Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101950 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Betty Purbowati Cahyadewi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T24332
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Dyan Puspita Sari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T24339
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Synthia Nuradiani
"Tujuan dari penyusunan karya akhir ini adalah untuk menganalisis rencana investasi PT. TOMENBO INDONESIA (TMB) dikarenakan adanya peluang usaha untuk penambahan kapasitas dan diversifikasi produk. TMB mengambil peluang tersebut dengan menjalankan proyek pembangunan pabrik pemintalan F3. Berdasarkan pada alasan tersebut, pada karya akhir ini akan dianalisis kelayakan investasi TMB untuk pembangunan pabrik pemintalan F3. Karya akhir ini membahas perhitungan capital budgeting dengan menggunakan metode net present value (NPV), internal rate of return (IRR), profitability index dan discounted payback period untuk mengevaluasi layak tidaknya suatu investasi dilakukan. Selain itu, dengan analisis sensitivitas dan skenario dapat diketahui seberapa besar risiko investasi dan pengaruh perubahan salah satu variabel dan juga perubahan beberapa variabel terkait yang mungkin dapat terjadi di masa datang terhadap tingkat pengembalian perusahaan. Dengan menggunakan ekuitas 20% dan hutang 80% akan menghasilkan WACC sebesar 4.10%. Proyek tersebut memiliki nilai NPV positif sebesar $ 79,835,407, IRR sebesar 34.37%, DPP sebesar 4 tahun dan 11 bulan dan PI sebesar 4.37. Berdasarkan pada perhitungan tersebut, maka proyek pembangunan pabrik F3 ini layak untuk dilakukan. Berdasarkan analisis sensitivitas didapatkan hasil bahwa variabel yang paling sensitif atau memberikan pengaruh besar pada nilai perusahaan adalah perubahan kenaikan biaya produksi. Oleh karena itu, dengan kecenderungan terjadinya kenaikan biaya produksi yang fluktuatif karena dipengaruhi oleh harga minyak mentah dunia, seharusnya TMB melakukan kontrak kerja sama untuk menetapkan harga (fixed rate) untuk meminimalisasi risiko. Selanjutnya, dilakukan pembobotan dari setiap perhitungan NPV dari setiap kondisi yaitu optimistik 20%, normal 80% dan pesimistik 20% sehingga didapat hasil NPV akhir dari setiap variabel. Setelah analisis sensitivitas dilakukan dan mengetahui perubahan paling signifikan, maka dilakukan analisis skenario untuk mengetahui apakah proyek tersebut masih layak untuk dijalankan dibawah skenario optimis, normal dan pesimis. Dari hasil perhitungan, didapati bahwa proyek pembangunan pabrik F3 masih layak untuk dijalankan pada ketiga kondisi tersebut. Pada analisis skenario, dilakukan pula pembobotan dari setiap perhitungan NPV dari setiap kondisi yaitu optimistik 20%, normal 80% dan pesimistik 20% sehingga didapat hasil NPV akhir sebesar $ 50,974,782. -Selanjutnya analisis skenario berdasarkan pada struktur modal dan pendanaan, berdasarkan pada alternatif hasil perhitungan, akan lebih baik bagi TMB untuk menggunakan ekuitas 20% dan hutang 80%. Hal ini didasarkan pada perhitungan dimana dengan menggunakan porsi pendanaan tersebut akan memberikan nilai NPV terbesar bagi perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23049
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Melisa Leliawati
"Toyota Motor Corporation (TMC) adalah sebuah perusabaan mobil multinasional dan merupakan salah satu perusahaan yang terkemuka di Jepang. TMC dibagi dalam beberapa unit bisnis yang salah satunya adalah Toyota Tsusho Corporation (TTC). Operasional TTC dibagi menjadi 6 (enam) divisi, salah satunya adalah divisi Consumer Product, Services & Material. Divisi ini memiliki anak perusahaan yang beroperasi di Indonesia yang Tomenbo Indonesia (TMB). TMB merupakan perusabaan manufaktur yang memproduksi benang sintetik untuk permintaan dalam dan luar negeri.
TMB memiliki translation exposure yang timbul karena konsolidasi laporan keuangan TMB (dalam USD) ke dalam laporan keuangan TTC (JPY). Fluktuasi nilai tukar USD terhadap JPY yang terjadi menyebabkan adanya perbedaan nilai asset dan kewajiban TMB ketika dikonsolidasikan dalam laporan keuangan TTC sehingga menimbulkan kerugian atau keuntungan yang timbul ketika salah satu mata uang menguat atau melemah.
Selain itu, TMB juga memiliki operating exposure yang timbul karena arus kas masuk seluruhnya dalam USD sedangkan memiliki arus kas keluar tahun 2003-2007 berupa USD dan IDR. Karena proporsi arus kas keluar dalam IDR yang terekspos ini cukup besar, fluktuasi IDR terhadap USD ini akan mempengaruhi posisi kompetitif TMB di pasar domestik maupun internasional ketika salah satu mata uang tersebut melemah atau menguat. Fluktuasi IDR terhadap USD dan USD terhadap JPY dalam lima tahun terakhir cukup berfluktuasi, karena itu diperlukan strategi hedging yang tepat untuk meminimalkan operating exposure dan translation esposure Penelitian ini tidak membahas mengenai risiko fluktuasi nilai tukar yang timbul akibat transaksi (transaction exposure) karena perusahaan tidak memiliki transaction exposure. Tujuan karya akhir ini adalah untuk mengukur dan mengetahui pengelolaan exposure dan translation exposure TMB
Toyota Motor Corporation (TMC) is a multinational company and is one of the leading companies in Japan. TMC is divided into several business units, one of which is Toyota Tsusho Corporation (TTC). TTC's operations are divided into 6 (six) divisions, one of which is the Consumer Product, Services & Materials division. This division has a subsidiary operating in Indonesia which is Tomenbo Indonesia (TMB). TMB is a manufacturing company that produces synthetic yarn for domestic and foreign demand.
TMB has translation exposure arising from the consolidation of TMB's financial statements (in USD) into TTC's (JPY) financial statements. Fluctuations in the exchange rate of USD against JPY that occur cause differences in the value of TMB's assets and liabilities which are consolidated in TTC's financial statements, resulting in losses or gains that arise when one currency strengthens or weakens.
In addition, TMB also has operating exposure that arises because the cash inflows are entirely in USD, while the cash outflows for 2003-2007 are in USD and IDR. Because the proportion of cash flows in IDR exposed is quite large, fluctuations in IDR against USD will affect TMB's competitive position in the domestic and international markets when one of these currencies weakens or strengthens. The fluctuation of IDR against USD and USD against JPY in the last five years is quite fluctuating, therefore an appropriate hedging strategy is needed to carry out exposure and translation exposure. The purpose of this final paper is to measure and determine the management of exposure and translation of TMB exposure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008
T24345
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferhat Rahadian
"ABSTRAK
PT. PPN saat ini rncrupakan salah satu peruasahaan kontraktor pertambangan batubara yang memegang market leader dalam dunia kontraktor pertambangan batubara di Indonesia. Sebagai market leader PT. PPN menghadapi persaingan yang sangat sengit dari para kompetitor kontraktor penambangan dalam negeri dan luar negeri. Berbagai langkah-Iangkah strategis dilakukan para kompetitor seperti mengusahakan kepemilikan saham pada perusahaan pemilik tambang (integrasi vertikal) termasuk memberikan level harga pada level yang sangat kompetitif.
Agar PT. PPN tetap dapat mempertahankan kepemimpinan pasarnya dan mengalahkan pesaing yang ada maka implementasi corporate strategy pada level operasional harus dapat dilaksanakan secara efektif. Dalam kurun waktu 3 tahun belakang ini PT. PPN menghadapi penurunan pangsa pasar dalam industri ini, sementara itu perusahaan pemegang tambang memberikan porsi yang lebih besar pertumbuhan produksi mereka kepada pesaing PT. PPN, sementara itu secara finansial kondisi keuangan PT. PPN belum dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang sehat dengan beberapa parameter kinerja keuangan yang belum memuaskan sehingga upaya-upaya pengendalian biaya menjadi persoalan penting bagi kesehatan finansial dan juga kemampuan kompetitif terhadap persaingan dengan perusahaan kompetitor.
Cost leadershw saat ini menjadi satu-satunya pilihan strategi yang harus dimiliki PT. PPN disamping upaya menjamin pertumbuhan revenue dan profit sebagai persyaratan fundamental yang harus dipenuhi agar dapat memenangkan persaingan bisnis kontraktor pertambangan batubara. Proses operasional yang terkait dengan penciptaan biaya harus mendapatkan perhatian yang sangat khusus terlebih pada sumber / pos biaya terbesar. Fungsi kontrol dan improvement atas aktivitas produksi menjadi hal yang paling menentukan dalam keberhasilan implementasi strategi perusahaan.
Karya akhir ini berusaha melakukan identifikasi terhadap berbagai sumber biaya yang paling berpengaruh dalam struktur biaya operasional perusahaan untuk kemudian dipelajari akar masalah yang menyebabkan tingginya biaya operasional yang terjadi serta berbagai hal yang terkait dan saling berpengaruh terhadap sumber biaya tersebut. Studi atas alternatif-alternatif solusi atas masalah yang terjadi dilakukan dan merumuskan rekomendasi yang perlu untuk dilakukan.
Sumber biaya terbesar datang dari konsumsi bahan bakar, biaya perawatan dan perbaikan unit, biaya subkontraktor dan biaya depresiasi. Berbagai sumber biaya tersebut saling terkait dan dipengaruhi oleh aktivitas operasional penambangan serta kondisi tambang yang ada.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan biaya operasional diantaranya meningkatkan fungsi kontrol dalam pengelolaan bahan baker dan penerapan teknologi autornasi dalam pendistribusian dan pencatatan dalam data base, standarisasi parameter operasi yang telah teruji efektif dalam menurunkan konsumsi bahan bakar, kontrol atas inetisiensi berupa delay dalam aktivitas produksi serta upaya-upaya komprehensif dalam pengelolaan perawatan unit produksi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T21245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Artanto
"Karya akhir ini membahas tentang pembuktian kelayakan proyek implementasi dan pengembangan sistem aplikasi ERP di PT. XYZ, dilihat dari pandangan keuangan. Proyek implementasi dan pengembangan sistem aplikasi ERP tersebut dijabarkan melalui cash inflow, cash outflow, depresiasi, proyeksi cash flow sebagai komponenkomponen perhitungan NPV dan IRR. Kedua metode tersebut adalah metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran apakah layak atau tidaknya suatu proyek implementasi sistem aplikasi ERP di Perusahaan selama pengembangan dan lima tahun setelahnya terhitung setelah sistem aplikasi tersebut digunakan secara operasional. Dari hasil analisis dengan menggunakan kedua metode tersebut, proyek implementasi dan pengembangan sistem aplikasi tersebut layak untuk dijalankan.

This thesis discusses about the feasibility of the ERP application systems development project at PT. XYZ from the financial outlook. To measure the feasibility study in this project, NPV and IRR are the main method will be used. Those two method were used for establishing the project whether it is feasible or not. The main component for calculating the NPV and IRR includes cash inflow, cash outflow, depreciation, cash flow projections. Based on observations and calculations, the ERP implementation and development project in the Company is feasible."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28225
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erwan Rahmadin
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S18217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S9172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiastuti
"Pengelolaan risiko melekat dalam dunia Perdagangan Berjangka Komoditi PBK). Untuk menjaga dari risiko tersebut diperlukan sarana risk management melalui kegiatan lindung nilai dan pembentukan harga. Seiring dengan perkembangan yang ada, dunia Perdagangan Berjangka Komoditi berjalan kurang liquid. Menurunnya transaksi yang terjadi, maka akan menghambat keinginan nasabah dan pialang yang ikut bertransaksi, karena bukan keuntungan yang diperoleh, melainkan kemungkinan kerugian yang ditanggung.
Kondisi Perdagangan Berjangka Komoditi yang tidak liquid tidak terlepas dari peran semua Iembaga yang terkait di dalamnya, di samping faktor pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik pada lembaga bursa sendiri, Badan pengawas, pelaku, maupun Iembaga kliringnya.
Peneiitian ini mencoba menelusuri penyebab permasalahan tersebut, dan berusaha mencari pengungkit, agar peran dan manfaat PBK dapat berjalan sebagaimana yang ditetapkan di Undang-Undang Nomor 32/1997, tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Penulis mencoba menganalisis kinerja dari PT. Bursa Beqangka Jakarta (PT.BBJ), selaku bursa satu-satunya di dalam Perdagangan Berjangka Komoditi di Indonesia.
Perspektif yang penulis ambil di dalam analisa ini meliputi perspektif transaksi, dan perspektif efisiensi biaya. Hal ini dikarenakan kondisi transaksi yang tidak liquid, dan penanggungan beban operasional pelaksanaan bursa yang banyak. Banyaknya variabel yang berpengaruh di dalam kinerja PT.BBJ, mendorong penulis memakai alat atau pendekatan sistem dinamis. Dengan ini diharapkan terbentuknya model pengukuran dan kebijakan yang dapat dilakukan.
Dalam penelitian ini, hasil dari model yang terbentuk adalah Limit to Growth, dan success to successful. Dengan uji validitas model,dan uji sensitivitas variabel, dapat diketahui bahwa koefisien daya tarik mempunyai tingkat sensitifitas yang Iebih tinggi, di samping faktor spekulan dan pialang. Percobaan kebijakan pertama yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi Kebijakan untuk peningkatan koefisien daya tarik, yang dapat merangsang pelaku untuk bertransaksi. Kebijakan ini melalui kegiatan sosialisasi, dan training.Percobaan kebijakan kedua, meliputi peningkatan Permintaan dan Penawaran. Kondisi Permintaan dan penawaran yang berfluktuatif akan semakin meningkatkan transaksi. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan dari pialang dan spekulator. Kebijakan ketiga, meliputi peningkatan peran pendendaan, atau pengketatan pelanggaran. Pengenaan sanksi dan denda yang tlnggi akan mengurangi pelanggaran, dan dana denda dapat dialokasikan untuk menutup biaya operasional. Oleh karena itu, diharapkan untuk dua tahun kedepan melalui kebijakan yang telah diskenariokan dapat menjadi pengungkit untuk perkembangan dunia Perdagangan Berjangka Komoditi.
Keadaan Perdagangan Berjangka Komoditi di Indonesia tidak terlepas dari faktor eksogenous atau luar, sehingga penulis mengharapkan kemungkinan adanya penelltian yang menindaklanjuti masalah ini, dengan melihat dunia Perdagangan Berjangka Komoditi secara utuh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Zulfikar
"Titik kritis dalam menjaga kontinuitas sistem pasokan dan distribusi industri hilir bahan bakar minyak (BBM) terletak pada efisiensi distribusi depot-depot BBM. Dengan pemberlakuan persaingan usaha pada industri hilir, kebebasan penentuan harga BBM dan gas bumi, dan berakhirnya tugas pelayanan publik (public service obligation) PT Pertamina (Persero) berdasarkan ketentuan Undang-Undang nomor 22 tahun 2001, maka pertimbangan aspek ekonomi, diantaranya dari aspek keuangan dan potensi bisnis terhadap suatu depot BBM menjadi penting. Depot Solo di Kota Surakarta direkomendasikan oleh Tim Evaluasi Pertamina untuk ditutup dan dipindahkan ke Depot Rewulu di Kota Yogyakarta. Depot Solo merupakan langkah awal serangkaian kebijakan reformasi pada Depot-Depot PT Pertamina (Persero).
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengevaluasi Depot Solo dan mengevaluasi rencana relokasi Depot Solo ke Depot Rewulu berdasarkan pertimbangan aspek keuangan dan potensi bisnis. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis manfaat Depot Solo dan rencana relokasi Depot Solo ke Depot Rewulu ditinjau dan aspek keuangan dan potensi pasar bisnis, (2) Menganalisis biaya Depot Solo dan rencana relokasi Depot Solo ke Depot Rewulu ditinjau dari aspek keuangan dan potensi pasar bisnis, dan (3) Menganalisis rasio biaya dibandingkan terhadap manfaat yang diperoleh dari Depot Solo dan rencana relokasi pasokan BBM dari Depot Solo ke Depot Rewulu ditinjau dari aspek keuangan dan potensi pasar bisnis.
Lokasi penelitian adalah Depot Solo yang berada di kota Surakarta, propinsi Jawa Tengah dan Depot Rewulu yang berada di propinsi Daerah Istimewa (D.L) Yogyakarta. Periode analisis biaya manfaat dilakukan selama 21-27 tahun dengan tingkat depresiasi asset sebesar 5% per tahun menggunakan metode garis lurus (straight line). Data diolah menggunakan Excell 2003. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis sensitivitas dari perhitungan rasio-rasio keuangan gross benefit cost ratio (gross BIC ratio), net benefit cost ratio (net BIC ratio), net present value (NPV) dan internal rate of return (MR). Analisis potensi pasar bisnis BBM dilakukan dengan menggunakan pendekatan parameter pola pasokan dan distribusi BBM, penyaluran BBM (thruput), tujuan lhruput BBM, biaya per liter lokasi, sarana dan fasilitas, dan sumberdaya manusia.
Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa Depot Solo dan Depot Rewulu sensitif terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh peningkatan biaya total, terutama peningkatan landed cost. Depot Solo dan Depot Rewulu juga sensitif terhadap dampak positif dari peningkatan harga jual output. Depot Rewulu memperoleh manfaat keuangan yang lebih besar dibandingkan Depot Solo, tetapi Depot Solo layak pada perhitungan skenario normal, skenario harga jual output meningkat sebesar 10%, skenario produksi menurun sebesar 10%, dan skenario kondisi present worth factor sebesar 20%. Relokasi Depot Solo ke Depot Rewulu tidak layak pada empat dari enam skenario, kecuali pads skenario peningkatan harga jual output sebesar 10% dan penggunaan present worth factor sebesar 20%. Ditinjau dari aspek bisnis, potensi bisnis Depot Solo teridentifikasi besar. Depot Rewulu yang direncanakan akan menjadi lokasi relokasi Depot Solo, teridentifikasi mempunyai kemampuan daya dukung jaringan yang tinggi. Depot Rewulu juga dianggap berpotensi bisnis yang besar. Depot Madiun dan Depot Cepu yang menjadi penampung relokasi Depot Solo ternyata mempunyai potensi bisnis yang rendah, meskipun Depot Madiun dan Depot Cepu mempunyai kemampuan daya dukung jaringan yang sama-sama normal sebagaimana kelompok kemampuan Jaya dukung jaringan dari Depot Solo.
Rekomendasi untuk PT Pertamina (Persero) adalah Depot Solo tidak perlu ditutup atau riskan direlokasikan ke Depot Rewulu, efisiensi produksi untuk mengurangi biaya pokok produksi perlu senantiasa dijaga, terutama faktor penyusutan akibat masalah teknis dan penyusutan akibat masalah tenaga kerja, dan perlu upaya untuk mencari BBM impor yang murah dan berkualitas baik untuk mengurangi biaya distribusi Depot, terutama untuk menekan landed cost.

The critical point of supply and distribution system of fuel is how to distribute fuel efficiently in context of `Depot' role. As we know well Depot is a supply point of fuel distribution into fuel station (SPBU). Before deregulation period, most of a Pertarnina's Depot were building with non economic factors consideration, not feasible as a supply point and became inefficient sources. Referred to the new regulation known with Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 of fuel business that stressing to free competitive business in down stream, economic market price of fuel and gasoline as well as to terminate of PT Pertamina's (Persero) role as an entity of public service obligation doer, so that economic factors like finance aspecs and business potential of a Depot very important to be considered. Depot Solo located in Surakarta has been recommended by 'Tim Evaluasi Pertamina' to be terminated and relocate its operation to Depot Rewulu in Yogyakarta. This decision is first priority to do in PT Pertamina (Persero) reformation policies that will follow with suitable treatment to another Depot.
This study generally focus on evaluating existing condition of Depot Solo in context with relocation program of its operation to Depot Rewulu base on financial and business potential as two of important factors. The objective of this study especially to: (1) Benefit analysis of relocation program of its operation from Depot Solo to Depot Rewulu base on financial and marketplace potential, (2) Cost analysis of relocation program of its operation from Depot Solo to Depot Rewulu base on financial and marketplace potential, and (3) Cost benefit ratio analysis that acquired of relocation program of its operation from Depot Solo to Depot Rewulu based on financial and marketplace potential.
Study is conducted in Depot Solo located in Surakarta, Central of Java province and Depot Rewulu located in Daerah Istimewa (D.I.) Yogyakarta province. Cost benefit analysis period of time as long as 21 years with asset depreciation level is 5% per annum using straight line method. Data analyzed using descriptive analysis and sensitivity analysis of financial factors like gross benefit cost ratio (gross BC ratio), net benefit cost ratio (net BC ratio), net present value (NPV) and internal rate of return (IRR). Analysis of market potential is using with supply and distribution parameters, fuel thruput, objective thruput of fuel, cost per litre location, means and facilities of Depot, and human resource factors.
The result has described from sensitivity analysis show up that both Depot Solo and Depot Rewulu were sensitive with negative impact by increasing of total cost, and landed cost. Depot Solo and Depot Rewulu were also sensitive with positive impact by increasing of output price. Depot Rewulu has a bigger benefit compare with Depot Solo, but in the other hand Depot Solo is feasible to operate base on scenario 1 (normal situation), scenario 2 (price of output increase 10%), scenario 4 (production decrease 10%, and scenario 6 (present worth factors 20%). This fact is incompatible with Pertamina's plan which will terminate Depot Solo operation, because it is feasible to continue its operation. So that, there is no any reasons to continue analysis related with relocation processes of Depot Solo operation to Depot Rewulu. This rejection is strengthened with result of cost benefit analysis, where both Depot Solo and Depot Rewulu are not feasible base on financial aspect as per scenario 3 (total cost increase 10%), and scenario 6 (landed cost increase 10%). Again, if we refer to business aspect, market potential of Depot Solo is identified big. Preparation of Depot Rewulu as area of relocation of Depot Solo_is jdefltified has a high distribution_system of fuel and very potential in fuel business in the future. It is different with Depot Madiun and Depot Cepu that also choose as an another alternative for relocation area that has low business potential of fuel, even if Depot Madiun and Depot Cepu has a good distribution system of fuel like system distribution of Depot Solo it self.
Some suggestions for management of PT Pertamina (Persero) are relocation of Depot Solo to Depot Rewulu area is not significant, production efficiency to reduce cost is a better choice than relocation operation of Depot Solo, and it is important to consider another alternative like import of fuel product if import price is lower than domestic price to reduce distribution cost significantly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>