Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150820 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutabarat, Budiman
"Tulisan ini membahas empat usulan skenario mengenai pemotongan dan penuruan tarif pada "WTOs Doha Round". Sebagian besar usulan datang dari negara negaera maju dan kaya yang menerapkan tarif tinggi terhadap produk pertanian yang berasal dari negara-negara berkembang. Sebagai koordinator kelompok negara G33, Indonesia perlu mengawali melakukan simulasi skenario skenario yang diusulkan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa usulan negara ACP memberikan sebuah konfifurasi tarif baru yang ideal bagi negara negara G33 dengan tingkat penurunan taruf total terendah yakni lebih kecil dari 25 persen. Hasil yang moderat ditunjukkan oleh usulan ...G-20 dan Uni Eropa dengan tingkat penurunan tarif lebih kecil dari 35 persen. Hasil yang drastis ditunjukkan oleh usulan Australia dan USA, masing-masing dengan tingkat penurunan tarif hingga 73 persen dan81 persen. Dengan mempertimbangkan ketahanan pangan, pembangunan pedesaan dan ketahanan rumah tangga pedesaan negara-negara berkembang harus memperjuangan keberhasilan usulan penurunan tarif yang diajukan kelompok negara ACP diforum negosiasi WTO."
Jurnal Kebijakan Ekonomi, 2006
JUKE-2-2-Dest2006-107
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gumilar Ekalaya
"Retribusi Graha Wisata Kuningan adalah salah satu retribusi yang dikenakan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta, di samping berbagai jenis retribusi lainnya yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 1999. Salah satu manfaat dari pengenaan Retribusi terhadap komoditas yang disediakan oleh Pemerintah Daerah tersebut adalah untuk mengembalikan atau menutup biaya-biaya yang telah dikeluarkan guna membangun sarana dan prasarana atas komoditas tersebut. Dengan demikian, manfaat tersebut akan dapat tercapai apabila penerimaan retribusi Graha Wisata Kuningan paling tidak dapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penyelenggaraannya.
Salah satu faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya penerimaan retribusi adalah besaran tarif yang dikenakan. Dalam kajian ini akan diteliti apakah tarif yang berlaku di Graha Wisata Kuningan telah sesuai atau belum. Apabila belum, akan diteliti besaran tarif yang paling sesuai sehingga penerimaan retribusinya paling tidak dapat menutupi biaya penyelenggaraannya. Disamping itu untuk mengetahui perkiraan penerimaan retribusi Graha Wisata kuningan, perlu diketahui potensi retribusinya, hal tersebut juga berguna dalam menentukan target retribusi yang akan ditetapkan. Dalam menghitung potensi retribusinya akan dilihat baik dengan menggunakan tarif lama ataupun dengan tarif hasil perhitungan, sehingga akan terlihat perbandingannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbanraja, Hotma Dumaris
"Jaminan Kesehatan Nasional yang implementasinya dimulai Januari 2014 membuat perubahan system pembayaran dari Retrospektive Paymant System ke Prospective Payment System dengan tarif INA-CBG`s. Perbedaan tarif INACBG`s dan tarif RS menjadi masalah mendasar sehingga RS harus melakukan upaya agar tercapai kendali mutu dan biaya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang diambil RS terkait perbedaan tarif rumah sakit pelayanan rawat jalan dengan tarif INA-CBG`s. Metode penelitian dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 645(27,1 %) kasus dari total 2384 kasus memiliki selisih negatif dan1739 (72,9%) kasus dengan selisih positif. Rerata tarif RS Rp 221.683 dan rerata tarif INA-CBG`s Rp278.676 dengan rerata selisih tarif Rp56.993. Total selisih tarif Rp135.871.933 atau 25,7% dari tarif RS.Selisih tarif positif ini sangat baik bagi RS dan dapat digunakan untuk peningkatan pelayanan dan pengembangan RS. Klaim obat penyakit kronis diluar tarif paket INA-CBG`s menambah selisih positif menjadi Rp.187.208.274 atau mendapat surplus sebesar 35,42% dari total tarif RS. Komponen tarif RS yang terbesar adalah obat sebesar 37,4%. Pihak manajemen menerapkan upaya efisiensi biaya dari mulai proses perencanaan sampai evaluasi, dengan tetap mengutamakan mutu, mempercepat penyusunan dan implementasi clinical pathway agar pelayanan lebih terstandarisasi dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta sistem remunerasi yang baik yang mencerminkan asas adil dan layak. Dengan upaya yang diterapkan, diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang efektif dan rasional serta bermutu dan memberikan nilai tambah bagi rumah sakit dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

There is a fundamental change of hospital`s payment system in Indonesia since the Indonesian National Health Insurance was implemented (January 2014). The former retrospective payment system was changed into prospective payment system with Indonesia Case Base Groups (INA-CBG) as expense base. This change forced hospital to propose a new efforts to adjust the rate difference between the previous hospital-based-tariff system and the latter INA-CBG-basedtariff system in order to assure the health service quality. This study aims to find out hospital`s efforts to adjust the tariff difference between the hospital-basedtariff- system and INA-CBG-based-tariff-system.This is a quantitative as well as qualitative research.
There were 2384 cases analyzed, with 645 cases (27.1%) with positive tariff balance and 1739 cases (72.9%) with negative tariff balance. Tariff differences was Rp. 135.871.977 (27.5% of the total hospital tarif). Average hospital tariff was Rp. 221.683, while the average INA CBG`s tariff was Rp. 278.676 and average difference was Rp 56.993. Hospital claim for chronic disease, which was not included in INA-CBG`s list, increased the positive balance to Rp. 187.208.274 (35,42% of hospital total tariff). Medication became the biggest part of the hospital cost (37.4%). The hospital`s management had worked efficiently to control the cost and assure the quality. Cost-efficiency-efforts as well as good remuneration system had been implemented from planning to evaluation. Hospital had to arrange and implement the clinical pathway as a standardization as well as quality controlhospital`s tariff, INA-CBG`s tariff, efficiency, quality, remuneration.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aniswatul Khamidah
"ABSTRAK
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) termasuk golongan tanaman rempah yang memiliki manfaat untuk meningkatkan nafsu makan dan sebagai antikolesterol, antiinflamasi, antianemia, antioksidan, dan antimikroba. Kurkuminoid sebagai zat utama yang berwarna kuning dalam temulawak diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain digunakan untuk pengobatan, temulawak berpeluang dikembangkan dalam industri pangan, terutama sebagai pewarna alami dalam makanan. Komponen terbesar dalam temulawak adalah pati 41,45% dan serat 12,62%, Temulawak juga mengandung minyak atsiri 3,81% dan kurkumin 2,29%. Temulawak dapat dikembangkan menjadi berbagai produk olahan pangan, antara lain simplisia, tepung, pati, minuman instan, kue kering, manisan, mi, kerupuk, stick, cake, dodol, dan permen jeli. Makalah ini memaparkan kandungan rimpang temulawak, manfaat, penanganan pascapanen, dan berbagai produk olahan temulawak."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2017
630 JPPP 36:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jazman Ihsanuddin
"Dampak penurunan tarif impor terhadap kesempatan kerja di negara berkembang masih banyak diperdebatkan. Menurut teori, efisiensi penggunaan sumber daya dari perdagangan internasional dapat meningkatkan produksi domestik dan permintaan tenaga kerja. Namun setidaknya dalam jangka pendek pengangguran dapat meningkat di sektor yang tidak mampu bersaing. Studi di Indonesia belum banyak menunjukkan bukti empiris pengaruh penurunan tarif impor terhadap kesempatan kerja. Dengan mengadopsi metodologi Hasan, Mitra, Ranjan, & Ahsan (2012) dan data individual dan sektoral dari SAKERNAS 2000-2010, studi ini menunjukan penurunan tarif impor di Indonesia dapat mengurangi kemungkinan menganggur di sektor yang mampu bersaing dan meningkatkan kemungkinan menganggur di sektor kurang mampu bersaing.

The effect of import tariff reduction on job opportunities in developing countries is still debateable. The theory suggests that efficiency in utilization of resources resulting from international trade can increase domestic production and demand of labour. However, at least in the short-run, unemployment can increase in less competitive sectors. Empirical studies from Indonesia on this issues are still limited. By adopting the methodology from Hasan, Mitra, Ranjan, & Ahsan (2012) and employing individual and sectoral data from SAKERNAS 2000-2010, this study shows that reducing import tariff in Indonesia decreases of probability of unemployment in competitive sectors but increases it in less competitive sectors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Yunita
"Tarif impor gula di Indonesia merupakan sebuah topik luas yang menarik untuk dibahas tidak hanya karena gula merupakan kebutuhan pokok namun sebagai konsumsi langsung masyarakat namun juga kebutuhan bagi industri. Tarif impor gula menjadi sesuatu yang krusial ketika gula mulai ditataniagakan oleh pemerintah. Awal mula tata niaga tersebut adalah persetujuan dengan IMF setelah krisis untuk pencabutan berbagai macam subsidi sebagai upaya untuk mengurangi defisit anggaran pemerintah. Dengan perubahan tata niaga yang sepertinya tiba-tiba tersebut, perdagangan gula memasuki era perdagangan bebas secara. Tahapan ini dimulai dengan memutuskan bahwa tarif impor gula berubah dari yang tidaka ada tarif menjadi ada tarif namun diikuti dengan pencabutan hak monopoli impor Bulog. Pada masa Bulog mempunyai hak monopoli impor, tarif gula adalah nol sehingga impor hanya boleh dilakukan oleh Bulog. Dengan demikian dapat dianalogikan bahwa keberadaan Bulog seolah menggantikan peran tarif dalam impor gula. Setelah pencabutan hak monopoli impor Bulog, tarif diberlakukan, stabilisasi harga yang menjadi tujuan awal impor mulai bermasalah. Tarif gula yang seyogyanya ditujukan untuk melindungi industri gula dalam negeri dianggap tidak mampu menjalankan fungsi tersebut. Impor gula tetap masuk deras hingga dianggap mengancam keberlangsungan industri gula nasional. Skripsi ini membahas bagaimana dampak tarif terhadap keseimbangan pasar gula Indonesia. Dampak tarif tersebut dilihat pada pengaruh tarif terhadap luas areal perkebunan tebu, produksi gula lokal, permintaan impor gula, penawaran gula nasional, permintaan gula nasional, dan harga gula nasional. Tarif dianggap dapat menjalankan fungsinya sebagi proteksi jika dapat menurunkan impor dan mendorong kenaikan produksi gula lokal. Model yang digunakan dalam skripsi ini adalah model persamaan simultan (simultaneous equatiion model) untuk kasus keseimbangan pasar. Karena pada persamaan perilaku terjadi identifikasi berlebih (over identified) sehingga metode estimasi yang cocok dan tepat untuk digunakan adalah metode estimasi Two Stage Least Squares (2SLS) dengan penggunaan Instrumental Variabel (NJ Dari hash estimasi model, pembahasan dilanjutkan dengan melakukan simulasi tarif pada berbagai persamaan dengan menggunakan peningkatan nilai tarif yang hasilnya dibandingkan dengan nilai aktualnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulatno
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan jasa kepabeanan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priok II Jakarta dengan menggunakan konsep Service Quality. Disamping itu juga ingin mengetahui tingkat perbedaan harapan penerima layanan terhadap kelima dimensi kualitas pelayanan Servqual serta ingin mengetahui penilaian pejabat dan pegawai KPBC dari aspek kualitas pelayanan menurut Model 7'S Mckinsey.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan quesioner, wawancara mendalam dan pengamatan langsung (observasi). Data sekunder diperoleh dari hasil penelusuran berbagai perpustakaan dan dokumentasi. Data yang terkumpul dari quesioner dilakukan analisa dengan menggunakan Importance Performance analysis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 43,65 % penerima layanan menilai kinerja petugas kepabeanan sudah baik dengan tingkat kesesuaian 80,67%, Dalam menyiapkan diri mengahadapi stakeholder-nya, KPBC dengan segenap sumber daya yang dimiliki memandang Shared vision and value, strategy ,structure, system, staff. skill and style sebagai aspek-aspek penting dalam kualitas pelayanan.
Hasil penelitian ini secara akademis dapat sebagai referensi perpustakaan Pascasarjana yang dapat bermanfaat bagi mahasiswa, sedangkan di KPBC khususnya dan DJBC pada umumnya dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian lanjutan, dalam cakupan unit analisis yang lebih luas dan komperhensif. Secara praktis diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi KPBC pada khususnya dan DJBC pada umumnya dalam menyusun strategi pengambilan keputusan mengenai peningkatan kualitas pelayanan dengan memperhatikan dimensi-dimensi yang ada dan aspek-aspek kualitas pelayanan yang dianggap penting oleh stakeholder-nya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Pratiwi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S10505
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Windi Agustin Maulina
"ABSTRAK
Secara teori, dampak tarif input dan output terhadap kinerja perusahaan berbeda. Namun, hal tersebut belum terbukti secara empiris di Indonesia. Penelitian ini akan membuktikan dampak berbeda antara tarif output dan tarif input terhadap probabilitas perusahaan untuk keluar dari pasar. Dengan menggunakan data IBS tahun 2003-2012 kami menemukan bahwa efek kompetisi yang dihasilkan akibat penurunan tarif output akan meningkatkan probabilitas perusahaan untuk keluar dari pasar namun penurunan tarif input akan menurunkan probabilitas perusahaan untuk keluar dari pasar. Setelah mendisagregasi perusahaan berdasarkan beberapa karakteristik yang dapat diobservasi kami menemukan bahwa perusahaan yang memproduksi barang konsumsi, perusahaan dalam industri yang padat karya, perusahaan kecil, dan perusahaan yang terdapat pada industri yang lebih kompetitif memiliki peluang utuk keluar dari pasar lebih tinggi.

ABSTRACT
Theoretically, the impact of output and input import tariff on firms performance is different. But it has never been proven empirically in Indonesia. This study will prove the opposite effect between input and output tariffs on probability firm exit. Using Indonesian Manufacturing Firms Data from 2003 2012 we found that competition effects resulting from lower output tariffs exerts greater impact on the likelihood of exit but decreasing input tariffs will actually reduce the probability of exit firms. After classifying our sample into a different group based on observed characteristics of industry and firm, we found firms that produce consumer good, labor intensive firm, small firms, firms in competitive industry have a higher probability to exit."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The increase of toll tarfiff become a hot issue among toll road operators and users although it was not popular among toll road users, the toll road operators expected to increase their income...."
JJJ 26 (1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>