangkan untuk uji stasioneritas variabel diuji dengan Augmented Dickey-Fuller test (ADF) unit root. Data bulanan yang digunakan adalah dari Januari, 2011 hingga Desember, 2015 untuk semua variabel. Temuan penelitian menunjukkan bahwa tidak ada kausalitas dua arah antara semua faktor makroekonomi dan tingkat pengembalian Reksa Dana. Walaupun begitu, tidak terdapat hubungan 2 arah, namun terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara inflasi dan tingkat pengembalian Reksa Dana (KIK and ETF).

In this study, attempt has been made to investigate the relationship specifically the causal relation between Exchange Traded Funds and Collective Investment Contract that measure by the return and the selected macro-economic variables of Indonesian economy by using VAR causality test and Granger causality test. While, stationary test of the variables are tested with Augmented Dickey-Fuller (ADF) unit root test. Monthly data has been used from January, 2011 to December, 2015 for all the variables. The findings of the study showed that there is no bidirectional causality between all the macroeconomics factors to the return of the mutual funds. However, disregarding no bidirectional relationship, it is seen that inflation has negative and significant impact on mutual fund (CIC and ETF) returns.

Keywords: Mutual Funds, Exchange Traded funds, Collective Investment Contract, Macroeconomics, Granger Causality, Indonesia"

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanellia Soraya Nursyafitrie
"Reksa dana syariah muncul di Indonesia pada tahun 1997 dan menjadi instrumen investasi favorit bagi investor. Reksa dana syariah memiliki pertumbuhan yang cepat dalam TNA sebesar 285,40% dari 2013 hingga 2018 yang lebih unggul dari reksa dana konvensional dengan pertumbuhan hanya 157,17% di dalam periode yang sama. Reksa dana syariah juga berkembang pesat di negara dengan mayoritas penduduk Muslim serta negara yang memiliki sistem keuangan syariah yang maju, bahkan mampu mengungguli kinerja dari reksa dana konvensional dan benchmark. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim, reksa dana syariah tidak memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan reksa dana konvensional di pasar Indonesia. Penelitian ini juga membahas terkait asosiasi antara fund-flow dengan kinerja untuk reksa dana kovensional dan syariah berjenis saham dan campuran. Penelitian membuktikan bahwa di pasar Indonesia, fund-flow dan kinerja berhubungan negatif dan convex positif.

Islamic mutual funds emerge in Indonesia since 1997 and become a favourite investment instruments for investors. Islamic mutual funds have a rapid growth in TNA of 285.40% from 2013 to 2018 which is superior to conventional mutual funds with growth of only 157.17% in the same period. Islamic mutual funds are also growing rapidly in countries with Muslim populations and countries that have advanced Islamic financial systems, also able to outperform conventional mutual funds and its benchmarks. Despite the majority of populations are Muslims, Islamic mutual funds do not have a better performance than conventional mutual funds in Indonesian market. This study also discusses the associations between the fund-flow and the performance of conventional and Islamic stocks and mixed funds. Evidence suggests that in the Indonesian market, the fund-flow and performance are negative and convex positive."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Putera Djaffri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja imbal hasil Reksa Dana di PT XYZ. Analisis meliputi kinerja imbal hasil Reksa Dana, proses pembentukan portofolio Reksa Dana, proses evaluasi kinerja Reksa Dana, mekanisme perdagangan Reksa Dana, dan biaya-biaya Reksa Dana. Sampel yang digunakan adalah Reksa Dana XYZ D dan Reksa Dana XYZ B selama tahun 2013. Reksa Dana XYZ yang digunakan sebagai sampel berhasil memberikan imbal hasil di atas IHSG terutama karena faktor active management dalam alokasi aset yang dilakukan oleh manajer portofolio.

This research was intended to analyze the mutual fund return performance at PT XYZ. Analysis in this research including mutual fund return performance, mutual fund portofolio management process, mutual fund performance evaluation process, mutual fund trading mechanisms, and mutual fund fees. Sample used in this research are Reksa Dana XYZ D and Reksa Dana XYZ B during 2013. PT XYZ mutual funds that are used as sample successfully gave a superior return over Jakarta Composite Index (JCI) especially because of active management in asset allocation done by the portfolio manager.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Agastya Winmarhalim
"Salah satu impikasi dari prinsip syariah dalam investasi adalah kemampuan instrumen keuangan syariah dalam pasar keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan dari kinerja antara reksa dana syariah dan reksa dana konvensional pada pasar modal di Indonesia. Sebuah penilaian kinerja reksa dana dikembangkan dan dua hipotesis diajukan untuk menjawab masalah penelitian melalui pengujian menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM) pada program Eviews 6.
Objek yang dipilih adalah reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham. Peneitian ini menggunakan metode standard dalam melakukan evaluasi kinerja dari reksa dana, seperti Indeks Sharpe, Indeks Treynor, dan Indeks Jensen Alpha. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja reksa dana syariah dan reksa dana konvensional.

One of the implications of Islamic investment principles is the capability of Islamic financial instruments in the financial market. The main aim of this research is to observe the differences of performance between Islamic and conventional mutual fund in the context of Indonesian capital market. A performance asessment of mutual fund is developed and two hypothesis a proposed to answer the problem of this research through the examination using Capital Assets Pricing Model (CAPM) in Eviews 6 program.
The object selected for this research are balanced mutual fund, fixed income mutual fund, and equity mutual fund. This research used standard methods in evaluating the performances of various mutual funds, such as the sharpe Index, Treynor Index, and Jensen Alpha Index. The basic finding of this paper is that conventional mutual fund performed better than Islamic Mutual fund.The findings suggest that Iggi Achsien research does not apply to Islamic mutual fund in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Asytuti
"John C Bogle dalam bukunya Bogle on Mutual Fund tahun 1998 mengemukakan bahwa terdapat empat dimensi dari kinerja Investasi yaitu reward risk cost dan timing. Dari survei yang dilakukan oleh Investment Company Institute di Amerika, 70 % responden menyatakan bahwa faktor kinerja historis Reksa Dana adalah pertimbangan utama investor untuk berinvestasi di Reksa Dana selain faktor-faktor lain seperti biaya, profil manajer investasi dan lain-lain. Berdasarkan hal di atas, maka diperlukan standarisasi pengukuran kinerja Reksa Dana, sehingga investor dapat membandingkan kinerja Reksa Dana sebelum melakukan investasi.
Penelitian Iggi Ahcsien dan Elghary di Malaysia tentang Kinerja Reksa Dana Syariah menyimpulkan keadaaan yang berbeda. Di dapat dari penelitian tersebut ternyata kinerja Reksa Dana Syariah lebih baik dari Reksa Dana Konvensional. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengetahui kinerja Reksa Dana Syariah di Indonesia tahun 2001-2002 dimana tahun-tahun tersebut merupakan tahun berkembangnya Reksa Dana di Indonesia.
Dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2001, Kinerja Reksa Dana Syariah masih dibawah kinerja pasar JII kecuali Danareksa Syariah (Saham). Pada Tahun 2002 Kinerja Reksa Dana Syariah berkembang lebih baik. PNM Syariah (Campuran) mempunyai kinerja outperformed dibandingkan kinerja pasar JII begitu pula Danareksa Syariah (saham). Untuk Dana Reksa Syariah Berimbang kinerjanya masih di bawah dari kinerja JII.
Dengan menggunakan pendekatan risk adjusted return kinerja Danareksa syariah tahun 2001 memiliki index Sharpe sebesar-0,0009635, nilai Treynor sebesar 3,86698E-05 dan nilai Treynor sebesar -1,1 16E-04. Danareksa syariah memiliki ratio Sharpe dan Treynor paling tinggi dibandingkan dengan Reksa Dana konvensional yang diperbandingkan. Namun untuk index Jensen hanya lebih kecil daripada Niaga Sahara.
Dengan menggunakan pendekatan return yang tidak diadjusted, return yang dihasilkan lebih kecil daripada ABN Amro, Rencana Cerdas, Panin Dana Maksima, Phinisi Dana Saham, Bahana Dana Prima dan Si Dana Saham.
Pada Tahun 2002 Kinerja Danareksa Syariah mengalami penurunan. Untuk Reksa Dana Syariah campuran hanya PNM Syariah yang membukukan return lebih baik. Dengan menggunakan pendekatan risk adjusted return, index Sharpe Danareksa Syariah masih lebih baik dibandingkan dengan Reksa Dana konvensional akan tetapi memiliki index Treynor dan index Jensen lebih kecil. Sedangkan index Sharpe PNM Syariah lebih kecil dari Reksa Dana konvensional yang dibandingkan kecuali dibandingkan dengan Danareksa Anggrek. Index Treynor PNM Syariah hanya lebih kecil bila dibandingkan dengan DUIT.
Dari hasil penelitian di atas terlihat bahwa kinerja Reksa Dana Syariah masih belum melampaui kinerja Reksa Dana konvensional yang dibandingkan. Penulis menyarankan agar portfolio Reksa Dana syariah campuran lebih menempatkan proporsi dananya pada sektor obligasi syariah. Selanjutnya memperkuat jalinan kerjasama antar unit bisnis syariah baik perbankan, asuransi dan dana pension, untuk mengembangkan Reksa Dana Syariah.
Comparative Analysis of Islamic Investment Funds and Conventional Investment Funds' Exertion in Gaining Optimal Return at 2001-2002John C Bogle in his book Bogle on Mutual Fund (1998) conveyed about four dimensions of investment: reward, risk, cost and timing. In the survey done by Investment Company Institute in America, 70% of respondent said that historical exertion factors of the Investment Funds is the investor's main consideration to invest in Investment Funds besides other factors like cost, investment manager's profile and etc. Based on that, measurement standardization of the Investment Funds' exertion is needed, so that investor can evaluate the Investment Funds exertion before investing.
Iggi Ahcsien and Elghary's research in Malaysia about Islamic Investment Funds exertion conclude a different condition. The research resulted that Islamic Investment Funds exertion is better than conventional Investment Funds. Therefore the researcher is interested to know about the Islamic Investment Funds exertion in Indonesia at 2001-2002, years of the Investment Funds development in Indonesia.
From the research performed at 2001, Islamic Investment Funds exertion was below El market exertion except Danareksa Syariah (stock). At 2002 Islamic Investment Funds exertion developed better. PNM Syariah (mixed) had an outperformed exertion as compared to ill market's exertion as well as Danareksa syariah (stock). Danareksa Syariah Berimbang's exertion is below JII's exertion.
By using risk adjusted return approach, Danareksa Syariah's exertion at 2001 had Sharpe index of 0,0009635. Treynor rate of -3,86698E-05 and Treynor rate of -1.116E-04. Danareksa Syariah got the highest Sharpe and Treynor ratio than conventional Investment Funds. But the Jensen index was lower than Niaga Saham. By using unadjusted return approach, the return gained was lower than ABN Amro, Rencana Cerdas, Panin Dana Maksirna, Phinisi Dana Sahara, Bahana Dana Prima dan Si Dana Saham
On 2002 Danareksa Syariah's exertion endured a deprivation. Only PNM Syariah got a better return for the mix Islamic Investment Funds. By using risk adjusted return, Sharpe index of Danareksa Syariah was better than the conventional Investment Funds, nevertheless it had a lower Treynor index and Jensen index. While Sharpe index of PNM Syariah was lower than conventional Investment Funds except as compared to Danareksa Anggrek. Trey nor Index of PNM Syariah was a little bit lower than DUIT.
Form the above research we know that Islamic Investment Funds exertion was not beyond the compared conventional Investment Funds. The researcher suggested that the mixed Islamic Investment Funds portfolio place the funds more on Islamic bonds. Later on, it strengthens the cooperation among Islamic business units: bank, assurance and retirement fund, to develop Islamic Investment Funds.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 11845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayunda Priskila
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis adanya hubungan yang terjadi antara beberapa karakteristik reksa dana yang mencakup total asset, nilai aktiva bersih, imbal hasil dan umur reksa dana dengan rasio total biaya pada reksa dana saham di Indonesia. Penelitian yang dilakukan menggunakan analisis metode regresi berganda. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan positif pada karakteristik reksa dana yaitu nilai aktiva bersih dan tingkat imbal hasil dengan rasio total biaya pada reksa dana.

This study is conducted to analyze the relationship between several characteristics of mutual funds covering total assets, net asset value, rate of return and age of mutual funds to total expense ratio of mutual funds in Indonesia. This research is conducted using multiple regression analysis method. The results obtained from this research is that there are a relationship which is significant positive on the characteristics of the fund’s net assets value and return on the total expense ratio of the mutual fund.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cinta Wisnuwardani
"Dalam dunia investasi yang semakin kompleks, peran Manajer Investasi Reksa Dana telah menjadi sangat penting. Namun, ada potensi penyalahgunaan pemberian informasi dari Manajer Investasi kepada para investor. Hal ini tentunya akan merugikan investor, sehingga diperlukan proteksi hukum terhadap korban yang dalam hal ini merupakan tanggung jawab OJK sebagai pengawas resmi aktivitas pasar modal di Indonesia. Salah satu upaya OJK adalah menetapkan POJK mengenai Pengembalian Keuntungan Tidak Sah (Disgorgement) dan Dana Kompensasi Kerugian Investor (Disgorgement Fund). di Tahun 2020 melalui POJK Nomor 65/POJK.04.2020 tentang Pengembalian Keuntungan Tidak Sah dan Dana Kompensasi. Sistem disgorgement fund ialah suatu sistem pengumpulan dana dari pelaku kriminalitas pasar modal yang hendak dikembalikan, untuk kemudian dana yang telah terkumpul ini dapat dibagikan kembali guna melunasi kerugian yang dialami para investor sebagai dampak dari penyelewengan UUPM. Pokok pembahasan dalam skripsi ini adalah mengenai tanggung jawab Manajer Investasi atas kerugian Investor Reksa Dana apabila dikaitkan dengan Pengembalian Keuntungan Tidak Sah dan Dana Kompensasi Kerugian Investor. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan sumber data penelitian literatur serta wawancara terhadap pihak-pihak relevan dengan isu ini. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Dana Kompensasi Kerugian Investor pada dasarnya merupakan instrumen yang esensial untuk melindungi investor, Namun, implementasinya dalam hukum positif yang berlaku di Indonesia masih kurang optimal. Maka dari itu, penulis menyarankan adanya peraturan pelaksana yang jelas dan ketat agar proses eksekusi Dana Kompensasi Kerugian Investor dalam rangka tindakan pemulihan kerugian yang dialami oleh investor dapat dilaksanakan dalam lingkungan Pasar Modal Indonesia.

In the increasingly complex world of investment, the role of Mutual Fund Investment Managers has become highly significant. However, there is potential for the misuse of information provided by Investment Managers to investors. This could undoubtedly harm investors, necessitating legal protection for the victims, which falls under the responsibility of the Financial Services Authority (OJK) as the official supervisor of capital market activities in Indonesia. One of OJK's efforts was the issuance of OJK Regulation No. 65/POJK.04.2020 regarding the Return of Illegal Gains and Compensation Funds, which introduced the Disgorgement and Disgorgement Fund System in 2020. The disgorgement fund system involves the collection of funds from capital market wrongdoers with the intention of returning them, and subsequently redistributing these accumulated funds to compensate investors for the losses incurred due to violations of the Capital Market Law. The main focus of this thesis is on the responsibility of Investment Managers for the losses incurred by Mutual Fund Investors in relation to the Disgorgement Fund System. This research will be conducted using normative legal research methods with literature and interviews with relevant parties on this issue as the data sources. The results of this study indicate that the Disgorgement Fund is fundamentally an essential instrument to protect investors. However, its implementation within the existing Indonesian legal framework is still suboptimal. Therefore, the author suggests the need for clear and stringent regulations to ensure the execution of the Disgorgement Fund process in the context of recovering losses experienced by investors within the Indonesian Capital Market environment."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bendot Chairul Akbar
"Kondisi perekonomian Indonesia tahun 2001 telah bergerak ke arah pemulihan meskipun secara lambat, hal ini dapat dilihat dari perbaikan indikator makroekonomi seperti peningkatan produk domestik bruto, inflasi yang terkendali, penguatan nilai tukar rupiah terhadap US$ dan penurunan tingkat suku bunga yang relatif rendah. Berdasarkan indikator Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta juga mulai meningkat volume dan nilai perdagangan. Pemulihan perekonomian nasional ini ternyata belum mampu meningkatkan kegiatan investasi secara langsung. Fenomena yang muncul adalah banyak investor yang menginvestasikan dananya secara tidak langsung melalui pasar modal seperti pembelian reksadana.
Reksadana sebagai salah satu instrumen investasi secara tidak langsung dalam bentuk portofolio mengalami peningkatan unit penyertaan dan nilai aktiva bersih yang cukup cepat. Pertumbuhan pada reksadana melebihi pertumbuhan deposito dan investasi yang lain. Hal ini menunjukkan adanya ekpektasi dari para investor untuk memperoleh premium return diatas rata-rata return bentuk investasi yang lain. Salah satu daya tarik investasi pada reksadana di banding investasi yang lain adalah insentif perpajakan dalam bentuk pembebasan pengenaan pajak atas return yang diperoleh. Diantara beberapa jenis reksadana, ternyata reksadana yang berbasis pendapatan tetap mengalami pertumbuhan jumlah pemilik dan kapitalisasi yang cukup besar.
Hal-hal diatas menjadi ide menarik bagi penulis untuk melakukan analisa terhadap faktor-faktor makroekonomi dan tingkat pengembalian pasar terhadap imbal basil (return) dari reksadana. Penganalisaan dengan melakukan penelitian pada pengaruh faktor-faktor makroekonomi yang meliputi inflasi, suku bunga SBI dan nilai tukar rupiah terhadap US $ dan tingkat pengembalian pasar {IHSG} terhadap imbal hasil reksadana pendapatan tetap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menjelaskan seberapa jauh pengaruh variabel makroekonomi dan tingkat pengembalian pasar (1HSG) terhadap imbal hasil reksadana pendapatan tetap dalam kurun waktu tahun 2001 hingga tahun 2003. Sementara itu, signifikansi dalam penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi penelitian mengenai reksadana untuk memperkaya khasanah ilmu keuangan di Indonesia sebagai wahana investasi ini relatif baru.
Penelitian dilakukan secara time series terhadap data inflasi. suku bunga SBI, nilai tukar rupiah terhadap US$ dan tingkat pengembalian pasar (IHSG) sebagai variabel eksogen dan imbal hasil reksadana pendapatan tetap sebagai variabel endogen. Adapun model pengolahan data yang digunakan dalam penelitian adalah Vector Autoregression (VAR) dengan menggunakan software EVIEWS 4.1. Penggunaan model VAR dikarenakan model ini dianggap lebih efisien, tepat dan tidak bias dalam mengestimasi koefisien yang diinginkan. Data variabel eksogen dan endogen yang digunakan dalam penelitian adalah data runtun waktu sehingga perlu diuji stasioneritas datanya. Untuk menguji stasioneritas data dilakukan dengan menggunakan uji akar unit (unit root lest) dengan metode Augmented Dickey Fuller (ADF).
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dengan menggunakan model Vector Autoregression (VAR) adalah sebagai berikut : (1) berdasarkan R-square ,faktor-faktor makroekonomi yaitu inflasi, suku bunga SBI, kurs dan tingkat pengembalian pasar (1HSG) secara bersama-sama hanya mampu menjelaskan 17% terhadap imbal basil reksadana pendapatan tetap, (2) Dari uji F dan uji t tidak ada variabel makroekonomi dan tingkat pengembalian pasar baik secara individu maupun bersama-sama mampu mempengaruhi imbal hasil reksadana pendapatan tetap, (3) lag pertama dan lag kedua imbal hasil reksadana mempunyai kontribusi yang lebih besar dibandingkan faktor-faktor makroekonomi dan tingkat pengembalian pasar (IHSG).

The condition economic of Indonesian in 2001 have moved up direction to recovery even move slowly, This matter can be seen from stability of macroeconomic indicator like the increase of gross domestic bruto, controlled inflation, stability of exchange rates and the decrease of interest rate. Base on stock price index indicator, stock trading in capital market so begin increase pursuant to increase. Recovery economics in the reality not yet can increase investment directly. But, the phenomenon which in emerge is many funder invest his fund indirectly. One of investment instrument is growing fast is mutual fund.
Mutual fund as one of indirect investment in portfolio shows out faster growth. Mutual fund grow exceed growth of other investment and time deposit . This matter shows existence of expectation from funder to get premium rate of return above average return on other investment. One of the attractive of mutual fund compared others is taxation incentive in form free taxation. Between some of mutual fund , in the reality being mutual fund fix income is growth capitalization.
The things above becoming an interesting idea to me to analyze the factors macroeconomic and rate of return market to return mutual fund fix income. Analyzing by doing research influence of macroeconomic covering inflation, rate of interest of SBI ,exchange rate and market return to mutual fund fix income.
This study aim to analyze and explain how far influence of variables of macroeconomic and market return to mutual fund fix income return. The study contribution concerning mutual fund in Indonesia because this investment relatively newly. As for data used in this study are based on macroeconomics data like inflation, rate of interest, exchange rate and market return data. For population data taked is mutual fund fix income return.
This study is done by time series to inflation, rate of interest SBI, exchange rate and market return as exogenous variable and mutualmac fund fix income as endogenous variable. The research method used is Vector Auto regression. Using this method because this models assumed more efficient, accurate and not byas to estimate expected coefficients. Exogenous and endogenous variable data used in study is time series data so that required to stationary test. Data stationary test doer by using unit root test with Augmented Dickey Fuller (ADF).
Result of study show that by using method Vector Auto regression shall be as followers
(1) Pursuant to R-Square, factors of macroeconomic like inflation, SBI interest rate, exchange rate and market return only can explain 17% to mutual fund fix income return.
(2) From F-test and t-test , no exogenous variable either though individual and also together can influence mutual fund fix income return.
(3) First lag and second lag mutual fund fix income return have larges ones contribution compared to factors of macroeconomic and market return.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14160
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Paramita Puti Kencana
"Tesis ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis hubungan kausalitas dan dinamis antara sentimen investor dan return pasar dengan melibatkan faktor inflasi. Alat ukur pendekatannya adalah mutual fund flow. Metode yang digunakan berbasis kuantitatif dengan analisa deskriptif, dengan menggunakan model Vector Autoregressive, analisa Impulse Response Function dan Variance Decomposition serta analisa Granger Causality. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara sentimen investor dengan return pasar, namun dampaknya tidak signifikan. Shock pada variabel dijelaskan paling dominan oleh dirinya sendiri, kecuali shock pada variabel excess return indeks pasar saham merupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi fluktuasi yang terjadi pada return indeks pasar obligasi.

This thesis aims to examine and analyze the causal relationship and the dynamics between investor sentiments and market returns that involving inflation. Mutual funds flow used as the proximity measurement instrument. Methods used are quantitative descriptive analysis, using the model of Vector Autoregressive, analysis of Impulse Response Function and Variance Decomposition and Granger Causality analysis. The analysis showed an association between investor sentiments and the market returns, but the influence is not significant. Shock on a variable commonly not giving significant impact, except for the variable itself, and the stock market index's excess returns which dominantly influencing bonds index fluctuations."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>