Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57711 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kaelany H.D.
Jakarta: Misaka Galiza, 2002
297.67 KAE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kaelany H.D.
"Pariwisata pada prinsipnya bertitik tolak pada kegiatan manusia yang bergerak, berpindah dan berjalan di muka bumi. Anjuran berjalan di muka bumi dalam Al-Qur'an, lazimnya dikaitkan dengan perintah agar manusia memperhatikan tanda-tanda (ayat-ayat) keagungan Pencipta, dan menyaksikan berbagai akibat dari prilaku orang-orang terdahulu (baik positif maupun negatif) agar dijadikan tamsil. Akan tetapi tidak pula tertutup dan dilarang bila perjalanan itu dilakukan sekaligus untuk bersenang-senang menikmati curahan rahmat Allah yang terbentang di muka bumi, mengecap keindahan alam, menyaksikan sesuatu yang mempesona, atau yang ganjil dan unik sehingga hati menjadi gembira, bahagia, damai, dan mensyukuri nikmat Tuhan yang tersebar di alam semesta ini. Allah menganjurkan manusia untuk berjalan di muka bumi dengan memakai istilah yang beraneka macam, seperti : Safar, Sara, Saha, diaraba, Ibnu Sabil, Rihieh, masya dsb.
Dalam rangka ini Islam memberikan kemudahan-kemudahan bagi orang-orang yang sedang bepergian untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban ibadah dengan mendapatkan rukhshah (keringanan-keringanan), seperti :
- Boleh mengangkat rakaat shalat empat menjadi dua rakaat, dan bahkan sekaligus menggabungkan dua waktu ke dalam satu waktu.
- Boleh menunda puasa Bulan Ramadlan untuk dilaksanakan di bulan lain.
- Boleh mengganti air dengan debu untuk bersuci.
- Boleh menyapu sepatu (muza) tanpa membukanya di musim dingin dalam berwudlu (bersuci) selama 3 hari 3 malam.
- Para musafir yang kekurangan biaya berhak memperoleh sumbangan dan dana zakat atau infaq."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mafri Amir
Jakarta: Logos, 1999
297.5 MAF e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Children in a family like banana trees, which bear fruit only once. Through its fruit, banana tree not only can grow up with dignity but also can be affected by disease; withered, thin, and then die with no edible fruit. So are children in a family, they could make their family proud, or they could fall into the darkness and obscurity. Based on this disturbing phenomenon, Islam encourages family as much and as early as possible to direct the development of children so as to grow up with dignity in the world and the hereafter"
TAA 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kaelany H.D.
"ABSTRAK
Di era globalisasi dan abad teknologi: transportasi dan komunikasi dewasa ini, pariwisata telah melibatkan berbagai pihak termasuk kaum Muslimin. Tatkala kaum Muslimin dihadapkan pada kenyataan: dari suatu sisi terdapatnya aneka manfaat dan di sisi lain muncul berbagai efek samping, terjadilah pro-kontra dan silting pendapat, antara satu pihak yang memandang pariwisata sebagai kegiatan mu'amalah yang dibolehkan dengan pihak lain yang menganggap pariwisata sebagai hal yang dilarang oleh agama.
Melirik kepada ayat-ayat Al-Qur'an dan A1-Sunnah sebagai sumber ajaran Islam, nyatalah bahwa di sana terdapat banyak ayat yang menganjurkan kepada manusia agar melakukan perjalanan, seperti: Qs 2:184, 238, 285; 9:42; 18:62; 34:18; 3:137. Disamping itu ada ayat-ayat penunjang yang memberikan kemudahan-kemudahan bagi wisatawan melakukan ibadah ketika dalam perjalanan, seperti: Qs 2:185, 286; 4:101; 5:6 dan sebagainya. Ayat-ayat tersebut diperjelas oleh Al-Sunnah dengan didukung pula oleh pendapat para ulama dalam hal: larangan, kebolehan, bentuk wisata yang Islami dan hiburan, kesenangan melalui pariwisata. "
Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Monib
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2011
297.636 MOH i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Theo Rinaldi
"Artikel ini membahas kosmologi Islam dalam pandangan Hamzah Fansuri. Secara umum, Hamzah Fansuri menjadikan doktrin metafisika wujudiyyah dan manifestasi Ilahi (tajalli) sebagai pondasi untuk menjelaskan hubungan ontologis antara Tuhan dengan kosmos. Di dalam penelitian ini juga menyertakan pemikiran-pemikirannya seperti Pengetahuan Tuhan, penolakan doktrin creation ex nihilo, esensi-esensi tetap, kehendak Ilahi, Hikmah Tuhan, makro dan mikrokosmos. Pada intinya, Hamzah Fansuri berpendapat bahwa substansi kosmos adalah Nafas Yang Maha Pengasih (Nafās ar-Rahmān). Penelitian ini sangatlah penting, mengingat Hamzah Fansuri adalah salah seorang sarjana yang berasal dari Nusantara yang lebih dikenal sebagai penyair mistik daripada sebagai seorang filsuf yang memiliki sebuah doktrin kosmologi. Oleh karena itu, kosmologinya sedikit sekali dikaji oleh para sarjana. Bagaimanapun, ini penting untuk menjawab pertanyaan mengenai realitas segala sesuatu, suatu pertanyaan yang ditanyakan sepanjang waktu. Penlitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penulisan analitis deskriptif.

This article explores Islamic cosmology of Hamzah Fansuri. Generally, Hamzah Fansuri made his metaphysical doctrine, wujudiyyah, and the Divine Act of Self-Revelation (tajallī) as the foundation to explain the ontological relation between God and the cosmos. This article includes his thoughts such as the Divine Knowledge, therejection of creation ex nihilo, the fixed essences, God’s Will, the Effect of God’s Creative Activity or His Predisposition, the God’s Wisdom, the substance of the cosmos (macrocosm), and Human Being (microcosm). Essentially, Hamzah Fansuri argued that the substance of the cosmos is the ‘Breath’ of Most Compassionate (Nafās ar-Rahmān). This research is really important for Hamzah Fansuri is an original scholar of Nusantara who is better known as a mystic poet than the philosopher having a cosmological doctrine. Because of that, his cosmology is less studied by many scholars. Whereas it is important to answer the question about the reality of everything, the question which is asked all the time. This research uses qualitative approach with analytic descriptive method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Chaerul Risal
"Hukum kewarisan memiliki kedudukan yang penting dalam hukum Islam karena Al-Qur’an telah mengatur sistem pembagiannya secara jelas dan rinci. Hal tersebut dapat dipahami karena masalah kewarisan adalah masalah yang pasti akan dialami setiap orang. Hukum waris secara langsung berhubungan dengan harta benda yang jika tidak ada aturan pasti, maka akan mudah menimbulkan masalah dalam pembagiannya. Aturan dalam hukum waris Islam meliputi perlakuan terhadap harta peninggalan, ahli waris yang berhak, bagian yang berhak didapatkan dan cara memperolehnya yang pasti akan terjadi pada setiap peristiwa kematian. Buku ini membahas antara lain : konsep pembagian harta warisan menurut hukum Islam ; pembagian harta warisan yang beasal dari kebiasaan Masyarakat ; interpretasi kehidupan masyarakat Bugis ; system dan kaidah pembagian harta warisan masyarakat Bugis ; pandangan hukum Islam terhadap sistematika dan kaidah kewarisan masyarakat Bugis."
Depok: Rajawali Press, 2022
297.432 CHA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, M. Husen
"Kagitan Pariwisata di statu perkampungan masyarakat tradisional yang masih memegang adat istiadatnya, sering mendapat tantangan keras. Karena pariwisata dianggapnya sebagai suatu yang akan mengancam keberadaan adat istiadat mereka. Munculnya aktifitas ‘pariwisata’dengan pemahaman tersendiri pada masyarakat setempat, berawal dari pandangan-pandangan yang berbeda terhadap kegiatan tersebut dalam suatu masyarakat.
Penelitian yang mengambil lokasi di perkampungan masyarakat Naga, di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini. Menyajikan tenting pandangan masyarakat setempat terhadap kegiatan pariwisata di perkampungan tersebut. Dalam penelitian ini ditampilkan suatu masyarakat tradisional Sunda di Jawa Barat yang memiliki kekuatan kultural, khususnya keberdayaan sebagai masyarakat tradisional, yang menjadikan komunitas tersebut sebagai masyarakat yang mandiri, dalam menentukan corak dan warna pembangunan pariwisata di masyarakat.
Masyrakat kampung Naga salam pandangannya terhadap aktifitas Saba budaya, dapat digolongkan kepada masyarakat yang adcocacy, yaitu menerima aktifitas tersebut, sebagai hubungan harmonis antar masyarakat lokal (host) dan Wisatawan (Guest)
Tourism activities in the status of traditional community villages that still hold their customs, often face tough challenges. Because tourism is considered as something that will threaten the existence of their customs. The emergence of 'tourism' activities with its own understanding of the local community, begins with different views on these activities in a society.
This research took place in the Naga community village, in Tasikmalaya Regency, West Java. Presenting the views of the local community on tourism activities in the village. This study shows a traditional Sundanese society in West Java which has cultural strength, especially empowerment as a traditional society, which makes the community an independent society, in determining the style and color of tourism development in the community.
The people of Naga village, in their views on Saba cultural activities, can be classified into adcocacy communities, namely accepting these activities, as a harmonious relationship between local communities (hosts) and tourists (Guests).
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24453
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>