Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187316 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Virda Onglau Renza
"Investasi dapat diartikan sebagai cara penanaman modal, baik langsung maupun tidak langsung bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sebagai hasil dari penanaman modal tersebut. Harapan untuk memperoleh keuntungan tersebut diusahakan dapat terwujud dengan melakukan penilaian dan analisis yang berkaitan dengan tingkat pengembalian investasi dan risiko yang akan dihadapi, baik dari faktor eksternal maupun internal perusahaan. Salah satu analisis yang digunakan adalah analisis yang didasarkan pada kinerja keuangan yang terdapat dalam data-data akuntansi.
Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh pertumbuhan harga saham yang diukur dengan Price earning ratio (PER), leverage keuangan yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER) dan tingkat profitabilitas yang diukur dengan Earning per share (EPS) terhadap return dan risiko saham. Return adalah keuntungan yang diperoleh atas investasi yang dilakukan oleh investor, risiko adalah ketidaktentuan atas investasi yang akan diperoleh oleh investor, PER merupakan perbandingan antara harga saham terhadap laba bersih per lembar saham, DER merupakan perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah modal sendiri, sedangkan EPS adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
Penelitian dalam tesis ini dilakukan terhadap 14 perusahaan Automotive & Allied yang sahamnya telah listing di Bursa Efek Jakarta dengan rentang waktu penelitian dari tahun 2001 sampai dengan 2005. Untuk menguji hubungan antara variabel independen dan dependen digunakan uji korelasi dan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan uji regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PER tidak mempunyai hubungan dengan return sedangkan DER dan EPS memiliki hubungan dengan return saham pada perusahaan Automotive & Allied dan tidak terdapat hubungan antara PER, DER dan EPS dengan risiko saham perusahaan Automotive & Allied. Secara simultan, variabel PER, DER dan EPS terdapat pengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan Automotive & Allied sedangkan tidak terdapat pengaruh terhadap risiko saham perusahaan Automotive & Allied.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, sebaiknya para investor lebih mempertimbangkan EPS dan tidak hanya menggunakan variabel yang dipakai dalam penelitian ini dalam melakukan investasi, tetapi juga mempertimbangkan hal-hal lain yang bisa mempengaruhi tinggi rendahnya return dan risiko saham tersebut. Bagi para peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah faktor-faktor lainnya baik eksternal maupun internal perusahaan, yang diperkirakan akan mempengaruhi return maupun risiko saham.

Investment can be interpreted as a mode cultivation of capital, direct and indirect aim to get advantage as a result of cultivation of the capital. Expectation to get the advantage can be materialized by doing the assessment and analysis related to return and risk, either from external and internal factor of company. One of the analysis used is the analyzing that based on the finance performance in accountancy data.
The research in this thesis is aim to know the relation and influence of the growth share price measured by Price earning ratio ( PER), leverage measured by Debt to equity ratio (DER) and the level of profitability measured by Earning per share (EPS, to stock return and risk. Return is a benefit which obtained from the investment, risk is the uncertainty that an investment will earn by investor, PER is comparison between share prices to net profit per sheet share, DER is comparison between debt amounts with capitals amount, while EPS is comparison between net profits after tax with the common share sheets amount.
Research in this thesis is done to 14 company Automotive & Allied which are the share have listing in Jakarta Stock Exchange from 2001 to 2005. To test the relation between independent and dependent variables used by correlation test and for the test of influence of independent variable to dependent variable used by multiple linear regression test.
The result of this research shows that PER doesn't have the relation with stock return, while DER and EPS have the relation with stock return and there?s no relation between PER, DER and EPS with risk. Simultaneously, variable PER, DER and EPS are significant influence to stock return, while there are no influence to risk.
Based on the research result, investors better more considering EPS and not only using the variable in this research in doing the analysis investment, but also consider the miscellaneous that can influence stock return and risk. To all researchers, if will do the research, concerning the factors influence return and share risk, the data to be analyzed should be tested. For the next research, expected can add the other factors which estimated will influence stock return and risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanusi
"Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk menggali potensi penerimaan pajak, karena di sana aterdapat beberapa sumber penerimaan pajak, antara lain dari Pajak Penghasilan atas transaksi saham. Besarnya Pajak Penghasilan ini dipengaruhi oleh besarnya transaksi saham yang terjadi di Bursa Efek, sedangkan besarnya transaksi saham dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain dengan melakukan analisis fundamental, yaitu suatu analisis yang dilakukan berdasarkan faktor fundamental perusahaan seperti earning per share, pembagian deviden, price earning ratio, rasio likwiditas, rasio rentabilitas dan lain-lain.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara earning per share terhadap PPh Final atas transaksi saham di Bursa Efek Jakarta. Pengaruh price earning ratio terhadap PPh Final atas transaksi saham di Bursa Efek Jakarta. Pengaruh divident payout ratio terhadap Pajak Penghasilan Final atas transaksi saham di Bursa Efek Jakarta.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan yang dilakukan di Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Jakarta. Data yang diambil dari Laporan Keuangan Perusahaan sebanyak 35 perusahaan yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sample. Sedangkan untuk analisis data digunakan program SPSS Windows untuk mengetahui hubungan earning per share, price earning ratio dan deviden payout ratio terhadap PPh Final atas transaksi saham di Bursa Efek Jakarta.
Hasil penelitian dari ansalisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda menunjukan bahwa ketiga variabel indpenden yang digunakan mempunyai pengaruh yang positif terhadap Pajak Penghasilan Final atas transaksi saham. Berdasarkan uji t diketahui bahwa dari ketiga variabel independen yang digunakan hanya divident payout ratio saja yang berhubungan signifikan dengan PPh Final atas transaksi saham, sedangkan kedua variabel lainnya yakni earning per share dan price earning ratio tidak signifikan. Berdasarkan uji f diketahui bahwa secara bersama-sama ketiga variable independent tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PPh Final atas transaksi saham.
Dari hasil penelitian ini, penulis memberi rekomendasi kepada perusahaan-perusahaan agar setiap tahunnya membagikan deviden kepada para pemegang sahamnya. Kepada pemerintah melalui Bapepam agar lebih mendorong perusahaan untuk membagi deviden setiap tahunnya, sehingga setiap tahunnya akan meningkatkan jumlah transaksi sahamnya di Bursa Efek dan penerimaan PPh Final akan meningkat.

Capital market is an employable alternative option to explore the potential incoming tax, since it is containing some tax incoming source, such as Income Tax on stock transactions. The sum of this tax was influenced by the stock transaction which took place at Jakarta Stock Exchange. To observe the influencing factors, we should perform a thorough analysis based on company?s fundamental factors such as earning per share, dividend share, price earning ratio, ratio of liquidity, and ratio of rentability. The purpose of this research is to find whether there is connection between earning per share and the Final Income Tax toward the stock transaction at Jakarta Stock Exchange. The connection between price earning ratio and the Final Income Tax toward the stock transaction at Jakarta Stock Exchange. The connection beween dividend payout ratio and the Final Income Tax toward the stock transactions at Jakarta Stock Exchange.
The data that were used in this study is secondary data, qualitatively and quantitatively which were obtained from literatures and field research at Capital Market Reference Center of Jakarta Stock Exchange. This study also included Company?s Financial Reports from 35 companies with purposive sampling method. SPSS Window was used to analyze the correlation of earning per share, price earning ratio and dividend payout ratio and the Final Income Tax toward the stock transactions at Jakarta Stock Exchange.
The result of simple analysis of regression and paired analysis of regression has shown that the variables have some positive effects on Final Tax Income or stock transactions.The t test suggest that from three independent variables, only dividend payout ratio which has a significant correlation with Final Income Tax toward stock transactions compared to earning per share and price earning ratio variables.The f test suggested that all the independent variables have no impact in Final Income Tax toward stock transactions.
From this study, the author recommended the companies to share their dividend to their share holders. The author also emphasized the government through the Bapepam to encourage the companies to share their dividend, so that subsequently will result in increasing stock transactions at Jakarta Stock Exchange and to increase the Final Income Tax."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007.
T19500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Mursal
"Investasi dalam bentuk Saham mempunyai risiko tinggi karena harga saham sangat peka terhadap banyak faktor baik faktor eksternal maupun internal perusahaan. Dalam melakukan analisis untuk memutuskan investasi suatu jenis saham, Investor perlu menganalisis risiko yang dihadapi dan keuntungan yang diharapkan. Salah satu alat analisis yang digunakan adalah analisis fundamental yang melihat kondisi internal berdasarkan data-data akuntansi perusahaan yang sahamnya akan dibeli.
Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk menguji pengaruh leverage keuangan yang diukur dengan debt to equity ratio (DER), Financial Leverage (FL), degree of financial leverage (DFL) dan risiko saham yang diukur dengan beta (β) terhadap return saham perusahaan.
Return adalah pendapatan atau hasil investasi yang dilakukan oleh Investor. Angka return saham didapatkan dengan membagi closing price saham pada waktu t dikurangi dengan closing price saham pada waktu t-1 dengan closing price saham pada waktu t-l.
Leverage Keuangan yang diukur dengan debt to equity ratio (DER) adalah perbandingan tingkat hutang terhadap modal sendiri perusahaan, Financial leverage (FL) adalah perbandingan total hutang dengan total aktiva perusahaan, dan degree of financial leverage (DFL) adalah persentase perusabahan laba per lembar saham dengan persentase perubahan laba sebelum bunga dan pajak.
Keputusan menggunakan hutang dalam struktur modal perusahaan tentunya akan menimbulkan risiko akibat adanya beban bunga yang timbul dari penggunaan modal asing tersebut. Risiko saham yang diukur dengan koefisien beta (β) merupakan ukuran risiko pasar suatu saham. Koefisien beta mengukur sampai sejauh mana harga saham turun naik bersamaan dengan turun dan naiknya harga pasar.
Penelitian dalam Tesis ini dilakukan terhadap 95 Perusahaan yang sahamnya telah listing di Bursa Efek Jakarta dengan rentang waktu penelitian dari triwulan pertama 1994 s/d triwulan keempat Desember 1996. Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan dengan regresi linier berganda.
Data diolah dengan menggunakan Program Komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 10. Untuk melihat pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan analisis regresi dengan menggunakan metode ENTER. Selanjutnya untuk menentukan model regresi dan tingkat signifikansi masing-masing variabel independen secara rinci satu persatu digunakan analisis regresi dengan metode Stepwise.
Hasil penelitian dengan metode ENTER menunjukkan bahwa secara bersama-sama DER, FL, DFL dan Risiko saham berpengaruh terhadap return saham perusahaan. Namun dengan metode Stepwise di antara ke empat variabel bebas yang diduga mempengaruhi return saham, ternyata hanya variabel risiko (beta) yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam rentang waktu penelitian Risiko (beta) berpengaruh signifikan terhadap return saham dan sebaliknya DER, FL dan DFL tidak berpengaruh secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, para investor yang melakukan analisis fundamental dalam menentukan investasi saham sebaiknya memperhatikan Risiko (beta) saham perusahaan yang sahamnya hendak dibeli, kareina terrbukti makin tinggi risiko maka makin tinggi pula return."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evy Susanti
"Karya akhir ini membahas mengenai pengaruh caming per share (EPS), price camning ratio (PER), price to book value (PBV) dan debt to total equity ratio (DER) terhadap harga saham pada industri farmasi periode 2003 - 2007. EPS, PER, dan PBV dipilih sebagai variabel bebas (independen) karena ketiga rasio keuangan tersebut memang selalu digunakan untuk memproyeksikan harga saham perusahaan dan sekaligus mewakili capital market ratio sedangkan DER dipilih sebagai bagian dari variable bebas lainnya karena mewakili kinerja leverage rario. Model analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda merupakan bentuk persamasn regresi yang memiliki variabel bebas lebih dari satu (independen; variables) yang akan digunakan membentuk variabel terikat (dependent variables) dengan tingkat signifikansi lima persen (a-5%). Dari hasil pengujian didapat babwa rasio EPS signifikan terhadap harga saham scbanyak 100% membuktikan bahwa bisa digunakan sebagai prediksi. Kemudian DER, PER, dan PBY tidak signifikan. Ini berarti, tidak bisa digunakan sebagai prediksi terutama untuk pengambilan keputusan dan strategi investasi.

This final paper discusses the effect of earnings per share (EPS), price earnings ratio (PER), price to book value (PBV) and debt to total equity ratio (DER) on stock prices in the pharmaceutical industry for the period 2003 - 2007. EPS, PER , and PBV was chosen as the independent variable because the three financial ratios are always used to project the company's stock price and at the same time represent the capital market ratio, while DER was chosen as part of the other independent variables because it represents the performance of the leverage ratio. The analytical model used is multiple linear regression which is a form of regression equation that has more than one independent variable (independent; variables) which will be used to form the dependent variable with a significance level of five percent (a-5%). From the test results, it is found that the EPS ratio is significant to the stock price of 100%, proving that it can be used as a prediction. Then DER, PER, and PBY are not significant. This means, it cannot be used as a prediction, especially for decision making and investment strategies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Abidin
"Penelitian ini yang bertujuan untuk melihat hubungan antara return saham dan PER, seberapa jauh PER yang ditentukan oleh tiga faktor fundamental : dividend payout ratio (DPO), EPS growth (GR) dan leverage (risiko) yang mencerminkan nilai intrinsiknya. Di samping itu, penelitian ini mengetahui apakah rata-rata return dari portofolio saham yang high PER lebih kecil dibandingkan dengan portofolio saham low PER. Pengambilan sampel berjumlah 45 perusahaan yang selalu listing di BET sejak tahun 1993 sampai dengan 1999, kecuali pada periode selama krisis untuk menguji hipotesa kedua, ketiga dan keempat diambil 29 perusahaan. Penelitian ini menghasilkan suatu hubungan negatif yang tidak signifikan antara PER dengan return saham pada periode krisis dan positif signifikan pada periode selama krisis. Arah korelasi yang diperoleh antara PER dengan ketiga faktor fundamental (DPO, leverage, dan growth) baik pada model II maupun III berturut-turut positif, positif, dan negatif, kecuali pada model II yang memiliki hubungan tidak signifikan pada periode sebelum krisis. Disamping itu model II pada periode selama krisis, variabel growth berkorelasi positif dan pada periode gabungan variabel DPO berkorelasi negatif. Pada model II, variabel leverage mempunyai hubungan yang signifikan pada periode selama krisis dan gabungan sebelum dan selama krisis. Pada model III, variabel leverage mempunyai hubungan yang signifikan pada periode selama krisis dan gabungan sebelum dan selama krisis. Sedangkan DPO signifikan pada periode selama krisis dan growth signifikan pada periode gabungan sebelum dan selama krisis. Penelitian ini juga menghasilkan bahwa rata-rata return saham dari portofolio saham high PER lebih kecil dibandingkan dengan portofolio saham low PER pada periode sebelurn krisis maupun selama krisis adalah tidak signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Iqbal
"Memaksimalkan kekayaan pemegang saham sama dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat ditingkatkan dengan jalan meningkatkan harga saham di pasar modal. Harga saham sebuah perusahaan dipengaruhi oleh harapan pemodal tentang kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Nilai perusahaan dapat diketahui dengan cara mengukur kinerja perusahaan. Saat ini telah berkembang pengukuran pendapatan tradisional yang merupakan tolak ukur selama ini dalam menentukan kinerja perusahaan yaitu dengan menggunakan Earning per Share (EPS), Return on Asset (ROA), ROE (Return on Equity). Untuk melengkapi cara pengukuran kinerja perusahaan yang telah ada, selama beberapa tahun terakhir telah berkembang suatu pendekatan baru dalam mengukur kinerja perusahaan yang dikenal dengan pendekatan Nilai Tambah Ekonomis (Economic Value AddedlEVA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah adanya pengaruh EVA, ROA, ROE, EPS secara bersama-sama sebagai alai pengukur kinerja terhadap harga saham dan Markel Value Added (MVA), apakah EVA, ROA, ROE dan EPS secara individual mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga saham dan MVA. Penelitian menggunakan metode analisis regresi pool least square terhadap 20 perusahaan dengan periode 2000-2002 dengan menggunakan dua model yaitu: model 1 (Pengaruh EVA, ROA, ROE, dan EPS terhadap harga saham), dan model 2 (pengaruh EVA, ROA, ROE, dan EPS terhadap MVA). Adapun hasil penelitian ini berdasarkan analisis regresi terhadap dua model tersebut dengan tingkat signifikansi 5%: pada model pertama EVA, ROA, ROE dan EPS secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan kepada perubahan harga saham dan MVA. ROA, dan EPS secara individual mempengaruhi harga saham, sedangkan EVA dan ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham. Sedangkan pads model kedua EVA. ROA, ROE, dan EPS secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap MVA. EVA, dan ROA, secara individual mempengaruhi MVA, sedangkan ROE dan EPS tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap MVA.

Maximizing stock holder equity is equal to maximizing company value. Assess company can be improved by way of improving share price in capital market. Share price a company influenced by expectation of investor about company performance in the future. Assess company can know by measuring company performance. In this time have expanded measurement of traditional earnings which represent yardstick during the time in determining company performance that is by using Earning per Share (EPS), Return On Asset (ROA), ROE (Return On Equity). To equip the way of measurement of company performance which have there is, last for a number of years have expanded an new approach in measuring recognized company performance with approach of Economic Added Value ( Economic Value Added I EVA). This research aim to know what is existence of influence of EVA, ROA, ROE, EPS by together as a means of measurement of performance to share price and of Market Value Added (MVA), is EVA, ROA, ROE and of EPS individually have influence to price change of and share of MVA. Research use method analysis square least pool regression to 20 company with period 2000-2002 by using two model that is: model 1 (Influence Of EVA, ROA, ROE, and EPS to share price), and model 2 ( influence of EVA, ROA, ROE, and EPS to MVA). As for result of this research pursuant to analysis of regression to two model with level of significant 5%: at first model of EVA, ROA, ROE and of EPS by together have influence which is significant to price change of and share of MVA_ ROA, and EPS individually influence share price, while EVA and ROE do not have influence which is significant to price change of share. While at model both of EVA. ROA, ROE, and EPS by together have influence which is significant to MVA. EVA, and ROA, individually influence MVA, while ROE and EPS do not have influence which is significant to MVA."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T15024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christman Desanto HS
"Arus kas adalah bagian vital bagi perusahaan. Dengan adanya arus kas yang baik maka kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan dari perusahaan bisa dilaksanakan. Informasi arus kas dapat untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas sehingga dimungkinkan untuk memprediksi nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari perusahaan.
Penghasilan yang memakai dasar akrual untuk menentukan pengakuannya merupakan ukuran kinerja perusahaan. Penghasilan juga mempunyai hubungan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas.
Karya akhir ini akan membahas hubungan arus kas dan penghasilan terhadap return saham. Arus kas dipisahkan menurut aktivitasnya (operasi, investasi dan pembiayaan). Return saham dihitung menggunakan dua pendekatan, Total Return dan Adjusted MarketReturn. Perhitungan dilakukan pada sampel dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Bursa Efek Jakarta dengan pengamatan selama tiga tahun (1995-1997). Dari analisa hubungan arus kas dan penghasilan terhadap return saham yang memakai dua metode (Spearman Rank dan analisa regress) ini akan didapatkan koefisien korelasinya dan juga pengujian signifikan atau tidaknya hubungan tersebut.
Dari hasil analisa didapatkan hasil bahwa hubungan arus kas baik dari aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan terhadap return saham pada umumnya tidak signifikan. Dan dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang erat antara arus kas dengan return saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi yang lemah yaitu berkisar dari -0,276 sampai dengan 0,353. Dan juga nampak bahwa hubungan penghasilan terhadap return adalah signifikan. Namun demikian dapat dikatakan tidak ada hubungan yang erat antara penghasilan dengan return saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi yang lemah yaitu berkisar dari 0,232 sampai dengan 0,353. Dengan demikian dapat dikatakan tidak ada hubungan yang erat antara penghasilan dengan return saham.
Hasil analisa regresi mempunyai nilai coefficient of determination (R2)yang sangat kecil, berarti kesalahan yang dihasilkan dalam pemakaian persamaan regresi akan sangat besar. R2 yang sangat kecil menunjukkan banyaknya pengaruh dari faktor-faktor lain yang tidak dikontrol dalam regresi. Nilai F yang tidak signifikan menunjukkan semua variabel bebas secara simultan (bersama-sama) tidak berpengaruh terhadap return saham. Nilai t statistik dari ketiga analisa regresi menunjukkan semua variabel anus kas tidak mempunyai nilai signifikan sedangkan penghasilan mempunyai nilai signifikan pada pendekatan Total Return, tetapi nilai koefisien arus kas dari aktivitas operasi (CFO) dan penghasilan (EAT) pada umumnya menunjukkan hasil yang sama dengan nilai ekspektasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Iqbal
"Memaksimalkan kekayaan pemegang saham sama dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat ditingkatkan. dengan jalan meningkatkan harga saham di pasar modal. Harga saham sebuah perusahaan dipengaruhi oleh harapan pemodal tentang kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Nilai perusahaan dapat diketahui dengan cara mengukur kinerja perusahaan. Saat ini telah berkembang pengukuran pendapatan tradisional yang merupakan tolak ukur selama ini dalam menentukan kinerja perusahaan yaitu dengan menggunakan Earning per Share (EPS), Return on Asset (ROA), ROE (Return on Equity). Untuk melengkapi cara pengukuran kinerja perusahaan yang telah ada, selama beberapa tahun terakhir telah berkembang suatu pendekatan baru dalam mengukur kinerja perusahaan yang dikenal dengan pendekatan Nilai Tambah Ekonomis (Economic Value Added/EVA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah adanya pengaruh EVA, ROA, ROE, EPS secara bersama-sama sebagai alat pengukur kineija terhadap harga saham dan Market Value Added (MVA), apakah EVA, ROA, ROE dan EPS secara individual mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga saham dan MVA. Penelitian menggunakan metode analisis regresi pool least square terhadap 20 perusahaan dengan periode 2000-2002 dengan menggunakan dua model yaitu: model 1 (Pengaruh EVA, ROA, ROE, dan EPS terhadap harga saham), dan model 2 (pengaruh EVA, ROA, ROE, dan BPS terhadap MVA). Adapun hasil penelitian ini berdasarkan analisis regresi terhadap dua model tersebut dengan tingkat signifikansi 5%: pada model pertama EVA, ROA, ROE dan EPS secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan kepada perubahan harga saham dan MVA. ROA, dan EPS secara individual mempengaruhi harga saham, sedangkan EVA dan ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham. Sedangkan pada model kedua EVA, ROA, ROE, dan EPS secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap MVA, EVA, dan ROA, secara individual mempengaruhi MVA, sedangkan ROE dan EPS tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap MVA.

Maximizing stock holder equity is equal to maximizing company value. Assess company can be improved by way of improving share price in capital market. Share price a company influenced by expectation of investor about company performance in the future. Assess company can know by measuring company performance. In this time have expanded measurement of traditional earnings which represent yardstick during the time in determining company performance that is by using Earning per Share (EPS), Return On Asset (ROA), ROE (Return On Equity). To equip the way of measurement of company performance which have there is, last for a number of years have expanded an new approach in measuring recognized company performance with approach of Economic Added Value ( Economic Value Added / EVA). This research aim to know what is existence of influence of EVA, ROA, ROE, EPS by together as a means of measurement of performance to share price and of Market Value Added (MVA), is EVA, ROA, ROE and of EPS individually have influence to price change of and share of MVA. Research use method analysis square least pool regression to 20 company with period 2000-2002 by using two model that is: model 1 (Influence Of EVA, ROA, ROE, and EPS to share price), and model 2 ( influence of EVA, ROA, ROE, and EPS to MVA). As for result of this research pursuant to analysis of regression to two model with level of significant 5%: at first model of EVA, RDA, ROE and of EPS by together have influence which is significant to price change of and share of MVA. ROA, and EPS individually influence share price, while EVA and ROE do not have influence which is significant to price change of share. While at model both of EVA. ROA, ROE, and EPS by together have influence which is significant to MVA. EVA, and ROA, individually influence MVA, while ROE and EPS do not have influence which is significant to MVA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junaidi
"Setiap pemodal yang melakukan investasi di pasar modal tidak dapat mengabaikan keberadaan pentingnya suatu informasi terutama yang menyangkut informasi fundamental dalam kaitan ini adalah ROI dan laba bersih per saham (EPS) perusahaan. ROI sebagai gambaran suatu kinerja perusahaan dalam mengefektifkan sumber daya keuangan, dan laba bersih per saham sebagai gambaran hasil akhir dari seluruh upaya perusahaan menciptakan keuntungan menjadi sangat penting bagi pemodal untuk mengukur besarnya keuntungan yang mesti diperoleh dari investasinya di perusahaan yang bersangkutan baik keuntungan berupa deviden maupun capital gain. Pemanfaatan informasi ROI dan laba bersih per saham perusahaan dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal diduga akan berakibat kepada naik-turunnya volume perdagangan saham di pasar modal Indonesia (Bursa Efek Jakarta).
Beaver (1968), Kiger (1972); dan Dale Morse (1981) dalam penelitian mereka di NYSE membuktikan bahwa secara signifikan informasi laba bersih (earning) mempengaruhi volume perdagangan saham yang ditunjukkan dengan terjadinya perubahan volume perdagangan saham di sekitar pengumuman laba (earning). Oleh, karena itu, penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian di Bursa Efek Jakarta, apakah informasi ROI dan laba bersih per saham yang diumumkan dalam laporan keuangan per semester juga dapat mempengaruhi naik-turunnya volume perdagangan saham di sekitar pengumumam laporan keuangan tersebut ?
Dengan menggunakan pendekatan analisis regresi dan event studi 5 (lima) hari disekitar pengumuman ROI dan laba bersih per saham terhadap 377 sampel perusahaan dalam periode 1994 sampai dengan 1996, penelitian ini telah membuktikan bahwa adanya informasi R.OI dan laba bersih per saham perusahaan tidak selalu mempengaruhi naik-turunnya volume perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta. Artinya informasi tersebut belum sepenuhnya menjadi perhatian pemodal sebagai pertim bangan dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal, BEJ, selama periode penelitian ini. Adanya pengaruh informasi perubahan ROI dan laba bersih per saham secara signifikan menyebabkan kenaikan volume perdagangan saham di BEJ.
Dalam penelitian ini tidak menutup kemungkinan adanya kelemahan-kelemahan. untuk itu penelitian lebih dalam dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang lebih spesifik dan penggunaan varibel-variabel fundamental lainnya tentu akan menghasilkan kesimpulan yang lebih meyakinkan untuk masa yang akan datang, dalam arti akan menggambarkan kinerja saham di Bursa Efek Jakarta secara luas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T3320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrarini Suryaningtiyas
"Bank memiliki peran penting dalam perekonomian, dan berfungsi sebagai Iembaga intermediasi keuangan. Kinerja keuangan bank, sebagai indikator kesehatan bank, merupakan kepentingan semua pihak terkait termasuk investor saham. Di satu sisi, tingkat lmbal Hasil dan Risiko saham mempengaruhi besar kecilnya keuntungan investasi saham yang dilakukan investor.
Penelilian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh kinerja keuangan terhadap lmbal Hasil dan Risiko saham bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Dari 23 bank, hanya 9 bank yang menjadi sampei penelitian, karena memenuhi syarat-syarat penelitian. Data kinerja keuangan berasal dari data 6 rasio keuangan kuartalan selama Desember 2000 - Desember 2005. Sedangkan harga saham mingguan diambil dari data harga saham penutupan mingguan selama Januari 2001 - Maret 2006.
Pengujian dengan menggunakan korelasi Pearson's two tailed dilakukan untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara kinerja keuangan dengan Imbal Hasil dan Risiko saham. Hasil korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kinerja keuangan dengan Imbal Hasil saham. Sedangkan antara kinerja keuangan dan risiko saham, hanya rasio NPL dan LDR yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan Risiko saham.
Pengujian dengan menggunakan regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara kinerja keuangan dengan Imbal Hasil dan Risiko saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan maupun parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara kinerja keuangan dengan Imbal Hasil saham, sedangkan antara kinerja keuangan dengan Risiko saham, secara simultan dan parsial terdapat pengaruh yang signifikan. Adapun rasio yang secara parsial berpengaruh secara signifikan adalah rasio NPL dan LDR.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan hanya diwakili oleh 6 rasio, periode pengamatan terbatasa, dan pengabaian faktor-faktor diluar rasio keuangan seperti kebijakan tiap bank, dan inflasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T24072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>