Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190765 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putut Tjahjo Widodo
"Penyalahgunaan narkoba di Indonesia sangat memburuk. Perkembangan dari tahun ke tahun rata-rata mengalami kenaikan 51% (Data mabes Polri , Juni 2005). Penelitian ini mengevaluasi permasalahan yang berkaitan dengan implementasi kebijakan strategi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di Indonesia dengan menghitung efektifitas outcome atau dampak dengan output hasil nyata implementasi menggunakan regresi berganda dengan program SPSS Versi 14.
Dalam teori evaluasi untuk kebijakan publik dibagi menjadi dua tugas yang berbeda. Pertama, evaluasi ditujukan untuk menentukan konsekuensi-konsekuensi apa yang ditimbulkan oleh suatu kebijakan dengan cara menggambarkan dampak atau pengaruhnya. Kedua, evaluasi ditujukan uutuk menilai keberhasilan atau kegagalan dari suatu kebijakan berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan sebeiumnya. Dari penjelasan pada latar belakangan nampaknya terdapat hubungan antara dampak (endogen) dari implementasi kebijakan P4GN di dalam rnasyarakat dengan hasil nyata (eksogen) yang telah dicapai akibat dari implementasi kebijakan P4GN. Adapun standar atau kriteria yang ditetapkan sebagai dasar evaluasi adalah semua output dari implementasi kebijakan P4GN berdasarkan Kepres No. 17 tahun 2002. Mengacu pada ketentuan UNODC (United Nations Organization of Drug Convinion) dalam penelitian BNN dan P4LP-UI, menyatakan bahwa penyalahgunaan narkoba yang merupakan dampak implementasi P4GN ditentukan dan dihitung dari mereka yang terlibat menyalahgunakan narkoba.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi penegakan hukum secara signifikan sangat berpengaruh terhadap penurunan jumlah masyarakat yang terlibat narkoba. Program pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba masih perlu ditingkatkan dan disempurnakan agar dapat diimplementasikan secara efektif.

Drug abuse conditions in Indonesia progressively get worse. The growths of drug abuse mount by significant every years. Case data of drug abuse from State of Police Headquarter of Republic Of Indonesia from 1997 up to 2005, increase 50.1% per year (Data of Mabes Polri, June 2005), This research evaluate the problems of related to policy of prevention and eradication of illegal distribution and drug abuse in Indonesia recognized with the P4GN policy by measuring relation between the outcome or policy affect by the output or result of reality of policy implementation with multiple regression using SPSS 14 version.
The evaluation theories to public policy become two different duty. First, evaluate addressed to determine the consequence what generated by that policy by depicting impact or its influence. Second, evaluation addressed to assess the efficacy or failure fiom that policy of pursuant to standard or criterion which have been specified previously. As for standard or criterion specified by as base evaluate is all output from implementation of policy P4GN of pursuant to Kepres No. 17 year 2002. Policy pickings more refer at "real manifestation" from policy public, things which is in fact conducted] by according to decision fiom policy statement.
Result of research indicate that the implementation is straightening of law by significant is very having an effect on to degradation of amount of society in concerned drug. Prevention program, eradication of illegal distribution and drug abuse still require be improving and completing so that earning implementation effectively."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Noorsinta Hidayati
"Penelitian ini mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Rutan Salemba dengan fokus pada konsistensi dan koherensi rangkaian kebijakan narkoba di tingkat kebijakan dan tingkat organisasi serta bagaimana implementasi kebijakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dilaksanakan. Untuk melihat implementasi rangkaian kebijakan ini dipergunakan Hirarki Kebijakan Broomley dengan faktor-faktor yang mempengaruhi berdasarkan teori implementasi kebijakan Edwards 111. Kebijakan dikaji sejak pada policy level, organizational level, dan operational level. Pada tingkat operational level inilah, implementasi kebijakan diukur berdasarkan faktor komunikasi, sumberdaya, struktur organisasi dan sikap pelaksana kebijakan. Paradigma yang digunakan pada penelitian ini adalah positivis dengan pendekatan kuantitatif deskriptif.
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini, yang merupakan data kualitatif, terbagi menjadi dua jenis yaitu data mengenai rangkaian kebijakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Rutan Salemba dan data mengenai pola interaksi petugas pengamanan, tahanan/narapidana dan pengunjung. Untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan rangkaian kebijakan digunakanlah metode studi kepustakaan dan wawancara dengan Kepala Pusat Penegakan Hukum BNN, Direktur Bina Khusus Narkotika Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Kepala Rutan Salemba. Sedangkan data mengenai pola interaksi dalam pengimplementasian kebijakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba diperoleh dengan melakukan observasi tidak terlibat dan wawancara dengan pihak petugas Rutan Salemba, tahanan/narapidana dan pengunjung.
Rangkaian kebijakan narkoba pada tingkat policy level yang ditetapkan sejak tahun 1976 dengan yang diberlakukan saat ini memiliki konsistensi dan koherensi karena pembahan yang terjadi tetap berfokus pada tujuan yang sama yaitu Indonesia bebas narkoba. Konsistensi dan koherensi yang terdapat pada policy leverlini juga ternyata berlanjut pada kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pada organizational level, meskipun antara satu kebijakan dengan kebijakan lainnya yang terdapat pada tingkat organisasi ditetapkan dalam waktu yang cukup lama.
Pada tahap pelaksanaan kebijakan diketahui sebagai pengkomunikasian kebijakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Rutan Salemba dilakukan dengan cukup baik, kebijakan juga dianggap jelas dan sesuai dengan kebutuhan Rutan Salemba. Karenanya baik petugas pengamanan Rutan Salemba, tahanan/narapidana dan pengunjung cukup paham mengenai kebijakan ini. Akan tetapi, meskipun Rutan Salemba memiliki struktur organisasi birokrasi modern dan komunikasi dilaksanakan secara efektif ternyata kebijakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba kurang efektif dilaksanakan di Rutan Salemba. Dikatakan demikian karena petugas pengamanan Rutan Salemba dalam melakukan pengimplementasian kebijakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba bersikap permisif dan cenderung komformis dalam menangani rnasalah narkoba ini.
Sikap petugas pengamanan ini muncul disebabkan kondisi over capacity yang luar biasa, yang tidak diikuti dengan memadainya sarana dan prasarana yang disediakan, jumlah dan kualitas (skills) petugas pengamanan yang sangat tidak memadai, tidak sesuainya penghasilan yang diperoleh petugas dengan resiko pekerjaan, serta tidak adanya mekanisme pemberian insentif bagi petugas Rutan Salemba yang berhasil melakukan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Keadaan ini terbaca oleh tahanan/narapidana dan juga pengunjung dan dianggap peluang untuk memasukkan, mengedarkan dan rnenggunakan narkoba di Rutan Salemba. Akibatnya dengan diiming-imingi sejumlah uang petugas dapat dimanfaatkan untuk memasukkan narkoba ke dalam Rutan Salemba."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilya Setyawati
"Pelajar/mahasiswa adalah sumber dayamanusia yang menentukan masa depan pembangunan kesehatan dan kemakmuran suatu bangsa. Pada tahap perkembangannya banyak remaja yang mulai merokok, minum alkohol dan melakukan seks pranikah hingga melakukan penyalahgunaan narkoba. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan pelajar/mahasiswa terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba antara lain faktor dari narkoba itus endiri, faktor biologis, faktor psikologi dan faktor sosial. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penyalahgunaan narkoba pada pelajar/mahasiswa di Indonesia.
Desain studi penelitian ini adalah cross sectional dengan mengunakan data survei perilaku penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di kalangan pelajar/mahasiswa di Indonesia oleh BNN dan PPK-FKM UI tahun 2016. Penelitan ini dilakukan pada bulan November sampai Desember 2017. Analisis yang dilakukan meliputi univariat, bivariat dan multivariat denganmenggunakan Program Statistical Package for Social Sciences SPSS software versi 20.
Hasil penelitian ini adalah didapatkan bahwafaktor-faktor yang paling berhubungan terhadap perilaku penyalahgunaann arkoba pada pelajar/mahasiswa dari faktor biologis adalah jenis kelamin laki-laki OR=5,5. Dari faktor psikologi yang paling berhubungan adalah riwayat pernah ditawari narkoba OR=9,0, sedangkan untuk faktor sosial yang paling berhubungan adalah kerawanan lingkungn sekolah/kampus OR=1,8 setelah dikontrol dengan variabel lainnya.

Students are the human resources that determine the future of health development and prosperity of a nation. At this stage of development many teenagers start smoking, drinking alcohol and having premarital sex to do estimates of drugs. Factors that can cause students to fall into drug custody include factors from the drug itself, biological factors, psychological factors and social factors. This research was conducted with the aim to know the factors related to the behavior fixed to the students students in Indonesia.
The design of this study is cross sectional study by using surveillance data and illicit circulation among students students in Indonesia by BNN and PPK FKM UI in 2016. This research was conducted in November to December 2017. The analysis was conducted en univariate, bivariate and multivariate with using software program of Statistics for Social Sciences SPSS version 20.
The result of this research is the result of factors most related to certain behavior in student student of biological factor is male gender OR 5, 5. Of the psychologically related factors, history has been offered drugs OR 9.0, whereas for social factors most closely related is the school campus environment OR 1,8 after controlled with other variables.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Widdy H.
"Penelitian ini dilakukan karena perkembangan kejahatan atau penyalahgunaan narkoba dari waktu ke waktu menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat. Masalah narkoba perlu mendapat penanganan yang lebih komprehensi sehingga dibutuhkan pengembangan organisasi baik ditingkat pusat ataupun daerah secara proporsional. sehingga menarik perhatian peneliti untuk mengadakan penelitian terhadap Implementasi Kebijakan Strategi Nasional Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di BNP dan BNK/Kota. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Strategi Nasional P4GN di BNP dan BNK/Kota dan faktor-faktor penghambat mplementasi Kebijakan Strategi Nasional P4GN di BNP dan BNK/Kota.
Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner ke 20 BNP dan 105 BNK/Kota dan mengadakan wawancara mendalam kepada Kabag Organisasi & Kepegawaian, BNP NAD dan BNP Kalimantan Barat.
Teori yang digunakan untuk melakukan analisis dalam penelitian ini adalah teori George C. Edward III dan Van Meter & Van Horn yang terdiri dari variabel komunikasi, sumberdaya, struktur birokrasi, kecenderungan, hubungan antar organisasi serta pelaksanaan program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan strategi nasional P4GN di BNP dan BNK/Kota secara umum belum berjalan dengan baik. Apabila dilihat dari masing-masing variabel kebijakan menunjukkan adanya perbedaan dalam keberhasilan implementasi program P4GN tersebut. Faktor komunikasi, struktur birokrasi, kecenderungan, hubungan antar organisasi, pelaksanaan program sangat baik dan mendukung sekali atas kebijakan tersebut. Hanya faktor sumberdaya-sumberdaya (SDM, dana, sarana prasarana) belum mendukung keberhasilan implementais kebijakan stranas P4GN di BNP dan BNK/Kota.

This study is conducted since the development of crime, in particular drug abuse, indicates an increasing trend from time to time. The problem of drug abuse should be dealt with comprehensively, and needs a proportional development of organization at the central as well as the regional/ province level. This issue has attracted the researcher to conduct a study on the implementation of the Strategic National Policy on the Prevention and Eradication of Drugs Abuse an Illicit Trafficking at the levels of BNP BNK/Kota.
This study was conducted by distributing questionnaires to 20 BNP and 105 BNK/Kota, including in depth interviews with the Heads of Organization & Personnel Divisions, BNP NAD and BNP of West Kalimantan. The theory of analysis is based on the theories of George C. Edward III, as well as Van Meter & Van Horn, consisting of variables related to communication, resources, structure of bureaucracy, trends, inter-organizational relations, and program implementation.
The outcomes of the study indicate that the implementation of the strategic national policy on the prevention and eradication of drug abuse and illicit trafficking at BNP and BNK/Kota is not generally running well. Looking at the variables respectively, there is a difference in the successful implementation of the program. Factors related to communication, bureaucracy structure, trends, inter-organizational relations and the program implementation are very well applied and strongly support the policy. Only the factors related to resources (human resources, funds, facilities and infrastructure) do not yet support the successful implementation of the national strategic policy against drug abuse."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 25627
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmat Mahmudin
"Penyalahgunaan dan peradaran gelap narkoba menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia telah menunjukkan perhatian yang besar terhadap upaya pemberantasan dan peredaran gelap narkoba.
Keberhasilan suatu kebijakan tidak hanya ditentukan oleh kualitas kebijakan semata, tetapi bagaimana kebijakan itu dilaksanakan. Sedangkan kegagalan kebijakan bisa disebabkan tidak diimplementasikan, bisa pula karena implementasi yang tidak berhasil atau eksekusi yang salah serta kebijakan yang salah ( Hogwood dan Gunn : 1986 ). Penelitian terhadap implementasi kebijakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Universitas Nasional Jakarta bertujuan untuk menjelaskan persepsi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Universitas Nasional Jakarta dan untuk mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan implementasi kebijakan tersebut.
Untuk mengetahui tujuan tersebut, penelitian dilakukan dengan mengunakan metode kuantitatif. Secara keseluruhan operasional variabel-variabel yang diteliti adalah persepsi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Universitas Nasional Jakarta Dari variabel-variabel tersebut diturunkan menjadi beberapa indikator, kemudian dijabarkan Iebih jauh menjadi pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kuesioner tertutup. Sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui teknik survai/penyebaran kuesioner kepada Pimpinan Universitas, Fakultas, Biro/Lembaga yang terpilih mewakili lembaga, setelah itu analisis data dilakukan dengan membuat tabulasi. Karena tingkat pengukuran skala dari Likert?s Summated Rating adalah ordinal, maka agar dapat diolah lebih lanjul harus diubah dahulu menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).
Berdasarkan hasil penelitian temyata menurut persepsi responden keberhasilan implemenlasi kebijakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Universitas Nasional Jakarta 60,30 % dipengaruhi oleh variabel komunikasi, sumber daya, sikap dan struktur birokrasi, sedangkan 30,70% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Dari keempat variabel tersebut, variabel struktur birokrasi tidak berbengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan implementasi kebijakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Universitas Nasional Jakarta.
Untuk lebih meningkatkan keberhasilan implementasi kebijakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Universitas Nasional Jakarta dalam rangka mewujudkan kampus yang bebas dari pengaruh narkoba perlu adanya peraturan khusus dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. Disamping itu, perlu adanya Iembaga khusus yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab dalam bidang pencegahan penyalahgunaan narkoba. Selanjutnya, pimpinan universitas hendaknya terbuka terhadap penyalahgunan narkoba yang terjadi di Iingkungan kampus dan bagi mereka yang terbukti terlibat kasus narkoba diberikan sanksi.

Drugs abuse and their illegal distribution have become a serious to the continuity of nation life and state of Indonesia. The government of Indonesia has shown much attention to the efforts of prevention and eradication of drugs abuse and their distribution.
Succeeding of a certain policy is not merely determined by quality of the policy, but also the implementation of it. Meanwhile, failure of the policy has not been completely implemented, un proper implementation an execution and the policy it?s self is significantly bad ( Hogwood and Gunn : 1986 ).
Research on the implementation of prevention and drugs abuse policy was carried out at Jakarta National University. The purpose of the research was to explain perception on some factors that influence to succeeding the implementation of prevention and drugs abuse policy at Jakarta National University and to know the degree of succeed of the implementation of that policy.
The research was carried out by using quantitative method. All of operational variables were studied, those consist of the perception on some factors that influence to succeeding of the implementation of prevention and drugs abuse policy at Jakarta National University. Those variables were broken down in to a number of indicators that further developed in to some question in closed questioner. Collecting data was done by technical survey through distributing the questioner to the head of university, Department/Faculty, Bureau/Chosen Institution. Then, collected data were analysis by making tabulation. Because of measurement scale of Liken?s Summated Rating is ordinal, therefore collected data should be changed in to interval scale by using Method of Successive Interval ( MSI ).
The research result shown, according to the respondent perception, the succeeding of the policy 60,30 % were influenced by communication, resources, dispositions, bureaucratic structure and 30, 70% were influenced by other factors . From four variables mentioned above, bureaucratic structure was not significantly effect to the succeeding of the implementation of the policy.
To improve the succeeding of the implementation of prevention and drugs abuse policy at Jakarta National University, in order to clear off campus from drugs affect, need special regulation designed to the prevention of drugs abuse, in selecting and accepting new students, In addition, it is also needed a special institution has responsibility in preventing drugs abuse. Furthermore, all ofthe head of university should aware and transparent to the issues of drugs abuse take place in campus, and those who are proven involve in narcotic cases have to be given relevant sanction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Nuryanti
"Penelitian ini dilakukan karena adanya jumlah peningkatan jumlah kasus narkoba yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Penanganan permasalahan narkoba merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Badan Narkotika Nasional sebagai focal poin dalam penanganan masalah narkoba di Indonesia telah menetapkan Surat Keputusan No: Skep/92/XII/2004/BNN tentang Strategi Nasional P4GN yang dapat dijadikan pedoman/acuan bagi instansi pemerintah dan organisasi sosial kemasyarakatan yang bergerak dalam bidang narkoba dalam melakukan upaya-upaya P4GN dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia bebas narkoba 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi Strategi Nasional P4GN pada instansi anggota BNN dan untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi dalam implementasi Strategi Nasional P4GN pada instansi anggota BNN. Penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner ke 28 (dua puluh delapan) instansi anggota BNN, yang memberikan jawaban atas kuesioner tersebut ada 16 (enam belas) instansi anggota BNN, dan melakukan wawancara mendalam kepada informan kunci yaitu Kepala Bagian Organisasi dan Kepegawaian Biro Umum Sekretariat Lakhar BNN, Direktur Pengawasan Napza Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, dan Staf Direktorat Jenderal Imigrasi Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Analisis data dilakukan dengan metode kuantitatif dan kualitatif (gabungan). Teori yang digunakan untuk melakukan analisis data yaitu teori George C. Edward III yang terdiri atas variabel komunikasi, variabel sumber-sumber, variabel sikap/kecenderungan, variabel struktur organisasi, teori Donald S. Van Meter dan Van Horn yaitu variabel hubungan antar organisasi, serta ditambah dengan variabel pelaksanaan program. Hasil penelitiannnya menunjukkan bahwa kebijakan Strategi Nasional P4GN telah dikomunikasikan dengan baik kepada petugas/pegawai yang menangani bidang P4GN pada instansi anggota BNN, begitu juga dengan sumbersumber, sikap, struktur birokrasi, hubungan antar organisasi, dan pelaksanaan program juga dilaksanakan dengan sangat baik dan mendukung atas implementasi kebijakan tersebut pada instansi anggota BNN. Namun demikian dalam imlpementasi kebijakan tersebut masih terdapat beberapa hambatan yang dihadapi.

This study was conducted since there had been a significant increase in drug cases from year to year. Dealing with drug problems is the responsibility of the society as a whole. The National Narcotics Board as the focal point related to drug problems in Indonesia has issued a Decree No.: SKEP/92/XII/2004/BNN on the National Strategy in the Prevention and Eradication of Drug Abuse and Illicit Trafficking as a reference for government agencies, including social organizations in the prevention and eradication of drug abuse and illicit trafficking as a realization of a Drug-free Indonesia in 2015.
The purpose of the study is to know how the National Strategy on the Prevention and Eradication of Narcotics, Psychotropic Substances and other Addictive Substances is implemented at the Member agencies of BNN. Also to identify the obstacles encountered related to the implementation. The study is conducted through distribution of questionnaires to 28 Member agencies of BNN, but only 16 responded to the questionnaire; in depth interviews were also conducted on key informants, i.e. Heads of Organization and Personnel Divisions, Bureau of General Affairs, Secretariat of the BNN Executive Office, Director of the National Agency of Food and Drugs, Republic of Indonesia, Staff of the Directorate General of Immigration, Department of Justice and Human Rights. Data analysis was made through a combination of the quantitative and qualitative methods. The theory applied here is the theory of George Edward III, consisting of variables of communication, resources, attitudes/trends, organizational structure, including the theory of Donald S. Van Meter and Van Horn related to the variable on inter-organizational relation, and added with a variable on program implementation. The outcome of the study shows that the policy on the National Strategy related to the Prevention and Eradication of Drug Abuse and Illicit Trafficking has been well communicated to the officials of the related Member agencies of BNN dealing with the prevention of drug abuse; in addition, resources, attitudes, structure of bureaucracy, inter-organizational relations, as well as program implementation were carried out very well and supported. However, there are still obstacles that are encountered in the implementation of the national strategy."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 25472
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wulandari Gusti Putritama
"ABSTRAK
Jumlah perokok di dunia saat ini semakin banyak. Menurut WHO, pada tahun 2008 jumlah perokok di dunia mencapai 1,3 miliar orang. Sedangkan hasil dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) Indonesia pada tahun 2011 didapatkan bahwa dari 8.305 penduduk Indonesia 15 tahun ke atas terdapat 34,8% yang merokok. Untuk perokok pelajar, menurut hasil Global Youth Tobacco Survey (GYTS), terdapat 30,4% pelajar yang pernah merokok dan 20,3% pelajar yang saat diwawancarai merokok. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain potong lintang untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku merokok pelajar dan mahasiswa di 16 provinsi di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur, jenis kelamin, konsumsi alkohol, perilaku merokok orang tua, perilaku merokok saudara kandung, dan sikap teman terhadap perilaku merokok merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pelajar dan mahasiswa. Selain itu, tingkat pendidikan merupakan variabel confouder. Faktor yang paling berhubungan dengan perilaku merokok pada pelajar dan mahasiswa adalah jenis kelamin (OR = 12,188), sedangkan yang dapat diintervensi adalah konsumsi alkohol (OR = 7,366).

ABSTRACT
Today, the number of smokers in the world is increased. According to WHO the number of smokers in the world are 1.3 billion people in 2008. Global Adult Tobacco Survey (GATS) Indonesia in 2011 found that 34,8% of 8.305 Indoensian 15 years above are smokers. According to Global Youth Tobacco Survey (GYTS), there are 30,4% students ever smoked and 20,3% students currently smoked. This research was conducted using a cross-sectional design to investigate factors affected student’ smoking behavior in 16 provinces in Indonesia. The results of this research showed that age, gender, academic performance, alcohol consumption, parents’ smoking behavior, siblings’ smoking behavior, and friends’ attitudes toward smoking behavior are the factors affected students’ smoking behavior. In addition, the level of education is confouder variable. The most affecting factor on students’smoking behaviour is gender (OR = 12,188), while the most affecting factor on students’ smoking behaviour and can be intervented is consumption of alcohol (OR = 7,366) ."
2014
S54503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Satriani Sakti
"Pelajar merupakan kelompok berisiko tinggi untuk menyalahgunakan narkoba. Pemakaian narkoba sejak dini akan meningkatkan risiko terjadinya ketergantungan pada usia dewasa. Penyalahgunaan narkoba pada pelajar dipengaruhi oleh berbagai sistem yang melingkupi dirinya baik sistem keluarga, teman sebaya, dan lingkungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan keluarga dan sosial terhadap penyalahgunaan narkoba pada pelajar. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Data bersumber dari Survei Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada Kelompok Pelajar dan Mahasiswa tahun 2016 dengan jumlah sampel 30.004 responden. Prevalensi penyalahgunaan narkoba tertinggi adalah pada pelajar SMA (2,4%) dan pelajar laki-laki (3,5%). Berdasarkan faktor perilaku, variabel yang berhubungan signifikan adalah merokok, konsumsi alkohol, dan seks pranikah. Berdasarkan faktor lingkungan sosial, variabel yang berhubungan signifikan adalah status pernikahan orangtua, kekerasan keluarga, dan kondisi lingkungan sosial. Berdasarkan faktor lingkungan yang dirasakan, variabel yang berhubungan signifikan adalah perilaku berisiko keluarga dan kehangatan keluarga. Berdasarkan karakteristik individu, variabel yang berhubungan signifikan adalah jenis kelamin, umur, dan tingkat pendidikan. Determinan yang paling dominan adalah perilaku konsumsi alkohol dengan AOR 7,5 (95% CI: 6,0 – 9,4) setelah dikontrol dengan variabel lainnya. Bagi pemerintah, diharapkan hasil penelitian ini dapat mendorong untuk mengoptimalkan program P4GN di Indonesia dan melakukan intervensi perilaku merokok, konsumsi alkohol, dan seks pranikah di lingkungan pendidikan. Bagi sekolah diharapkan dapat berinovasi dalam mengedukasi dan mensosialisasikan materi kesehatan reproduksi dan perilaku berisiko kesehatan. Bagi orangtua diharapkan mampu membangun komunikasi yang lebih baik dengan anak dan menciptakan keluarga yang harmonis dan kondusif dari perilaku berisiko.

Students are a high-risk group for drug abuse. Early drug use will increase the risk of dependence in adulthood. Drug abuse in students is influenced by various systems that surround them such as family system, peers, and social environment. The purpose of this study was to determine family and social determinants of drug abuse in students. Research using cross sectional study design. The data source was 2016 Survey on Drug Abuse and Trafficking in Student and Student Groups with a total sample of 30,004 respondents. The highest prevalence of drug abuse is among high school students (2.4%) and male students (3.5%). Based on behavioral factors, the variables that are significantly related are smoking, alcohol consumption, and premarital sex. Based on social environmental factors, variables that are significantly related are parents' marital status, family violence, and social environmental conditions. Based on perceived environmental factors, variables that are significantly related are family risky behavior and family warmth. Based on individual characteristics, variables that are significantly related are gender, age, and level of education. The most dominant determinant is alcohol consumption behavior with an AOR of 7.5 (95% CI: 6.0 – 9.4) after controlled by other variables. For the government, it is hoped that the results of this research can encourage optimizing the P4GN program in Indonesia and conducting interventions on smoking behavior, alcohol consumption, and premarital sex. Schools are expected to be able to innovate in educating and socializing reproductive health and health risk behavior. Parents are expected to be able to build better communication with their children and create a harmonious and conducive family from risky behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Arif Hartanto
"ABSTRAK
Siswa SMA termasuk golongan remaja yang masa pencarian identitas diri,dalam masa tersebut remaja tidak jarang terlibat dalam pergaulan yang menyimpang khusunya penggunaan narkoba. Oleh karena itu diperlukannya penelitian mengenai faktor penyebab penyalahgunaan narkoba di pada siswa SMA Pemilihan SMA Triguna sebagai obyek penelitian karena masih banyak siswa terindikasi positif narkoba atau mempunyai riwayat narkoba.Tujuan dari penelitian untuk mengetahui sejauhmana efektifitas sosialisasi program P4GN yang telah dilaksanakan terhadap penurunan angka penyalahgunaan penurunan penyalahguna narkoba. Untuk menjawab permasalahan penelitian ini, menggunakan teori yang dikemukakan Budiani bahwa untuk mengukur efektivitas suatu program dapat dilakukan dengan menggunakan variabel berikut: ketepatan sasaran program, sosialisasi program, tujuan program serta pemantuan program sehingga terjadi suatu keefektifan secara menyeluruh dan komperhensif. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif serta metode kuantitatif yang digunakan untuk mendukung hasil Kualitatif. Teknik penelitian ini adalah observasi dan wawancara kepada para informan, tahap selanjutnya peneliti juga menggunakan Kuesioner data guna mendukung hasilkualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sosialisasi program P4GN telah efektif dilaksanakan, faktor lingkungan sebaya lebih dominan yang menjadi faktor mendorong siswa SMA Triguna masih menggunakan narkoba.

ABSTRACT
High school students include teenagers who search period of identity, in those days teenagers are not infrequently involved in the association deviant especially drug use. Therefore the need for research on the factors causing drug abuse in high school students. Selection of SMA Triguna as the object of research because there are many students indicated positive drugs or have a history of drugs. The purpose of the study to determine the extent of effectiveness of socialization P4GN program that has been implemented to decrease the number of abuses of drug abusers abuse. To answer the problems of this research, using the theory put forward Budiani that to measure the effectiveness of a program can be done by using the following variables the accuracy of program targets, program socialization, program objectives and monitoring program resulting in a comprehensive and comprehensive effectiveness. Research method using descriptive qualitative approach and quantitative method used to support the result of Qualitative. Technique of this research is observation and interview to informant, next step also researcher use data questionnaire to support result qualitative. The conclusion of this research is the socialization of P4GN program has been effectively implemented, peer environmental factors more dominant which become the factor to encourage high school students Triguna still use drugs. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Garmiaty SP
"Tesis ini membahas kefektifan strategi pelatihan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap di Kampung Bali, Jakarta Pusat. Penelitian ini mengungkap bahwa strategi memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat Kampung Bali mampu meningkatkan peran serta masyarakat untuk ikut serta mencegah penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini juga berhasil mengungkap kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan pelatihan yaitu: komunikasi, peralatan, dan pengakuan masyarakat akan hasil pelatihan tersebut.
Dari hasil pelatihan-pelatihan tersebut terungkap bahwa ada sebagian warga yang mampu mengambil manfaat ekonomi dari keterampilan yang mereka peroleh dan mereka juga berkomitmen untuk terus ikut berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungannya. Program pelatihan yang berkelanjutan diperlukan agar tujuan akhir yaitu membebaskan Kampung Bali dari penyalahgunaan narkoba dapat terlaksana.

This study discussed the training strategy effectiveness in enhancing community participation towards drug abuse prevention campaign in Kampung Bali. Kamung was formerly known as an area in which drugs are commonly found and resulted in bad images of the area. The study reveals that such strategy is found to be useful in increasing the level of community participation in the prevention campaign. The study has also shown that there are three obstacles identified: communication, equioment and people’s acknowldgement towards the ouput of the training program.
The results of the training also serve as ways for the participants to take economic benefit by utilizing the skills gained from the training. They have also shown their commitment to keep being involved in similar programs in their neighborhood against drug abuse. A sustainable training program is needed to ensure a complete eradication of drug abuse in Kampung Bali.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>