Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161186 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asral Efendi
"Fokus penelitian ini adalah diagnosis profit budaya organisasi dalam kaitannya dengan usaha Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga RI dalam mencapai visi dan misi organisasi, dengan mengambil pendekatan kuantitatif yang disarankan oleh Cameron dan Quinn (1999). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yang disebut Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI). Instrumen OCAI terutama dimaksudkan untuk mengukur dan mendapatkan profit budaya organisasi secara umum, kekuatan budaya yang dominan, kesesuaian tipe budaya-budaya yang diharapkan (preferred) di masa mendatang, sehingga dapat dibandingkan dengan tipe budaya organisasi pada masing-masing bagian dan menemukan kesenjangan yang terjadi. Berdasarkan pengolahan data kuisioner , wawancara dan informasi dan kegiatan Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Disscussion), diperoleh temuan bahwa budaya yang dominan berkembang di keenam unit kerja Kementerian Negara Pemuda dan olahraga adalah budaya Clan dan Hirarki. Dengan menganalisis visi dan misi yang ada, organisasi dan tata kerja serta kajian akademis tentang budaya pada organisasi pemerintahan maka seharusnya profit budaya organisasi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga sudah bergerak memfokuskan pada aspek eksternal organisasi yaitu budaya Market dan Adhocracy. Berdasarkan kesimpulan diperlukannya pengembangan kedua nilai-nilai budaya yaitu budaya Market dan Adhocracy, maka dibutuhkan langkah-langkah stimulus perubahan terhadap budaya yang ada saat ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T25006
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Komarudin
"Fokus penelitian ini adalah Revitalisasi Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda pada Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga terkait erat dengan program-program yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda sejak tahun 2005. Revitalisasi ini tidak terkait dengan adanya perubahan struktur dan manajemen organisasi Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda pada Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga saat ini. Penelitian ini menggunakan teori revitalisasi dan Gouillart dan Kelly (1995) yang diarahkan untuk lebih mendekatkan program dengan lingkungan stakeholders yaitu pemuda dan organisasi kepemudaannya melalui Pencapaian Fokus Pasar, Penciptaan Bisnis Baru, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Berdasarkan penelitian yang penul is lakukan, ditemukan bahwa Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda diharapkan mampu membentuk pemuda yang kritis, peduli terhadap permasalahan-permasalahan bangsa, dan mampu berfikir global/internasional. Kedua, Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda harus memiliki sistem dan parameter yang jelas akan keberhasilan program. Ketiga, Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda seharusnya mampu menjangkau lebih luas lagi pemuda-pemuda di daerah sebagai peserta program. Evaluasi program selama ini adalah bahwa peserta lebih banyak didominasi oleh pemuda yang berasal dari Jakarta atau Pulau Jawa. Selanjutnya Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda lebih mudah diakses oleh pemuda melalui penyebaran dan sosialisasi program yang lebih luas dengan menggunakan teknologi informasi agar lebih cepat dan efektif. Menggunakan metode analisis SWOT dalam penelitian ini, didapatkan bahwa strategi "Ekspansi" dalam memenuhi harapan stake holders terhadap Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda dapat dilakukan dengan (a). Mempertajam program kepemimpinan pemuda untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan pemuda. (b). Meningkatkan program agar memiliki sistem dan parameter keberhasilan yang jelas. (c). Mengoptimalkan narasumber berkompeten mengenai kepemimpinan pemuda. (d). Memperbanyak program-program kepemimpinan pemuda tingkat nasional maupun daerah. (e). Meningkatkan kerjasama sinergi dengan departemen yang memiliki program kepemudaan. (f). Meningkatkan sosialisasi program dengan teknologi informasi agar lebih luas,. cepat dan efektif. Revitalisasi Program Pengembangan Kepemimpinan Pemuda menjadi sebuah prioritas sehingga proses pembinaan dan pengembangan kepemimpinan pemuda lebih terarah dan tepat sasaran berlandaskan kebutuhan dan harapan pemuda sebagai pemimpin saat ini dan masa depan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24970
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Sekretariat Kemenegpora, 2006,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Piet Magda Mory
"Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) adalah instansi pemerintah yang dilahirkan kembali dalam Kabinet Indonesia Bersatu. KEMENPORA menata lembaganya untuk menopang kerja Menteri dengan menempatkan Humas sebagai salah satu bagian dibawah Biro Hukum dan Humas. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari Humas belum mempunyai deskripsi atau pembagian kerja yang resmi dan secara lengkap menjadi acuan kerja. Peraturan Menteri yang mengatur tentang Tata Kelola Hubungan Masyarakat di Lingkungan KEMENPORA baru diselesaikan pada Desember 2008.
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan fungsi, tugas, peran dan strategi Humas di lingkungan KEMENPORA. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif, dengan unit analisis Bagian Humas KEMENPORA. Data primer penelitian ini diperoleh dengan pengamatan dan wawancara mendalam dengan pejabat Humas, pejabat terkait dan staff bagian Humas, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi kegiatan-kegiatan Humas yang dilakukan KEMENPORA. Penilaian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi teori dan triangulasi Pakar oleh Bp. Ir. Ridwan Nya? Baik MM, corporate dan strategic communication specialist Pertamina dit. Hulu.
Hasil penelitian menyarankan Humas di KEMENPORA untuk menyusun peraturan sampai ke Sistem Operasi Prosedur dan mengembangkan sumber daya manusia untuk memiliki kompetensi yang tepat dalam era kebebasan informasi publik dan dapat menghasilkan produk kerja humas yang memajukan organisasi.

The minister of youth and sport of Indonesia Republic (KEMENPORA) is a government institution of which being re-founded by United Indonesia Cabinet. KEMENPORA is restructuring its organization to support the Minister and appoint Public Relations (PR) as a subordinate to Law and PR bureau. In daily performances PR has no official and complete job description or job distribution as reference. The Minister?s Regulation that regulates the management of PR in KEMENPORA has just completed in December 2008.
This mini thesis is to analyze the function, duty, role and strategy of PR in KEMENPORA. The research approach is in qualitative-descriptive on analysis of PR section in KEMENPORA. Primary data of the research is gathered by observation and deep interview with PR Officer and related colleague or staff, whether secondary data is gathered through documentation study of PR?s activities in KEMENPORA. The validity of data appraisal is using triangulation technique of theory and expert by Mr. Ir. Ridwan Nyak Baik MM., corporate & strategic communication specialist Pertamina Dit. Hulu.
Results of this research recommend PR in KEMENPORA to complete the regulation up to system and operation procedure (SOP) and to improve human resources to have suitable competency in the era of public information openness and able to produce PR products that improve the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Piet Magda Mory
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S5207
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, 2005
899.232 08 LAR (1);899.232 08 LAR (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ihsan B. Tjenreng
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas Evaluasi program KeparlemenanPemuda di
kementerian pemuda dan olah raga melalui Asdep Kepemimpinan Pemuda pada
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda yang bertujuan Menunjukkan sumbangan
program terhadap pencapaian tujuan organisasi. Hasil evaluasi ini penting untuk
mengembangkan program yang sama ditempat lain dan Mengambil keputusan
tentang keberlanjutan sebuah program, apakah program perlu diteruskan,
diperbaiki atau dihentikan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskripsi analisis. Informasi yang diperoleh dengan melakukan wawancara
mendalam dengan narasumber yang berjumlah 2 orang dari Kemenpora. Dilihat
dari tujuannya yaitu ingin mengetahui kondisi sesuatu, makaevaluasi program
dapat dikatakan merupakan salah satu bentuk penelitianevaluatif. Oleh karena itu
dalam evaluasi program, pelaksana berfikir danmenentukan langkah bagaimana
melaksanakan penelitian.
Melalui wadah ini secara tidak langsung jiwa kepemimpinan pemuda
mulai terbentuk, dan menjadi salah satu wadah yang mempersiapkan pemuda
menjadi pemimpin dalam berbagai bidang kehidupan.
Untuk membina dan mengembangkan potensi generasi muda tidak saja
melalui pendidikan formal tetapi juga melalui pendidikan non formal salah satu
diantaranya adalah melalui program keparlemenan pemuda, dimana program ini
dapat dijadikan wahana untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dan
keterampilan serta sebagai wadah untuk mengembangkan kepemimpinan pemuda
terutama dalam pendidikan demokrasi yang dilakukan melalui lembaga parlemen
di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis tells about Evaluation Program of Youth Parlimentary at
Ministry of Youth and Sports by Deputy Assistant of Youth Leadership in the
field of Youth Development Deputy which purpose to show contribution program
toward organization goal achievement. This Evaluation Result is important to
develop the similar program in other place and take decision about continuity of
program, whether program need to be continued, fixed or stopped
This research uses a qualitative research approach analytical description.
Information obtained by conducting in-depth interviews with sources, amounting
to 2 people of Kemenpora. Considered from its purpose to know some conditions,
program evaluation is kind of evaluative research. So that, in this program
evaluation, thinking of doing and determine steps how research can be
implemented
By this facility, indirectly, youth leadership passion starts formed, and
become one of place to prepare youth to be leader in many fields of life.
In order to guide and develop potential youth not only by formal
education but also from non-formal education, one of those by joining
parliamentary youth program, where this program can facilitate to improve the
quality of knowledge and skill and also as a place to develop youth leadership
mainly in education of democracy which doing by Indonesian parliamentary
Institution, This thesis tells about Evaluation Program of Youth Parlimentary at
Ministry of Youth and Sports by Deputy Assistant of Youth Leadership in the
field of Youth Development Deputy which purpose to show contribution program
toward organization goal achievement. This Evaluation Result is important to
develop the similar program in other place and take decision about continuity of
program, whether program need to be continued, fixed or stopped
This research uses a qualitative research approach analytical description.
Information obtained by conducting in-depth interviews with sources, amounting
to 2 people of Kemenpora. Considered from its purpose to know some conditions,
program evaluation is kind of evaluative research. So that, in this program
evaluation, thinking of doing and determine steps how research can be
implemented
By this facility, indirectly, youth leadership passion starts formed, and
become one of place to prepare youth to be leader in many fields of life.
In order to guide and develop potential youth not only by formal
education but also from non-formal education, one of those by joining
parliamentary youth program, where this program can facilitate to improve the
quality of knowledge and skill and also as a place to develop youth leadership
mainly in education of democracy which doing by Indonesian parliamentary
Institution]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Cholis Ferdyawan Fauzi
"Tesis ini membahas efektivitas kerjasama kelembagaan kewirausahaan pemuda di Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga dengan pihak Ketiga terhadap keberhasilan program-program kewirausahaan pemuda. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih kurangnya kerjasama yang dilakukan oleh Asisten Deputi Kelembagaan Kewirausahaan terhadap dunia usaha bila dibandingkan dengan kerjasama dengan instasi pemerintah lainnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriftif analisis. Sedangkan teknik analisis data menggunakan pendekatan model analisis interaktif.
Banyaknya peluang kerjasama yang bisa dijalin dengan dunia usaha kurang bisa optimalkan oleh pihak Kemenegpora dalam membantu mensukseskan program kewirausahaan pemuda. Selama ini kerjasama Kemenegpora yang berhubungandengan kewirausahaan pemuda lebih cenderung ke sesama instansi pemerintah atau bersifat lintas sektoral. Wujud dari kerjasama lintas sektoral adalah berupa pelatihan-pelatihan atau kerjasama program. Biasanya pihak Kemenegpora menyediakan sumber daya manusianya berupa pemuda, sedangkan departemen atau kementerian yang terkait menyediakan programnya.
Berdasarkan pembahasan terhadap hasil penelitian ini, ditemukan bahwa kerjasama yang dilakukan Kemenegpora dengan instansi pemerintah atau lintas sektoral sudah terlaksana. Sedangkan untuk kerjasama antara Kemenegpora dengan dunia usaha ditemukan tidak efektif. Stakeholders berharap bahwa Kemenegpora dalam lebih aktif dan lebih banyak dalam menjalin kerjasama dengan dunia usaha. Pola kerjasama dengan dunia usaha yang bisa dikembangkan Kemenegpora adalah pola kemitraan dimana Kemenegpora mengambil peran sebagai pembina.

This thesis discusses the effectiveness of youth entrepreneurship institutional cooperation at the State Ministry of Youth and Sports with the third party to the success of the programs of youth entrepreneurship. This research is based on the lackness of cooperation undertaken by the Assistant Deputy of Institutional Entrepreneurship for the business when compared to the cooperation with other government institution. This research is a qualitative research method with deskriftif analysis. While the approach for technical data analysis is using the interactive model of analysis.
Many opportunities for collaboration that can be woven with the business world can be less by optimizing the Kemenegpora in succeeding to help the youth entrepreneurship program. The cooperation of Kemenegpora with third party that associated with youth entrepreneurship is tended to cooperate with fellow government institutions or cross-sectoral. The form of cross-sectoral cooperation is trainings or joined program. Usually the Kemenegpora provide resources such as young resourches, while the other departments or ministries that related provide program.
Based on the discussion of the results of this research, they found that the Kemenegpora cooperation with government institutions or cross-sectoral is being done. While for the cooperation between the business world with Kemenegpora found not effective. Stakeholders hope that Kemenegpora in more active and more in a partnership with the business. The pattern of cooperation with the business world that can be developed Kemenegpora is a partnership where Kemenegpora take the role of coach or advisor."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29153
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga RI, 2007,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini Susilowati
"Pemuda Indonesia merupakan pemuda mempunyai peran penting dalam pembangunan, selain manjadi objek, pemuda merupakan subjek pelaku dan motor laju pembangunan itu sendiri. Pemuda merupakan aset dalam keberlangsungan pembangunan bangsa di mana pemuda mempunyai peran aktif  sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan. Apabila pemuda ini tidak dikelola dengan baik maka pemuda menjadi beban atau permasalahan dikemudian kelak. Kementerian Pemuda dan Olahraga melaksanakan pembangunan kepemudaan. Pembangunan ini dilakukan melalui proses fasilitasi segala hal yang berkaitan dengan pelayanan kepemudaan, menitikberatkan kepada proses penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan kepemudaan. Asisten Deputi Tenaga Kepemudaan ini dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Nagara Pemuda dan Olahraga Nomor 193 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan mulai menyelenggarakan program pada tahun 2011. Dari pelaksanaan program tersebut terdapat beberapa kendala diantaranya adalah: bahwa salah satu elemen pengembangan kepemudaan adalah tenaga kepemudaan. Dalam hal ini definisi tenaga kepemudaan belum tersurat secara detail dalam landasan hukum penyusunan Organisasi dan Tatalaksana (Ortala) Kementerian Pemuda dan Olahraga, dari sisi program, tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi tumpang tindih tupoksi dengan Asisten Deputi kepeloporan dan sebagainya sehingga diperlukan strategi untuk perencanaan, penyusunan program sampai pengembangan tenaga kepemudaan.

An important role of Indonesian youth in development as Subject  in addition to even become the object and the motor itself. Youth is an asset in the development of the sustainability of the nation where the youth have an active role as a moral force, social control, and agents of change. If the youth is not managed properly then the youth becomes a burden or a problem later in the future. Ministry of Youth and Sports implementing youth development. This development is done through the facilitation process all matters related to youth, focuses on the process of awareness, empowerment, and youth development. Assistant Deputy Youth personnel is established pursuant to the Minister of Youth and Sports Nagara No. 193 of 2010 on the Organization and Administration of the Ministry of Youth and Sports, and began to organize the program in 2011. From the implementation of the program, there are several constraints which are: that one of the elements of youth development is the youth personnel. In this case the definition of youth personnel have not written in detail in the preparation of the legal basis and Procedures Organization (Ortala) Ministry of Youth and Sports, from the program, in 2011 to 2013 to avoid overlapping duties with Assistant Deputy Pioneering and Forth so that the necessary strategies for planning , preparation of youth personnel development programs"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>