Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5048 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwin Heru Wiyono
"Rasa nyeri persalinan yang tinggi dapat menimbulkan kecemasan pada
ibu, terutama pada ibu primigravida. Nyeri yang tidak bisa diadaptasi oleh
ibu yang akan melahirkan dapat meningkatkan perasaan cemas pada ibu,
rasa cemas tersebut dapat menyebabkan terjadinya persalinan yang lama,
sehingga kekuatan ibu akan habis saat persalinan yang berakibat terhadap
kejadian perdarahan serta kala II lama. Tujuan penelitian ini untuk menge-
tahui pengaruh pijat terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan fase
aktif, lama kala II, dan perdarahan persalinan pada primigravida di
Puskesmas Magelang Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian desain
kuasi eksperimental bentuk perbandingan kelompok statistik, yaitu mem-
berikan perlakuan atau intervensi, kemudian dilakukan pengukuran atau
observasi. Hasil pengukuran pada kelompok perlakuan dibandingkan de-
ngan kontrol. Skala rasio digunakan. Subjek penelitian sebanyak 40 orang.
Analisis data dengan uji Mann Whitney didapatkan hasil ada pengaruh pi-
jat punggung terhadap adaptasi rasa nyeri persalinan fase aktif, lama per-
salinan kala II dan perdarahan persalinan pada primigravida dengan nilai p=
0,001.
Severe labour pain can cause anxiety especially in primigravida. Many
mothers who experience labour have not got action yet to minimize labour
pain, If labour pain cannot be decreased, it will cause mother anxiety, that
anxiety result in long labour, so energy will decrease that can cause labour
bleeding. Therefore it is needed to take action to minimize labour pain. One
of that action was back massage that could stimulate endorphine, so the
pain will decrease. The objectives of this study was to know the influence
of massage towards the decrease of labour pain in active fase, lenght of
stage II, and labour bleeding in primigravida at Publich Health Center
Magelang Selatan. Quasi-experimental design was applied with static group
comparation. The design gave intervention, then measurement and obser-
Pengaruh Pijat Punggung terhadap Adaptasi Nyeri
Persalinan Fase Aktif Lama Kala II dan Perdarahan
Persalinan pada Primigravida
The Influence of Back Massage toward the Decrease of Labor Pain in
Active Phase Length of Stage II and Labor Bleeding in Primigravida
Wiwin Renny Rahmawati, Siti Arifah, Anita Widiastuti
vation was conducted. The intervention group result was compared to con-
trol. Ratio scale was used. Subject of this research was 40 person. After
analizing data by man Whitney test, here are the influence of back massage
toward the decrease of pain labour in active fase, lenght of labour kala II and
labour bleeding in primigravida with p value= 0.001."
Semarang: Program Studi Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Safitri
"Telah dilakukan parameterisasi interaksi Kaon Nukleon dalam bentuk separable melalui fitting data pergeseran fase hamburan Kaon Nukleon dari analisis SAID?s untuk gelombang parsial S, P dan D, dan untuk isospin 0 dan 1. Interaksi dia- sumsikan mengambil bentuk separable rank-1 dan rank-2 dengan variasi dalam faktor bentuk. Didapatkan bahwa rank-2 dapat memfit data dengan cukup baik sampai momentum 1440 MeV/c, sementara itu tidak bagi rank-1, terutama dalam beberapa gelombang parsial. Juga ditemukan bahwa rank-1 dengan faktor bentuk yang lebih rumit dapat menggambarkan data yang lebih baik dari rank-1 yang lebih sederhana dengan pangkat yang sama.

Parametrization of Kaon Nucleon Interaction in the separable form has been done through fitting to the phase shift data of kaon-nucleon scattering from SAID?s analysis for partial wave S, P and D, and isospin 0 and 1. The interaction is assumed to take the separable form of rank-1 and rank-2 with variation in the form factors. It is found that the rank-2 can fit the data quite well for the momentum up to 1440 MeV/c, while not for the rank-1, especially in some partial waves. It is also found that the rank-1 with more complicated form factor can describe the data better than the simple one with the same rank."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29061
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Hidayati
"Teiah dilakukan penelitian tentang mikroenkapsulasi
furasemida dengan metode koaservasi pemisahan fase Fenyalut
yang diqunakan adaiah campuran gelatin dan gorn - akasia.
Perbandingan antara furosemlda gelatin dan gom akasia
adalah 111 dengan berat masing-masing bahan 1q5 grarn
Fercobaan liii d.ilakukan pada empat kondisi yaltu pH 3..8
40; 4,2 dan 4. Formalin sejumlah 10 mililiter d.igunakan
sebaaai pengeras dinding mikrokapsul.
Secara urnum mikrokapsui yang diperoich berbentLk
mononukleus Mikrokapsul dengan kondisi pembuatan pH 40
mempunyai ben tuk yang lebih baik dibanding mikrokapsui
lainnyaq yutu berhentuk hulat dencjan permukaan dinding
yang licin dan intl (nengumpul di teh qah cnikrokapsul.
Fersentase furosemida yang tersalut antara 89% sampal
95/.. Hasil ter-tinggi diperaleh rnikrokapsul pada pH 4q0,.

Microencapsultion of furosemide with caaservation
separation phase method had been investigated. The coating
material were mixture of gelatin and gummi acaciae The
ratio of furosemide gelatin and gummi acaciae was 1:11
and each of the material weight was 15 gram. There were
four treatment 4 pH 38; 40 42; and 45. A hardening
agent was Used 10 mililiter of forrnalin.
Generally, microcapsules was founded formed spherical
mononucleus. Microca psules pH 4 1 0 has better performance
than the othersq because it has smooth surface wall, spherical
and mononucleus.
The persentations of coated furosemide between 89% -
The lithhest result was achived at microcapsules with
pH 40.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eva Yulianti
"Kemoterapi fase induksi merupakan fase pertama tahap pengobatan pada anak dengan LLA dan dilakukan hampir segera setelah diagnosis ditegakkan, dimulai dan berlansung selama 4-6 minggu (28-42 hari). Hasil yang dicapai pada fase ini akan menentukan prognosis dan fase kemoterapi selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan lama rawat kemoterapi fase induksi pada anak penderita LLA. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross sectional, dengan jumlah sampel 94 melalui consecutive sampling.
Analisis yang digunakan dengan uji Spearman. Hasil menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat neutropenia (p value = 0,003) dan riwayat infeksi (p value = 0,000) dengan lama rawat kemoterapi fase induksi. Perawatan atau intervensi yang tepat selama kemoterapi fase induksi perlu menjadi perhatian untuk mencegah atau menurunkan kejadian neutropenia dan infeksi pada anak dengan LLA.

Induction chemotherapy phase is the first stage of the treatment in children with ALL and carried out immediately after been diagnosed, started and occurred at 4 to 6 weeks (28-42 days). The results achieved in this phase will determine the prognostic and the next chemotherapy phase. This study aimed to identified factors related to the length of stay of induction chemotherapy phase in children with ALL. The design used in this study is a cross-sectional design, with 94 samples got through consecutive sampling.
The Spearman test is used for analysis. Result showed a significant relationship between a history of neutropenia (p value = 0.003) and infection history (p value = 0.000) with the length of stay of induction chemotherapy phase. Appropriate treatment or intervention during the induction phase of chemotherapy needs to be concern to prevent or decrease the incidence of neutropenia and infection in children with ALL.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Prastyo Cholis
"Penyakit Jantung Koroner PJK adalah istilah spesifik untuk penyakit jantung yang ditandai adanya penyempitan jaringan arteri koroner terutama dikarenakan aterosklerosis yang menyebabkan mikroangiopati. Pasien PJK dalam perawatannya selain mendapat pengobatan, juga dilakukan rehabilitasi untuk membantu mempercepat pemulihan kondisi fisik, psikis, dan sosialnya. Pemberian rehabilitasi tersebut perlu diberikan sejak pasien masuk di rumah sakit atau yang dikenal dengan rehabilitasi jantung fase I. Salah satu komponen dalam rehabilitasi jantung fase I adalah latihan aktifitas fisik yang bertujuan mempercepat pemulihan kondisi pasien untuk kembali beraktifitas seperti semula. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara rehabilitasi jantung fase I terhadap lama rawat pasien PJK di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan post test only non equivalen grup. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 14 responden kelompok intervensi dan 14 responden kelompok kontrol pasien yang didiagnosis PJK di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar yang sesuai kriteria inklusi yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan rehabilitasi jantung fase I terhadap lama rawat p value=0,007 . Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi bivariat dengan Mann Whitney Test. Rehabilitasi jantung fae I perlu diberikan sejak awal kepada pasien PJK karena dapat membantu mempercepat proses penyembuhannya dan memperpendek lama rawat pasien. Lama rawat yang semakin pendek akan semakin menghemat pembiayaan operasional perawatan pasien PJK.

Coronary Heart Disease CHD Coronary Heart Disease CHD is a specific term for cardiovascular disease characterized by narrowing of coronary artery tissue mainly due to atherosclerosis that causes microangiopathy. CHD patients in the treatment in addition to receiving treatment, also rehabilitation to help speed up the recovery of physical, psychological, and social conditions. The rehabilitation program should be given since admission to the hospital or known as phase I heart rehabilitation. One of the components of phase I heart rehabilitation is physical exercise activity aimed at speeding up the recovery of the patient 39 s condition to return to regular activities. This study aims to determine the relationship between cardiac phase I rehabilitation for the length of patient care of CHD in RSUD Mardi Waluyo Blitar City.
This study used quasi experiment design with the post test only non equivalent group. The sample in this study consisted of 14 respondents of the intervention group and 14 patients for control group respondents who diagnosed with CHD in RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar matching the specified inclusion criteria. The results showed a significant correlation of heart phase I rehabilitation on the duration of care p value 0,007 . The statistical test used a bivariate correlation test with Mann Whitney Test. This results yielded it needs to be given early on to CHD patients as it can help the healing process and shorten hospitalization. Furthermore, the shorter length of care will further save the operational cost of CHD patient care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"One of the greatest affected factors towards the growth of V. radiata is consideret as the availability of water. Obviously, less production of V. radiata is due to short water supply...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Damawidjaya Biksono
"Penelitian aliran campuran udara-air di dalam pipa spiral horizontal telah dilakukan. Efek aliran di dalam pipa spiral melihat letak lokasi perubahan gelembung udara. Tujuan dari studi ini memperjelas karakteristik aliran campuran udara-air yang mengalir di dalam pipa spiral horizontal. Pengukuran kerugian tekanan dan letak lokasi penyebaran gelembung udara-air pada penampang melintang pipa masing-masing digunakan manometer dan digital video. Hasil koefisien gesek campuran udara-air lebih besar dibandingkan koefisien gesek pada air dan letak posisi udara dapat dijelaskan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Ramza
"Pengukuran dengan menggunakan sensor serar optik (SSO), pada penelitian ini menggunakan konsep Mach Zehnder Interferometer (MZI) Dimana kedua lintasan yang ada digantikan dengan serat optik yang sensitif terhadap perubahan besaran fisis sekitarnya. Lengan pertama sebagai referensi dan lengan kedua sebagai sensing elemen.
Gelombang akustik merupakan gangguan eksternal pada sensing elemen yang akan menimbulkan perubahan fase lintasan relatif terhadap fase lintasan lengan referensi. Perubahan fase lintasan diukur melalui fotodetektor serta hasil yang didapatkan ditampilkan melalui Multi Channel Analyzer (MCA).
Sebagai bahan perbandingan juga diperlihatkan hasil pengukuran dengan osiloskop dengan beberapa variasi frekuensi gangguan yang dibangkitkan oleh generator fungsi pada bagian apendik. Bentuk serat optik yang digunakan sebagai sensor adalah serat optik yang lurus, pola Mandrell dan pola MZI. Fotodetektor bekerja sebagai mengubah besaran optik ke besaran listrik sehingga dapat diproses lebih lanjut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T6362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>